2
1 Tanya jawab, 2 dokumentasi, dan 3 melihat ke lapangan secara langsung. Berdasarkan hasil observasi maka ditentukan program kerja KKN
yang akan dilaksanakan meliputi program fisik dan program non fisik. Berdasarkan hasil observasi dan analisis situasi yang telah terlaksana,
maka disusunlah program KKN dengan tujuan pengembangan desa wisata dengam segala potensi yang ada di dalamnya, khususnya di Dusun
Tegaltapen.
B. Analisis Situasi
Kegiatan KKN bagi mahasiswa UNY pada tahun 2015 diselenggarakan pada semester Khusus, dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus 2015 sampai 31
Agustus 2015. Pelaksanaan KKN ini diharapkan dapat menciptakan pola hubungan simbiosis mutualisme, yang saling menguntungkan baik itu bagi
masyarakat dusun tempat KKN dilaksanakan, mahasiswa maupun bagi UNY. Mahasiswa KKN diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah
diperoleh di bangku perkuliahan, sehingga mampu menghasilakn sumbangan positif berupa materi, tenaga, dan pemikiran dalam pelaksanaan kegiatan
KKN. Kelompok 1003 KKN Mandiri semester khusus Universitas Negeri
Yogyakarta ditempatkan di Dusun Tegaltapen, Desa Tirtosari, Kecamatan Kretek,
Kabupaten Bantul.
Observasi kelompok
dilakukan dengan
mengunjungi wilayah yaitu dengan langsung mendatangi kantor desa Tirtosati dan wawancara dengan Bapak Kepala Desa Tirtosari dan beberapa
perangkatnya. Selain itu juga mendatangi rumah Bapak Kepala Dusun Tegaltapen dan wawancara dengan bapak kepala Dukuh tersebut. Dan juga
tidak kalah
penting wawancara langsung dengan masyarakat dusun
Tegaltapen. Dari keterangan dan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa situasi dan kondisi wilayah dusun Tegaltapen sebagai berikut:
1. Letak Geografis
Dusun Tegaltapen berlokasi di wilayah kelurahan Tirtosari, dimana memiliki batas dusun sebagai berikut :
3
Barat : Desa Sri Gading
Timur : Dusun Cimpon Utara : Dusun Mulekan 2
Selatan : Dusun Buruhan
2. Keadaan Alam dan Potensi Fisik.
Dusun Tegaltapen merupakan dusun yang terletak di Desa Tirtosari,
Kecamatan Kretek,
Kabupaten Bantul,
Yogyakarya.Dusun Tegaltapen terdiri dari 6 RT dan terbagi dalam 2 daerah, yaitu Tobayan
yang terdiri dari RT 1, RT 2, RT 3 dan RT 4 dan Tapuran yang terdiri dari RT 5 dan RT 6. Dusun yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih sekitar
629 jiwa ini merupakan dusun yang sangat kental akan kultur kebudayaan dan adat istiadatnya. Masayarakat di dusun ini juga sangat ramah dan
memiliki etos gotong royong yang cukup tinggi. Dusun ini merupakan dusun
yang sangat
asri dengan
sebagian besar
masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani. Sebagian besar petani di dusun ini
menanam bawang merah. Kebanyakan masyarakatnya juga berternak hewan yaitu sapi. Selain itu, di dusun Tegaltapen juga ditemui sejumlah
fasilitas umum antara lain: masjid dan toilet, pura, lapangan volly, pos kamlingpos ronda, PAUD, makam, jalanan yang sudah beraspal. Warga
Dusun Tegaltapen juga menggeluti beberapa bidang UMKM yang terbukti dengan ditemuinya beberapa pengusaha bawang merah, pengrajin kayu, dan
beberapa pengusaha makanan.
3. Kondisi Sosial Budaya
Dusun Tegaltapen memiliki kultur yang sangat kental akan budaya jawanya. Hal ini kelompok kami simpulkan dari hasil wawancara terhadap
Bapak Kepala Dusun yaitu tiap tahunnya mengadakan acara adat seperti saparan, muludan, syawalan, malam selikuran, nyadran, kenduri, dan
sebagainya. Masyarakatnya terlatih untuk kehidupan yang keras atau masyarakatnya sebagaian besar pekerja keras. Masyarakat sebagaian besar
belum bisa berbahasa Indonesia dan kebanyakan berbahasa jawa. Keadaan sosial di dusun ini masih sangat kental akan gotong royongnya. Antara satu
4
warga dengan warga yang lain terjalin hubungan sosial yang harmonis. Dan sebagaian besar antar warga satu dengan yang lain masih ada hubungan
saudara.
4. Bidang Kependidikan