35 Tabel 9. Tingkat Keterpenuhan Komponen PenilaianEvaluasi Pembelajaran pada
Sekolah RSBI
NO KOMPONEN RSBI
SUB KOMPONEN RSBI
SD Muh.
Sapen SMPN
5 SMAN
3 SMA
Muh. 1
1 Penerapan Bilingual
dalam PenilaianEvaluasi
Hasil Belajar Menerapkan bilingual Bahasa Indonesia
dan Inggris dalam penilaianevaluasi hasil belajar
√ √
√ √
2 Penerapan Variasi
Metode PenilaianEvaluasi
Hasil Belajar Sekolah menerapkan berbagai metode
penilaianevaluasi hasil belajar pada kelas bilingualRSBI
√ √
√ √
3 Hasil
PenilaianEvaluasi Belajar
a. Pencapaian KKM Kriteria Ketuntasan
Minimal pada kelas bilingualRSBI untuk mata pelajaran Matematika
√ √
√ √
b. Pencapaian KKM Kriteria Ketuntasan
Minimal pada kelas bilingualRSBI untuk mata pelajaran IPA
√ √
√ √
c. Pencapaian KKM Kriteria Ketuntasan
Minimal pada kelas bilingualRSBI untuk mata pelajaran Bahasa Inggris
√ √
√ √
d. Pencapaian KKM Kriteria Ketuntasan
Minimal pada kelas bilingualRSBI untuk mata pelajaran TIK
√ √
√ √
4 Penerapan Bilingual
dalam PenilaianEvaluasi
Hasil Belajar Sekolah menerapkan TIK dalam
penilaianevaluasi hasil belajar pada kelas bilingualRSBI
√ X
√ √
TOTAL SUB-KOMPONEN TERPENUHI 7
6 7
7
Keterangan:
√ : adaterpenuhi X : tidak adatidak terpenuhi
C. Kendala yang Dihadapi
Berdasarkan data yang masuk, diketahui bahwa kendala yang dihadapi sekolah yang satu berbeda dari sekolah yang lain.
Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen menghadapi kendala dalam memenuhi sub- komponen sebagai berikut: kualifikasi pendidikan kepala sekolah, kemampuan bahasa Inggris
kepala sekolah, status kepemilikan tanah sekolah, kepemilikan sertifikasi ISO 9001:2000
, p
elaksanaan program untuk pencapaian atau mempertahankan manajemen sekolah yang berstandar ISO 9001:2000, persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang
bertaraf internasional,
pemerolehan akreditasi
yang bertaraf
internasional, dan
36 pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf
internasional Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 5 menghadapi kendala dalam memenuhi
sub-komponen sebagai berikut: Perolehan prestasi non akademik pada tingkat internasional, Penerapan pembelajaran dengan bilingual Bahasa Indonesia dan BahasaInggris, penentuan
jumlah rombongan belajar kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjangtingkatan, kemampuan Bahasa Inggris kepala sekolah, pemenuhan kualifikasi
pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah telah menempuh ≥ S2 , status kepemilikantanah sekolah telah menjadi hak milik sekolahPemda, pemenuhan sarana dan
prasarana olah raga di sekolah, Pemerolehan akreditasi yang bertaraf internasional, pengidentifikiasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf
internasional, sekolah menerapkan TIK dalam penilaianevaluasi hasil belajar pada kelas bilingualRSBI.
Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 3 menghadapi kendala dalam memenuhi sub- komponen sebagai berikut: penerapan pembelajaran dengan bilingual Bahasa Indonesia dan
BahasaInggris, penentuan jumlah rombongan belajar kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjangtingkatan, kemampuan Bahasa Inggris kepala sekolah, pemenuhan
kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah telah menempuh ≥ S2 , persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional, pemerolehan
akreditasi yang bertaraf internasional, pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional.
Sekolah Menengah Atas SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menghadapi kendala dalam memenuhi sub-komponen sebagai berikut: perolehan prestasi akademik pada tingkat
internasional, Penerapan pembelajaran dengan bilingual Bahasa Indonesia dan BahasaInggris, penentuan jumlah rombongan belajar kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual pada
setiap jenjangtingkatan, kualifikasi pendidikan kepala sekolah, persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional, pemerolehan akreditasi yang bertaraf
internasional, pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional, memiliki dana bantuan subsidi yang diberikan oleh pemerintah
daerah tingkat I provinsi tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingualrintisan bertaraf internasional, memiliki dana bantuan subsidi yang diberikan oleh pemerintah daerah
37 tingkat II kabupatenkota tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingualrintisan
bertaraf internasional.
D. Pembahasan