PENGEMBANGAN MEDIA KOMPUTER BERBASIS PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 MEDAN.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA KOMPUTER BERBASIS PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERHITUNG PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

WAN NOVA LISTIA

NIM : 8146181049

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas segala karunia, rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengembangan Media Komputer Berbasis Pembelajaran Saintifik Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Negeri Pembina 1 Medan”. Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan kerendahan hati kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para pejabat dijajaran Civitas Akademika UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Asisiten Direktur.

3. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana dan juga selaku dosen pembimbing I.

4. Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum., selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar dan juga sebagai dosen narasumber atau penguji.

5. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., MA., M.Sc., Ph.D., selaku dosen pembimbing II.

6. Bapak Dr. KMS. M. Amin Fauzi, M.Pd., sebagai dosen narasumber atau penguji.

7. Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., sebagai dosen narasumber atau penguji.

8. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai yang berada di lingkungan Program Studi Pendidikan Dasar yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis.


(6)

iv

9. Doa tulus yang tak terhingga dari suami, Heriansyah SE yang banyak memberi motivasi serta dengan sabar selalu mendampingi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

10. Hijrah Syahputra Harahap, S.Pd sebagai tata usaha Program Studi Pendidikan Dasar yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan surat-menyurat di Pascasarjana.

11. Ibu Dra. Rahmi Bachtar, M.Psi selaku Kepala Sekolah Tk Pembina Negeri I Medan yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

12. Para guru di TK Negeri Pembina Negeri I Medan, khususnya Ibu Legiasih, S.Pd dan Ibu Mahyar.

13. Abangnda dan kakanda serta keponakan yang turut serta memberi dukungan dalam menyelesaikan pendidikan penulis.

14. Seluruh sahabat angkatan 2014/2015 Prodi Pendidikan Dasar Kelas A2 terkhusus Konsentrasi PAUD yang telah bersama-sama menuntut ilmu pengetahuan dan saling bekerjasama untuk meraih kesuksesan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna untuk penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak baik kepada Sekolah dan Guru TK sehingga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, 02 Maret 2017 Penulis,


(7)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 11

1.3 Batasan Masalah ... 12

1.4 Rumusan Masalah ... 12

1.5 Tujuan Penelitian ... 13

1.6 Manfaat penelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 15

2.1.1 Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini ... 15

a. Pengertian Kemampuan Berhitung ... 15

b. Penguasaan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini ... 17

c. Prinsip-Prinsip Dalam Berhitung ... 20

d. Manfaat Berhitung Bagi Anak ... 20

e. Konsep Berhitung Pada Anak Usia Dini ... 22

2.1.2 Media Pembelajaran ... 23

a. Hakikat Media Pembelajaran ... 23

b. Media Komputer ... 27

c. Media Power Point (Presentasi) ... 28


(8)

vi

a. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 30

b. Teori Yang Melandasi Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 32

c. Tujuan Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 36

d. Prinsip-Prinsip Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 37

e. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik ... 38

f. Kegiatan Belajar Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 45

2.1.4 Media Pembelajaran Komputer Berbasis Pendekatan Saintifik ... 48

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 56

2.3 Kerangka Konseptual ... 58

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 61

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 61

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 61

3.4 Defenisi Operasional ... 62

3.5 Model Pengembangan ... 63

3.6 Prosedur Pengembangan ... 63

3.7 Tahap Uji Coba Produk ... 67

3.8 Jenis Data ... 68

3.9 Instrumen Pengumpulan data ... 69

3.10 Teknik Analisis Data ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76

4.1 Hasil Penelitian ... 76

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ... 76

4.1.2 Hasil Penelitian ... 77

4.1.2.1 Kelayakan Media Yang Dikembangkan ... 77

4.1.2.2 Efektivitas Media Yang Dikembangkan ... 88

4.2 Pembahasan ... 91

4.2.1 Kelayakan Media Yang Dikembangkan ... 91

4.2.2 Efektivitas Media Yang Dikembangkan ... 93


(9)

vii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 96

5.1 Simpulan ... 96

5.2 Implikasi ... 97

5.3 Saran ... 98


(10)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kegiatan Belajar Berdasarkan Lima Langkah Pendekatan Saintifik .... 46

Tabel 3.1 Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi Dengan Jenis Skala Likert Beserta Skornya ... 70

Tabel 3.2 Kriteria Presentase Indikator Media Komputer Berbasis Pendekatan Saintifik ... 71

Tabel 3.3 Skala Persentase Kelayakan Media ... 72

Tabel 3.4 Kategori Penilaian Kemampuan Berhitung ... 73

Tabel 4.1 Penilaian Terhadap Kelayakan Isi Media Komputer ... 76

Tabel 4.2 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahlu Materi Terhadap Kelayakan Isi ... 77

Tabel 4.3 Catatan Perbaikan Validator Ahli Materi Pembelajaran ... 78

Tabel 4.4 Penilaian Terhadap Media Komputer Oleh Ahli DesainPembelajaran Tentang Kelayakan Penyajian ... 79

Tabel 4.5 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap Kelayakan Penyajian ... 80

Tabel 4.6 Catatan Perbaikan Validator Ahli Desain Pembelajaran ... 81

Tabel 4.7 Data Analisis Kebutuhan ... 82

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Terhadap Media Komputer ... 83

Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Kelompok Besar Terhadap Media Komputer ... 84

Tabel 4.10 Perolehan Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir ... 87

Tabel 4.11 Rekapitulasi Kemampuan Berhitung Anak Tes Awal Dan Tes Akhir ... 88


(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Anak ... 102

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) ... 104

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) ... 106

Lampiran 4 Angket Validasi Tim Ahli ... 113

Lampiran 5 Angket Analisis Guru Dan Anak ... 118

Lampiran 6 Hasil Obsevasi Anak ... 121

Lampiran 6 A Lembar Observasi Kemampuan Berhitung Anak ... 122

Lampiran 6 B Hasil Observasi Tes Awal... 123

Lampiran 6 C Hasil Observasi Tes Akhir ... 124

Lampiran 7 Storyboard Penelitian ... 125

Lampiran 8 Lembar Kerja Anak (LKA) ... 126

Lampiran 9 Rancangan Media Pembelajaran Komputer (Dalam Bentuk Powerpoint) Berbasis Pembelajaran Saintifik ... 127

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 128


(12)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulus terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini merupakan pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.

Setiap anak diharapkan mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Agar seluruh aspek perkembangan anak usia TK ini berkembang secara intergratif dan optimal maka diperlukan pendidikan yang dapat memberikan rangsangan dan layanan terhadap aspek perkembangan motorik kasar dan halus, kecerdasan daya cipta, daya pikir, kognitif, konsep diri, disiplin, kemandirian seni, moral, sosial emosional serta bahasa dan komunikasi, serta nilai agama sesuai dengan keunikan dan tahap perkembangan masing-masing anak.

Masitoh (2005 : 1) mengungkapkan bahwa Pendidikan di Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang memiliki peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan di Taman Kanak-Kanak merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dengan masyarakat yang lebih luas yaitu Sekolah Dasar dan lingkungan lainnya. Sebagai


(13)

2

2

salah satu bentuk pendidikan anak usia dini, lembaga ini menyediakan program pendidikan dini bagi sekurang-kurangnya anak usia empat tahun sampai memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Pendidikan anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak sebagaimana dikemukakan oleh Anderson (dalam Masitoh, 2005 :2), "Early childhood education is based on a number of methodical didactic consideration the aim of which is provide opportunities for development of children personality". Artinya, pendidikan Taman Kanak-Kanak memberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu pendidikan untuk anak usia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak.

Salah satu kemampuan yang harus dikembangkan pada anak usia dini adalah kemampuan berhitung karena kemampuan berhitung sangat penting bagi anak untuk pembelajaran tingkat selanjutnya juga kehidupan anak dimasa depan. Berhitung merupakan bagian dari matematika yang harus dikuasai. Berhitung merupakan bagian dari komponen mengenai konsep bilangan, lambang bilangan. Anak diharapkan mengenal konsep bilangan, lambang bilangan sehingga mampu untuk berhitung dengan benar.

Reys, et al (1998:3) mengemukakan bahwa tujuan dari pengajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bukanlah untuk membuat anak tahu bagaimana cara menjumlah dan mengurang bilangan. Namun yang lebih penting


(14)

3

3

adalah anak memahami penggunaannya pada berbagai situasi sebagai pemecahan masalah. Hal ini dapat tercapai apabila anak membangun pengetahuannya secara bertahap. Adapun yang menjadi dasar pertama kali adalah pemahaman mengenai bilangan, baru setelah itu dikenalkan dengan model operasi bilangan (penjumlahan/pengurangan).

Pemahaman mengenai bilangan dikenal dengan istilah number sense. Number sense adalah perasaan intuitif terhadap bilangan-bilangan dan

penggunaan serta interpretasinya yang beragam. ”Number sense refers to an

intuitive feel for numbers and their various uses and interpretations”. Number

sense juga meliputi kemampuan untuk menghitung secara akurat dan efisien, untuk menemukan kesalahan, dan untuk mengenali hasilnya secara logis. Individu dengan number sense yang baik akan dapat memahami bilangan dan menggunakannya secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam Depdiknas (2007:1) disebutkan bahwa kemampuan berhitung sangat erat sekali hubungannya dengan kemampuan kognitif anak dimana pelajaran matematika merupakan salah satu pengembangan berhitung anak yang mengembangkan kemampuan kognitif anak. Berhitung merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.

Menurut Susanto (2012:51) kemampuan berhitung ialah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sesuai dengan kemampuan anak dapat meningkat ke tahapan pengertian mengenal


(15)

4

4

jumlah, yaitu berhubungan dengan jumlah dan pengurangan. Kemendiknas menyebutkan bahwa kemampuan yang berhubungan dengan berhitung atau konsep berhitung permulaan seperti mengenal angka (lambang bilangan), menyebutkan urutan bilangan, menghitung benda, mengenal himpunan sederhana dengan nilai yang berbeda, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan menggunakan konsep ke abstrak, menghubungkan lambang bilangan dan konsep bilangan dan menciptakan bentuk benda sesuai dengan konsep bilangan.

Menurut Suyanto (2005:43) berhitung amat penting dalam kehidupan manusia. Pada mulanya anak tidak tahu bilangan, angka, dan operasi bilangan matematis. Secara bertahap sesuai perkembangan mentalnya anak belajar membilang, mengenal angka, dan berhitung. Anak belajar menghubungkan objek nyata dengan simbol-simbol matematis. Kegiatan berhitung untuk anak usia dini disebut juga sebagai kegiatan menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta (route counting/rational counting). Sriningsih (2008:3) menyebutkan anak menyebutkan urutan bilangan tanpa menghubungkan dengan benda-benda konkrit. Pada usia 4 tahun mereka dapat menyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh. Sedangkan usia 5 atau 6 tahun dapat menyebutkan bilangan sampai seratus. Berhitung amat penting dalam kehidupan, terutama pada anak usia dini. Pada mulanya anak tidak tahu bilangan, angka, dan operasi bilangan matematis. Secara bertahap sesuai perkembangan mentalnya anak belajar membilang, mengenal angka, dan berhitung. Anak belajar menghubungkan objek nyata dengan simbol-simbol matematis. Sebagai contoh, sebuah apel diberi simbol dengan angka - 1 dan dua buah apel diberi simbol dengan angka -2.


(16)

5

5

Namun pada kenyataannya menurut survey yang dilakukan oleh PISA (Programmer for International Student Assesment) (dalam Rachmad,2012:3) selama tahun 2000 – 2012 Indonesia belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dari survey tersebut, Indonesia mendapatkan nilai 375 untuk matematika. Pada tahun 2003-2009 hampir 80 % siswa di Indonesia hanya berada pada level dua dari enam level yang diujikan. Keterpurukan semakin terlihat pada tahun 2012 yaitu, hanya 75 % yang mampu ke level dua dan 42 % bahkan belum mencapai level 1.

Berdasarkan survey tersebut, maka dapat diketahui bahwa kemampuan matematika siswa di Indonesia masih sangat rendah. Oleh karena itu perlunya pengenalan konsep matematika dilakukan sejak dini kepada anak karena pada masa tersebut anak mulai membangun pengetahuannya tentang matematika itu sendiri. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sriningsih (2008:1) mengungkapkan bahwa beberapa lembaga pendidikan anak usia dini mengajarkan konsep-konsep matematika yang menekankan pada penguasaan angka melalui latihan dan praktek-praktek/ paper-pencil test, sehingga pembelajaran matematika yang terjadi tidak bermakna bagi anak. Guru dengan spontan memberikan tugas kepada anak tanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak.

Kemampuan berhitung pada anak terutama pada anak kelompok B (usia 5-6 tahun) sangat diutamakan mengingat kondisi lapangan yang menuntut anak untuk dapat menulis, membaca dan berhitung (calistung). Orangtua menuntut agar anak mereka mampu membaca dengan lancar, menulis dengan rapi serta berhitung dengan benar setelah menempuh pendidikan di TK. Banyak guru TK yang mengeluhkan hal tersebut, sehingga fokus pada pembelajaran di TK hanya


(17)

6

6

seputar membaca, menulis, dan berhitung. Banyak orangtua yang menganggap Taman Kanak-Kanak hanya untuk tempat bermain anak tanpa menekankan pembelajaran yang sebenarnya seperti pelajaran berhitung. Bagi orang tua bermain balok, bernyanyi, bermain puzzle bukan suatu pembelajaran buat anak.

Hasil pengamatan dan wawancara terhadap anak dan guru di TK Negeri Pembina I Medan menunjukkan adanya permasalahan pada kemampuan matematika anak, terutama pada saat berhitung. Dari hasil analisis data yang dilakukan khusus pada masalah berhitung anak, terlihat masih rendah yaitu sebesar 58% pada semester I (ganjil) tahun ajaran 2015/2016. Dari 26 orang anak, 15 diantaranya masih kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini ditandai dengan ketika melaksanakan pembelajaran kegiatan berhitung banyak anak masih belum mampu menjawab artinya anak tidak mampu menyebutkan atau mengenal bilangan yang ditunjukkan, mengurutkan lambang bilangan dengan benar, serta menghubungkan lambang bilangan dengan simbol yang melambangkannya. Selain masalah tersebut, guru dalam proses pembelajarannya hanya menggunakan media pembelajaran yang mengandalkan buku yang telah disediakan dari pihak sekolah. Tuntutan dari pihak sekolah yang harus menghabiskan seluruh materi yang ada di buku membuat guru harus menggunakannya setiap hari. Kurangnya media yang digunakan guru dalam pembelajaran tentu membuat anak merasa jenuh dan bosan. Adakalanya anak

mengeluhkan hal tersebut kepada guru, ”saya capek bu guru”. Anak tidak terbiasa

belajar dengan diawali permasalahan-permasalahan yang ada, sehingga kemampuan berpikir anak tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.


(18)

7

7

Guru harus melakukan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi anak. Hal ini mewajibkan guru untuk mampu memilih pendekatan pembelajaran yang membuat anak merasa nyaman baik secara fisik maupun psikis dalam belajar. Salah satu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berhitung anak adalah dengan penerapan pembelajaran saintifik. Menurut Daryanto (2014:51) pembelajaran saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi searah dari guru. Pendekatan saintifik yang dapat diterapkan pada Kurikulum 2013 sebagai acuan yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan aspek kemampuan anak, sehingga cepat menangkap dan mudah memahami materi pelajaran serta membuat pelajaran tersebut melekat dalam ingatan anak. Pembelajaran saintifik mengacu pada metode ilmiah yang merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas pengoleksian data melalui observasi dan ekperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis. Melalui pendekatan saintifik anak akan diajak lebih objektif dan kreatif dalam menjalani sebuah proses pembelajaran. Kata jenuh dan bosan jauh dari proses pembelajaran karena anak tetap aktif dalam setiap tahap kegiatan pembelajaran.


(19)

8

8

Nilai akhir bukan merupakan penilaiaan mutlak yang dilakukan oleh guru. Penilaiaan terhadap proses pembelajaran cukup penting untuk lebih diperhatikan.

Salah satu yang dibutuhkan anak untuk meningkatkan kemampuan berhitungnya yaitu melalui media pembelajaran. Media pembelajaran sangat dibutuhkan oleh anak dalam menunjang proses pembelajarannya di kelas karena media masih menjadi sumber belajar yang utama bagi anak. Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam menghadapi tantangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peran proses pembelajaran juga harus diarahkan pada penggunaan teknologi yang ada. Penelitian yang dilakukan oleh Hosnan (2014) menyebutkan penggunaan komponen teknologi oleh anak di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju, seperti Eropa, Australia, dan Amerika Serikat. Oleh karena itu tuntutan untuk mengembangkan pembelajaran berbasis IT sangat dibutuhkan saat ini. Beberapa tahun ke depan jumlah anak di Indonesia yang memiliki komputer akan terus bertambah. Komputer pada umumnya akan terhubung dengan jaringan internet yang akan dimanfaatkan untuk belajar.

Dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran termasuk media pembelajaran guru hendaknya terampil dalam menggunakan teknologi. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang terus berkembang pada saat ini. Tuntutan zaman mengharuskan guru harus melek teknologi. Guru dapat menggunakan teknologi untuk merancang media pembelajaran. Agar anak merasa tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran, maka guru harus mampu merancang media pembelajaran yang menarik.


(20)

9

9

Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk menyampaikan informasi dan memudahkan anak untuk memahami pembelajaran yang diberikan, khususnya belajar berhitung. Dalam menggunakan media pembelajaran guru masih sebatas media yang sederhana seperti poster, lukisan dan photo. Hal ini dikarenakan guru belum menggunakan multimedia yang berbasis teknologi komputer. Media pembelajaran yang ditawarkan belum berbasis IT yang mengandung unsur gerak, suara, dan gambar. Sedangkan lingkungan anak hari ini sudah berbasis IT baik dari permainannya melalui hp, komputer, internet dan lain-lain. Maka dari itu media tempel (gambar) sudah selayaknya dikembangkan dengan perkembangan IT melalui multimedia.

Memasuki era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini sangat dirasakan kebutuhan dan pentingnya penggunaan komputer dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan. Melalui teknologi komputer, guru dapat meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan menyenangkan. Komputer termasuk salah satu media pembelajaran, penggunaan komputer dalam pembelajaran merupakan aplikasi teknologi dalam pendidikan, kebutuhan dan kepentingannya untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Menurut Hamacker seperti dikutip Daryanto (2007:11) bahwa komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi. Kemajuan teknologi komputer terus berkembang dimana sekarang ini banyak orang


(21)

10

10

menggunakan laptop ataupun notebook karena ukurannya yang kecil sehingga dapat dibawa kemana-mana dan sering digunakan sebagai alat untuk presentasi.

Salah satu contoh media pembelajaran yang berbasis komputer dapat dilihat pada CD interaktif yang sudah beredar saat ini. Namun, CD interaktif yang beredar saat ini cukup sulit untuk dijangkau oleh guru karena keterbatasan yang dimiliki baik akomodasi dan penggunaannya. Selain itu, masih sangat sedikit penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia dalam proses pembelajaran. Padahal motivasi belajar anak dapat meningkat melalui media pembelajaran yang berbasis multimedia. Rusman (2012:145) menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki fungsi memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Media pembelajaran dirancang oleh guru semenarik mungkin agar memotivasi belajar anak. Akan tetapi masih sedikit guru yang mau dan mampu mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia sehingga media yang digunakan sebatas media yang ada.

Pembelajaran tanpa media akan mengakibatkan anak tidak tertarik untuk belajar dan memahami konsep yang ditawarkan dalam materi pelajaran. Sebaliknya, pembelajaran yang menggunakan banyak media atau multimedia akan membuat anak tertarik untuk belajar, meningkatkan motivasi belajar dan memudahkan anak dalam memahami konsep yang abstrak dari materi pelajaran. Di TK Negeri Pembina I Medan sendiri sudah menyediakan media pembelajaran berupa CD Interaktif yang dapat langsung digunakan oleh guru, tetapi hal tersebut tidak berjalan optimal dikarenakan guru merasa ribet (susah) dalam menggunakan


(22)

11

11

CD Interaktif tersebut. Akibatnya CD Interaktif yang disediakan sekolah menjadi percuma dan rusak sia-sia.

Oleh karena keterbatasan guru dalam menggunakan komputer sebagai media pembelajaran maka dicari solusi untuk memudahkan guru dalam mengajar. Salah satu jenis produk multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah media presentasi (power point). Munadi (2012) menyebutkan pemanfaatan media power point dalam kegiatan presentasi menyebabkan pembelajaran menjadi mudah, dinamis dan menarik bagi anak. Apalagi hal ini didukung dengan adanya alat projector sehingga fungsi media presentasi ini semakin menjadi menarik dan dapat dilihat banyak orang karena projector memiliki jangkauan pancaran yang sangat besar dan terang sehingga tidak kesulitan untuk melihat dan mengamati bahan pembelajaran yang ditampilkan dalam slide-slide.

Dari penjelasan di atas, maka peneliti ingin mengembangkan media komputer berbasis pendekatan saintifik yang diharapkan dapat membantu dan memotivasi serta meningkatkan kemampuan berhitung anak. Adapun judul penelitian yang akan peneliti lakukan adalah “Pengembangan Media Komputer Berbasis Pembelajaran Saintifik Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Negeri Pembina 1 Medan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, dari hasil pengamatan yang ditemukan di lapangan, ditemukan beberapa masalah pada kemampuan berhitung anak di TK Negeri Pembina I Medan, masalah tersebut meliputi:

1) Kemampuan berhitung anak terlihat masih rendah yaitu sebesar 58% pada semester I (ganjil) tahun ajaran 2015/2016, dari 26 orang anak 15


(23)

12

12

diantaranya masih kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

2) Banyak anak masih belum mampu menjawab artinya anak tidak mampu menyebutkan atau mengenal bilangan yang ditunjukkan, mengurutkan lambang bilangan dengan benar, serta menghubungkan lambang bilangahn dengan simbol yang melambangkannya

3) Guru dalam proses pembelajarannya hanya menggunakan media pembelajaran yang mengandalkan buku yang telah disediakan dari pihak sekolah.

4) Kurangnya media yang digunakan guru dalam pembelajaran sehingga membuat anak merasa jenuh dan bosan.

5) Dalam menggunakan media pembelajaran guru masih sebatas media yang sederhana (seperti poster, lukisan dan photo), hal ini dikarenakan guru belum menggunakan multimedia dengan teknologi komputer.

1.3. Batasan Masalah

Dari keseluruhan masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka penelitian ini membatasi masalah pada pengembangan media komputer berbasis pembelajaran saintifik untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun. Selanjutnya digunakan media presentasi (power point) untuk mengetahui efektivitas pengembangan media komputer. Adapun media yang dikembangkan dibatasi pada Tema Diri Sendiri Subtema Identitasku.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahan penelitian ini adalah :


(24)

13

13

1) Bagaimanakah tingkat kelayakan penggunaan media komputer yang dikembangkan?

2) Bagaimanakah efektivitas peningkatan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun melalui media komputer yang dikembangkan?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1) Mengetahui tingkat kelayakan penggunaan media komputer yang dikembangkan.

2) Mengetahui efektivitas pengembangan media komputer yang dihasilkan dalam meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun. 1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini, adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah dalam memajukan pendidikan, khususnya pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) dengan cara mengembangkan media komputer berbasis pembelajaran saintifik untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun.

b. Secara Praktis - Bagi Guru

1. tersedianya media komputer bercirikan pembelajaran saintifik untuk pembelajaran berhitung anak TK Negeri Pembina 1 Medan. 2. memberikan wawasan bagi guru untuk mengembangkan media


(25)

14

14 - Bagi Anak

1. meningkatkan kemampuan berhitung anak

2. anak termotivasi dan tidak merasa bosan, tertekan selama proses belajar berlangsung sehingga hasil belajar meningkat dan materi yang diajarkan dapat diingat lebih lama.

- Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan, pemikiran, ide dan saran bagi perbaikan mutu sekolah.


(26)

96

96 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media komputer berbasis pembelajaran saintifik untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun Di TK Negeri Pembina 1 Medan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Tingkat kelayakan media komputer berbasis pembelajaran saintifik berdasarkan :

a. hasil validasi dari ahli materi terhadap kelayakan isi dari media pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Sangat

Baik”. Berdasarkan ahli desain pembelajaran terhadap penyajian media

komputer berbasis pembelajaran saintifik yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Layak”.

b. hasil praktis dari guru menyatakan bahwa seluruh guru memerlukan media komputer berbasis pembelajaran saintifik dalam proses pembelajaran sementara anak lebih senang belajar dan lebih memudahkan anak dalam belajar berhitung dengan menggunakan media pembelajaran ini.

2) Hasil efektivitas dari media pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak setelah menggunakan media komputer berbasis pembelajaran saintifik lebih tinggi dibandingkan


(27)

97

dengan hanya menggunakan buku dan poster sebagai media pembelajaran dimana nilai rata-rata tes awal anak yaitu 59 dan pada tes akhir meningkat menjadi 79,23. Hal tersebut membuktikan bahwasanya telah terjadi peningkatan nilai anak untuk kemampuan berhitung dari tes awal dan tes akhir sebesar 20,23. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media komputer berbasis pembelajaran saintifik lebih efektif dan dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok B di TK N Pembina I Medan.

5.2 Implikasi

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi antara lain:

1) Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar berupa untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun.

2) Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun .

3) Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan media pembelajaran, sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan lebih baik jika anak dapat menggunakan sebagian waktunya untuk kerja individual, kerja


(28)

98

kelompok dan diskusi interaktif dengan difasilitasi media pembelajaran yang mengandung aspek dari multimedia berbasis saintifik.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil penelitian, berikut diajukan beberapa saran yaitu:

1. Bagi guru, diharapkan agar menggunakan media komputer berbasis pembelajaran saintifik. Pemanfaatan waktu yang baik dimana setiap tahapan dari pembelajaran saintifik diterapkan yaitu pada saat mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan.

2. Bagi sekolah, memberikan fasilitas berupa media pembelajaran komputer untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan masukan pada penelitian selanjutnya dengan tema yang berbeda dan kemampuan lainnya pada anak dalam upaya pengembangan media pembelajaran di TK. Pada setiap indikator mempunyai peningkatan yang berbeda, seperti halnya pada indikator 4 yaitu memasangkan lambang bilangan dengan benda agar lebih menjadi perhatian khusus bagi peneliti selanjutnya.


(29)

99

99

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, S. 2012. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Atsnan. M.F. 2013. Penerapan Pendekatan saintifik dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan. Edisi 1 No. 4, November 2013.

Daniel Muijs dan David Reynolds. 2008. Effective Teaching: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Daryanto. 2007. Pengembangan Ilmu Komputer. Bandung: Yrama Widya. ---. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Yogyakarta: Gava Media. David. 2011. Perancangan Modul Pembelajaran Tematik Berbantuan Komputer

(PTBK) Yang Berorientasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Uang Di Kelas 3 SD Swasta Bharlind Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED

Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta.

Diknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Bahasa

Fahreza, Febry. 2015. Analisis Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Membentuk Kecakapan Sosial Siswa Kelas IV SD Di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Franata, Reza. 2012. Pengembangan Media Ajar Interaktif Biologi Berbasis Komputer Pada Materi Monera Untuk Kelas X SMA/M. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Ginting, Damenta BR. 2015. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VI SD N 104218 Sidomulyo. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Hergenhahn, B.R & Olson, H. Matthew. 2008. Theories Of Learning (Terjemahan). Jakarta : Kencana.


(30)

100

100

Hermawan, Rudi. 2015. Fungsi Media Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik. (Online), (http://bdkpalembang.kemenag.go.id/fungsi-media-dalam-pembelajaran-berbasis-pendekatan-saintifik/, diakses 10 Juli 2016). Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Jakarta : Ghalia Indonesia

Husamah. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud. ---. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81A Tahun 2013.

Jakarta: Kemendikbud.

---. 2013. Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendiknas. 2009. Permen Nomor 58 tahun 2009 Standar Perkembangan Anak. Jakarta.

Kurinasih, Imas. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena

Kustandi. 2011. Media Pembelajaran Manual Dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia

Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Montolalu B.E.F, dkk. 2009. Bermain dan Permainan anak Modul 1-12. Jakarta: Universitas Terbuka.

Morrison, S.G. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Edisi Kelima. Jakarta: Indeks.

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:Grasindo

Prastowo, Andi. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta : Prenada Media Group

Purwanti, Titik. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Permainan Kartu Angka Dan Kartu Bergambar di RA Babussalam Prembulan Galur Kulon Progo. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.


(31)

101

101

Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2015. Buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Anak Usia 5-6 Tahun. Jakarta: Pusat Kurikulum Dan Perbukuan. Rachmad, Basuki. 2012. Pengembangan Soal Matematika Model PISA: Sebuah

Alternatif Langkah Awal Memperbaiki 4Prestasi Literasi Matematika SiswaIndonesia.(Online),(https://basukirachmad2012.wordpress.com/categ ory/uncategorized, diakses 01 April 2016).

Reys. E, et al.1998. Helping Children Learn Mathematics; Fifth Edition. USA: Allyn & Bacon.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

---. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta Sani, Abdullah Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. ---. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta : Bumi Aksara

Sidin, R dan Mohammad, N.S. 2007. ICT dalam Pendidikan: Prospek dan Cabaran Dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan. 32 (09) : 139-152. Sriningsih, Nining. 2008. Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia

Dini. Bandung: Pustaka Sebelas.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan Research and Decvelopment. Bandung : Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2008. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung:Wacana Prima. Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran Untuk Anak TK. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Fajar Interpratama Mandiri.


(1)

96 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media komputer berbasis pembelajaran saintifik untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun Di TK Negeri Pembina 1 Medan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Tingkat kelayakan media komputer berbasis pembelajaran saintifik berdasarkan :

a. hasil validasi dari ahli materi terhadap kelayakan isi dari media pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan ahli desain pembelajaran terhadap penyajian media komputer berbasis pembelajaran saintifik yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Layak”.

b. hasil praktis dari guru menyatakan bahwa seluruh guru memerlukan media komputer berbasis pembelajaran saintifik dalam proses pembelajaran sementara anak lebih senang belajar dan lebih memudahkan anak dalam belajar berhitung dengan menggunakan media pembelajaran ini.

2) Hasil efektivitas dari media pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak setelah menggunakan media komputer berbasis pembelajaran saintifik lebih tinggi dibandingkan


(2)

dengan hanya menggunakan buku dan poster sebagai media pembelajaran dimana nilai rata-rata tes awal anak yaitu 59 dan pada tes akhir meningkat menjadi 79,23. Hal tersebut membuktikan bahwasanya telah terjadi peningkatan nilai anak untuk kemampuan berhitung dari tes awal dan tes akhir sebesar 20,23. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media komputer berbasis pembelajaran saintifik lebih efektif dan dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok B di TK N Pembina I Medan.

5.2 Implikasi

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi antara lain:

1) Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar berupa untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun.

2) Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun .

3) Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan media pembelajaran, sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan lebih baik jika anak dapat menggunakan sebagian waktunya untuk kerja individual, kerja


(3)

kelompok dan diskusi interaktif dengan difasilitasi media pembelajaran yang mengandung aspek dari multimedia berbasis saintifik.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil penelitian, berikut diajukan beberapa saran yaitu:

1. Bagi guru, diharapkan agar menggunakan media komputer berbasis pembelajaran saintifik. Pemanfaatan waktu yang baik dimana setiap tahapan dari pembelajaran saintifik diterapkan yaitu pada saat mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan.

2. Bagi sekolah, memberikan fasilitas berupa media pembelajaran komputer untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan masukan pada penelitian selanjutnya dengan tema yang berbeda dan kemampuan lainnya pada anak dalam upaya pengembangan media pembelajaran di TK. Pada setiap indikator mempunyai peningkatan yang berbeda, seperti halnya pada indikator 4 yaitu memasangkan lambang bilangan dengan benda agar lebih menjadi perhatian khusus bagi peneliti selanjutnya.


(4)

99

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, S. 2012. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Atsnan. M.F. 2013. Penerapan Pendekatan saintifik dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan. Edisi 1 No. 4, November 2013.

Daniel Muijs dan David Reynolds. 2008. Effective Teaching: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Daryanto. 2007. Pengembangan Ilmu Komputer. Bandung: Yrama Widya. ---. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Yogyakarta: Gava Media. David. 2011. Perancangan Modul Pembelajaran Tematik Berbantuan Komputer

(PTBK) Yang Berorientasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Uang Di Kelas 3 SD Swasta Bharlind Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED

Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta.

Diknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Bahasa

Fahreza, Febry. 2015. Analisis Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Membentuk Kecakapan Sosial Siswa Kelas IV SD Di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Franata, Reza. 2012. Pengembangan Media Ajar Interaktif Biologi Berbasis Komputer Pada Materi Monera Untuk Kelas X SMA/M. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Ginting, Damenta BR. 2015. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VI SD N 104218 Sidomulyo. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Hergenhahn, B.R & Olson, H. Matthew. 2008. Theories Of Learning (Terjemahan). Jakarta : Kencana.


(5)

100

Hermawan, Rudi. 2015. Fungsi Media Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik. (Online), (http://bdkpalembang.kemenag.go.id/fungsi-media-dalam-pembelajaran-berbasis-pendekatan-saintifik/, diakses 10 Juli 2016). Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Jakarta : Ghalia Indonesia

Husamah. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud. ---. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81A Tahun 2013.

Jakarta: Kemendikbud.

---. 2013. Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendiknas. 2009. Permen Nomor 58 tahun 2009 Standar Perkembangan Anak. Jakarta.

Kurinasih, Imas. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena

Kustandi. 2011. Media Pembelajaran Manual Dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia

Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Montolalu B.E.F, dkk. 2009. Bermain dan Permainan anak Modul 1-12. Jakarta: Universitas Terbuka.

Morrison, S.G. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Edisi Kelima. Jakarta: Indeks.

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:Grasindo

Prastowo, Andi. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta : Prenada Media Group

Purwanti, Titik. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Permainan Kartu Angka Dan Kartu Bergambar di RA Babussalam Prembulan Galur Kulon Progo. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.


(6)

101

Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2015. Buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Anak Usia 5-6 Tahun. Jakarta: Pusat Kurikulum Dan Perbukuan. Rachmad, Basuki. 2012. Pengembangan Soal Matematika Model PISA: Sebuah

Alternatif Langkah Awal Memperbaiki 4Prestasi Literasi Matematika SiswaIndonesia.(Online),(https://basukirachmad2012.wordpress.com/categ ory/uncategorized, diakses 01 April 2016).

Reys. E, et al.1998. Helping Children Learn Mathematics; Fifth Edition. USA: Allyn & Bacon.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

---. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta Sani, Abdullah Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. ---. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta : Bumi Aksara

Sidin, R dan Mohammad, N.S. 2007. ICT dalam Pendidikan: Prospek dan Cabaran Dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan. 32 (09) : 139-152. Sriningsih, Nining. 2008. Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia

Dini. Bandung: Pustaka Sebelas.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan Research and Decvelopment. Bandung : Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2008. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung:Wacana Prima. Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran Untuk Anak TK. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Fajar Interpratama Mandiri.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TUNAS MELATI BANDAR LAMPUNG TA 2015/2016

3 53 64

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 MEDAN T.A. 2013/2014.

0 3 27

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK PEMBINA NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 22

PENGARUH PERMAINAN MEMANCING IKAN TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 SIBORONGBORONG, KABUPATEN TAPANULI UTARA.

1 9 25

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA UNTUK ANAK USIA 5-6 TAHUN Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Bermain Kartu Angka Untuk Anak Usia 5-6 Tahun Pada TK Pembina El Yaomy Batur Ceper Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Bermain Kartu Angka Untuk Anak Usia 5-6 Tahun Pada TK Pembina El Yaomy Batur Ceper Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA USIA 4-5 TAHUN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Pada Usia 4-5 Tahun Melalui Penggunaan Media Papan Flanel Dalam Pembelajaran Tematik di TK PERTIWI I MANJUNG N

0 2 16

PENGEMBANGAN MEDIA APRON HITUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL.

9 55 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJASAMA MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK. NEGERI PEMBINA KECAMATAN SEKADAU HILIR

0 0 13

BAHASA ANAK USIA 5 – 6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA WATES KULONPROGO

0 2 17