PENGARUH PERMAINAN MEMANCING IKAN TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 SIBORONGBORONG, KABUPATEN TAPANULI UTARA.

(1)

PENGARUH PERMAINAN MEMANCING IKAN TERHADAP

KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1

SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA

Skripsi

OLEH:

DESI CHRISTIANY SILALAHI NIM.1101113003

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI DIAJUKAN OLEH

DESI CHRISTIANY SILALAHI NIM. 1101113003

Program Studi S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, 19 Agustus 2014 Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris,

Drs. Nasrun, M.S Dra. Nasriah, M.Pd NIP. 195705141984031001 NIP. 195712271984032003


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh :

Desi Christiany Silalahi NIM. 1101113003

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam ujian mempertahankan skrispsi

Medan, Agustus 2014 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

Kamtini S.Pd,M.Pd NIP.19701201199722001

Mengetahui, Ketua Prodi PG. PAUD

Dra.Hj. Nasriah, M.Pd NIP. 195712271984032003


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kekuatan, nikmat karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Permainan Memancing Ikan Terhadap

Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun di TK Negeri Pembina 1 Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara”. Penelitian ini dilakukan untuk memunuhi atau sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam menyusun skripsi ini peneliti mengalami banyak kesulitan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Oleh karena itu melalui kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Unimed

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

4. Bapak Drs. Aman Simaremare,MS selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Ilmu Pendidikan Unimed, Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed serta Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku Ketua Prodi PG PAUD


(5)

iii

5. Ibu Kamtini S.Pd,MP.d, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan berupa ilmu sejak sejak awal penulisan sampai selesainya skripsi ini.

6. Ibu Dra. Damaiwaty Ray,M.Pd, Ibu Dra. Sariana Marbun,M.Pd dan Bapak

Drs. Edward Purba,MA selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran yang mulai dari awal hingga selesainya penyusunan skripsi ini serta Ibu Dra.Sariana Marbun,M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf Pegawai Jurusan PG PAUD Universitas Negeri Medan

8. Kepada kepala sekolah TK Negeri Pembina 1 Siborongborong, Ibu

Magdalena Hutabarat,S.Pd yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, dan kepada seluruh Guru kelas TK Negeri Pembina 1 yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

9. Terkhusus kepada kedua orang tua tercinta bapak J. Silalahi dan Ibu M.Hutabarat,S.Pd yang tanpa kenal lelah terus berjuang segenap tenaga dan pikiran, yang senantiasa mendoakan, memberikan dukungan, dan kasih sayang yang tiada habisnya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di UNIMED, serta kakak dan adik-adik yang selalu memberikan dukungan dan semangat bagi penulis.

10.Teristimewa kepada orang yang penulis sayangi Rudi Panjaitan yang telah


(6)

Teman-iv

teman seperjuangan PG.PAUD 2010, Adik-adik PG.PAUD 2011, PG.PAUD 2012 dan PG.PAUD 2013, teman-teman PPLT 2013 dan Guru-guru TK Negeri Pembina 1 Medan. Teman-teman terdekat penulis Rizky Leonora, Teta Tegar, Florensma Saragih

11.Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini pada masa yang akan datang dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia dini.

Medan, Agustus 2014

Penulis

Desi Christiany Silalahi NIM. 1101113003


(7)

i

ABSTRAK

Desi Christiany Silalahi, Nim 1101113003, Pengaruh Permainan Memancing Ikan Terhadap Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Negeri Pembina 1 Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara

Kemampuan berhitung permulaan sangat diperlukan bagi anak dalam melaksanakan kegiatan belajar untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-harinya. Masalah yang yang dijumpai di lapangan adalah kurangnya kemampuan berhitung permulaan anak.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, penelitian ini memiliki populasi yang terdiri dari 3 kelas yakni B1,B2 dan B3 yang berjumlah 68 siswa, dengan menggunakan sampel sebanyak 2 kelas yang di pilih secara acak (random) yang masing-masing kelas terdiri dari 21 siswa, di mana kelas B1 sebagai kelas eksperimen yang pembelajaran berhitung permulaan menggunakan permainan memancing ikan dan kelas B2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan ikan manipulatif. Instrument pengumpulan data yaitu pedoman observasi. Untuk mendeskripsikan data penelitian digunakan teknik analisis statistik deskriptif, dengan uji t dengan taraf nyata = 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh rata-rata nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol di mana kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 12,95 dengan nilai tertinggi 15 dan nilai terendah 10, dan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 8,19 dengan nilai tertinggi 11 dan nilai terendah 6. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berhitung permulaan di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hasil perhitungan terlihat bahwa thitung = 31,481 > ttabel = 1,684 yang menunjukkan t hitung lebih besar dari t tabel. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat dinyatakan: “Ada pengaruh yang signifikan antara permainan memancing ikan terhadap kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 Tahun di TK Negeri Pembina 1 Siborongborong”.


(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ... ... v

DAFTAR TABEL . ...viii

DAFTAR GAMBAR . ...ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang Masalah ...1

1.2Identifikasi Masalah ...7

1.3Batasan Masalah ...7

1.4Rumusan Masalah ...7

1.5Tujuan Penelitian ...8

1.6 Manfaat Penelitian ...8

BAB II KAJIAN TEORITIS ……… 10

2.1 Hakekat kemampuan berhitung permulaan ...10

2.1.1. Pengertian kemampuan berhitung permulaan...10

2.1.2. Tahapan kemampuan berhitung permulaan...13

2.1.3. Prinsip kemampuan berhitung permulaan ……….……….17

2.1.4. Manfaat kemampuan berhitung permulaan...19


(9)

vi

2.2. Hakekat permainan memancing ikan ………...21

2.2.1. Pengertian permainan memancing ikan...21

2.2.2. Manfaat permainan memancing ikan……...22

2.2.3. Langkah-langkah permainan memancing ikan...26

2.3. Kerangka Konseptual …………...………...29

2.4. Hipotesis Tindakan ………....31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….32

3.1Jenis penelitian ………..…………...…………...32

3.2 Populasi dan Sampel …………...………...32

3.3Variabel Penelitian ………..…...33

3.4Defenisi Operasional ……….……….33

3.5Rancangan Penelitian ………...………...35

3.6Instrumen Penelitian ………...36

3.7Teknik Pengumpulan Data ………..………..39

3.8Teknik Analisis Data ………...40

3.8.1. Uji Normalitas……….41

3.8.2. Uji Homogenitas……….42

3.8.3. Uji Hipotesis………...42

3.9Jadwal penelitian ………..44


(10)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Permulaan Anak……….45

4.2. Analisis Data hasil Penelitian ...47

4.2.1. Uji Normalitas Data ...47

4.2.2. Uji Homogenitas...48

4.2.3. Uji Hipotesis...49

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ...49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ...52

5.2. Saran ...52

DAFTAR PUSTAKA


(11)

viii

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aktifitas Guru dan Anak Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol....…….27

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ………34

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Kemampuan Berhitung Permulaan Anak ………36

Tabel 3.3 Interprestasi Nilai Rata-Rata ……….40

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ………..44

Tabel 4.1 Data Nilai Observasi Kelas Eksperimen ………..45

Tabel 4.2 Data Nilai Observasi Kelas Kontrol ……….46

Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors ……….47

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas ………48


(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Nilai Unjuk Kerja Akhir Eksperimen ……..45 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Nilai Unjuk Kerja Akhir Kontrol ….. ……..46


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikanadalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat mengerti dan memahami berbagai bidang ilmu pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan sejak awal kehidupannya oleh karena itu pendidikan perlu di mulai sejak usia dini.

Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani rohani ( moral dan spiritual ), motorik, emosional, dan sosial yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pada UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia


(14)

2

enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Taman Kanak-Kanak, merupakan salah satu pendidikan yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 4 - 6 tahun, yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi diri anak, sesuai dengan tahap perkembangannya. Pendidikan TK merupakan sarana dalam memperoleh rangsangan-rangsangan terhadap berbagai aspek kemampuan anak baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian, seni dan juga persiapan memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar. Aspek-aspek perkembangan yang harus dirangsang, salah satunya adalah aspek perkembangan kognitif. Aspek perkembangan kognitif penting untuk dikembangkan karena mempunyai tujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak sehingga dapat mengolah perolehan belajar, dapat menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematika dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan, serta mempersiapkan mempersiapkan kemampuan berfikir teliti (Depdiknas 2010:18).

Salah satu tujuan dari perkembangan kognitif adalah membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematika. Kemampuan logika matematika meliputi kemampuan dalam membandingkan, mengurutkan,


(15)

3

mengelompokkan, menghitung dan berpikir dengan menggunakan logika (Suyadi, 2009: 90).

Adapun lingkup terlaksananya pencapaian perkembangan kognitif dalam bidang matematika menurut Peraturan Menteri Nomor 58 tahun 2009 untuk anak usia 5-6 tahun yaitu: (1) membilang /menyebut urutan bilangan 1-20, (2) membilang (mengenal) konsep bilangan dengan benda-benda sampai 10, (3) menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 (anak tidak disuruh menulis), (4) membedakan dan membuat dua kumpulan benda-benda sampai 10. Keempat konsep pencapaian perkembangan kognitif tersebut merupakan kegiatan pembelajaran yang sering digunakan di PAUD untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak.

Kemampuan berhitung permulaan merupakan salah satu tingkat pencapaian perkembangan kongnitif pada anak usia 5-6 Tahun, oleh sebab itu kemampuan berhitung permulaan sangatlah penting bagi perkembangan anak selanjutnya. Kemampuan berhitung permulaan ialah kemampuan yang dimiliki setiap anak dalam menghitung dengan menyebut satu persatu utuk menentukan jumlah benda yang ada secara urut. Berhitung permulaan ini dilakukan melalui pembelajaran matematika seperti kegiatan menghitung benda, membedakan, mengelompokkan, menyusun, membandingkan satu dengan yang lainnya dalam kehidupannya. Yuliani (2008 : 17) mengatakan, manfaat pembelajaran berhitung permulaan bagi Anak Usia Dini adalah sebagai berikut; (1) Membelajarkan anak berdasarkan konsep dasar yang benar, menarik dan menyenangkan, (2)


(16)

4

Menghindari ketakutan terhadap pembelajaran berhitung sejak awal, (3) Membantu anak belajar berhitung secara alami melalui kegiatan bermain.

Adapun program kegiatan dalam meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada kelompok B menurut Kurikulum Taman Kanak-Kanak 2010 ialah anak mampu memahami konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari diantaranya membilang/menyebut urutan bilangan dari 1-20, membilang (mengenal) konsep bilangan dengan benda-benda sampai 10, membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda-benda, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda, membuat dan membedakan dua kumpulan benda yang sama dan tidak sama jumlahnya, yang sama jumlahnya dengan yang tidak sama, menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan dengan benda sampai 10, memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk lebih dari tiga pola yang berurutan.

Namun program kegiatan kemampuan berhitung permulaan tersebut tidaklah mudah untuk dicapai anak jika guru sebagai penanggung jawab dalam menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi sendiri melalui kegiatan yang menyenangkan tidak optimal.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di TK Negeri Pembina 1 Siborongborong, kelompok B usia 5-6 tahun yang terdiri dari 21 orang anak terdapat 50% anak kemampuan berhitung permulaanya masih rendah, sedangkan 50% anak kemampuan berhitung permulaan nya sudah mulai berkembang, rendahnya kemampuan berhitung permulaan anak tampak pada anak mampu


(17)

5

menyebutkan urutan bilangan 1-20 namun tidak dapat mengenal bilangan tersebut, anak tidak mampu menghubungkan lambang bilangan dengan konsep bilangan, dan menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan menggunakan benda, serta kurangnya minat dan kemauan belajar anak saat pembelajaran berlangsung. Kurangnya minat dan kemauan belajar berhitung permulaan tampak saat anak tidak melaksanakan tugas, anak cepat bosan, dan anak cepat putus asa ketika ia tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya sehingga ia akan mencoba meniru pekerjaan temannya, dan lebih memilih untuk diam daripada harus bertanya apa yang tidak ia ketahui.

Hal tersebut disebapkan karena guru kurang mengeksplorasi pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, serta pembelajaran yang monoton dalam meningkatkan kemampuan anak melalui media pembelajaran seperti alat permainan. Hal ini disebabkan guru tidak dapat menggunakan fasilitas yang ada disekolah, karena kurangnya kepedulian dan kemauan guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, dimana guru hanya berpedoman pada buku pelajaran tanpa menggunakan media serta alat permainan yang ada dalam proses pembelajaran. Guru seharusnya memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alat permainan atau media dalam belajar berhitung permulaannya, ada banyak cara untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak salah satunya adalah dengan memfasilitasi anak alat permainan yang tepat dan bervariasi, serta memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada dilingkungannya. Banyak jenis permainan yang dapat digunakan untuk bermain dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak,


(18)

6

diantaranya permainan kartu angka, kartu gambar, papan hitung, balok, dan jenis APE lainnya. Namun salah satu permainan yang dapat mengoptimalkan peningkatan kemampuan berhitung permulaan ialah permainan memancing ikan.

Permainan memancing ikan adalah kegiatan yang disertai oleh aturan serta persyaratan-persyaratan yang disetujui bersama untuk melakukan kegiatan tindakan yang bertujuan, yaitu menangkap ikan dengan pancing. Pancing yang digunakan terbuat dari besi stainless yang ujungnya diberi benang dan kail berupa magnet. Ikan yang digunakan, terbuat dari gambar ikan berwarna-warni, dan papan angka yang memungkinkan anak lebih menaruh perhatian ketika proses pembelajaran berhitung permulaan berlangsung. Dalam permainan ini dapat meningkatkan keterampilan perkembangan koordinasi mata dan tangan, membantu anak dalam memecahkan masalah, menciptakan suasana yang menyenangkan. Selain itu melalui permainan memancing ikan ini, anak juga akan mempunyai pengalaman yang konkrit karena mereka terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran, serta dengan suasana yang menyenangkan dan tidak terbebani anak akan lebih mudah untuk memahami konsep penjumlahan dan pengurangan dengan cara menghitung jumlah ikan yang berhasil ia pancing, mengelompokkan ikan besar dan ikan kecil.

Oleh karena itu, perlu bagi seorang tenaga pendidik merancang dan merencanakan pembelajaran dalam mengembangkan seluruh aspek perkembangan peserta didiknya. Dengan melihat pentingnya merancang atau merencanakan penggunaan media atau alat permainan di dalam kegiatan pembelajaran, maka peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh


(19)

7

Permainan Memancing Ikan Terhadap Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun di TK Negeri Pembina 1 Siborongborong”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Rendahnya kemampuan berhitung permulaan anak, hal ini tampak pada anak

yang belum mampu mengurutkan urutan bilangan 1-20, menghubungkan lambang bilangan dengan konsep bilangan, serta menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan menggunakan benda disekitarnya.

2. Kurangnya minat dan kemauan belajar anak dalam pembelajaran berhitung permulaan

3. Anak cepat bosan dan putus asa ketika ia tidak mampu menyelesaikan

pekerjaannya

4. Guru kurang mengeksplorasi dalam menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan bagi anak melalui penggunaan media seperti alat permainan

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi masalah, yaitu “Pengaruh permainan memancing ikan terhadap kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina 1 Siborongborong”


(20)

8

1.4 Rumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah permainan memancing ikan dapat mempengaruhi kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina 1 Siborongborong tahun ajaran 2013/2014?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh permainan memancing ikan terhadap kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina 1 Siborongborong.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan kemampuan berhitung permulaan anak melalui permainan memancing ikan.

2. Manfaat praktis, yaitu :

1. Sebagai wacana bagi guru Taman Kanak-kanak untuk mengembangkan


(21)

9

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi Kepala Sekolah dalam membimbing dan

mengawasi guru dalam melaksanakan pembelajaran, guna

mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan anak.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin lebih jauh mengenali

penelitian mengenai kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun.

4. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pelaksanaan


(22)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Permainan memancing ikan ialah alat peraga edukatif yang di desain sekreatip mungkin untuk memenuhi kebutuhan belajar anak. Permainan memancing ikan juga dapat di defenisikan sebagai suatu kegiatan yang disertai oleh aturan yang disetujui bersama untuk melakukan tindakan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak.

Pembelajaran berhitung dengan penerapan permainan memancing ikan yang dilakukan di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan pembelajaran berhitung menggunakan media manipulatif di kelas kontrol, hal ini tampak dari rata-rata hasil observasi kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, yaitu 12,95 > 8,19. Atau diperoleh hasil iji hipotesis yang diperoleh thitung > ttabel yaitu 31,481 > 1,684. Maka dengan diperolehnya hasil H₀ ditolak dan Hₐ diterima. Maka dapat dinyatakan: “ ada pengaruh permainan memancing ikan terhadap kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina 1 Siborongborong “.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukan di atas maka peneliti menyaranka hal-hal berikut :

1. Guru hendaknya dapat menggunakan permainan memancing ikan sebagai

salah satu permainan yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak.


(23)

52

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah,dkk.2007.Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia

Dini, Jakarta: Universitas Terbuka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Coopley. 2000. Meningkatkan Kemampuan Berhitung. Jurnal Ilmu Pendidikan,

(http://repository.upi.edu/operator/upload/s_paud_chapter2.pdf,diakses 7 maret 2013)

Depdiknas.2010. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman

Kanak-Kanak. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional

Kurikulum Taman Kanak-Kanak, 2010.Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional

Kurniasih. 2012. Kumpulan Permainan Interaktif Untuk Meningkatkan

Kecerdasan Anak. Jakarta: Buana Ilmu Populer

Nisrina.2012.Cerdas Dengan Bermain.Yogyakarta : Gelar

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.58.2010:Jakarta

Prasojo,Suminaring.2010. Permainan Angka dan Logika. Jogjakarta: Diva Press

Semiawan, Conny.R 2009. Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: Indeks

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiono.2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Supatmono.2009. Matematika Asyik, Jakarta: Grasindo

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana

. 2013. Teori Belajar Pembelajaran, Jakarta : Kencana

Surya,Sutan.2007. Melejitkan Multiple Inteligence Anak Sejak Dini, Yogyakarta Andi Offset


(25)

Suyadi, 2010. Psikologi Belajar PAUD. Depok : Pustaka Indah Madani

Triharso,Agung.2013. Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Andi Offset

Wulandani,Septi.2013. Jaritmatika Penambahan dan Pengurangan. Jakarta:

Kawan Pustaka


(1)

1.4 Rumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah permainan memancing ikan dapat mempengaruhi kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina 1 Siborongborong tahun ajaran 2013/2014?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh permainan memancing ikan terhadap kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina 1 Siborongborong.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan kemampuan berhitung permulaan anak melalui permainan memancing ikan.

2. Manfaat praktis, yaitu :

1. Sebagai wacana bagi guru Taman Kanak-kanak untuk mengembangkan pembelajaran di Taman Kanak-kanak.


(2)

9

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi Kepala Sekolah dalam membimbing dan mengawasi guru dalam melaksanakan pembelajaran, guna mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan anak.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin lebih jauh mengenali penelitian mengenai kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun. 4. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pelaksanaan


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Permainan memancing ikan ialah alat peraga edukatif yang di desain sekreatip mungkin untuk memenuhi kebutuhan belajar anak. Permainan memancing ikan juga dapat di defenisikan sebagai suatu kegiatan yang disertai oleh aturan yang disetujui bersama untuk melakukan tindakan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak.

Pembelajaran berhitung dengan penerapan permainan memancing ikan yang dilakukan di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan pembelajaran berhitung menggunakan media manipulatif di kelas kontrol, hal ini tampak dari rata-rata hasil observasi kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, yaitu 12,95 > 8,19. Atau diperoleh hasil iji hipotesis yang diperoleh thitung > ttabel yaitu

31,481 > 1,684. Maka dengan diperolehnya hasil H₀ ditolak dan Hₐ diterima.

Maka dapat dinyatakan: “ ada pengaruh permainan memancing ikan terhadap kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina 1 Siborongborong “.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukan di atas maka peneliti menyaranka hal-hal berikut :

1. Guru hendaknya dapat menggunakan permainan memancing ikan sebagai salah satu permainan yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak.


(4)

52

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.


(5)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Coopley. 2000. Meningkatkan Kemampuan Berhitung. Jurnal Ilmu Pendidikan, (http://repository.upi.edu/operator/upload/s_paud_chapter2.pdf,diakses 7 maret 2013)

Depdiknas.2010. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional

Kurikulum Taman Kanak-Kanak, 2010.Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Kurniasih. 2012. Kumpulan Permainan Interaktif Untuk Meningkatkan

Kecerdasan Anak. Jakarta: Buana Ilmu Populer Nisrina.2012.Cerdas Dengan Bermain.Yogyakarta : Gelar

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.58.2010:Jakarta Prasojo,Suminaring.2010. Permainan Angka dan Logika. Jogjakarta: Diva Press Semiawan, Conny.R 2009. Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: Indeks Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiono.2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Supatmono.2009. Matematika Asyik, Jakarta: Grasindo Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana

. 2013. Teori Belajar Pembelajaran, Jakarta : Kencana

Surya,Sutan.2007. Melejitkan Multiple Inteligence Anak Sejak Dini, Yogyakarta Andi Offset


(6)

Suyadi, 2010. Psikologi Belajar PAUD. Depok : Pustaka Indah Madani

Triharso,Agung.2013. Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Andi Offset

Wulandani,Septi.2013. Jaritmatika Penambahan dan Pengurangan. Jakarta: Kawan Pustaka


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA KOMPUTER BERBASIS PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 MEDAN.

0 1 31

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF PADA KELOMPOK Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Melalui Permainan Memancing Huruf Pada Kelompok A TK Aisyiyah 3 Bustanul Athfal Sepat Masa

0 5 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN MEMANCING Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Melalui Permainan Memancing Huruf Pada Kelompok A TK Aisyiyah 3 Bustanul Athfal Sepat Masaran Sragen Tahun Pelajar

0 4 16

PENGARUH PERMAINAN KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PELANGI MEDAN T.A 2014/2015.

1 12 24

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN PUZZLE ANGKA TERHADAP ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Puzzle Angka Terhadap Anak Kelompok A TK Pertiwi 1 Plumbon Kecamatan Sambungmacan Kabupaten

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN DENGAN PERMAINAN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Dengan Permainan Kartu Angka Pada Kelompok B Di Tk Negeri Pembina Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

79 PENGARUH PERMAINAN DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN Ahmad Afandi

0 0 5

BAHASA ANAK USIA 5 – 6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA WATES KULONPROGO

0 2 17

PENGARUH BUILDING BLOCKS TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA 5 – 6 TAHUN

0 1 18

PENGARUH METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN

0 1 17