Pengaruh Audit Report Lag dan Opini Audit terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderating

(1)

SKRIPSI

PENGARUH AUDIT REPORT LAG DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

DENGAN REPUTASI KAP SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

OLEH

VANIA BANGUN 110503140

PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Audit Report Lag dan Opini Audit terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderating” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari Bursa Efek Indonesia, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Maret 2015 Yang Membuat Pernyataan

Vania Bangun 110503140


(3)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh audit report lag dan opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan reputasi KAP sebagai variabel moderasi studi empiris pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Audit report lag dan opini audit menjadi variabel indipenden. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (Timeliness) menjadi variabel dependen.

Data dari penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diabil dari IDX. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang merupakan sektor industri dan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek indonesia tahun 2011-2013 sebanyak 29 perusahaan yaitu 87 unit sampel. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan media berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah diaudit. Alat analisis data yang digunakan yaitu metode regresi logistik dengan bantuan program komputer SPSS Versi 18.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit report lag berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Audit report lag yang dimoderasi oleh Reputasi KAP mempercepat waktu penyampaian laporan keuangan. Opini audit memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Reputasi KAP sebagai pemoderasi mampu memengaruhi hubungan antara opini audit dengan waktu penyampaian laporan keuangan sehingga laporan keuangan semakin tepat waktu.

Kata Kunci : ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness) , audit report lag, opini audit, Reputasi KAP.


(4)

ABSTRACT

This research aims to analyze how effect of audit report lag and audit opinion correlate affect timeliness with audit firm reputation as a moderating variable of empirical studies on manufacturing companies listed in Bursa Efek Indonesia during the period of 2011-2013. Audit report lag and audit opinion as independent variables. Dependent variable in this research is timeliness in reporting the financial statements.

Data used in this research are collected from financial statements of manufacturing companies listed in IDX . the population of this research comprise of manufacturing companies- industrial and consumption sector, listed in Bursa Efek Indonesia during the period of 2011-2013 t with a total of 29 companies. The samples are determined using purposive sampling method. Data used in this research are secondary data from financial statement of the aforementioned manufacturing companies. Analysis of data is carried out using logistic regression method with the aid of SPSS version 18 computer program.

This research reveals that audit report lag significantly influence the timeliness of publication of financial statements positively. This research reveals that audit report lag moderated by audit firm reputation accelerate the time of publication of financial statements. This research reveals that audit opinion significantly influence the timeliness of publication of financial statement positively. This research reveals that audit firm reputation as a moderating variable could influence the relation between audit opinion with timeliness of publication of financial statements.

Keywords : timeliness of publication of financial statements, audit report lag, audit opinion , audit firm reputation.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi rahmat, berkat, kesehatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaian skripsi ini guna memperoleh Sarjana Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak., C.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., selaku Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Firman Syarif, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, MM , selaku Dosen Pembimbing , Bapak


(6)

Sucipto, MM, AK, selaku Dosen Pembanding penulis. Terima kasih sedalam-dalamnya untuk kesediaan membimbing penulis dengan perhatian dan kasih sayang yang secara ikhlas diberikan selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan skripsi ini, khususnya Bapak Ibu dan Abang/ Kakak pegawai pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sumatra Utara.

6. Kedua orangtua penulis, David Bangun dan Nellyani Sembiring beserta kedua adik-adik penulis, Rijena Karina Abigail Bangun dan Elleanor Rigby T. Bangun. Terima kasih atas segala curahan kasih sayang melalui perhatian, doa, dukungan, dan pengorbanan yang selama ini telah diberikan, motivasi utama penulis untuk terus berprestasi dan berusaha menjadi yang terbaik.

7. Kepada teman-teman seperjuangan Laura Monica Pasaribu, Ruth Hany Gultom, Dheby Barus dan teman-teman angkatan 2011 program studi S1 akuntansi yang terus menginspirasi penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.

Segala bentuk usaha dan perjuangan telah semaksimal mungkin dilakukan oleh penulis. Meskipun demikian, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu banyak perbaikan atas segala kekurangannya yang semata-mata merupakan keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERTNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Teoritis ... 9

1. Teori Kepatuhan (Compliance Theory)... 9

2. Laporan Keuangan ... 11

3. Audit dan Standar Auditing ... 14

3. a. Audit ... 14

3. b. Standar Auditing ... 15

4. Ketepatan Waktu (Timeliness) ... 17

5. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan 5. Waktu Pelaporan Keuangan ... 18

3. a. Audit Report Lag ... 18

3. b. Opini Audit ... 19

3. c. Reputasi KAP ... 23

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 26

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 30

1. Kerangka Konseptual ... 30

2. Hipotesis Penelitian... 32

3. 2.1 Pengaruh Audit Report Lag Terhadap Ketepatan 3. 2.1 Waktu Penyampaian Laporan keuangan ... 33

3. 2.2 Pengaruh Reputasi KAP, Audit Report Lag Dengan 3. 2.2 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan .. 33

3. 2.3 Pengaruh Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu 3. 2.2 Penyampaian Laporan Keuangan ... 35

3. 2.4 Pengaruh Reputasi KAP, Opini Audit Dengan 3. 2.2 Ketepatan waktu Penyampaian Laporan Keuangan ... 36


(8)

A. Desain Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

C. Jenis dan Sumber Data ... 40


(9)

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 41

F. Metode Analisis Data ... 44

G. Tempat dan Waktu Penelitian ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Analisis Hasil Penelitian ... 49

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 49

2. Analisis Statistika... 54

B. Pengujian Hipotesis Pertama ... 55

1. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit 1. Test) ... 55

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test) ... 56

3. Menguji Koefisien Regresi ... 57

C. Pengujian Hipotesis Kedua ... 58

1. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit 1. Test) ... 58

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test) ... 59

3. Menguji Koefisien Regresi ... 60

D. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 61

1. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit 1. Test) ... 62

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test) ... 62

3. Menguji Koefisien Regresi ... 63

E. Pengujian Hipotesis Keempat... 65

1. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit 1. Test) ... 65

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test) ... 66

3. Menguji Koefisien Regresi ... 67

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

1. Pengaruh Audit Report Lag Terhadap Ketepatan Waktu 1. Penyampaian Laporan Keuangan ... 69

2. Pengaruh Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu 1. Penyampaian Laporan Keuangan ... 71

3. Pengaruh Audit Report Lag dan Opini Audit Terhadap 1. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan 1. Dengan Reputasi KAP Sebagai Variabel Moderating ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 3.1 Tabel Ringkasan Populasi dan Perusahaan Sampel ... 40

Tabel 3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 44

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... 49

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Audit Report Lag, Opini Audit, Ketepatan Waktu, dan Reputasi KAP ... 50

Tabel 4.3 Statistik Frekuensi Variabel Audit Report Lag ... 51

Tabel 4.4 Statistik Frekue nsi Variabel Opini Audit ... 53

Tabel 4.5 Statistik Frekuensi Variabel Ketepatan Waktu... 53

Tabel 4.6 Statistik Frekuensi Variabel Reputasi KAP ... 54

Tabel 4.7 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Hipotesis Pertama . 55 Tabel 4.8 Hasil Uji Keseluruhan Model Hipot esis Pertama ... 56

Tabel 4.9 Hasil Uji Pseudo R Square Hipotesis Pertama ... 57

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Hipot esis Pertama 57 Tabel 4.11 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Hipotesis Kedua .... 58

Tabel 4.12 Hasil Uji Keseluruhan Model Hipotesis Kedua ... 59

Tabel 4.13 Hasil Uji Pseudo R Square Hipotesis Kedua... 60

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Hipotesis Kedua .. 61

Tabel 4.15 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Hipotesis Ketiga ... 62

Tabel 4.16 Hasil Uji Keseluruhan Model Hipot esis Ketiga ... 63

Tabel 4.17 Hasil Uji Pseudo R Square Hipotesis Ketiga ... 64

Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Hipotesis Ketiga .. 64

Tabel 4.19 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Hipotesis Keempat 65 Tabel 4.20 Hasil Uji Keseluruhan Model Hipotesis Keempat... 66

Tabel 4.21 Hasil Uji Pseudo R Square Hipotesis Keempat ... 67 Tabel 4.22 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Hipot esis Keempat 67


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Lampiran Daftar Perusahaan Yang Memenuhi

1 Kriteria ... 78

2 Output Regresi Logistik Hipotesis Pertama ... 83

3 Output Regresi Logistik Hipotesis Kedua ... 88

4 Output Regresi Logistik Hipotesis Ketiga ... 94

5 Output Regresi Logistik Hipotesis Keempat ... 99


(13)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh audit report lag dan opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan reputasi KAP sebagai variabel moderasi studi empiris pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Audit report lag dan opini audit menjadi variabel indipenden. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (Timeliness) menjadi variabel dependen.

Data dari penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diabil dari IDX. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang merupakan sektor industri dan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek indonesia tahun 2011-2013 sebanyak 29 perusahaan yaitu 87 unit sampel. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan media berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah diaudit. Alat analisis data yang digunakan yaitu metode regresi logistik dengan bantuan program komputer SPSS Versi 18.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit report lag berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Audit report lag yang dimoderasi oleh Reputasi KAP mempercepat waktu penyampaian laporan keuangan. Opini audit memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Reputasi KAP sebagai pemoderasi mampu memengaruhi hubungan antara opini audit dengan waktu penyampaian laporan keuangan sehingga laporan keuangan semakin tepat waktu.

Kata Kunci : ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness) , audit report lag, opini audit, Reputasi KAP.


(14)

ABSTRACT

This research aims to analyze how effect of audit report lag and audit opinion correlate affect timeliness with audit firm reputation as a moderating variable of empirical studies on manufacturing companies listed in Bursa Efek Indonesia during the period of 2011-2013. Audit report lag and audit opinion as independent variables. Dependent variable in this research is timeliness in reporting the financial statements.

Data used in this research are collected from financial statements of manufacturing companies listed in IDX . the population of this research comprise of manufacturing companies- industrial and consumption sector, listed in Bursa Efek Indonesia during the period of 2011-2013 t with a total of 29 companies. The samples are determined using purposive sampling method. Data used in this research are secondary data from financial statement of the aforementioned manufacturing companies. Analysis of data is carried out using logistic regression method with the aid of SPSS version 18 computer program.

This research reveals that audit report lag significantly influence the timeliness of publication of financial statements positively. This research reveals that audit report lag moderated by audit firm reputation accelerate the time of publication of financial statements. This research reveals that audit opinion significantly influence the timeliness of publication of financial statement positively. This research reveals that audit firm reputation as a moderating variable could influence the relation between audit opinion with timeliness of publication of financial statements.

Keywords : timeliness of publication of financial statements, audit report lag, audit opinion , audit firm reputation.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang berperan penting dalam bisnis investasi di pasar modal . Perkembangan pasar modal indonesia saat ini menyebabkan adanya permintaan akan transparansi kondisi keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan memiliki peran penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak seperti manajemen , pemegang saham, pemerintah, kreditor, dan lainnya berkepentingan terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan harus disusun sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan seluruh pihak yang membutuhkannya. Setiap perusahaan publik diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

Laporan Keuangan semakin bermanfaat bagi penggunanya apabila laporan keuangan tersebut diterbitkan dengan tepat waktu. Informasi laporan keuangan tidak bersifat relevan jika tidak disampaikan dengan tepat waktu sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna atau pengambil keputusan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu penyajian laporan keuangan


(16)

kepada publik. Perusahaan diharapkan tidak menunda penyajian laporan keuangannya.

Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sangat diperlukan oleh pengguna laporan keuangan untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Lampiran Peraturan Ketua Bapepam Nomor : Kep-36/PM/2003 menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai oleh akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

Perusahaan yang tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004, tentang Peraturan Nomor 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi mulai dari Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar Rp.50.000.000,00 sampai Rp.150.000.000,00 bahkan akan dikenakan suspensi. Selanjutnya, Peraturan Nomor 1-H tentang Sanksi Khusus bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan. Pengenaan sanksi tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai peraturan. Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkan ketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa “emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp.1.000.000


(17)

(satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah)”. Peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal global. Kenyataannya masih terjadi publikasi laporan keuangan yang dilakukan emiten di BEI.

Fenomena menunjukkan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan mengalami penurunan. Regulasi yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa regulasi tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu di setiap periode, untuk itu perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan tersebut.

Peningkatan akan kebutuhan informasi yang akurat dan tepat waktu mempengaruhi permintaan akan audit laporan keuangan. Proses penyelesaian audit laporan keuangan terjadi pada rentang waktu yang disebut dengan audit report lag, yang diukur sejak tanggal tahun tutup buku yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditan. Givoly dan Palmon (dalam Lee dan Jahng, 2008) menyatakan bahwa Audit Report Lag berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness).


(18)

Lamanya pengauditan dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, semakin cepat proses pengauditan laporan keuangan, semakin cepat pula pelaporannya, dan sebaliknya proses pengauditan yang lambat dapat mengakibatkan ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan. Ditemukan dalam penelitian Yan Christin Sembiring (2010) Audit Report Lag berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Audit report lag juga dikenal dengan audit delay. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi audit delay dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Audit delay / audit report lag diperkirakan dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Menurut Givoly dan Palmon (1984) dalam Ho-Young Lee dkk (2008) bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan cenderung menyampaikan tepat waktu dan jika pengumuman laba berisi berita buruk, maka pihak manajemen cenderung menyampaikan tidak tepat waktu.

Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam-LK merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai opini audit. Informasi dalam laporan keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan, akan tetapi opini audit merupakan tanggung jawab auditor. Salah satu bentuk profesionalitas auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Laporan keuangan yang tepat waktu akan meningkatkan relevansi dan keandalan laporan keuangan tersebut,


(19)

tetapi auditor tidak mengabaikan obyektivitas dan independensinya. Opini audit merupakan pendapat yang dikemukakan oleh auditor independen dalam laporan audit sebagai media formal yang digunakan dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit. Dalam penelitian Karina Mutiara Dewi (2013) ditemukan bahwa opini audit berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini berbeda dengan penelitian Alief Fadil Wulantoro (2011) yang menemukan bahwa opini audit sebagai variabel indipenden tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan yang merupakan variabel dependen. Berdasarkan ketidak konsistenan penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk menguji opini audit sebagai variabel indipenden yang akan diuji pengaruhnya terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan yang merupakan variabel dependen dalam penelitian ini.

Kualitas auditor sering diproksikan melalui reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP yang memiliki reputasi besar tentu memiliki auditor yang berkualitas, sehingga akan berusaha untuk meminimalisasi resiko dari kesalahan informasi keuangan yang dikeluarkannya, agar mampu memenuhi harapan para pengguna informasi tersebut. DeAngelo (1981) dalam Seyedhossein Naslmosavi dkk (2013) menyatakan bahwa kantor akuntan publik besar memiliki kualitas audit yang lebih baik. Perusahaan-perusahaan yang telah menggunakan kantor akuntan publik besar seperti the big four cendrung lebih dipilih investor karena investor menganggap perusahaan


(20)

dengan KAP besar akan dapat menghasilkan kualitas audit yang baik daripada KAP kecil. Dalam penelitian Rio Salomo Sidauruk (2012) dan Arneta Marticesa (2012) Reputasi KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu laporan keuangan. Hal ini berbeda dengan penelitian Alief Fadil Wulantoro (2011) dan Evita Persephony (2013) yang menemukan bahwa reputasi KAP berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Terjadi ketidakonsistenan pengaruh reputasi KAP terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada penelitian sebelumnya. Peneliti dalam hal ini menggunakan reputasi KAP sebagai variabel moderasi untuk mengetahui apakah reputasi KAP dapat memoderasi audit report lag dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan melihat apakah reputasi KAP dapat memoderasi opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul skripsi, “Pengaruh Audit Report Lag dan Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”

Adapun data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI).


(21)

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah audit report lag berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

2. Apakah reputasi KAP mampu memoderasi hubungan antara audit report lag terhadap Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah opini audit berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

4. Apakah reputasi KAP mampu memoderasi hubungan antara opini audit terhadap Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah audit report lag berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,


(22)

2. Untuk mengetahui apakah reputasi KAP dapat memoderasi hubungan antara audit report lag dan ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

3. Untuk mengetahui apakah opini audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

4. Untuk mengetahui apakah reputasi KAP dapat memoderasi hubungan antara opini audit dan ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, D. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak, antara lain:

a. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai faktor faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan,

b. Bagi Investor, sebagai gambaran tentang pentingnya ketepatan waktu berkaitan dengan relevansi dan keandalan informasi laporan keuangan, c. Bagi pihak perusahaan, untuk memberikan informasi atas penelitian yang

dilakukan penulis agar dapat dijadikan pertimbangan untuk kemajuan perusahaan.

d. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian sejenis dengan menambahkan variabel lain.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Teoritis

1. Teori Kepatuhan (compliance theory)

Kepatuhan berasal dari kata patuh, yang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran atau peraturan.

Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka. Komitmen normatif melalui legitimasi (normative commitment through legitimacy) berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum tersebut memiliki hak untuk mendikte perilaku, sedangkan komitmen normatif melalui moralitas personal (normative commitment through morality) berarti mematuhi hukum karena hukum tersebut dianggap sebagai keharusan (Dewi ,2013).

Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yang berlaku. Sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Penyampaian laporan keuangan secara tepat waktu merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan agar informasi yang terkandung di dalamnya bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Teori kepatuhan Baron dan Bryne (2000 : 387):


(24)

Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is an a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures.

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan-peraturan tersebut mengisyaratkan suatu keharusan bagi setiap perusahaan publik yang terlibat di pasar modal indonesia patuh untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam. Hal tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory).

Perusahaan yang tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004, tentang Peraturan Nomor 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi mulai dari Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar Rp.50.000.000,00 sampai Rp.150.000.000,00 bahkan akan dikenakan suspensi. Selanjutnya, Peraturan Nomor 1-H tentang Sanksi Khusus


(25)

bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan. Pengenaan sanksi tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai peraturan. Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkan ketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa “emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah)”.

2. Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan kebutuhan utama perusahaan, terutama bagi perusahaan go publik di indonesia. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, serta catatan-catatan atas laporan keuangan. Kondisi keuangan dan kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat diketahui dari laporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen dan laporan keuangan harus disajikan secara wajar.

Menurut Weygandt dan Kieso (2005), definisi laporan keuangan adalah sebagai berikut:


(26)

“Laporan keuangan merupakan sarana utama dimana informasi keuangan dikomunikasikan dengan pihak luar perusahaan, laporan ini memberikan sejarah kuantitatif perusahaan dalam satuan uang.”

Tujuan umum laporan keuangan dalam PSAK 2009 adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakannya.

Standar Akuntansi Keuangan menyebutkan empat karakteristik kualitatif pokok dalam laporan keuangan (IAI, 2009):

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini, diasumsikan pemakai memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

b. Relevan

Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai. Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang (predictive value), menegaskan atau memperbaiki harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga harus tersedia tepat waktu bagi pengambil keputusan


(27)

sebelum mereka kehilangan kesempatan atau untuk mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness).

c. Keandalan

Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat disajikan secara wajar.

d. Dapat dibandingkan

Identifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan laporan keuangan perusahaan antar periode hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai. Dengan demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, membantu pencapaian karakteristik ini.

Dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan dengan kandungan informasi dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan, dan mempunyai daya banding. Karakteristik relevan berarti laporan tersebut mampu mendeskripsikan kondisi keuangan perusahaan secara tepat waktu.


(28)

3. Audit dan standar auditing a. Audit

Menurut Arens dkk (2008:4) audit didefinisikan sebagai ”pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan”. Boynton dkk (2002:5) mendefinisikan auditing sebagai:

suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (Arens dkk, 2008:18). Biasanya kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Perusahaan umumnya memilih menggunakan jasa auditor independen untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan tersebut, namun apabila perusahaan memutuskan untuk tidak menggunakan auditor independen, maka laporan keuangan tersebut akan memiliki kredibilitas yang sangat rendah. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan go publik wajib diaudit.

Audit atas laporan keuangan secara umum memiliki tujuan untuk melihat apakah laporan keuangan sudah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip


(29)

akuntansi yang berlaku umum. Tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun (Boyton dkk, 2001:50). Laporan keuangan yang disusun merupakan tanggung jawab manajemen, tetapi opini audit yang diberikan sepenuhnya merupakan tanggung jawab auditor independen atau akuntan publik.

b. Standar Auditing

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan standar-standar audit untuk profesi yaitu Standar Auditing Berlaku Umum. Standar Auditing Berlaku Umum diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) No. 01 (2001 par.27) yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.

1) Standar Umum

Standar umum berhubungan dengan kualifikasi dari seorang auditor dan kualitas pekerjaan seorang auditor, yaitu:

a) audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor, b) dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor, c) dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.


(30)

Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan pelaksaan pekerjaan audit di lapangan, yaitu :

a) pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten, harus disupervisi dengan semestinya,

b) pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan,

c) bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

3) Standar Pelaporan

Standar ini berhubungan dengan masalah pengkomunikasian hasil-hasil audit, yaitu :

a) laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,

b) laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya,

c) pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor,


(31)

d) laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

4. Ketepatan waktu (timeliness)

Laporan keuangan yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi informasi pelaporan. Apabila informasi tersebut tidak disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan.

Hendriksen dan Van Breda (dalam Dewi, 2013) menyatakan bahwa informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan keuangan.

Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tapi relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu informasi mengenai kondisi dan


(32)

proses perusahaan harus cepat dan tepat sampai kepada pengguna laporan keuangan (Dewi, 2013).

Ketepatan waktu merupakan batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan, dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai (Sidauruk, 2012). Berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen harus disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga(90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. 5. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan

Keuangan

a. Audit Report Lag

Audit report lag (ARL) didefinisikan sebagai periode waktu antara tanggal akhir tahun fiskal perusahaan dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor indipenden. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan Audit Report Lag adalah durasi waktu penyelesaian audit atas laporan keuangan perusahaan. Lee dan Jahng (2008) mengemukakan pengertian Audit Report Lag :

Audit report lag (ARL) is the time period between a company‟s fiscal year-end and the audit report date.


(33)

Givoly dan Palmon (dalam Lee dan Jahng, 2008) menyatakan bahwa ARL berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness).

Dyer dan McHugh (dalam wiguna, 2012) membagi keterlambatan (lag) menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Preliminary Lag : merupakan interval waktu antara tanggal berakhirnya tahun buku sampai dengan tanggal diterimanya laporan keuangan pendahuluan oleh pasar modal.

2. Auditors signature lag, yaitu interval waktu antara tanggal berakhirnya tahun buku sampai dengan tanggal yang tertera dalam laporan auditor indipenden

3. Total lag, yaitu interval waktu antara tanggal berakhirnya tahun buku sampai dengan tanggal diterimanya laporan keuangan. audit report lag juga dikenal dengan audit delay. Jika audit report lag semakin lama, maka kemungkinan keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan semakin besar. Hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian keputusan berdasarkan informasi yang dipublikasikan. b. Opini Audit

Akuntan publik bertugas memberikan assurance terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun dan diterbitkan oleh manajemen. Assurance terhadap laporan keuangan tersebut, diberikan akuntan publik melalui opini akuntan publik.


(34)

Opini audit adalah pendapat akuntan publik atau auditor independen atas laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diauditnya. Auditor sebagai pihak yang independen di dalam mengaudit laporan keuangan suatu perusahaan publik akan memberikan opini atas laporan keuangan yang diauditnya. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 110 paragraf 1 menyatakan bahwa laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Laporan audit hanya dibuat jika audit benar–benar dilakukan. Bagian dari laporan audit yang merupakan informasi utama dari laporan audit adalah opini audit.

Opini audit yang diberikan oleh auditor independen melalui beberapa tahap audit yang dilakukan dapat memberi simpulan atas laporan keuangan yang diauditnya. Arens dkk (2008:58) mengemukakan bahwa laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. Dengan demikian, auditor didalam memberikan opini sudah didasarkan pada keyakinan profesionalnya.

Menurut Arens dan Loebbecke (1997:39) terdapat 5 jenis opini audit yang dapat diberikan oleh auditor atas laporan keuangan yang diauditnya. Opini audit tersebut dibedakan menjadi :

1. Unqualified Opinion (Wajar Tanpa Pengecualian)

Auditor memberikan opini unqualified opinion (wajar tanpa pengecualian), jika menyimpulkan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Laporan audit standar dengan opini wajar tanpa


(35)

pengecualian dapat digunakan apabila kondisi–kondisi berikut terpenuhi: semua laporan keuangan (neraca yang mencerminkan posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas, laporan laba rugi, laporan perubahan saldo laba, dan laporan arus kas serta pelengkapnya yang memadai), sudah tercakup dalam laporan keuangan, ketiga standar umum auditing telah diikuti dengan sepenuhnya dalam penugasan, bahan bukti yang cukup dan memadai telah dikumpulkan, laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, tidak terdapat situasi–situasi yang memerlukan penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi kata–kata dalam laporan audit.

2. unqualified opinion with explanatory paragraph (wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan)

Auditor memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan dalam laporan auditnya karena karena audit yang dilakukannya telah memenuhi kriteria suatu proses audit yang lengkap dengan hasil–hasil yang memuaskan dan laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Tetapi auditor merasa perlu untuk memberikan sejumlah informasi tambahan dalam laporan auditnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab paling penting dari penambahan paragraf penjelasan dalam laporan audit wajar tanpa pengecualian : tidak ada konsistensi, keraguan atas kelangsungan hidup perusahaan (going concern), penekanan atas suatu hal dan laporan yang melibatkan auditor lain (Arens dkk, 2008:65).


(36)

Dengan kata lain, opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan diberikan jika terdapat hal–hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien.

3. qualified opinion (wajar dengan pengecualian)

Auditor memberikan opini wajar dengan pengecualian apabila laporan keuangan disajikan wajar dengan pengecualian untuk pos-pos tertentu yang memuat salah saji yang material. Pada saat auditor menerbitkan laporan wajar dengan pengecualian, auditor harus menggunakan istilah “kecuali untuk” dalam paragraf pendapat. Dalam hal ini harus tersirat bahwa laporan auditor tersebut merasa puas bahwa keseluruhan laporan keuangan adalah wajar “kecuali untuk” aspek tertentu yang menunjukkan salah saji yang material. Tidaklah dibenarkan menggunakan ungkapan kecuali untuk pada semua jenis pendapat auditor selain pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion).

4. adverse opinion (tidak wajar)

Auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar. Pendapat tidak wajar hanya diberikan jika auditor merasa yakin bahwa secara keseluruhan laporan keuangan yang disajikan memuat salah saji yang sangat material atau menyesatkan dan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pendapat tidak wajar ini


(37)

hanya dibuat jika auditor telah memiliki bahan bukti audit yang cukup. Hal ini bukanlah hal yang lazim sehingga pendapat tidak wajar (adverse opinion) sangat jarang diberikan.

5. Disclaimer opinion (tidak memberikan pendapat)

Disclaimer opinion atau pendapat tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor jika auditor tidak dapat menyimpulkan apakah laporan keuangan yang memuat salah saji sangat material telah disajikan secara wajar atau tidak. Pernyataan pendapat tidak memberikan pendapat dilakukan auditor jika auditor tidak berhasil meyakinkan dirinya bahwa keseluruhan laporan keuangan telah disajikan secara wajar dan timbul karena banyak pembatasan lingkungan audit atau hubungan yang tidak independen antara auditor dengan klien menurut kode etik profesional. Masing–masing situasi tersebut tidak memungkinkan auditor untuk dapat memutuskan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.

c. Reputasi KAP

Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan ke BAPEPAM tentunya membutuhkan jasa kantor akuntan publik (KAP) agar informasi yang disampaikan kepada masyarakat akurat dan terpercaya. Oleh karena itu perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaan audit terhadap laporan keuangan perusahaan. Untuk menjamin kredibilitas laporan keuangan tersebut, perusahaan cenderung menggunakan jasa kantor akuntan publik yang besar dan mempunyai reputasi atau nama


(38)

baik. Kantor akuntan publik yang besar dan mempunyai reputasi baik biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm (Big 4).

Kantor akuntan publik adalah lembaga yang memiliki izin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya. Di Indonesia, jumlah kantor akuntan publik semakin bertambah dari tahun ke tahun sejalan dengan perkembangan perekonomian dan bisnis di Indonesia namun kantor akuntan publik yang tergolong besar hanya sedikit jumlanya dan umumnya bekerjasama dengan kantor-kantor besar yang berskala internasional. Sebagian besar terdiri dari kantor-kantor akuntan publik kecil yang wilayah operasinya terbatas. Pekerjaan audit atas laporan keuangan menuntut tanggung jawab yang besar, independensi dan kompetensi yang tinggi pula. Independensi memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan tanpa bias tentang laporan keuangan yang diauditnya. Kompetensi memungkinkan auditor untuk melakukan auditnya secara efektif dan efisien. Atas dasar adanya kepercayaan mengenai independensi dan kompetensi tersebut, perusahaan mengandalkan laporan keuangannya diaudit oleh kantor akuntan publik tersebut. Namun karena banyaknya kantor akuntan publik yang ada di Indonesia maka perusahaan tidak mungkin untuk menilai independensi dan kompetensi masing-masing kantor akuntan publik yang ada. Struktur kantor akuntan publik akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan kantor akuntan publik yang akan dipilih perusahaan walaupun tidak menjamin sepenuhnya.


(39)

Perusahaan biasanya akan menggunakan auditor yang berasal dari kantor akuntan publik yang besar serta memiliki reputasi atau nama baik untuk meningkatan mutu dan kredibilitas dari laporan keuangan perusahaan. Kantor akuntan publik yang memiliki kriteria seperti ini terdiri dari KAP yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Four. Di Indonesia kategori KAP The Big Four terdiri dari:

1. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman, Ramli, Satrio dan rekan.

2. KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja.

3. KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerjasama dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan.

4. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang bekerjasama dengan KAP Siddharta, Siddharta dan Widjaja.

Menurut Loeb (dalam Sidauruk, 2012) menyebutkan bahwa “kantor akuntan publik besar memiliki akuntan yang berperilaku lebih etikal dibandingkan akuntan di kantor akuntan publik kecil”. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa kantor akuntan publik besar dapat menghasilkan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan kantor akuntan publik yang kecil. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan jasa


(40)

kantor akuntan publik besar cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya yang telah diaudit kepada publik.

Menurut Hossain, 1998 (dalam Persephony, 2013) Kualitas auditan berpengaruh terhadap kredibilitas laporan keuangan ketika perusahaan go public. Penelitian yang sudah ada membuktikan antara reputasi tinggi auditor berpengaruh terhadap audit report lag. (Subekti dan Widayanti, 2004). Jadi, semakin tinggi reputasi auditor maka audit report lagnya semakin pendek. Selain itu KAP yang termasuk dalam the big four juga membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan auditnya kerena KAP tersebut dianggap dapat melaksanakan audit secara lebih efisien dan memiliki tingkat fleksibilitas jadwal waktu yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya. Biasanya KAP besar juga memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih cepat dibandingkan KAP yang lainnya. Waktu audit yang lebih cepat juga merupakan cara KAP besar untuk mempertahankan reputasi mereka. Apabila tidak, maka untuk tahun yang akan datang mereka bisa kehilangan kliennya.

B.Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan yang ditunjukkan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Analisis Hasil

Wahyu Adhy Noor Sulistyo (2010)

Indipenden: Laporan Keuangan, Profitabilitas, Ukuran

Regresi Logistik

profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi


(41)

Perusahaan, Kompleksitas operasi perusahaan, Kepemilikan Publik , reputasi kantor akuntan publik Dependen: Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan perusahaan, kepemilikan publik, dan reputasi kantor akuntan publik berpengaruh. Akan tetapi likuiditas, leverage keuangan, dan opini auditor tidak berpengaruh . Yan Christin Br

Sembiring (2010) Indipenden: Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit,

Audit Report Lag

Dependen: Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Regresi Logistik ukuran perusahaan dan

audit report lag

berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan umur perusahaan dan opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Alief Fadil Wulantoro (2011) Indipenden: profitabilitas, solvabilitas, reputasi KAP, struktur kepemilikan, Regresi Logistik profitabilitas, solvabilitas, reputasi Kantor Akuntan Publik yang digunakan dan struktur


(42)

ukuran perusahaan dan opini auditor Dependen: Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan kepemilikan internal berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan. Faktor ukuran perusahaan dan opini auditor tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan Rio Salomo Sidauruk (2012) Indipenden: Profitabilitas, Rasio Gearing, Item-item Luar Biasa, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Pergantian Auditor Dependen: Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Regresi Logistik item-item luar biasa memiliki pengaruh yang positif dan berpengaruh secara signifikan . profitabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan dan pergantian auditor independen memiliki pengaruh positif . Reputasi KAP memiliki pengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan


(43)

Arneta Martciesa (2012) Indipenden: Profitabilitas, Struktur Kepemilikan, Reputasi Kantor Akuntan Publik, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Laporan Keuangan. Dependen: Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Regresi Logistik variabel profitabilitas berpengaruh positif . Variabel

reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif. Sedangkan variabel struktur kepemilikan, umur perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh Evita Persephony (2013) Indipenden: Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Probabilitas Kebangkrutan Dependen: Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Intervening:

Audit Report Lag

Regresi Berganda semua variabel independen secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap waktu publikasi laporan keuangan Karina Mutiara Dewi (2013) Indipenden: Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan publik, dan Opini Auditor Dependen: Audit Delay, Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Regresi Berganda solvabilitas, opini audit, dan ukuran kantor akuntan publik berpengaruh signifikan

terhadap audit

delay, dan

ukuran

perusahaan dan opini audit yang berpengaruh signifikan terhadap


(44)

Hasil korelasi yaitu terdapat hubungan

signifikan antara

audit delay dan ketepatan waktu

Berdasarkan penelitian terdahulu memiliki hasil penelitian yang berbeda-beda dan menimbulkan ketidakkonsistenan. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya dengan membuat perbedaan yaitu dengan menggunakan audit report lag dan opini audit sebagai variabel indipenden, ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness) sebagai variabel dipenden , dan reputasi KAP sebagai variabel moderasi.

C.Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka konseptual

Kerangka konseptual penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu sebagai berikut :

H1

H3 H2

H4 Opini Audit

(X2) Audit Report

Lag

(X1) Ketepatan Waktu

Penyampaian Laporan Keuangan

(Y)

Reputasi KAP (Z)


(45)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan audited ke Bapepam merupakan hal yang sangat penting bagi pengguna laporan keuangan tersebut. Melalui kerangka konseptual diatas ingin dilihat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel dependen adalah ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan yang menjadi variabel independen adalah Audit Report Lag dan Opini audit. Reputasi KAP dalam penelitian ini merupakan variabel moderasi.

Proses penyelesaian audit laporan keuangan terjadi pada rentang waktu yang disebut dengan audit report lag, yang diukur sejak tanggal tahun tutup buku yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditan. Lamanya pengauditan dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Proses pengauditan laporan keuangan yang semakin cepat dapat membuat pelaporan keuangan semakin tepat waktu dan sebaliknya proses pengauditan yang lambat mengakibatkan ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan.

Opini audit merupakan pendapat yang dikemukakan oleh auditor independen dalam laporan audit sebagai media formal yang digunakan dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit.


(46)

Reputasi KAP menunjukkan kualitas dan citra yang dimiliki oleh KAP yang melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan, sehingga dapat dilihat bahwa reputasi KAP berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Reputasi KAP ditandai dengan apakah perusahaan tersebut berafiliasi dengan KAP The Big Four

atau tidak. Perusahaan yang menggunakan jasa dari KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four membutuhkan lebih sedikit waktu untuk melakukan audit atas laporan keuangan karena jumlah orang yang melakukan audit lebih banyak, sehingga pekerjaan audit bisa dilakukan dengan cepat dan perusahaan akan menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu.

2. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2006 : 51) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:


(47)

2.1.Pengaruh Audit Report Lag terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan keuangan

Audit report lag (ARL) didefinisikan sebagai periode waktu antara tanggal akhir tahun fiskal perusahaan dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor indipenden. Givoly dan Palmon (dalam Lee dan Jahng, 2008) menyatakan bahwa ARL berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness). Audit Report Lag yang juga dikenal dengan Audit Delay Sering dikaitkan dengan ketepatan waktu dalam penyampaian keuangan. Auditor akan cendrung menyelesaikan audit sebelum batas waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Yan Cristin Sembiring (2010) ditemukan bahwa audit report Lag berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan Waktu penyampaian keuangan. Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1: Audit Report Lag berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

2.2.Pengaruh Reputasi KAP, Audit Report Lag dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Menurut Loeb (dalam Sidauruk, 2012) menyebutkan bahwa “kantor akuntan publik besar memiliki akuntan yang berperilaku lebih etikal dibandingkan akuntan di kantor akuntan publik kecil”. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa kantor akuntan publik besar dapat menghasilkan


(48)

kualitas audit yang lebih baik dibandingkan kantor akuntan publik yang kecil. Perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntan publik besar cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya yang telah diaudit kepada publik. Menurut Hossain, 1998 (dalam Persephony, 2013) Kualitas auditan berpengaruh terhadap kredibilitas laporan keuangan ketika perusahaan go public. Penelitian yang sudah ada membuktikan antara reputasi tinggi auditor berpengaruh terhadap audit report lag. (Subekti dan Widayanti, 2004). Jadi, semakin tinggi reputasi auditor maka audit report lagnya semakin pendek. Selain itu KAP yang termasuk dalam the big four juga membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan auditnya kerena KAP tersebut dianggap dapat melaksanakan audit secara lebih efisien dan memiliki tingkat fleksibilitas jadwal waktu yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya. Biasanya KAP besar juga memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih cepat dibandingkan KAP yang lainnya. Waktu audit yang lebih cepat juga merupakan cara KAP besar untuk mempertahankan reputasi mereka. Apabila tidak, maka untuk tahun yang akan datang mereka bisa kehilangan kliennya. Alief Wulantoro (2011) menyatakan bahwa reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian keuangan, sedangkan Rio Sidauruk (2012) menyatakan reputasi KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian keuangan. Penelitian ini


(49)

menggunakan Reputasi KAP sebagai variabel pemoderasi. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H2: Reputasi KAP mempengaruhi hubungan antara audit report lag dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

2.3.Pengaruh Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Tujuan utama audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia .Laporan audit adalah alat formal yang digunakan auditor dalam mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penelitian Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Sulistyo (2010) juga menyatakan bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan berhubungan positif dengan opini audit yang diberikan oleh auditor dan perusahaan yang tidak menerima unqualified opinion memiliki audit delay yang lebih lama. Berarti perusahaan yang mendapat unqualified opinion dari auditor untuk laporan keuangannya cenderung akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya karena unqualified opinion

merupakan berita baik (good news) dari auditor. Sebaliknya, perusahaan akan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya apabila menerima opini selain unqualified opinion karena hal tersebut dianggap sebagai berita buruk (bad news). Penelitian yang


(50)

dilakukan Sulistyo (2010) ditemukan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan teori tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah :

H3: Opini audit berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

2.4.Pengaruh Reputasi KAP, Opini Audit dengan Ketepatan waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Dalam menyampaikan laporan keuangan atau informasi mengenai kinerja perusahaan kepada publik, perusahaan diminta untuk menggunakan jasa KAP agar informasi tersebut akurat dan terpercaya. Untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan tersebut perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi baik yang ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm (Big 4). Oleh karena itu opini yang diberikan oleh KAP besar cendrung dianggap memiliki kredibilitas yang tinggi dibanding KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP big 4.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alief Wulantoro (2011) titemukan bahwa reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan penelitian yang dilakukan Rio Sidauruk (2012) ditemukan bahwa reputasi KAP


(51)

berpengaruh negatif dan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Berdasarkan teori dan penelelitian tersebut peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut.

H4: Reputasi KAP mempengaruhi hubungan antara opini audit dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan


(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Audit Report Lag dan opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan serta untuk mengetahui kemampuan Reputasi KAP untuk memoderasi pengaruh Audit Report lag dan Opini audit pada ketepatan waktu laporan keuangan . Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengujian hipotesis karena pada penelitian ini berupaya menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan mengenai hubungan antar variabel.

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif berupa data sekunder yang diperoleh dengan mengakses websitTerdapat tiga jenis variabel dalam penelitian ini: variabel independen, variabel dependen dan variabel moderasi. Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Audit Report Lag dan opini audit. Variabel moderasi adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan bebas .Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah Reputasi KAP.

Pengujian mengenai pengaruh Audit Report Lag dan Opini audit pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan serta reputasi KAP sebagai


(53)

variabel moderasi dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Hasil pengujian kemudian dijadikan dasar dalam membuat kesimpulan. Kesimpulan juga disusun sesuai dengan masalah penelitian dan hipotesis yang diajukan. B.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling

yang berarti pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Objek penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur ada dalam segala bidang sistem ekonomi. Laporan keuangannya pun disajikan secara lengkap dan rinci, karena sifat operasi kegiatan usahanya. Adapun kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel antara lain:

• Semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan berturut- turut dari tahun 2011-2013.

• Perusahaan sampel tidak mengalami delisting selama periode pengamatan.

• Menerbitkan laporan keuangan auditan secara (laporan auditor independen, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan) selama tahun 2011-2013, baik secara fisik maupun melalui website www.idx.co.id atau pada

website masing-masing perusahaan.

• Perusahaan sampel merupakan perusahaan manufaktur yang merupakan sektor industri dan barang konsumsi.


(54)

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh 33 perusahaan yang menjadi

sampel penelitian dengan 99 unit analisis (33 x 3 tahun). Sampel penelitian ditetapkan berdasarkan kriteria ditunjukkan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1

Tabel Ringkasan Populasi dan Perusahaan Sampel

No. Kriteria Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

Jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

Perusahaan Manufaktur yang tidak memenuhi kriteria I

Perusahaan Manufaktur yang tidak memenuhi Kriteria II

Perusahaan Manufaktur yang tidak memenuhi Kriteria III

Perusahaan Manufaktur yang tidak memenuhi Kriteria IV

130

( - )

( 3 )

( 5 )

( 93 ) Jumlah Perusahaan Manufaktur yang

memenuhi Kriteria Tahun Pengamatan

29 3 Jumlah Sampel Penelitian yang diamati 87

C.Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data penelitian diambil dari laporan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan. Data diperoleh antara lain dari Bursa Efek Indonesia,


(55)

D.Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara metode dokumentasi, dimana penulis mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data langsung dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Data sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia dengan cara mengunduh data yang tersedia, terdiri dari Laporan Auditor Independen (Independent Auditor’s Report) dan Laporan Tahunan (Annual Report) setiap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan sesuai dengan kriteria pemilihan sampel.

E.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Batasan operasional adalah penentuan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep. Alasan peneliti menetapkan batasan operasional adalah untuk menghindari timbulnya salah pengertian atau salah tafsir terhadap istilah-istilah dalam judul penelitian. Tujuan dari batasan operasional adalah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang akan diteliti.

Sugiyono (2007), variabel merupakan apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperol eh informasi, untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan. Oleh karena itu, batasan operasional dalam penelitian ini adalah perusahaan yang diteliti adalah perusahaan publik sektor manufaktur


(56)

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2013. Variabel penelitian yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Indipenden

Penelitian ini menggunakan dua variabel indipenden, yaitu : a. Audit report lag

Audit report lag adalah rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahun perusahaan, sejak tanggal tahun tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Definisi lain mengenai audit report lag adalah selisih jumlah tanggal pelaporan keuangan dengan tanggal pelaporan audit. Badan khusus yang mengatur ketepatan waktu diterbitkannya laporan keuangan adalah Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Badan khusus tersebut mengumumkan kepada publik bahwa perusahaan

go public diwajibkan menyerahkan laporan tahunannya beserta opini kepada BAPEAM dan mengumumkan kepada publik selambat – lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan atau dalam jangka waktu 90 hari. Pengukuran audit report lag dalam penelitian ini menggunakan tanggal penutupan buku perusahaan (31 Desember) hingga tanggal diterbitkannya laporan auditan.


(57)

b. Opini audit

Opini audit adalah pendapat akuntan publik atau auditor independen atas laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diauditnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor independen memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dan 0 jika auditor independen memberikan opini selain WTP. 2. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy

dimana angka 1 diberikan jika perusahaan menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, yakni paling lambat akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan dan angka 0 diberikan jika perusahaan menyampaikan laporan keuangan tidak tepat waktu, yakni setelah akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

3. Variabel moderasi

Variabel moderating merupakan variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Reputasi KAP dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan kelompok auditor big four dan non big four. Auditor big four identik dengan KAP besar Reputasi KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu diberikan angka 1 jika opini audit berasal dari KAP Big Four, dan diberikan angka 0 jika opini audit tidak berasal dari KAP Big Four.


(58)

Ringkasan definisi operasional dalam penelitian disajikan dalam Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Jenis Variabel

Nama Variabel

Defenisi Pengukuran Skala

Independen Audit Report Lag Rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan sejak tutup buku sampai tanggal yang

tertera di laporan auditan.

Interval tanggal 31 Desember sampai tanggal yang tertera di laporan auditan

Nominal

Opini Audit Pendapat auditor atas laporan keuangan

Wajar tanpa pengecualian : 1

Selain wajar tanpa pengecualian : 0

Nominal

Dependen Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Tanggal penerbitan laporan keuangan auditan di BEI (paling

lambat akhir bulan ketiga sejak tutup

buku)

Tepat waktu : 1 Tidak tepat waktu :

0 Nominal

Moderating Reputasi KAP

Lembaga yang memiliki izin sebagai

wadah bagi akuntan publik dalam

menjalankan pekerjaannya.

KAP Big Four : 1 KAP yang bukan Big

Four : 0 Nominal

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah pengaruh audit report lag terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, untuk menguji apakah reputasi Kantor Akuntan Publik apakah memperkuat atau memperlemah hubungan audit report lag dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, untuk menguji pengaruh opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, serta menguji apakah reputasi Kantor


(59)

Akuntan Publik apakah memperkuat atau memperlemah hubungan opini audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Metode analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah statistic deskriptif, analisis regresi logistik dengan bantuan software SPSS 18. Data sekunder yang diperoleh, dianalisis secara kuantitatif dengan metode statistik deskriptif yang digunakan sebagai deskripsi variabel dengan alat analisis yaitu standar deviasi dan rata-rata (mean). Kemudian melakukan menilai kelayakan model regresi yang digunakan, menilai keseluruhan model atau overall model fit, dan menguji koefisien regresi.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Ghozali (2006) menjelaskan bahwa metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik. Regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji apakah variabel-variabel Audit Report Lag dan Opini Audit, dengan reputasi KAP sebagai variable moderating dapat mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan.

Model regresi logistik dalam penelitian ini adalah : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X1*Z + β4 X2*Z+ε Keterangan:

Y : ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika


(60)

laporan disampaikan tepat waktu dan angka 0 jika laporan keuangan disampaikan tidak tepat waktu.

X1 : Audit Report Lag (ARL) yang merupakan jangka waktu penyelesaian audit atas laporan keuangan berdasarkan perbedaan tanggal akhir tahun fiskal sampai dengan tanggal laporan audit. X2 : Opini Audit , diukur dengan menggunakan variabel dummy

dimana angka 1 diberikan jika auditor independen memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dan opini wajar tanpa pengecualian dengan kalimat tambahan (WTP dengan Penjelasan tambahan) dan 0 jika auditor independen memberikan opini selain WTP.

Z : Reputasi KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu diberikan angka 1 jika opini audit berasal dari KAP Big Four, dan diberikan angka 0 jika opini audit tidak berasal dari KAP Big Four. Pengujian dengan regresi logistik menurut Ghozali (2001) adalah sebagai berikut :

a. Menilai Kelayakan Model Regresi

Langkah pertama melakukan analisis dalam menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Pengujian menggunakan Goodness of fit test untuk menguji kelayakan model regresi logistik dan diukur dengan nilai Chi-Square di bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow.

Output dari Hosmer and Lemeshow dengan hipotesis : H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data


(61)

HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Dasar pengambilan keputusan :

Goodness of fit test yang diukur dengan nilai chi square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow akan menghasilkan output yang harus diperhatikan, yaitu:

• Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima • Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak b. Menilai overall model fit

Kemudian menguji keseluruhan model regresi (overall model fit).

Pengujian dalam tahap ini dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2

Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal dengan nilai –2LL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesakan fit dengan data (Ghozali, 2001).

c. Menguji koefisien Regresi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian koefisien regresi: a) Tingkat signifikasi (α) yang digunakan sebesar 5 persen. b) signifikansi p-value (probabilitas value) merupakan kriteria

penerimaan dan penolakan hipotesis. Jika jika p-value > α

maka hipotesis alternatif diterima, p-value > α, maka hipotesis alternatif ditolak.


(62)

G. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan oleh peniliti adalah perusahaan publik manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, peneliti akan menggunakan data-data yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dilihat melalui laporan keuangan perusahaan manufaktur. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah bulan Oktober 2014 dimulai dengan pengajuan judul dan pengesahan judul hingga bulan Maret 2015 untuk penyelesaian dan pengesahan skripsi.


(63)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum. Berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari keseluruhan data yang digunakan yang terdapat dalam Tabel 4.1

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Audit_Report_Lag 87 37 106 73.82 14.332

Opini_Audit 87 0 1 .99 .107

Ketepatan_Waktu 87 0 1 .57 .497

Reputasi_KAP 87 0 1 .48 .503

Valid N (listwise) 87

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 29 perusahaan dengan 87 unit analisis, yaitu 29 perusahaan dikali dengan tiga tahun penelitian, dengan dua variabel independen yang menggunakan skala nominal yang terdiri dari audit report lag, dan opini audit, variabel moderating reputasi kantor akuntan publik, dan variabel terikat yaitu ketepatan waktu.


(1)

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant Opini_Audit Reputasi_KAP

Step 1 1 109.279 .762 -1.073 1.238

2 109.062 1.820 -2.133 1.316

3 109.008 2.862 -3.176 1.317

4 108.988 3.877 -4.191 1.317

5 108.981 4.883 -5.196 1.317

6 108.979 5.885 -6.198 1.317

7 108.978 6.886 -7.199 1.317

8 108.977 7.886 -8.199 1.317

9 108.977 8.886 -9.200 1.317

10 108.977 9.886 -10.200 1.317

11 108.977 10.886 -11.200 1.317

12 108.977 11.886 -12.200 1.317

13 108.977 12.886 -13.200 1.317

14 108.977 13.886 -14.200 1.317

15 108.977 14.886 -15.200 1.317

16 108.977 15.886 -16.200 1.317

17 108.977 16.886 -17.200 1.317

18 108.977 17.886 -18.200 1.317

19 108.977 18.886 -19.200 1.317

20 108.977 19.886 -20.200 1.317

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 118,658

d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found.


(2)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 9.680 2 .008

Block 9.680 2 .008

Model 9.680 2 .008

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Ketepatan_Waktu = Laporan keuangan disampaikan tidak tepat

waktu

Ketepatan_Waktu = Laporan keuangan disampaikan tepat waktu

Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 26 26.000 19 19.000 45

2 11 11.000 31 31.000 42

Classification Tablea

Observed

Predicted

Ketepatan_Waktu

Percentage Correct Laporan

keuangan disampaikan tidak tepat waktu

Laporan keuangan disampaikan

tepat waktu

Step 1 Ketepatan_Waktu Laporan keuangan

disampaikan tidak tepat waktu

26 11 70.3

Laporan keuangan disampaikan tepat waktu

19 31 62.0

Overall Percentage 65.5

a. The cut value is ,500

Correlation Matrix

Constant Opini_Audit Reputasi_KAP

Step 1 Constant 1.000 -1.000 .000

Opini_Audit -1.000 1.000 .000


(3)

Step number: 1

Observed Groups and Predicted Probabilities

80 + +

| |

| |

F | |

R 60 + +

E | |

Q | |

U | 1 |

E 40 + 1 1 +

N | 1 1 |

C | 1 1 |

Y | 0 1 |

20 + 0 1 +

| 0 1 |

| 0 0 |

| 0 0 |

Predicted ---+---+---+---+---+---+---+---+---+---

Prob: 0 ,1 ,2 ,3 ,4 ,5 ,6 ,7 ,8 ,9 1

Group:

000000000000000000000000000000000000000000000000001111111111111111 1111111111111111111111111111111111

Predicted Probability is of Membership for Laporan keuangan disampaikan tepat waktu

The Cut Value is ,50

Symbols: 0 - Laporan keuangan disampaikan tidak tepat waktu

1 - Laporan keuangan disampaikan tepat waktu Each Symbol Represents 5 Cases.


(4)

Daftar Unit Sampel

Sampel Audit_Report_Lag Opini_Audit Ketepatan_Waktu

Reputasi_KAP

1 78 1 0 0

2 103 1 0 0

3 71 1 1 1

4 86 1 1 1

5 74 1 1 1

6 74 1 1 1

7 60 1 1 1

8 39 1 1 0

9 71 1 1 1

10 86 1 1 0

11 96 1 0 0

12 85 1 0 0

13 72 1 1 1

14 81 1 1 1

15 46 1 1 1

16 87 1 0 0

17 80 1 1 0

18 68 1 1 1

19 70 1 1 1

20 59 1 0 0

21 102 1 0 1

22 86 1 0 0

23 86 1 1 0

24 78 1 0 0

25 61 1 1 1

26 89 1 1 1

27 45 1 1 0

28 66 1 1 0

29 78 1 1 0

30 67 1 0 0

31 87 1 0 0

32 70 1 0 1

33 86 1 0 1

34 70 1 1 1

35 70 0 1 1

36 60 1 1 1

37 87 1 0 0

38 37 1 1 1

39 70 1 0 0

40 86 1 0 0

41 82 1 0 0


(5)

43 85 1 0 1

44 58 1 0 1

45 87 1 1 0

46 57 1 1 0

47 67 1 0 1

48 46 1 1 1

49 59 1 0 0

50 74 1 0 1

51 86 1 0 0

52 86 1 0 0

53 81 1 0 0

54 64 1 1 1

55 84 1 0 1

56 63 1 1 0

57 73 1 0 0

58 79 1 0 0

59 73 1 0 0

60 106 1 0 0

61 66 1 0 1

62 86 1 1 1

63 76 1 1 1

64 76 1 1 1

65 60 1 1 1

66 85 1 1 0

67 38 1 1 1

68 78 1 1 0

69 86 1 0 0

70 83 1 0 0

71 76 1 1 1

72 86 1 1 1

73 59 1 1 1

74 80 1 1 0

75 50 1 1 0

76 70 1 1 1

77 46 1 1 1

78 69 1 1 0

79 92 1 0 1

80 76 1 0 0

81 76 1 1 0

82 83 1 0 0

83 64 1 1 1

84 84 1 1 1

85 84 1 1 0


(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN PROBABILITAS KEBANGKRUTAN TERHADAP WAKTU PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN DENGAN AUDIT REPORT LAG SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

1 13 159

Pengaruh Opini Audit dan Audit Report Lag Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 10 119

PROFITABILITAS DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN PROFITABILITAS DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN.

0 0 15

Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Pemoderasi.

1 7 42

Pengaruh Audit Report Lag dan Opini Audit terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderating

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Teori Kepatuhan (compliance theory) - Pengaruh Audit Report Lag dan Opini Audit terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderating

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Audit Report Lag dan Opini Audit terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderating

0 1 8

SKRIPSI PENGARUH AUDIT REPORT LAG DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN REPUTASI KAP SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 1 12

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN OPINI AUDIT DAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING( PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK

0 1 14

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN OPINI AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 2 102