Satu. Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu “Keesaan Allah” mentauhidkan berarti
mengakui keesaan Allah, mengesakan dan Allah.
8
Menurut Syekh Muhammad Abduh : Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, Sifat yang wajib tetap pada-Nya.
Sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya ; juga membahas tentang Rasul-
rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri mereka, apa yang boleh dihubungkan nisbah kepada diri
mereka dan apa yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.
9
2. Penegasan Operasional
Secara operasional Skripsi yang berjudul Konsep Tauhid Menurut Hassan Hanafi ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep teologi
Hassan Hanafi dan operasionalisasai teologi Hassan Hanafi yang membahas bahwa teologi bukanlah pemikiran murni yang hadir dalam
kehampaan kesejarahan, melainkan merefleksikan konflik sosial politik dan pada operasionalisasi teologi Hassan Hanafi membahas tentang dzat
Tuhan, sifat-sifat Tuhan dan soal tauhid.
E. Kajian Pustaka
Dalam penelitian terdahulu yang telah ditulis oleh Ibnu Makruf STAIN Salatiga tahun 2013 dengan judul Paradigma Baru Teologi Islam Studi Atas
8
File : E : Tauhid_Dunia Ilmu. Htm diakses pada tanggal 29-5-2014
9
Syekh Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, Jakarta : Bulan Bintang, 1992, hal. 36
Pemikiran Teologi Antroposentris Hassan Hanafi mencoba mengeksplorasi pandangan Hassan Hanafi tentang teologi antroposentris secara komprehensif
serta khusus. Dalam penelitian ini, menerapkan pendekatan sistematis filosofis sebagai sebuah pendekatan
Sistematic Approach,” system” tersebut diartikan sebagai suatu sistem berpikir semisal
“sistem logika” dan sistem klasifikasi. Dalam penelitian ini pemikiran Hassan Hanafi tentang teologi dikonstruk
secara sistematis dan logis dalam sistem berpikir “epistemologi”.
Ketika mengelaborasi pemikiran Hassan Hanafi Teologi, akan dikomparasikan dan dikontraskan setiap bagian pemikirannya tersebut dengan
pemikiran tokoh-tokoh tertentu yang berbicara juga tentang itu. Dalam pengertian demikian, pengertian ini menerapkan pendekatan
“komparatif kontarastif” dalam tataran konsep-konsep tertentu, bukan konsep secara utuh
dari satu tokoh. Hal ini terutama untuk memperjelas pemikiran Hassan Hanafi tentang teologi antroposentris.
10
Dalam penelitian yang kedua dan ketiga disini saya mengangkat sebuah buku karya Abad Politik yang diterbitkan Tiara Wacana Yogyakarta
2005 adalah karya ilmiah yang membahas tentang pemikiran Hassan Hanafi mengenai kiri Islamdan hubungannya dengan Khazanah Islam Turats,
realitas umat Islam saat ini dan juga hubungannya dengan peradaban Barat. Disamping penjelasan bahwa kiri Islam adalah upaya perlawanan terhadap
hegemoni Barat terhadap Islam, buku tersebut juga menjelaskan keterkaitan antara kiri Islam dengan Ilmu klasik. Dengan demikian penjelasan juga
10
Http : Ibnumakruf.Staf.Stainsalatiga.ac.id20130622teologi-antroposentris.hassan- hanafi
mengarah pada bagaimana usaha Hassan Hanafi melakukan reformasi teologi yang telah diwariskan oleh para ulama terdahulu.
11
Buku lain yang membahas pemikiran Hassan Hanafi berjudul Islam, Tradisi dan Reformi
si : “Pragmatisme dalam pemikiran Hassan Hanafi” yang ditulis oleh Moh.Nuhakim, buku tersebut menjelaskan beberapa pemikiran
Hanafi tentang oksidentalisme, ilmu kalam klasik, Teologi pembebasan reformis dalam pemikiran Hanafi, karena isunya memang masih general, masa
pembahasannya pun meliputi banyak aspek. Diantaranya reformasi di negara- negara berkembang, rekonstruksi ilmu ushuluddin menuju teologi
pembebasan, dan pandangan Hanafi mengenai fundamentalisme Islam.
12
Adapun yang membedakan tulisan ini dengan penelitian sebelumnya adalah bagaimana konsep teologi Hassan Hanafi dan bagaimana
operasionalisasi teologi Hassan Hanafi.
F. Metode Penelitian