MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI
Muhamad Ali, ST, MT Materi ini dapat didownload via
http:muhal.wordpress.com
6 diandalkan untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha
harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.
C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen operasi dan produksi mencakup segala aktivitas operasi produksi yang dimulai dari perencanaan sampai dengan pengiriman produk ke konsumen. Secara
garis besar pokok bahasan manajemen produksi difokuskan pada perencanaan sistem produksi, pengendalian dan sistem informasinya. Berikut ini merupakan tabel ruang
lingkup manajemen produksi.
Perencanaan Sistem Produksi
Sistem Pengendalian Produksi
Sistem Informasi Produksi
Perencanaan produksi Pengendalian proses
produksi Struktur organisasi
Perencanaan lokasi produksi
Pengendalian bahan baku
Produksi atas dasar pesanan
Perencanaan letak fasilitas produksi
Pengendalian tenaga kerja
Produksi untuk persediaan
Perencanaan lingkungan kerja
Pengendalian biaya produksi
Perencanaan standar produksi
Pengendalian kualitas pemeliharaan
1. Wujud Proses Produksi Untuk mengoptimalkan manajemen operasi dan produksi perlu difahami wujud proses
produksi yang ada di industri. Ditinjau dari wujud proses produksinya, suatu industry atau pabrik dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu:
a. Industri Proses Proses kimia
Industri proses biasanya menggunakan proses kimia yaitu suatu sistem produksi yang proses produksinya menggunakan sifat kimia berupa proses-proses kimia
seperti reaksi berbagai macam unsur. Contoh industri yang menggunakan proses produksi kimia adalah : Perusahaan
makanan PT Indofood, Garuda Food, Nestle, Sari Husada, dll. Industri obat Kalbe Farma, Tempo, dll. Industri pupuk Pupuk Kalimantan Timur, Pupuk Kujang,
Pupuk Nusantara, dll. Industri kimia Petro Kimia Gresik, PT Kaltim Pasific Amonia, dll
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI
Muhamad Ali, ST, MT Materi ini dapat didownload via
http:muhal.wordpress.com
7 b. Industri Manufaktur
Proses produksi pada industri jenis manufaktur ditandai dengan adanya perubahan bentuk dari input menjadi output. Contoh industri yang menggunakan proses
produksi jenis manufaktur diantaranya: Industri Kursi
c. Industri Perakitan Industri perakitan dicirikan dengan adanya proses perakitan yaitu menggabungkan
komponen-komponen menjadi produk akhir. Komponen-komponen yang dirakit tidak harus dibuat sendiri tetapi dapat disuplai oleh perusahaan rekanan. Contoh dari
industri jenis ini adalah: Industri Otomotif PT Astra Honda, PT Toyota Astra, PT Daihatsu, Nissan, Kawasaki, Yamaha, dll. Industri elektronik Industri Komputer,
Industri Laptop, Industri HP, Industri TV, dll. Industri
d. Industri Transportasi Industri transportasi dicirikan oleh proses produksi yang lebih mengarah pada
penciptaan perpindahan barang atau jasa. Contoh industri jenis ini adalah PT POS, PT Tiki, PT Garuda, PT Batavia Air, Lion Air, PT Damri, Industri pertambangan,
PT Pelni dll.
e. Industri Jasa Proses produksi pada industri jasa dicirikan oleh produk dan layanan yang
disediakan tidak dalam bentuk nyata melainkan sesuatu yang abstrak. Produk industri jasa hanya bisa dirasakan dapat berupa informasi, keamanan, kesehatan,
penyiapan data informasi yang diperlukan dan lain sebagainya. Contoh industri jasa adalah Bank, Rumah Sakit, Lembaga Pendidikan, Perusahaan Sekuritas, Konsultan,
dan lain sebagainya
Selain berdasar wujud proses produksinya, industri dapat juga dikelompokkan berdasar jenis proses produksinya. Berdasar jenis produksinya industri dapat dikelompokkan
menjadi 1. Industri yang proses produksi kontinu
Industri yang proses produksinya kontinu atau terus menerus akan berdampak pada pengaturan proses produksi yang lebih rumit. Masing-masing tahap produksi harus
dilakukan dengan tepat untuk menjamin produk yang dihasilkan mempunyai spesifikasi yang diharapkan. Proses produksi mempunyai pola atau urutan yang
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI
Muhamad Ali, ST, MT Materi ini dapat didownload via
http:muhal.wordpress.com
8 pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Penjadwalan kerja menjadi
kunci keberhasilan dari industri jenis ini. Contoh industri yang menerapkan proses produksi secara kontinu adalah
Pembangkit Listrik, Distribusi Tenaga Listrik, Layanan Rumah Sakit, Layanan Telekomunikasi, Industri makanan dan minuman, industri minyak dan gas, industri
pertambangan dan lain sebagainya.
2. Proses produksi terputus-putus Proses produksi terputus-putus adalah proses produksi yang tidak terdapat urutan
atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Bahan baku, bahan setengah jadi dapat disimpan dalam waktu yang lama sehingga penjadwalan
tidak harus seketat untuk proses produksi yang kontinu.
D. Sistem Manajemen Operasi 1. Model Manajemen Operasi