KAJIAN TEKS DALAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB DI TRANS 7 DALAM PERSPEKTIF KEBERMAKNAAN.

KAJIAN TEKS DALAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB DI TRANS
7 DALAM PERSPEKTIF KEBERMAKNAAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

EVIE NOPIANDI
NIM 2101210005

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2016

ABSTRAK

Evie Nopiandi. NIM 2101210005. Kajian Teks Dalam Acara Indonesia

Lawak Klub di Trans 7 Dalam Perspektif Kebermaknaan. Skripsi Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri
Medan, 2016.
Penelitian ini membahas tentang makna teks dalam acara Indonesia Lawak
Klub di Trans 7, yang bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis makna yang
digunakan dalam acara tersebut. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah acara Indonesia Lawak Klub di
Trans 7 dengan subjek penelitian, tuturan yang terdapat dalam acara tersebut. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam dan simak catat. Adapun kajian
yang digunakan adalah kajian semantik sebagai teori yang membahas bagaimana
permainan logika dan kreatifitas berbahasa mempengaruhi makna teks. Teknik
analisis data terhadap makna teks dalam beberapa pendekatan yang paling dominan
menggunakan rumus:

Keterangan:
p = persentase yang dicari
n = frekuensi tindak tutur ilokusi yang dianalisis
N = total keseluruhan tindak tutur ilokusi yang dianalisis
Dari hasil analisis, ada tiga jenis pendekatan makna, yaitu makna dalam
pendekatan referensional, makna dalam pendekatan ideasional,makna dalam

pendekatan behaviorial. Dari hasil perolehan data ditemukan 38 makna pendekatan,
yang paling dominan adalah makna teks dalam pendekatan referensional sebanyak 15
tuturan (39,5%), selanjutnya makna teks dalam pendekatan behaviorial sebanyak 12
tuturan (31,5%), makna teks dalam pendekatan ideasional sebanyak 11 tuturan,
(28,9%). Berdasarkan sudut penggunaan tuturan dalam tulisan, ditemukan kesadaran
bagi para pendengar dengan pengamatan terhadap fakta dan penarika kesimpulan
dalam pemberian makna menggunakan jenis makna dalam pendekatan referensional.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat
dan karunia-Nya sehingga Skripsi yang berjudul: Kajian Teks Dalam Acara
Indonesia Lawak Klub di Trans 7 Dalam Perspektif Kebermaknaan dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kebahagiaan dan
rasa syukur yang tidak terkira pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni beserta
Wakil Dekan dan seluruh Staf Pegawai dan Administrasi.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Indonesia.
5. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing, mengarahkan, memotivasi, menasehati, menyarankan,
menolong dan membantu dalam menyelesaikan masalah.
6. Dra. Rosmaini, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing, mengarahkan, memotivasi, menasehati, menyarankan,
menolong dan membantu dalam menyelesaikan masalah).
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang tidak dapat disebutkan namanya satu
per satu, ilmu yang kalian berikan adalah bekal paling berharga.

ii

8. Kedua orang tua, Subandi Misman dan Sutrisniaty yang selalu
memberikan doa, semangat, dukungan dalam segala hal dan untuk adik
Mhd. Yogi Aris Pratama dan kakak tersayang Trisnirianti Agussandi yang
selalu menemani.

9. Sahabat-sahabat terbaik, Irma Suryani Siregar, Novriani, Laila Nadira,
Devi Mawaddah, Maya Jelita, Nur Hasanah, Mega Lestari Simamora,
Seluruh teman dari Sastra Indonesia 2010 yang hampir empat tahun
bersama.
10. Kakak-kakak senior dan adik-adik stambuk yang telah memberikan
informasi, dukungan dan semangat.
11. Semua orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis tidak dapat membalas semua yang telah diberikan dalam bentuk
apapun dan sekecil apapun, tetapi semoga Tuhan membalas seiap kebaikan yang
diperoleh. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan
dunia pendidikan di Indonesia.

Medan,

April 2016

Penulis,

Evie Nopiandi


iii

DAFTAR ISI

HALAMAN
ABSTRAK.....................................................................................................
....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................
......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................
B. Identifikasi Masalah...................................................................

1
4

C. Batasan Masalah........................................................................
4

D. Rumusan Masalah......................................................................
4
E. Tujuan Penelitian.......................................................................
5
F. Manfaat Penelitian..............................................................................
5

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN
PERTANYAAN PENELITIAN…………………………………………..
6
A. Kerangka Teoretis......................................................................
1.

Kebermaknaan ………………………………….................

6
6

iv


2.

Pendekatan Makna..........................................................
a) Makna Dalam Pendekatan Referensial………………….
b) Makna Dalam Pendekatan Ideasional…………………..
c) Makna Dalam Pendekatan Behaviorial…………………

7
7
9
10

3.

Pemakaian Bahasa .........................................................

4.

Kajian Teks...................................................................


5.

Permainan Logika…………………………………………..

10

6.

Acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7………………….

12
13
14

7.

Kajian Teks Dalam Acara Indonesia Lawak Klub di
Trans 7…
16
B. Kerangka Konseptual……………………….…………………........

17
C. Pertanyaan Penelitian…………………….……………………….. 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................
19
A. Metode Penelitian…………......................................................
19
B. Waktu Penelitian......................................................................
19
C. Sumber Data dan Subjek Penelitian ...........................................
20
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................
20
E. Teknik Analisis Data...................................................................
F. Instrumen Penelitian………………………………………..….......

21

21


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................
24

v

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian.........................
a) Bentuk Teks……………………………………………………..

24

24
Teks………………………..…………………………….
28
c) Permainan Logika……………………………………………….
31
b) Makna

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................
54
A. Simpulan.............................................................................................

54
B. Saran.................................................................................................
55

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 56

vi

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Makna ( meaning) merupakan persoalan yang sering menarik perhatian
dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk makna diperhitungkan sebagai istilah sebab
bentuk ini mempunyai konsep dalam bidang linguistik. Ada tiga hal yang
berhubungan dengan istilah makna yakni menjelaskan makna kata secara alamiah,
mendeskripsikan kalimat secara alamiah, dan menjelaskan makna dalam proses
komunikasi (Kempson, 1977:11) selain itu Kempson berpendapat untuk
menjelaskan istilah makna harus dilihat dari segi kata, kalimat, dan apa yang
dibutuhkan oleh pembicara untuk berkomunikasi.
Persoalan makna yang membingungkan dalam kehidupan sehari-hari dapat
terlihat pada papan reklame yang dipasang di tepi jalan dan bertuliskan /muraaahh
meriahh/ yang dimaksud adalah murah meriah, seandainya ditulis dengan murah
meriah tentu lebih mudah dipahami. Contoh lain yang membuat persoalan istilah
makna jelas terlihat adalah ketika seorang yang berbudaya Jawa sedang makan
bersama orang Batak dan berkata, “Ini jangan pak”. Orang Batak yang semula
ingin mencoba makanan itu justru mengurungkan niatnya dan beralih ke masakan
lain. Orang yang berbudaya Jawa tersenyum dan bertanya, “Kenapa tidak
mencoba masakan yang itu Pak, apa kelihatannya tidak enak?”. Orang Batak
menjawab, “Bapak bilang tadi jangan.” Orang Batak mengira bahwa dia tidak
diperbolehkan mencoba makanan itu; padahal urutan kata jangan(untuk masakan)

1

2

bagi yang berbudaya Jawa maksudnya ungkapan untuk sayur. Kasus- kasus
tersebut menunjukkan adanya beban yang terdapat dalam kata-kata yang
digunakan, yaitu makna.
Walaupun istilah makna sering membingungkan, sebenarnya istilah makna
lebih dekat dengan kata. Ketika seseorang berkata, “Saya sedang dalam
perjalanan,” itu berarti ia sudah berangkat, pindah dari tempat satu ke tempat yang
lain, atau sebenarnya meminta seseorang untuk sabar menunggu. Terkadang
makna yang ada dalam lambang, tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya
kata biru, sehingga terdapat urutan kata laut biru, langit biru. Apakah benar laut
dan langit berwarna biru? Setelah didekati ternyata tidak demikian. Orang yang
berlayar dilaut dan orang yang menggunakan pesawat terbang akan melihat bahwa
laut dan langit tidak biru. Makna yang ditemui tidak hanya berasal dari kata-kata
lisan tetapi juga ditemui dalam tulisan atau teks. Teks merupakan rangkaian
kalimat yang saling berkaitan, bukan merupakan unit gramatikal, tetapi
merupakan satu unit makna (Rohadi, 2004:15).
Makna yang tersembunyi juga sering ditemui dalam kata-kata sehari-hari
dan bahkan dapat ditemui dalam beberapa acara di televisi yang menyajikan
informasi terbaru seputar kehidupan sehari-hari. Makna yang ingin dikaji adalah
makna yang berbentuk teks dalam acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 yang
ditayangkan pada senin-jumat pukul 20.45 WIB. Indonesia Lawak Klub
merupakan salah satu acara parodi di Trans 7 yang diangkat dari acara serius yang
bernama Indonesia Lawyer Club yang ditayangkan di TVone. Slogan yang ada
dalam acara ILK sudah membuat kita tertawa, “Menyelesaikan Masalah Tanpa

3

Solusi”. Acara yang diisi oleh beberapa komedian ini membahas sebuah topik
yang sedang hangat dibicarakan. Para komedian ini berkolaborasi membicarakan
dan berusaha untuk memberikan solusi dengan versi yang lebih menghibur dan
tidak membosankan. Masalah yang dibahas biasanya sesuai dengan apa yang
sedang hangat dibicarakan di masyarakat. Walaupun acara ini bergenrekan humor
dan memiliki slogan Menyelesaikan Masalah Tanpa Solusi, dalam proses
penyampaiannya selalu ada pro dan kontra yang diutarakan satu sama lain. Cara
penyajian informasi yang dilakukan oleh para panelis memiliki cara yang
berbeda-beda sesuai dengan karakter yang mereka miliki. Contohnya cara
penyampaian informasi yang dilakukan oleh Fitri Tropika yang selalu centil,
menarik perhatian para penonton dengan kata-kata andalannya yakni, “seventeen
years old, Cimahi”. Dalam penyampaiannya, Fitri Tropika selalu menunjukkan
bahwa ia adalah seoarang anak perempuan yang berasal dari keluarga yang serba
berkecukupan, selain itu Fitri Tropika selalu memberikan kata-kata yang memiliki
makna tersembunyi.
Indonesia Lawak Klub selalu menampilkan kreativitas dalam berbahasa
yang sesuai dengan topik yang sedang dibahas dalam diskusi yang tidak
menyelesaikan masalah tersebut. Penulis tertarik untuk meneliti tentang kajian
teks dalam acara Indonesia Lawak Klub dalam perspektif kebermaknaan karena
ini merupakan acara parodi yang bermula dari acara Indonesia Lawyers Club yang
keduanya berbeda cara penyajiannya. Selain itu dalam setiap penyampaian
informasi selalu ada permainan gramatikal, permainan logika bahasa dan memiliki
makna tersembunyi.

4

B. Indentifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :
1. Makna teks yang ada dalam acara Indonesia Lawak Klub
2. Interpretasi makna yang ada dalam acara Indonesia Lawak Klub
3. Permainan logika dan kreativitas berbahasa yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari di kalangan remaja

C. Batasan Masalah
Dalam penelitian harus mempunyai batasan masalah. Batasan ini sangat
penting dalam suatu penelitian agar penelitian tersebut dapat terarah dan tidak
terjadi kesimpangsiuran masalah. Untuk menghindari hal seperti itu, maka
penelitian ini dibatasi pada masalah kajian teks dalam acara Indonesia Lawak
Klub dalam perspektif kebermaknaan.

D. RumusanMasalah
Sesuai dengan batasan masalah yang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1 Apa saja bentuk dan makna teks yang ada dalam acara Indonesia Lawak Klub
2.Bagaimana permainan logika dan kreativitas berbahasa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari di kalangan remaja

5

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang
telah dirumuskan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menjelaskan bentuk dan makna teks yang ada dalam acara Indonesia Lawak
Klub
2. Mendeskripsikan permainan logika dan kreativitas berbahasa yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari di kalangan remaja

F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian yang dilakukan tentu saja mempunyai manfaat. Adapun
tujuan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Menjadi bahan perbandingan bagi pembaca yang menganalisis hal yang sama
dalam bidang linguistik, khususnya kajian teks dalam perspektif kebermaknaan.
2. Menjadi bahan masukan bagi pembaca yang suka berkreasi dengan logika
bahasa dalam berbahasa karena menambah kosa kata baru dalam kegiatan seharihari.
3. Menambah wawasan kebahasaan bagi pembaca tentang kajian teks.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sesuai
dengan rumusan masalah, yaitu makna teks yang ada dalam acara
Indonesia Lawak Klub di Trans 7. Berdasarkan analisis pada acara ini, di
temukan 3 jenis pendekatan makna yaitu makna dalam pendekatan
referensional, makna dalam pendekatan ideasional, makna dalam
pendekatan behaviorial. Dari hasil perolehan data ditemukan 38 tuturan
yang memiliki makna teks, yang paling dominan adalah makna teks dalam
pendekatan referensional sebanyak 15 tuturan, selanjutnya makna teks
dalam pendekatan behaviorial sebanyak 12 tuturan, dan yang terakhir
makna teks dalam pendekatan ideasional sebanyak 11 tuturan.
Dari sudut penggunaan bahasa dalam tuturan banyak menggunakan
permainan logika yang membuat penonton berpikir lebih teliti dengan apa
yang disampaikan para pembicara dalam acara tersebut maka ditemukan
11 tuturan makna dalam pendekatan behaviorial yang menuntut pendengar
ataupun penonton mencerna lebih dalam isi pesan. Selain itu pembicara
juga banyak menggunakan kreatifitas berbahasanya dalam menyampaikan
pesan seperti memainkan bahasa pelesetan.
Ujaran-ujaran yang di sampaikan oleh para panelis memiliki
interpretasi makna di pikiran setiap penonton. Interpretasi makna tersebut

54

55

membuktikan bahwa di dalam ujaran dapat di teliti lebih dalam mengenai
makna selanjutnya di tambahi oleh permainan logika yang dalam
penyampaiannya ujaran tersebut menyisipkan bahasa pelesetan ataupun
kata-kata yang membuat penonton berpikir sejenak untuk mengetahui apa
arti yang terkandung di dalam kalimat tersebut. Permainan logika ini
membuat para penonton dapat leluasa mengeluarkan kosakata yang baru
mereka dapat dan menjadi kreativitas berbahasa bertambah di kalangan
masyarakat.

B. Saran
Beberapa penelitian kerap menggunakan kajian pragmatik dan
semantik, khususnya makna kalimat dan simbol yang dikaji dalam
semantik untuk mengetahui makna yang dimaksudkan dalam sebuah
tuturan. Makna tuturan juga dapat diidentifikasi dalam tuturan teks yang
ada dalam sebuah acara televisi. Dengan analisis makna teks dapat
mengungkap permainan logika dan kreatifitas seseorang dalam berbicara
yang sangat berguna bagi pengembangan ilmu bahasa agar tidak monoton.
Dengan kata lain, makna teks bahkan dapat memprediksi sesorang melalui
bahasa yang dipilihnya.

56

DAFTAR PUSTAKA

AbuDiraSyifa.2010.Abudira.2010/02/13/bahasapelesetanbukansekedarleluco/
AbuDiraSyifa.2010.Abudira.2010/02/13/kritiksosialpolitikdalambahasapelesetan/
Aminuddin. 2011.Semantik;Pengantar Studi dan Makna. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Antonius, Rikky. 2008. Bahasa Pelesetan Dalam Acara Democrazy di Metrotv.
Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Barnes, Melanie. 2004. Bahasa Dan Politik : Wacana Politik Dan Pelesetan.
Tugas Studi Lapangan Australian Consortium ForIn Country Indonesian
Students. Malang : Universitas Negeri Malang.
Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta:Rineka
Cipta.
Chaer, Abdul.2007.Kajian Bahasa;StrukturInternal,Pemakaian,danPemelajaran.
Jakarta : Rineka Cipta.
Ewerewel.2013.www.sideshare.net/EweReweL/bahasa-plesetan
GrafuraLubis.2006.lubisgrafura.wordpress.com/2006/09/12/pemakaianbahasagaul
dalamfilm-remaja-indonesia/
IDewaPutuWijana.1999.ProblemaSeksualDalamPelesetanPeribahasa.http://aresear
ch.upi.edu/operator/upload/.pdf
Mahsun. 2007.Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Pateda, Mansoer. 2001.Semantik leksikal. Jakarta : Rineka Cipta.
Rahardi, R.Kunjana. 2006.Dimensi-dimensi Kebahasaan. Yogyakarta : Gelora
Aksara Pratama.
Suwandi, Sarwiji. 2008.Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta : Media
Perkasa.
Sigalingging, Tetty. 2012. Bahasa Pelesetan Dalam Acara “Democrazy” Di Metro
Tv (SuatuKajianSemantik). Skripsi.Medan : Universitas Negeri Medan.

Dokumen yang terkait

PRINSIP KELAKAR SEBAGAI STRATEGI PEREKAT KOMUNIKASI DALAM WACANA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) TRANS TV Prinsip Kelakar Sebagai Strategi Perekat Komunikasi dalam Wacana Indonesia Lawak Klub (ILK) TRANS TV dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar di SMA.

0 4 20

REALISASI PRINSIP KERJA SAMA DAN POTENSI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM WACANA “INDONESIA LAWAK KLUB” TRANS 7 SEBAGAI BAHAN Realisasi Prinsip Kerja Sama Dan Potensi Pendidikan Karakter Dalam Wacana “Indonesia Lawak Klub” Trans 7 Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indo

0 5 15

REALISASI PRINSIP KERJA SAMA DAN POTENSI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM WACANA “INDONESIA LAWAK KLUB” TRANS 7 Realisasi Prinsip Kerja Sama Dan Potensi Pendidikan Karakter Dalam Wacana “Indonesia Lawak Klub” Trans 7 Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Di SMA/K

0 2 15

IMPLIKATUR TINDAK TUTUR KESANTUNAN DALAM Implikatur Tindak Tutur Kesantunan Dalam Reality Show ILK ( Indonesia Lawak Klub ) Edisi Agustus 2014 Di Trans 7.

1 3 12

IMPLIKATUR TINDAK TUTUR KESANTUNAN DALAM REALITY Implikatur Tindak Tutur Kesantunan Dalam Reality Show ILK ( Indonesia Lawak Klub ) Edisi Agustus 2014 Di Trans 7.

0 2 14

PENDAHULUAN Implikatur Tindak Tutur Kesantunan Dalam Reality Show ILK ( Indonesia Lawak Klub ) Edisi Agustus 2014 Di Trans 7.

0 3 5

IMPLEMENTASI PRINSIP RELEVANSI DALAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB EPISODE HAK ASASI MONYET.

3 12 26

PELESETAN ABREVIASI DALAM TUTURAN PANELIS ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) TRANS7: suatu kajian morfosemantik.

3 35 34

Motif Masyarakat Surabaya Menonton Program Acara Indonesia Lawak Klub Di Trans 7 | Siswanto | Jurnal e-Komunikasi 4911 9363 1 SM

1 1 9

Presuposisi dalam Acara Humor ILK (Indonesia Lawak Klub) di Trans 7 dan Kaitannya dengan Pembelajaran Bahasa di SMA dalam Kurikulum 2013

0 0 13