Jika y 1 < y 2 adalah sebarang bilangan real dan y n : = y n − 1 + y n − 2 untuk n > 2 ,

7. Jika y 1 < y 2 adalah sebarang bilangan real dan y n : = y n − 1 + y n − 2 untuk n > 2 ,

tunjukkan bahwa () y n konvergen. Tentukan limitnya. − 8. 1

Jika x 1 > 0 dan x n − 1 : =+ ( 2 x n ) untuk n ≥ 1 , tunjukkan bahwa () x n merupakan

barisan kontraktif. Tentukan limitnya.

2.6. Sifat Barisan Divergen

Pada subbab ini diberikan beberapa sifat dari suatu barisan bilangan real () x n yang mendekati atau menuju ke ±∞ , yaitu lim () x n = +∞ dan lim () x n = −∞ . Ingat bahwa

barisan divergen adalah barisan yang tidak konvergen.

Definisi 2.6.1. Diberikan barisan bilangan real () x n . (i) Barisan () x n dikatakan mendekati +∞ , ditulis lim () x n = +∞ , jika untuk setiap α ∈ ℝ terdapat K () α∈ ℕ sedemikian hingga jika n ≥ K () α , maka

(ii) Barisan () x n dikatakan mendekati −∞ , ditulis lim () x n = −∞ , jika untuk setiap β ∈ ℝ terdapat K () β∈ ℕ sedemikian hingga jika n ≥ K () β , maka

Barisan () x n dikatakan divergen proper (tepat/tegas) jika lim () x n = +∞ atau lim 2 ()

x n = −∞ . Berikut ini diberikan contoh bahwa lim n () = +∞ .

() = +∞ . Jika K () ε ∈ ℕ sedemikian hingga K () α > α , dan jika

Contoh 2.6.2. 2 lim n

n 2 ≥ K () α , maka diperoleh n ≥> n α .

Teorema 2.6.3. Barisan bilangan real monoton merupakan barisan divergen proper jika dan hanya jika barisannya tidak terbatas.

(a) Jika () x n barisan naik tak terbatas, maka lim () x n = +∞ . (b) Jika () x n barisan turun tak terbatas, maka lim () x n = −∞ .

Bukti.

(a) Misalkan () x n barisan naik. Jika () x n terbatas, maka () x n konvergen. Jika () x n tidak terbatas, maka untuk sebarang α ∈ ℝ terdapat ( ) n α ∈ ℕ sedemikian hingga

α < x n () α . Tetapi karena () x n naik, diperoleh α < x n untuk semua n ≥ n () α . Karena α sebarang, maka diperoleh bahwa lim () x n = +∞ .

(b) Bukti hampir sama dengan (a).

Diberikan barisan bilangan real () x n dan () y n , dengan x n ≤ y n

Teorema 2.6.4.

untuk semua n ∈ ℕ.

(a) Jika lim () x n = +∞ , maka lim () y n = +∞ . (b) Jika lim () y n = −∞ , maka lim () x n = −∞ .

Bukti.

(a) Jika lim () x n = +∞ dan jika diberikan α ∈ ℝ , maka terdapat K () α ∈ ℕ sedemikian hingga jika n ≥ K () α , maka α < x n . Karena diketahui x n ≤ y n untuk semua n ∈ ℕ, maka α < y n untuk semua n ≥ K () α . Karena α sebarang, maka lim () y n = +∞ .

(b) Bukti hampir sama dengan (a).

Diberikan barisan bilangan real () x n dan () y n , dan untuk suatu L ∈ ℝ, L > 0 diperoleh

Teorema 2.6.5.

 x n  lim   = L .  y n 

Maka lim () x n = +∞ jika dan hanya jika lim () y n = +∞ .

Bukti. Diketahui lim   = L , artinya terdapat K ∈ ℕ sedemikian hingga untuk setiap

n ≥ K berlaku

Oleh karena itu, diperoleh  Ly  n < x n <  Ly  n untuk semua n ≥ K . Sehingga

menggunakan Teorema 2.6.4, teorema terbukti.

SOAL LATIHAN SUBBAB 2.6

1. Tunjukkan bahwa jika () x n barisan tak terbatas, maka () x n memuat barisan bagian yang divergen proper.

2. Tunjukkan bahwa jika x n > 0 untuk semua n ∈ ℕ , maka lim () x n = 0 jika dan

hanya jika lim   = +∞ .

3. Tentukan apakah barisan berikut ini divergen proper. (a)

4. Diberikan () x n barisan divergen proper dan diberikan () y n sedemikian hingga lim ( xy n n ) ∈ ℝ . Tunjukkan bahwa () y n konvergen ke 0.

5. Tentukan apakah barisan berikut ini konvergen atau divergen.

(a)

(b) 

( sin n . )

(c) 

(d)

6. Tunjukkan bahwa jika lim   = L , dengan L > 0 , maka lim () a n = +∞ .

2.7. Deret Tak Berhingga

Berikut ini diberikan pengantar singkat mengenai suatu deret tak berhingga dari bilangan real.

Definisi 2.7.1. Jika X : = () x n barisan di ℝ , maka deret tak berhingga (cukup disebut deret ) yang dibentuk oleh X adalah barisan S : = () s k yang didefinisikan dengan

s 2 : =+ s 1 x 2 ( =+ x 1 x 2 )

s k : = s k − 1 + x 2 ( =+++ x 1 x 2 ... x k )

... x n disebut dengan terms dari deret, dan s k disebut jumlahan parsial partial sum ( ).

Jika lim S ada, maka deret S dikatakan konvergen dan nilai limitnya adalah hasil dar jumlahan deret. Jika limitnya tidak ada, maka dikatakan deret S divergen .

Deret tak berhingga S yang dibangun oleh barisan X : = () x n disimbolkan

dengan

atau

atau

Contoh 2.7.2.

Diberikan barisan X : = () r n = 0 dengan r ∈ ℝ yang membangun deret:

2 ∑ n r =+++++ 1 r r ... r ... .

Akan ditunjukkan bahwa jika r < 1 , maka deret ini konvergen ke

( . 1r − )

2 Misalkan n s n :1 =+++++ r r ... r ... untuk n ≥ 0 , dan jika s n dikalikan dengan r dan mengurangkan hasilnya dari s n , maka diperoleh

n ( 1 −=− r ) 1 r .

Oleh karena itu, diperoleh

Karena r → 0 saat r < 1 , maka deret geometri ∑ r konvergen ke

n = 0 ( 1r − )

saat

Selanjutnya, diberikan kondisi-kondisi yang dapat memberikan jaminan bahwa suatu deret itu konvergen.

Teorema 2.7.3. (The nth Term Test) Jika deret ∑ x n konvergen, maka lim () x n = 0 .

Bukti. Menggunakan Definisi 2.7.1, ∑ x n konvergen apabila lim () s k ada. Karena

x n =− s n s n − 1 , maka lim () x n = lim () s n − lim () s n − 1 = 0 .

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12