Pengertian Perilaku sehat Perilaku sehat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku sehat

Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo, 2007 perilaku sehat ini ditentukan oleh 3 tiga faktor utama, yakni: a. Faktor Pendorong predisposing factors Merupakan faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya. b. Faktor pemungkin enabling factors Merupakan faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. c. Faktor pemungkin Maksudnya adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku sehat, misalnya: Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tempat pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olah raga, makanan bergizi, uang dan sebagainya. d. Faktor penguat reinforcing factors Merupakan faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang meskipun orang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya Notoatmodjo, 2007. Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan diatas, terdapat faktor predisposisi yakni salah satunya adalah pengetahuan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Kesadaran awareness individu timbul karena ia memiliki persepsi atau informasi dan pengetahuan yang mendukungnya, sehingga ia tahu bagaimana seharusnya bersikap.

4. Strategi Perubahan Perilaku

Menurut Notoatmodjo 2003 terdapat beberapa bagian untuk memperoleh perubahan perilaku oleh WHO dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Menggunakan kekuatan, kekuasaan atau dorongan Perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia melakukan sesuai harapan, dapat ditempuh dengan peraturan atau perundang-undangan yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Hasil cepat tetapi belum tentu berlangsung lama karena perubahan tidak disadari oleh kesadaran sendiri. b. Pemberian informasi Dengan diberikan informasi maka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sesuatu sehingga akan menimbulkan kesadaran mereka dan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan ini memakan waktu yang lama tetapi hasil yang diperoleh bersifat langsung karena disadari oleh kesadaran mereka sendiri. c. Diskusi dan Partisipasi Cara ini sebagai peningkatan cara kedua, dimana dalam memberikan informasi tidak bersifat searah saja, tetapi dua digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id arah. Hal ini berarti masyarakat yang diterimanya. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh mendalam dan mantap. Ini membutuhkan waktu yang lebih lama dari cara yang pertama. Dari pengamatan dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak disadari pengetahuan Notoatmodjo, 2003. Penelitian Rogers dalam Notoatmodjo, 2003 mengungkapkan bahwa sebelum orang menghadapi perilaku baru berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut mengalami proses yang berurutan, yakni : 1. Awareness kesadaran, yakni: orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu. 2. Interst, yakni orang mulai tertarik pada stimulus. 3. Evaluation menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. 4. Trial, orang yang mulai mencoba berperilaku baru. 5. Adaption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan kesadaran dan sikap stimulusnya Notoatmodjo, 2003.