166 sesuai. Indikator yang mendapat nilai rendah adalah minat peserta
didik untuk berkarya mandiri dan dibidang pendidikan.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1. Pengembangan kurikulum yang sedang dilakukan pemerintah
maupun lembaga pendidikan diharapkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat, khususnya dibidang
ekonomi. 2. Kurikulum diharapkan memerhatikan perkembangan psikologis
peserta didik. 3. Sekolah diharapkan memenuhi kebutuhan buku Kurikulum 2013 yang
dibutuhkan, agar siswa dan guru memiliki pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Sekolah perlu melakukan pemeriksaan secara berkala guna memeriksa kelayakan alat yang menunjang pembelajaran.
5. Sekolah diharapkan senantiasa mengetahui perkembangan IPTEK yang ada, sehingga mata pelajaran menjadi tidak ketinggalan jaman.
6. Sekolah diharapkan membuat diklat dan pengawasan berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013.
7. Semua warga sekolah diharapkan dapat menaati peraturan akademik, khususnya jam kedatangan di kelas.
8. Guru diharapkan lebih memberikan motivasi belajar kepada tiap-tiap siswa.
9. Siswa diharapkan memiliki motivasi dan kemauan yang kuat untuk senantiasa belajar secara mandiri.
167 10. Pemerintah perlu mengadakan evaluasi menyeluruh berkaitan
penerapan kurikulum baru.
C. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Butir-butir pertanyaan belum komprehensif menyentuh seluruh komponen kurikulum.
2. Instrumen angket penelitian yang digunakan bersifat normatif dan hanya menghasilkan opini bukan fakta.
3. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI dan guru produktif Jurusan TKJ TELIN SMK Negeri 2 Pengasih sehingga tidak dapat
dijadikan dasar evaluasi implementasi Kurikulum di SMK Negeri 2 Pengasih secara umum.
168
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Yani. 2014. Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta. Barnawi M. Arifin. 2014. Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media. Chona Ayu S.P. 2014. Kesiapan SMK Mengimplementasikan Kurikulum 2013
pada Studi Tata Kecantikan. Prosiding, Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia. Diakses dari www.jurnal.upi.edu
pada tanggal 29 Januari 2015 pukul 21.21 WIB.
Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Dwi Jatmoko. 2013. Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Terhadap Kebutuhan Dunia Industri di Kabupaten
Sleman. Jurnal Pendidikan Vokasi. Volume 3 Nomor 1. Hlm 2. Diakses dari
www.journal.uny.ac.id pada tanggal 1 Februari 2015 pukul 22.23
WIB. Eddy Sutadji. 2014. Pengukuran Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan: Tantangan Tenaga Pendidik dalam Melaksanakan Penilaian Menurut Kurikulum 2013. Prosiding, Konvensi Nasional Asosiasi
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses dari
www.jurnal.upi.edu pada tanggal 29 Januari
2015 pukul 21.23 WIB. Faridah Alawiyah. 2014. Kesiapan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Jurnal Info Singkat Kesejahteraan Sosial. Volume 6 Nomor 15. Hlm 9. Diakses dari
www.berkas.dpr.go.id pada tanggal 20 Januari 2015 pukul
01.20 WIB. Hadi Yanuar. 2013. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kejuruan. Diakses dari
https:hadiyanuariswanto.wordpress.com20130531fungsi-dan-tujuan- pendidikan-kejuruan
pada tanggal 25 Maret 2015 pukul 21.03 WIB. Hilda Karli. 2014. Perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dan
Kurikulum 2013 untuk Jenjang Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Penabur. Nomor 22. Hlm 84. Diakses dari
www.bpkpenabur.or.id pada
tanggal 2 Februari 2015 pukul 22.00 WIB. Husaini Usman. 2012. Kepemimpinan Pendidikan Kejuruan. Yogyakarta: UNY
Press. Kuo-Hung Tseng dkk. 2010. Using the Context, Input, Process and Product
Model to Assess an Engineering Curriculum. Jurnal World Transactions