Kebugaran Jasmani Siswa Putri Peserta Ekstrakurikuler Beladiri

44 Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa kebugaran jasmani siswa putra dan putri peserta ekstrakurikuler beladiri Tae Kwon Do SDIT Mutiara Insani berada pada kategori “kurang sekali” sebesar 0 0 siswa, kategori “kurang” 0 0 siswa, kategori “sedang” 56 14 siswa, kategori “baik” 44 11 siswa, dan kategori “baik sekali” 0 0 siswa. Sedangkan berdasarkan nilai rata-rata yaitu 17,2, kebugaran jasmani siswa putra dan putri peserta ekstrakurikuler beladiri Tae Kwon Do SDIT Mutiara Insani sebagian besar masuk dalam kategori „sedang”.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebugaran jasmani siswa peserta ekstrakurikuler beladiri Tae Kwon Do SDIT Mutiara Insani. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kebugaran jasmani siswa putra dan putri peserta ekstrakurikuler beladiri Tae Kwon Do SDIT Mutiara Insani masuk dalam kategori „sedang”, sehingga bagi pelatih dan siswa itu sendiri agar lebih banyak menambah jam khususnya untuk melakukan latihan yang berhubungan dengan kebugaran jasmani. Kegiatan ekstrakurikuler Tae Kwon Do di SDIT Mutiara Insani dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Jumat, jam 13.00-15.00 WIB. Latihan dilakukan di aula. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Tae Kwon Do sebanyak 43 siswa dan dilatih oleh sabeum Nur Isawan, yang merupakan seorang mantan atlet Tae Kwon Do. Ekstrakurikuler beladiri Tae Kwon Do di SDIT Mutiara Insani diikuti oleh siswa kelas bawah maupun siswa kelas atas. 45 Saat berlatih siswa serius mengikuti instruksi pelatih walaupun terdapat juga anak yang kurang serius dan hanya bermain-main saja. Saat latihan berlangsung, siswa berlatih dengan semangat dan mampu mengikuti latihan sampai selesai walaupun terdapat anak yang terlihat sangat kelelahan dibandingkan teman-temanya saat latihan sudah selesai. Dari segi teknik, ada yang sudah baik dan ada pula yang masih sangat kurang, atau perlu banyak latihan untuk memperbaiki gerakannya. Dari segi pelatihannya sudah baik, yaitu mulai dari pemanasan yang terdiri dari penguluran yang berfungsi meningkatkan suhu tubuh, menjaga fleksibilitas, dan mengurangi risiko cidera saat latihan. Selanjutnya kegiatan inti yang terdiri dari latihan gerakan dasar, latihan rangkaian gerak dasar, latihan menendang target, dan latihan fisik. Kemudian yang terakhir pendinginan yang terdiri dari penguluran yang bertujuan menurunkan suhu tubuh setelah beraktivitas berat, dan mengendurkan otot-otot yang tegang setelah latihan. Latihan fisik harus dipahami oleh semua kalangan atlet, baik dalam usia dini, senior, junior, ataupun veteran. Latihan fisik selain harus lebih dipahami, juga harus dibentuk dengan takaran masing-masing atlet yang memiliki ketahanan tubuh yang berbeda-beda. Oleh sebab itu harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan konsep dasar pembinaan kebugaran jasmani yang baik dan benar. Seorang atlet yang memiliki biomotor yang baik, maka akan dapat menampilkan pertandingan yang prima. Setiap siswa harus menjaga dan memelihara fisiknya agar selalu dalam kondisi prima. Kebugaran jasmani merupakan kesatuan utuh dari komponen