4.5. (Kriteria Divergensi) Jika barisan bilangan real X = () x n memenuhi

Teorema 2.4.5. (Kriteria Divergensi) Jika barisan bilangan real X = () x n memenuhi

salah satu dari sifat berikut, maka barisan X divergen.

(i) X mempunyai dua barisan bagian konvergen X ′= () x n k dan X ′′ = () x r k

dengan limit keduanya tidak sama. (ii) X tidak terbatas.

Contoh 2.4.6. Tunjukkan bahwa barisan  1, ,3, ,...  divergen.

Jawab. Namakan barisan di atas dengan Y = () y n , dengan y n = jika n genap, dan

y n = n jika n ganjil. Jelas bahwa Y tidak terbatas. Jadi, barisan Y = () y n divergen.

Berikut ini diberikan sebuah teorema yang menyatakan bahwa barisan bilangan

real X = () x n pasti mempunyai barisan bagian yang monoton. Untuk membuktikan teorema ini, diberikan pengertian puncak (peak), x m disebut puncak jika x m ≥ x n untuk semua n sedemikian hingga n ≥ m . Titik x m tidak pernah didahului oleh sebarang real X = () x n pasti mempunyai barisan bagian yang monoton. Untuk membuktikan teorema ini, diberikan pengertian puncak (peak), x m disebut puncak jika x m ≥ x n untuk semua n sedemikian hingga n ≥ m . Titik x m tidak pernah didahului oleh sebarang

Jika X = () x n barisan bilangan real,

2.4.7. Teorema Barisan Bagian Monoton

maka terdapat barisan bagian dari X yang monoton.

Bukti. Pembuktian dibagi menjadi dua kasus, yaitu X mempunyai tak hingga banyak puncak, dan X mempunyai berhingga banyak puncak.

Kasus I:

X mempunyai tak hingga banyak puncak. Tulis semua puncak berurutan naik,

yaitu x m 1 , x m 2 ,..., x m k ,... . Maka x m 1 ≥ x m 2 ≥≥ ... x m k ,... . Oleh karena itu, () x m k merupakan

barisan bagian yang turun (monoton).

Kasus II:

X mempunyai berhingga banyak puncak. Tulis semua puncak berurutan naik, yaitu x m 1 , x m 2 ,..., x m r . Misalkan s 1 : = m r + 1 adalah indeks pertama dari puncak yang

terakhir. Karena x s 1 bukan puncak, maka terdapat s 2 > s 1 sedemikian hingga x s 1 < x s 2 . Karena x s 2 bukan puncak, maka terdapat s 3 > s 2 sedemikian hingga x s 2 < x s 3 . Jika

proses ini diteruskan, diperoleh barisan bagian () x s k yang naik (monoton).

Teorema 2.4.8. (Bolzano-Weierstrass)

Setiap barisan bilangan real yang terbatas pasti memuat barisan bagian yang konvergen.

Bukti. Diberikan barisan bilangan real terbatas X = () x n . Namakan S = { x n : n ∈ ℕ }

range barisan, maka S mungkin berhingga atau tak berhingga.

Kasus I: Diketahui S berhingga. Misalkan S = { xx 1 , ,..., 2 x t } , maka terdapat m ∈ ℕ dengan 1 m t ≤≤ dan barisan ( r k : k ∈ ℕ ) dengan r 1 <<< r 2 r 3 ... sehingga

x r 1 = x r 2 == ... x m . Hal ini berarti terdapat barisan bagian ( x r k : k ∈ ℕ yang konvergen )

ke x m .

Kasus II: Karena S tak berhingga dan terbatas, maka S mempunyai titik cluster atau

titik limit, namakan x titik limit S. Misalkan U k =  x − , x +  persekitaran titik x.

Untuk k = 1, maka terdapat x r 1 ∈∩ S U 1 , x r 1 ≠ x sedemikian hingga x r 1 −< x 1 .

1 Untuk k = 2, maka terdapat x r 2 ∈∩ S U 2 , x r 2 ≠ x sedemikian hingga x r 2 −< x .

1 Untuk k = 3, maka terdapat x r 3 ∈∩ S U 3 , x r 3 ≠ x sedemikian hingga x r 3 −< x .

3 Demikian seterusnya, sehingga diperoleh:

1 Untuk k = n, maka terdapat x r n ∈∩ S U n , x r n ≠ x sedemikian hingga x r n −< x . n

Ambil ε > 0 . Menurut Sifat Archimedes, maka terdapat K ∈ ℕ sedemikian hingga

1 < 1 ε . Maka untuk setiap n ≥ K berlaku x r n −<≤ x < ε . Terbukti bahwa x r K

() n

konvergen ke x dengan () x r n barisan bagian () x n .

Diberikan barisan bilangan real terbatas X = () x n dan diberikan

Teorema 2.4.9.

x ∈ ℝ yang mempunyai sifat bahwa setiap barisan bagian dari X konvergen ke x. Maka barisan X konvergen ke x.

Bukti. Misalkan M > 0 adalah batas dari barisan X sehingga x n ≤ M untuk semua n ∈ ℕ . Andaikan X tidak konvergen ke x, maka menggunakan Teorema 2.4.4 terdapat

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12