IMPLIKATUR TINDAK TUTUR KESANTUNAN DALAM Implikatur Tindak Tutur Kesantunan Dalam Reality Show ILK ( Indonesia Lawak Klub ) Edisi Agustus 2014 Di Trans 7.

IMPLIKATUR TINDAK TUTUR KESANTUNAN DALAM
REALITY SHOW ILK (INDONESIA LAWAK KLUB)
EDISI AGUSTUS 2014 DI TRANS 7

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Guna Mencapai Drajat S-1
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:
FREDY DWI KURNIAWAN
A. 310 100 074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ABSTRAK
IMPLIKATUR TINDAK TUTUR KESANTUNAN DALAM “REALITY SHOW
ILK (INDONESIA LAWAK KLUB)” EDISI AGUSTUS 2014 DI TRANS 7


Fredy Dwi Kurniawan, A. 310100074, Pogram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2015
Jl.A.Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta 57102,
Telp. (0271) 717417, Fax. (0271) 715448.
fredydwikurniawan@yahoo.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan jenis tuturan, jenis implikatur
dan tindak tutur kesantunan yang terdapat dalam reality show ILK (Indonesia Lawak
Klub) edisi Agustus 2014 di TRANS 7. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kualitatif. Objek penelitian ini berupa implikatur tindak
tutur yang berfokus pada tindak tutur kesantunan dalam acara reality show ILK di
Trans 7. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik pistaka dan catat. Instrumen pengumpulan data pada penelitian
ini menggunakan dokumentasi dan pustaka. Hasil analisis data dapat disimpulan
bahwa Penggunaan tuturan kesantunan pada reality show ILK edisi Agustus 2014
terdapat Maksim kebijaksanaan dalam penelitian ini menunjukkan bentuk
kebijaksanaan dengan memberikan kebebasan kepada orang untuk bebas memilih
perilaku arif dengan mengutarakan nada sopan dalam sebuah diskusi formal. Maksim
penghargaan di mana salah seorang pembicara menunjukkan rasa tidak menghargai

karena mencela ketika salah seorang berpendapat. Maksim kesedehanaan di mana
MC sebagai seorang yang intelek berlaku sederhana dengan menerima dan
membenarkan semua opini dari peserta diskusi. Dan maksim pemufakatan di mana
salah satu peserta diskusi berusaha memberikan mufakat dengan mengiyakan dan
membenarkan apa yang diucapkan oleh peserta lain. Jenis tuturan dalam reality show
ILK edisi Agustus 2014 juga ditemukan bahwa terdapat hasil penelitian tindak asertif,
tindak ekspresif dan tindak deklaratif.

Kata kunci : Pragmatik, implikatur, tindak tutur kesantunan

1

A. Pendahuluan
Dalam

bertindak

tutur

manusia


mempunyai

banyak

cara

untuk

menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon
orang lain selaku mitra tutur. Maka dari itu keberadaan bahasa tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia karena setiap hari manusia akan berhubungan
dengan sesama manusia lain dan bekerja sama dengan mereka. Bahasa ini akan
memberikan berbagai macam bentuk yang akan menjadi wujud aktifitas manusia
tersebut yaitu bahasa akan menjadi alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran dan
perasaan mereka.
Bahasa memberikan banyak dampak terhadap kehidupan manusia dalam hal
berkomunikasi maka dalam dunia pendidikan muncul adanya sebuah analisis
dalam bahasa komunikasi manusia yang berfokus pada tindak tutur. Tindak tutur
adalah salah satu kegiatan fungsional manusia sebagai makhluk yang berbahasa.

Karena sifatnya yang fungsional, setiap manusia selalu berupaya untuk melakukan
dengan sebaik-baiknya, baik melalui pemerolehan maupun pembelajaran.
Pemerolehan

bahasa

lazimnya

dilakukan

secara

nonformal,

sedangkan

pembelajaran dilakukan secara formal (Subyakto, 1992:88).
Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk menganalisis tindak tutur
dalam media tersebut yang berfokus pada salah satu media yaitu media visual yang
dalam penelitian ini adalah sebuah acara reality show di salah satu TV swasta di

Indonesia. ILK (Indonesia Lawak Klub) yang diputar di Trans 7 pada pukul 22.00
WIB, merupakan salah satu acara reality show komedi terlaris setelah OVJ (Opera
Van Java).
Humor bukanlah sesuatu yang dipaksakan agar mitra tutur tertawa, ada
aturan di dalamnya. Batasan inilah yang menjadi konflik bagi para pendengar,
penonton sekaligus pengkritik sebuah acara. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pengutaraan humor tersebut adalah nilai kesantunan. Nilai kesantunan dalam acara
ILK inilah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Sebuah tindak tutur yang
berlebihan walaupun di dalam dunia entertain termasuk komedi/humor dapat

2

mengancam muka mitra tuturnya. Untuk mengurangi kerasnya ancaman terhadap
muka mitra tuturnya dalam berkomunikasi hendaklah penutur tidak selalu
mematuhi prinsip kerjasama tetapi lebih menekankan pada nilai kesantunan.
Tetapi apakah benar dalam acara ILK tersebut sudah memperhatikan unsur
kesantunan dalam bertutur atau mereka hanya sekedar berkelakar ketika
menyampaikan humornya, atau mereka sengaja vulgar untuk memberikan
kelucuannya kepada pemirsanya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mencoba

mengkaji sebuah tinjauan pragmatik tindak tutur yang berfokus dalam tindak tutur
humor

dalam

kajian

yang

berjudul

IMPLIKATUR

TINDAK

TUTUR

KESANTUNAN DALAM “REALITY SHOW ILK (INDONESIA LAWAK
KLUB)” EDISI AGUSTUS 2014 DI TRANS 7.


B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mencapai
tujuan yang diinginkan dalam penelitianya. Pada bagian metode penelitian
dijelaskan cara penelitian itu dilakukan, yang didalamnya mencakup bahan atau
materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel, dan data yang hendak disediakan
dan dianalisis.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif induktif. Metode kualitatif
induktif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data yang dimaksudkan
untuk mendukung atau menolak hipotesis yang telah disusun sebelum penelitian
dimulai, tetapi abstraksi disusun sebagai kekhasan yang telah terkumpul dan
dikelompokkan bersama lewat pengumpulan data (Sutopo, 2006: 41).
Metode penelitian kualitatif merupakan proses analisis di lapangan studi
bersamaan degan proses pelaksanaan pengumpulan datanya, dan tujuan dari
pengumpulan data pada penelitian kualitatif adalah untuk menguji kebenaran teori
yang telah diajukan di lapangan (Sutopo, 2006: 41). Laporan untuk penelitian
kualitatif lebih cenderung menggunakan model laporan studi kasus yang berbeda

3

dengan yang sering disebut sebagai “laporan ilmiah” atau laporan tekhnik.

Laporan model kasus mampu menjelaskan bagaimana peneliti berinteraksi dengan
medan penelitiannya, di samping juga tepat bagi penyajian posisi nilai penelitinya,
teori substantive, paradigma metodologis, dan juga nilai-nilai kontekstual
lokalnya.
Objek penelitian adalah unsur-unsur yang bersama-sama dengan sasaran
penelitian membentuk kata dan konteks data (Sudaryanto, dalam Mahsun, 2003:
23). Objek penelitian yang dianalisis adalah implikatur tindak tutur yang berfokus
pada tindak tutur kesantunan dalam acara reality show ILK di Trans 7.
Sumber data merupakan perolehan data yang menjadi bahan kita dalam
melakukan penelitian. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari sebuah
acara reality show ILK di Trans 7.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka dan
catat. Teknik pustaka yaitu menggunakan sumber-sumber tertulis dalam
memperoleh data. Sumber yang digunakan diperoleh sesuai dengan masalah dan
tujuan penelitian dalam hal ini adalah implikatur tindak tutur yang berfokus pada
tindak tutur kesantunan dalam acara reality show ILK di Trans 7.
Teknik catat adalah teknik yang dilakukan dengan mencatat kata-kata yang
terdapat dalam acara reality show ILK di Trans 7 yang mengandung tuturan
kesantunan.
Setelah data penelitian terkumpul, langkah selanjutnya adalah dengan

menganalisis data. Pada tahapan analisis data ini peneliti berusaha mengkaji secara
langsung tentang pokok permasalahan yaitu mengenai implikatur tindak tutur yang
berfokus pada tindak tutur kesantunan. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah padan pragmatik yaitu metode yang sering disebut metode identitas
yaitu analisis bahasa yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi
bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Teknik
padan pragmatik adalah teknik yang menganalisis tuturan dalam tiap dialog dalam

4

acara reality show ILK yang mengandung unsur eksternal wacana dihubungkan
dengan konteks wacana yaitu yang mengandung tuturan kesantunan.
Teknik analisis data dengan mengumpulkan data yang berasal dari sumber
data acara reality show ILK di Trans 7 yang berupa kutipan-kutipan kata, kalimat,
dalam acara reality show ILK di Trans 7. Kemudian data tersebut diverifikasi
dikumpulkan berdasarkan permasalahan yaitu jenis tuturan, kesantunan dan
implikaturnya. Data tersebut dipilah untuk didapatkan hasil dari masing-masing
jenis, yang kemudian data tersebut di analisis. Hasil analisis kemudian
dikumpulkan dalam satu simpulan sebagai hasil dari penelitian.


C. Hasil Analisis
Telah ditemukan beberapa data dalam bentuk dialog yang menunjukkan
tuturan kesantunan Maksim Kebijaksanaan, Maksim Penghargaan, Maksim
Kesederhanaan, dan Maksim Permufakatan dalam acara reality show ILK.
1. Maksim Kebijaksanaan (Tact Maxim)
(08/ILK/Tatoo/11:28)
Deny
Cak Lontong

Deny
Cak Lontong

: Jadi anda mendukung tato..
: Saya tidak mendukung, saya memberikan kebebasan,
tetapi saya tidak melarang dan saya hanya memberikan
jangan sampai menyesal seperti saya.
: Jadi anda juga di tatto
: Saya punya tato

Pada dialog di atas muncul pula implikasi yang menunjukkan bahwa

cak lontong telah

menyampaikan banyak hal, yang pertama adalah cak

lontong membebaskan orang untuk mentato, tetapi dalam pemberian
kebebasan tersebut, Cak Lontong juga memberikan peringatan agar orang
yang ingin mentato untuk berfikir tujuannya adalah untuk mencegah mereka
agar tidak mentato.

5

2. Maksim Penghargaan (Approbation Maxim)
(02/ILK/The Dreamer/02:07)
Cak Lontong
Deni

: Masak saya nggak tahu itu gampang kok
: Ga bisa cak, orang tu sudah trauma, lu kemaren aja
udah ngomong ini ada peribahasa dalam bahasa
inggris, eh tiba-tiba ngomong adat is tiadat apa sih lu,
.. pikir.. pikir lu ngaco lu yang bener sekarang jangan
malu-maluin.

Kata-kata yang diucapkan oleh Deni mengandung implikasi yang
mana tidak saja mengatakan bahwa kata-kata Cak Lontong itu ngaco
melainkan juga mempunyai tujuan agar Cak Lontong sekali lagi harus
mengucapkan sesuatu dengan benar. Deni memberikan pesan kepada Cak
Lontong untuk tidak ngaco sekaligus untuk bisa lebih serius. Walaupun dalam
kenyataannya, acara ILK merupakan acara komedi yang diharuskan untuk
lucu dengan kata-kata apapun.
3. Maksim Kesederhanaan (Modesty Maxim)
(01/ILK/The Dreamer/00:28)
Peny
Cak lontong
Deny

: A ga usah arisan itu mah Cuma ngumpulin doing.
: Lo kan konteksnya harus arisan, kalo ga arisan ngapain
saya punya usul secemerlang ini.
: hahaha, cemerlang, ah lue dasar.

Pada kalimat di atas menunjukkan implikasi bahwa apa yang
diucapkan oleh Cak Lontong mengandug lebih dari satu arti. Pertama Cak
Lontong ingin menunjukkan bahwa ia adalah orang pandai yang mempunyai
ide cemerlang selakin itu ia juga ingin menantang dari lawan bicara untuk bisa
menunjukkan ide cemerlang mereka seperti yang ia ucapkan. Ada implikasi
lain yaitu Cak Lontong ingin menunjukkan bahwa bukan hanya dia yang
cemerlang tetapi kalimat yang ia ucapkan juga indah.

6

4. Maksim Permufakatan (Agreement Maxim)
(04/ILK/The Dreamer/09:11)
Asri
Cak Lontong

: Sebetulnya kalau kita datang kemari kita harus siap
sama adilnya, ini kok Cak Lontong ngga siap pak
: Inilah hasilnya saya.

Adapun implikasi yang ingin disampaikan oleh Cak lontong dalam
nilai kesantunannya adalah ia ingin menunjukkan bahwa ia memang tidak siap
dengan hasil survey, tetapi ia menunjukkan pula bahwa ia bisa melakukannya
secara langsung di lapangan tanpa harus mempersiapkannya. Secara tidak
langsung, cak lontong juga menunjukkan bahwa ia adalah orang pandai yang
mampu mensurvey orang tanpa harus melakukan persiapan.
Pembahasan di atas menunjukkan bahwa dominasi tuturan kesantunan
terdapat pada maksim penghargaan, dan itu menunjukkan bahwa memang unsure
komedi yang ada di Indonesia tak lepas dari yang namanya mencela orang lain,
dan hal itu terbukti dalam acara ILK yang booming di Indonesia banyak sekali
menggunakan tuturan yang selalu melanggar unsur kesantunan penghargaan.

D. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Penggunaan tuturan kesantunan pada reality show ILK edisi Agustus 2014
terdapat hasil penelitian yang terdiri dari beberapa maksim yaitu maksim
kebijaksanaan, maksim penghargaan, maksim keserderhanaan dan maksim
permufakatan. Maksim kebijaksanaan dalam penelitian ini menunjukkan bentuk
kebijaksanaan dengan memberikan kebebasan kepada orang untuk bebas memilih
perilaku arif dengan mengutarakan nada sopan dalam sebuah diskusi formal.
Maksim penghargaan di mana dalam penelitian ini salah seorang pembicara
menunjukkan rasa tidak menghargai, dimana ia mencela ketika salah seorang
berpendapat. Maksim kesedehanaan di mana MC sebagai seorang yang intelek

7

berlaku sederhana dengan menerima dan membenarkan semua opini dari peserta
diskusi. Dan maksim pemufakatan di mana salah satu peserta diskusi berusaha
memberikan mufakat dengan mengiyakan dan membenarkan apa yang diucapkan
oleh peserta lain. Dominasi tuturan kesantunan terdapat pada maksim
penghargaan, dan itu menunjukkan bahwa memang unsur komedi yang ada di
Indonesia tak lepas dari yang namanya mencela orang lain, dan hal itu terbukti
dalam acara ILK yang booming di Indonesia banyak sekali menggunakan tuturan
yang selalu melanggar unsur kesantunan penghargaan.
Jenis tuturan dalam reality show ILK edisi Agustus 2014 juga ditemukan
bahwa terdapat hasil penelitian tindak asertif, tindak ekspresif dan tindak
deklaratif.

8

DAFTAR PUSTAKA

Alwi & Sugono. 1999. Telaah Bahasa dan Sastra: Persembahan kepada Prof. Dr.
Anton M. Moeliono. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Yogyakaarta: Rineka
Cipta.
Austin, J.L. 1962. How to do Things with Words. Oxford: Oxford University Press.
Chaer, Abdul, dan Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hymes, Dell (ed) 1964. Language in Culture and Society. New York: Harper and
Row.
Indah Fajar Wahyuni dan Rombe Mustajab. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kadarisman. 2005. Linguistik Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kushartanti, Yuwono, & Lauder. 2005. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami
Linguistik. Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Leech, G.N. 1983. Principles of Pragmatics. New York: Longman.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekniknya. Jakarta: PT. Raya Gravindo.
Moleong, Lexy, J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Nasanius, Yasir. 2007. PELBBA 18 Korpus Bahasa Penerjemahan Etnopuitika Teori
Kesantunan Struktur Informasi Teori Asas dan Parameter asal-usul Bahasa
Melayu Derajat Keuniversalan Teori Bahasa. Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan
Budaya Unika Atma Jaya.
Palmer. 1965. Semantics. Cambridge: Cambridge University Press.
Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Erlangga.

9

Searle, John. 1965. Speech Act. An Essay in the Phylosophy of Language. London:
Cambridge University Press.
Sri Novitasari. 2011. “Tindak Tutur Ekspresif dan Strategi Kesopanan dalam “Pos
Pembaca” di Solopos dan “Surat Pembaca“ di Kompas dan Suara Merdeka
(Sebuah Pendekatan Pragmatik)”. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Subyakto Nababan, SU. 1992. Psikolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualuitatif. Surakarta: Sebelas Maret University
Press.
Tarigan, H.G. 1993. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Angkasa.
Yuni Handayani, dan Riskawati. 2012. “Representasi Tindak Tutur Calon Gubernur
Sulawesi Selatan: Analisis Wacana Kesopanan Berbahasa” Makasar:
Universitas Negeri Makasar.

10