PERAN PPNS DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING (Studi Di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara).

(1)

PERAN PPNS DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA

ILLEGAL LOGGING (Studi Di Dinas Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Dosmauli Sipahutar NIM. 3123311011

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Dosmauli Sipahutar NIM. 3123311011. Peran PPNS Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging (Studi Di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Dinsa Kehutanan Provinsi Sumatera Utara di JL. Sisingamangajara Km. 55 No. 14 Marindal Medan. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian hukum (yuridis empiris) yang ditinjau dari sudut sifatnya yaitu penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Adapun jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer, dan data sekunder. Dengan prosedur pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Analisis data yang digunakan adalah analisis data yang berupaya memberikan gambaran secara jelas dan konkret terhadap masalah penelitian yang dibahas secara kualitatif, dan selanjutnya data tersebut disajikan secara deskriptif, yaitu menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging dengan memberikan himbauan kepada masyarakat, mendirikan pos peredaran pengangkutan hasil hutan, meningkatkan kuantitas dan kualitas personil dan melakukan penyuluhan hukum. Selain itu yang dilakukan PPNS untuk menindak para pelaku saat tertangkap tangan dilapangan melakukan illegal logging dengan menyita hasil illegal logging yang dijadikan sebagai barang bukti, memberikan sanksi yang tegas beradasarkan Pasal 78 ayat (1-15) Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 kehutanan jika terbukti bersalah dan melakukan penahanan sementara di kantor PPNS selama 1 hari (1x24) jam. Kendala yang dialami PPNS dalam menangani kasus illegal logging yaitu objek penegakan hukum sulit ditembus hukum, lemahnya koordinasi antar penegak hukum, pelaku utama (aktor intelektual) yang sulit ditembus hukum, keterbatasan dana dan sarana dan prasarana.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan berkat yang senantiasa menuntun penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Yang selalu memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir penulis yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini berjudul “Peran PPNS Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging (Studi Di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Utara)”.

Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga akhir penulis banyak menemukan tantangann dan hambatan. Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan penuh iklas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih.

Teristimewa kepada kedua orang tua saya Ayahanda tercinta Samson Sipahutar dan Ibu tersayang Tionir Br. Sinaga orang yang paling berjasa dalam hidup penulis yang selalu mengasihi dan mendoakan saya. Orang yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis. Semoga apa yang telah saya capai sampai saat ini dapat memberikan senyum kebahagiaan kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi. Dan tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan


(6)

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sekaligus sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Arif Wahyudi, SH,MH selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sekaligus sebagai Dosen Penguji penulis yang telah memberikan banyak masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dr. Liber Siagian, M,Si selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji penulis yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Majda El Muhtaj, M.Hum sekalu Dosen Penguji penulis yang telah banyak memberikan motivasi, dorogan dan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Kepada Bapak/Ibu Dosen Jurusan PPKN Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberikan didikan dan pengajaran kepda penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

8. Kepada staf/pegawai PPKN Fakultas Ilmu Sosial terkhusus kepada Pak Jhon yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan


(7)

urusan administrasi dalam masa perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini

9. Kepada seluruh staf/pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara terkhusus kepada Ibu Yuni Siregar selaku kabid Dinas Kehutanan dan bapak M. Pratmaja, SH., Bapak Torkis Sitompul, SH., dan Bapak Asido A. Munthe, SH., yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan dalam memberikan data-data terkait dengan skripsi penulis.

10.Kepada abang Nimbrot Sipahutar, Eriston Sipahutar, kakak Ernita Br. Sipahutar, adik Merlin Br. Sipahutar dan terkhusus kepada abang saya yang selalu saya repotkan Josep Japolmer Sipahutar terimkasih buat dukungan, semangat, hiburan dan doanya kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini

11.Kepada eda Eva Br. Tampubolon, eda Sri Br. Sinaga dan abang Ipar saya Welman Marpaung dan tidak lupa juga kepada keponakan-keponakan kesayangan penulis Tiara Br. Sipahutar, Mariani Br. Sipahutar, Natanael Sipahutar, Indra Pratama Sipahutar, Arjuna Sipahutar, Bheta Ivander Veodora Marpaung dan boru tersayang Graciella Angelica Marpaung yang turut memberikan semangat dan hiburan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada sahabat Rosdiana Gultom, May Siska Debora Simangungsong, Dasma Sinaga dan Julita Tobing yang selalu memberikan semangat dalam menyemangati penulis dalam penyelesaian skripsi.


(8)

13.Kepada teman seperjuangan sekaligus sebagai keluarga selama empat tahun Yessi Ardilah Rahman, Devi Dita Xaferia Siregar, Sampit Manik, Ester Veronica Isiprasa Sipayung, Hulfa Islami dan Nellayani Ginting yang saling memberi semangat untuk penyelesaian skripsi penulis.

14.Kepada teman-teman seperjuangan Jurusan PPKN stambuk 2012 terkhusus buat Ekstensi B 2012 yang telah menjadi keluarga selama 4 tahun. Terimakasih untuk segala kebersamaan yang telah kita lalui bersama dan buat dukungannya.

15.Kepada adik Gita Octavia Tajung, ponakan kesayangan Keyla dan Angga yang selalu punya cara untuk menyemangati penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih buat doa, dukungan, semangat dan nyanyian yang selalu dikirimkan kepada penulis.

16.Kepada adik junior Ade Hia, Prisna Nainggolan, Mariani, Lorenza Tarihoran, Fitri Hutajulu, Claudia Hutasoit, Sevana, Vivi Sinaga, Zola, Marintan, Nichy Aritonang, Heni Mariani Aritonang, Mey Purba, Noni Cibro, Berliana dan semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terimakasih buat dukungan, doa dan semangatnya.

17.Kepada teman-teman PPL SMK PEMDA Kisaran Mitzalina Mumtaz Sipahutar, Yeti Astuti, Melysa Eka Putri Sitorus, Armaida, Tiwarni Pakpahan, Rosaria Panggabean, Marwiyah Rambe, Lasro Sihite, Bambang Fauzia Lubis, Haidir, Jeffry Hutauruk, Sanggam Hutauruk,


(9)

Chandra Damanik, Khairani Siregar, Tulus, Robinsar Sinaga terimakasih buat semangatnya.

18.Kepada Jeremy Sipahutar dan Rizky Nainggolan yang telah banyak membantu penulis dalam mencari buku yang dibutuhkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. God bless!

Medan, Agustus 2016

Dosmauli Sipahutar NIM. 3123311011


(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan berkat yang senantiasa menuntun penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Yang selalu memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir penulis yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini berjudul “Peran PPNS Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging (Studi Di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Utara)”.

Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga akhir penulis banyak menemukan tantangann dan hambatan. Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan penuh iklas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih.

Teristimewa kepada kedua orang tua saya Ayahanda tercinta Samson Sipahutar dan Ibu tersayang Tionir Br. Sinaga orang yang paling berjasa dalam hidup penulis yang selalu mengasihi dan mendoakan saya. Orang yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis. Semoga apa yang telah saya capai sampai saat ini dapat memberikan senyum kebahagiaan kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi. Dan tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan


(11)

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sekaligus sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Arif Wahyudi, SH,MH selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sekaligus sebagai Dosen Penguji penulis yang telah memberikan banyak masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dr. Liber Siagian, M,Si selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji penulis yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Majda El Muhtaj, M.Hum sekalu Dosen Penguji penulis yang telah banyak memberikan motivasi, dorogan dan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Kepada Bapak/Ibu Dosen Jurusan PPKN Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberikan didikan dan pengajaran kepda penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

8. Kepada staf/pegawai PPKN Fakultas Ilmu Sosial terkhusus kepada Pak Jhon yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan


(12)

urusan administrasi dalam masa perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini

9. Kepada seluruh staf/pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara terkhusus kepada Ibu Yuni Siregar selaku kabid Dinas Kehutanan dan bapak M. Pratmaja, SH., Bapak Torkis Sitompul, SH., dan Bapak Asido A. Munthe, SH., yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan dalam memberikan data-data terkait dengan skripsi penulis.

10.Kepada abang Nimbrot Sipahutar, Eriston Sipahutar, kakak Ernita Br. Sipahutar, adik Merlin Br. Sipahutar dan terkhusus kepada abang saya yang selalu saya repotkan Josep Japolmer Sipahutar terimkasih buat dukungan, semangat, hiburan dan doanya kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini

11.Kepada eda Eva Br. Tampubolon, eda Sri Br. Sinaga dan abang Ipar saya Welman Marpaung dan tidak lupa juga kepada keponakan-keponakan kesayangan penulis Tiara Br. Sipahutar, Mariani Br. Sipahutar, Natanael Sipahutar, Indra Pratama Sipahutar, Arjuna Sipahutar, Bheta Ivander Veodora Marpaung dan boru tersayang Graciella Angelica Marpaung yang turut memberikan semangat dan hiburan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada sahabat Rosdiana Gultom, May Siska Debora Simangungsong, Dasma Sinaga dan Julita Tobing yang selalu memberikan semangat dalam menyemangati penulis dalam penyelesaian skripsi.


(13)

13.Kepada teman seperjuangan sekaligus sebagai keluarga selama empat tahun Yessi Ardilah Rahman, Devi Dita Xaferia Siregar, Sampit Manik, Ester Veronica Isiprasa Sipayung, Hulfa Islami dan Nellayani Ginting yang saling memberi semangat untuk penyelesaian skripsi penulis.

14.Kepada teman-teman seperjuangan Jurusan PPKN stambuk 2012 terkhusus buat Ekstensi B 2012 yang telah menjadi keluarga selama 4 tahun. Terimakasih untuk segala kebersamaan yang telah kita lalui bersama dan buat dukungannya.

15.Kepada adik Gita Octavia Tajung, ponakan kesayangan Keyla dan Angga yang selalu punya cara untuk menyemangati penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih buat doa, dukungan, semangat dan nyanyian yang selalu dikirimkan kepada penulis.

16.Kepada adik junior Ade Hia, Prisna Nainggolan, Mariani, Lorenza Tarihoran, Fitri Hutajulu, Claudia Hutasoit, Sevana, Vivi Sinaga, Zola, Marintan, Nichy Aritonang, Heni Mariani Aritonang, Mey Purba, Noni Cibro, Berliana dan semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terimakasih buat dukungan, doa dan semangatnya.

17.Kepada teman-teman PPL SMK PEMDA Kisaran Mitzalina Mumtaz Sipahutar, Yeti Astuti, Melysa Eka Putri Sitorus, Armaida, Tiwarni Pakpahan, Rosaria Panggabean, Marwiyah Rambe, Lasro Sihite, Bambang Fauzia Lubis, Haidir, Jeffry Hutauruk, Sanggam Hutauruk,


(14)

Chandra Damanik, Khairani Siregar, Tulus, Robinsar Sinaga terimakasih buat semangatnya.

18.Kepada Jeremy Sipahutar dan Rizky Nainggolan yang telah banyak membantu penulis dalam mencari buku yang dibutuhkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. God bless!

Medan, Agustus 2016

Dosmauli Sipahutar NIM. 3123311011


(15)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB IIKAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7

1. Penyidik Pegawai Negeri Sipil ... 7

a. Pengertian Pegawai Negeri Sipil ... 7

b. Penyidik Pegawai Negeri Sipil ... 8

c. Tugas dan wewenang PPNS ... 9

2. Perlindugan Hutan di Indonesia ... 10

a. Pengertian hutan ... 10

b. Jenis-jenis Hutan ... 12

c. Peraturan Perlindungan Hutan di Indonesia ... 13

3. Tindak Pidana Illegal Logging (Pembalakan Liar)... 14

a. Pengertian illegal logging ... 14

b. Faktor-Faktor Penyebab Penebangan Liar (Illegal Logging) ... 18

c. Ketentuan Pidana Dalam Kasus Illegal Logging ... 23

d. Ketentuan Pidana lain yang terkait dengan Illegal Logging (KUHP) ... 27

B. Kerangka Berpikir ... 31

BAB IIIMETODE PENELITIAN... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Jenis Data ... 35

C. Lokasi Penelitian ... 36


(16)

E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 37

1. Variabel Penelitian ... 37

2. Defenisi Operasional ... 37

F. Teknik Mengumpulkan Data ... 38

1. Data Primer ... 38

a. Observasi Lapangan ... 38

b. Wawancara ... 39

c. Dokumentasi ... 39

2. Data Sekunder ... 39

G. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IVHASIL PENELITIAN ... 41

A. Kondisi Wilayah ... 41

1. Sejarah Kawasan Hutan Sumatera Utara ... 41

2. Jumlah PPNS di Sumatera Utara ... 42

3. Struktur Organisasi Di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara ... 43

B. Upaya yang dilakukan oleh PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara ... 44

C. Kendala-kendala yang dihadapi PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara ... 47

D. Analisis upaya dan kendala dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara... 54

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Wawancara 2. Nota Tugas

3. Surat Penelitian dari Jurusan 4. Surat Penelitian dari Fakultas

5. Surat Penelitian dari Tempat Penelitian 6. Surat Keterangan Perpustakan dari Jurusan 7. Surat Keterangan Perpustakan dari UNIMED 8. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian 9. Pernyataan Keaslian Tulisan


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara……..43 Gambar 2: Struktur Organisasi Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan..43


(19)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan Negara tropis yang memiliki keindahan alam dan hutan yang sangat luas. Keindahan alam dan hutan yang dimiliki mulai dari Sabang sampai Merauke. Hutan Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati di dunia. Indonesia dijuluki sebagai Megadiversity Country, karena memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. Indonesia merupakan peringkat lima besar di dunia sebagai Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. Hal tersebut disebabkan karena hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui/mamalia, 16% spesies binatang reptil dan ampibi, 25% dari spesies ikan dan 1.519 spesies burung, lebih dari 38.000 jenis tumbuhan, di mana 55 persen di antaranya merupakan jenis endemik (Kompasiana, 22 April 2012).

Hutan merupakan paru-paru dunia. Fungsi dan kegunaannya adalah untuk menyaring udara. Oleh karena hutan begitu penting bagi kehidupan umat manusia, maka sudah sepantasnya harus dijaga kelestariannya demi generasi di masa yang akan datang. Namun, saat ini hutan Indonesia sedang berada dalam ancaman besar terutama dari kegiatan manusia seperti perkebunan, kerusakan karena kebakaran hutan dan yang sangat fatal diakibatkan oleh pembalakan hutan secara liar atau yang disebut illegal logging.


(20)

2

dalam menindak lanjut kasus ini belum dapat dituntaskan. Hal ini disebabkan pembalakan yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut diatur dalam sindikat yang terkoordinasi rapi sehingga pihak berwajib sulit untuk membongkarnya.

Perusakan hutan yang terjadi di Sumatera utara yang dilakukan Adelin lis dan DL Sitorus menimbulkan kejahatan berupa illegal loging. Tujuan dari kedua pelaku kejahatan tersebut yaitu demi keuntungan pribadi dengan cara memanfaatkan hasil hutan berupa pohon yang telah ditebang dan memanfaatkan lahan yang telah ditebang tersebut dengan usaha perkebunan kelapa sawit. Hasil hutan yang ditebang tersebut diangkut dengan truk menuju tempat lain untuk diolah menjadi kayu. Adapun lahan yang kosong akibat pohon yang telah ditebang tersebut dibuat menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Menghadapi permasalahan seperti ini diperlukan langkah-langkah pengamanan yang efisien dan seefektif mungkin, agar pelaku-pelaku tersebut dapat ditangani oleh pihak yang berwajib.

Pengamanan hutan, seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, baik polri (Kepolisian Republik Indonesia) maupun masyarakat Indonesia dalam menjaga dan memelihara keamanan Negara termasuk keamanan hutan. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (selanjutnya UU Kehutanan) mengatur pemanfaatan hutan secara berkelanjutan dan berwawasan ekologi. Pasal 23 UU Kehutanan menentukan bahwa pemanfaatan hutan bertujuan untuk memperoleh manfaat yang optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat secara berkeadilan dengan tetap menjaga kelestariannya. Meskipun UU Kehutanan telah mengatur pemanfaatan


(21)

3

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah illegal logging tersebut. Namun hingga saat ini pemerintah belum mampu menyelesaikan masalah tersebut secara tuntas.

UU Kehutanan merupakan dasar untuk menegakkan hukum terhadap aksi illegal logging di Indonesia. Sehingga diperlukan penyidikan tindak pidana bidang Kehutanan sebagai salah satu bentuk penyidikan yang dilakukan oleh pejabat pegawari negeri sipil. Penyidikan ini dimaksudkan untuk melakukan pemeriksaan atas keterangan tentang tindak pidana di bidang illegal logging. Pada hakikatnya penyidikan tindak pidana dalam bidang kehutanan merupakan salah satu upaya untuk menegakkan ketentuan peraturan perundang-undangan Kehutanan. Penyidikan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan bukti permulaan yang diinstruksikan untuk diperiksa atau disidik.

Pelaksanaan tugas penyidik di bidang tindak pidana kehutanan oleh penyidik pegawai negeri sipil harus didasarkan UU Kehutanan dan KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana). Dalam UU Kehutanan penyidik PPNS (penyidik pegawai negeri sipil) diatur dalam Pasal 77. Adapun dalam KUHAP penyidik diatur

dalam Pasal 1 ayat (1) “penyidik adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia

atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan. Penyidik pegawai negeri sipil memiliki wewenang sesuai yang ditetapkan dalam Undang-Undang yang menjadi dasar hukumnya (Pasal 6 ayat (1)) selanjutnya Pasal 7 ayat (2).


(22)

4

Penyidik pegawai negeri sipil dalam sistem peradilan pidana berada dalam satu komponen dengan polisi oleh karena KUHAP mengatur bahwa dalam pelaksanaan tugas penyidik pegawai negeri sipil berada dibawa koordinasi dan pengawasan penyidik polri. Hal tersebut disesuaikan dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) KUHAP yang menyebutkan bahwa penyidik sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b memiliki wewenang sesuai dengan Undang-Undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing dan dalam pelaksanaan tugasnya berada di bawa koordinasi dan pengawasan dari penyidik polri yang tertuang dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a KUHAP.

Dengan keberadaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil tersebut, maka tindak pidana tertentu yang terjadi di luar KUHAP telah ada organ yang menanganinya, termasuk tindak pidana di bidang Kehutanan yang penyidikannya dan penanganannya dilakukan oleh Penyidik Pengawai Negeri Sipil. Meskipun demikian dengan adanya pihak PPNS yang menangani tindak pidana illegal logging tidak menutup kemungkinan para pelaku tidak melakukan illegal logging dikawasan hutan yang tidak memiliki ijin menebang.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan penelitian dengan judul

Peran PPNS Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging (Studi Di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara)

B. Identifikasi Masalah


(23)

5

1. Upaya yang dilakukan PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara.

2. Kendala-kendala yang dihadapi PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging.

3. Kinerja PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara.

4. Sanksi bagi pelaku illegal logging.

5. Pengaruh dan akibat yang ditimbulkan illegal logging.

C. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam proposal ini adalah:

1. Upaya yang dilakukan PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara.

2. Kendala-kendala yang dihadapi PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging.

D. Perumusan Masalah

Dengan sedikit permasalahan yang sudah dibahas di latar belakang, maka yang menjadi masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging?

2. Apa kendala-kendala yang dihadapi PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging?


(24)

6

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan PPNS dalam menanggulagi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara.

F. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi ilmu pengetahuan: sebagai informasi tentang larangan dan adanya peraturan perundang-undang mengenai penebangan liar atau illegal logging.

2. Bagi masyarakat dan generasi muda: membentuk kesadaran tentang bahaya pembalakan liar atau illegal logging secara berlebihan dan pemanfaat hutan yang tidak memiliki izin.

3. Sebagai bahan masukan dan acuan untuk penelitian selanjutnya. 4. Memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab sebelumnya sebagai bagian akhir dari pada keseluruhan proses penulisan ini akan disampaikan sebagai berikut:

1. Aparat PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara memiliki 3 upaya; pertama, pencegahan yaitu memberikan himbauan kepada masyarakat, mendirikan pos perederan pengangkutan hasil hutan, meningkatkan kuantitas dan kualitas personil dan melakukan penyuluhan hukum yang tujuannya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan hutan dari para perlaku tindak pidana illegal logging, melakukan kegiatan patroli, melakukan razia dengan memeriksa surat-surat/dokumen yang berkaitan dengan pengangkutan hasil hutan dikawasan hutan. Kedua, penindakan yaitu menindak para pelaku saat tertangkap tangan dilapangan melakukan illegal logging dengan menyita hasil penebangan liar yang dijadikan sebagai barang bukti, memberikan sanksi yang tegas beradasarkan Pasal 78 ayat (1-15) Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 kehutanan jika terbukti bersalah dan melakukan penahanan sementara di kantor PPNS selama 1 hari (1x24) jam. Dan ketiga, dampak yaitu melakukan reboisasi atau penanaman kembali hutan, dan menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.


(26)

59

2. Dalam melaksanakan perannya, Aparat PPNS mendapat kendala dalam menangni illegal logging di Sumatera Utara. Kendala-kendala ini merupakan kendala yang sering kali dialami oleh aparat PPNS dalam menangani kasus illegal logging dan menindak para pelaku penebang kayu illegal, dimana kendala yang dialami adalah objek penegakan hukum sulit ditembus hukum, lemahnya koordinasi antar penegak hukum, pelaku utama (aktor intelektual) yang sulit ditembus hukum, keterbatasan dana dan sarana dan prasarana. Sehingga dalam penanganannya tidak maksimal dalam menindak para pelaku penebang kayu secara illegal tersebut.

B. Saran

Dalam menyampaikan masukan guna menyambung maksud dan tujuan dari hasil penelitian di lapangan dan hasil dari pengamatan beserta analisnya dapatlah disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya tindak pidana khususnya tindak pidana illegal logging yang terjadi saat ini seharusnya pemerintah memberikan pendidikan dan pelatihan kepada aparatur pemerintahan daerah dengan harapan agar setiap pemerintah daerah dapat mempersiapkan aparatur yang memiliki kuantitas dan kualitas guna menangani terjadinya tindak pidana illegal logging. Dengan memiliki aparatur yang memiliki kuantitas dan kualitas yang baik diharapkan dapat mengatasi dan menegakkan hukum terhadap tindak pidana illegal logging yang terjadi saat ini khususnya di


(27)

60

Sumatera Utara yang semakin lama sekamin marak terjadi pembalakan liar (illegal logging).

2. Dalam menangani tindak pidana illegal logging diperlukan peran aktif masyarakat sesuai dengan yang diatur dalam Undang-undang Kehutanan. Dimana masyarakat diharapkan lebih berperan aktif untuk melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap hutan dan hasil hutan di sekitarnya serta melaporkan kepada pihak yang berwajib setiap kejadian yang mencurigakan. Dalam hal ini pemerintah juga diharapkan untuk lebih memperhatikan keadaan ekonomi masyarakat terutama yang berada disekitaran hutan yang pada umumnya tergantung pada hasil hutan. Sehingga masyarakat tidak terdorong untuk melakukan praktek illegal logging baik untuk kepentingan sendiri maupun atas suruhan masyarakat luar. Selain itu pemerintah harus meningkatkan kegiatan penyuluhan hukum sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan arti dan fungsi hutan. Dan pemerintah daerah sebaiknya menambah personil PPNS di setiap daerah agar dapat mengawasi dan menjaga hutan yang ada di Sumatera Utara. Pemerintah daerah harus memberikan pasilitas yang memadai serta biaya yang diperlukan oleh PPNS untuk menindak para pelaku kejahatan pembalakan liar (illegal logging).


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amiruddin dan Asikin, Zainal. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Arikunto, Sunarsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta. PT Rineka Cipta.

Nasution Asren. 2012. Pertahanan Negara di Wilayah Pesisir Prespektif Pengembangan wilayah. Prenada : Jakarta

Nurdjana, IGM dkk. 2005. Korupsi & Illegal Logging Dalam Sistem Disentralisasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Salim. 2006. Dasar-dasar Hukum Kehutanan (Edisi Revisi). 2006. Jakarta. Sinar Grafika

Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan: Unimed.

Sofyan, Andi dan Abd. Asis. 2014. Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar. Jakarta. Kencana.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta

Sukardi.2005. Illegal Logging Dalam Perspektif Politik Hukum Pidana (KASUS PAPUA). Yogyakarta. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Sumartini. L. 2005. Pembahasan Perkembangan pembangunan Hukum Nasional Tentang Hukum Acara Pidana.

Sunggono, Bambang. 2007. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


(29)

62

Suroso, Siswanto. 2006. Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Strategi Penyelesaian Sengketa. Jakarta. Rinaka Cipta

Suratman dan Dillah. 2014. Metode Penelitian Hukum. Bandung: Alfabeta. Undang-undang:

UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisan Negara Republik Indonesia UU No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian

UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

UU RI No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Internet:


(1)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan PPNS dalam menanggulagi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara.

F. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi ilmu pengetahuan: sebagai informasi tentang larangan dan adanya peraturan perundang-undang mengenai penebangan liar atau illegal logging.

2. Bagi masyarakat dan generasi muda: membentuk kesadaran tentang bahaya pembalakan liar atau illegal logging secara berlebihan dan pemanfaat hutan yang tidak memiliki izin.

3. Sebagai bahan masukan dan acuan untuk penelitian selanjutnya. 4. Memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab sebelumnya sebagai bagian akhir dari pada keseluruhan proses penulisan ini akan disampaikan sebagai berikut:

1. Aparat PPNS dalam menanggulangi tindak pidana illegal logging di Sumatera Utara memiliki 3 upaya; pertama, pencegahan yaitu memberikan himbauan kepada masyarakat, mendirikan pos perederan pengangkutan hasil hutan, meningkatkan kuantitas dan kualitas personil dan melakukan penyuluhan hukum yang tujuannya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan hutan dari para perlaku tindak pidana illegal logging, melakukan kegiatan patroli, melakukan razia dengan memeriksa surat-surat/dokumen yang berkaitan dengan pengangkutan hasil hutan dikawasan hutan. Kedua, penindakan yaitu menindak para pelaku saat tertangkap tangan dilapangan melakukan illegal logging dengan menyita hasil penebangan liar yang dijadikan sebagai barang bukti, memberikan sanksi yang tegas beradasarkan Pasal 78 ayat (1-15) Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 kehutanan jika terbukti bersalah dan melakukan penahanan sementara di kantor PPNS selama 1 hari (1x24) jam. Dan ketiga, dampak yaitu melakukan reboisasi atau penanaman kembali hutan, dan menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.


(3)

2. Dalam melaksanakan perannya, Aparat PPNS mendapat kendala dalam menangni illegal logging di Sumatera Utara. Kendala-kendala ini merupakan kendala yang sering kali dialami oleh aparat PPNS dalam menangani kasus illegal logging dan menindak para pelaku penebang kayu illegal, dimana kendala yang dialami adalah objek penegakan hukum sulit ditembus hukum, lemahnya koordinasi antar penegak hukum, pelaku utama (aktor intelektual) yang sulit ditembus hukum, keterbatasan dana dan sarana dan prasarana. Sehingga dalam penanganannya tidak maksimal dalam menindak para pelaku penebang kayu secara illegal tersebut.

B. Saran

Dalam menyampaikan masukan guna menyambung maksud dan tujuan dari hasil penelitian di lapangan dan hasil dari pengamatan beserta analisnya dapatlah disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya tindak pidana khususnya tindak pidana illegal logging yang terjadi saat ini seharusnya pemerintah memberikan pendidikan dan pelatihan kepada aparatur pemerintahan daerah dengan harapan agar setiap pemerintah daerah dapat mempersiapkan aparatur yang memiliki kuantitas dan kualitas guna menangani terjadinya tindak pidana illegal logging. Dengan memiliki aparatur yang memiliki kuantitas dan kualitas yang baik diharapkan dapat mengatasi dan menegakkan hukum terhadap tindak pidana illegal logging yang terjadi saat ini khususnya di


(4)

60

Sumatera Utara yang semakin lama sekamin marak terjadi pembalakan liar (illegal logging).

2. Dalam menangani tindak pidana illegal logging diperlukan peran aktif masyarakat sesuai dengan yang diatur dalam Undang-undang Kehutanan. Dimana masyarakat diharapkan lebih berperan aktif untuk melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap hutan dan hasil hutan di sekitarnya serta melaporkan kepada pihak yang berwajib setiap kejadian yang mencurigakan. Dalam hal ini pemerintah juga diharapkan untuk lebih memperhatikan keadaan ekonomi masyarakat terutama yang berada disekitaran hutan yang pada umumnya tergantung pada hasil hutan. Sehingga masyarakat tidak terdorong untuk melakukan praktek illegal logging baik untuk kepentingan sendiri maupun atas suruhan masyarakat luar. Selain itu pemerintah harus meningkatkan kegiatan penyuluhan hukum sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan arti dan fungsi hutan. Dan pemerintah daerah sebaiknya menambah personil PPNS di setiap daerah agar dapat mengawasi dan menjaga hutan yang ada di Sumatera Utara. Pemerintah daerah harus memberikan pasilitas yang memadai serta biaya yang diperlukan oleh PPNS untuk menindak para pelaku kejahatan pembalakan liar (illegal logging).


(5)

Buku:

Amiruddin dan Asikin, Zainal. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Arikunto, Sunarsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta. PT Rineka Cipta.

Nasution Asren. 2012. Pertahanan Negara di Wilayah Pesisir Prespektif Pengembangan wilayah. Prenada : Jakarta

Nurdjana, IGM dkk. 2005. Korupsi & Illegal Logging Dalam Sistem Disentralisasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Salim. 2006. Dasar-dasar Hukum Kehutanan (Edisi Revisi). 2006. Jakarta. Sinar Grafika

Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan: Unimed.

Sofyan, Andi dan Abd. Asis. 2014. Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar. Jakarta. Kencana.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta

Sukardi.2005. Illegal Logging Dalam Perspektif Politik Hukum Pidana (KASUS PAPUA). Yogyakarta. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Sumartini. L. 2005. Pembahasan Perkembangan pembangunan Hukum Nasional Tentang Hukum Acara Pidana.

Sunggono, Bambang. 2007. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


(6)

62

Suroso, Siswanto. 2006. Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Strategi Penyelesaian Sengketa. Jakarta. Rinaka Cipta

Suratman dan Dillah. 2014. Metode Penelitian Hukum. Bandung: Alfabeta. Undang-undang:

UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisan Negara Republik Indonesia UU No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian

UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

UU RI No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Internet:


Dokumen yang terkait

Peran PPNS Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging (Studi di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara)

4 80 100

PERANAN DINAS KEHUTANAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING Peranan Dinas Kehutanan Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging (Studi Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Wonogiri).

0 1 16

SKRIPSI PERANAN DINAS KEHUTANAN DALAM MENANGGULANGI Peranan Dinas Kehutanan Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging (Studi Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Wonogiri).

0 4 13

PENDAHULUAN Peranan Dinas Kehutanan Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging (Studi Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Wonogiri).

0 2 9

KEBIJAKAN PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING KEBIJAKAN PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING (Studi tentang Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan).

1 1 11

PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING.

1 4 64

EFEKTIVITAS PENEGAKAN HUKUM DALAM MENANGGULANGI ILLEGAL LOGGING DI PROVINSI GORONTALO

1 5 70

BAB II LANDASAN TEORI A. Tindak Pidana Illegal Logging Dalam Perspektif Hukum di Indonesia 1. Peraturan Mengenai Tindak Pidana Illegal - PERAN PENYIDIK PEGAWAI NEGRI SIPIL (PPNS) DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISL

0 0 40

PERAN PENYIDIK PEGAWAI NEGRI SIPIL (PPNS) DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi pada Dinas Kehutanan Propinsi Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 18

BAB IV ANALISIS DATA A. Peran Penyidik Pegawai Negri Sipil Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging Dalam Perspektif Hukum Indonesia. 1. Kendala-kendala - PERAN PENYIDIK PEGAWAI NEGRI SIPIL (PPNS) DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING

0 0 8