12
2.2.3. Citra berwarna color image
Citra berwarna adalah citra yang setiap pikselnya memiliki informasi warna yang tersusun dari kombinasi warna dasar RGB Red-Green-Blue. Setiap warna
menggunakan delapan bit penyimpanan. Dengan begitu jumlah warna yang akan disajikan dari komposisi warna RGB adalah sebanyak 255
3
atau 16.581.375 warna Kadir Susanto, 2012. Contoh citra berwarna ditunjukkan pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Citra berwarna
2.3. Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra digital adalah teknologi yang menerapkan sejumlah algoritma komputer untuk memproses citra digital. Hasil keluaran dari proses tersebut dapat
berupa gambar atau karakteristik yang merepresentasikan citra. Zhou et al., 2010. Tujuan utama pengolahan citra Azizi, 2013 adalah sebagai berikut:
memperbaiki kualitas citra, dimana citra yang dihasilkan dapat menampilkan informasi secara jelas; dan mengekstraksi informasi ciri dari citra, dimana hasilnya adalah
informasi citra yang diperoleh dalam bentuk numerik. Beberapa teknik yang digunakan pada pengolahan citra adalah sebagai berikut.
2.3.1. Scaling
Scaling adalah salah satu operasi geometri pada pengolahan citra digital. Operasi
geometri adalah operasi transformasi citra dengan mengubah geometri citra tanpa mengubah nilai piksel yang sebenarnya Moeslund, 2012. Scaling citra adalah
mengubah ukuran citra dengan memperbesar atau memperkecil ukuran citra pada arah
Universitas Sumatera Utara
13
horizontal danatau vertikal. Gambar 2.9 menunjukkan citra berukuran 2 x 2 piksel mengalami pembesaran ke arah horizontal dan vertikal sebesar dua kali sehingga
dihasilkan citra baru berukuran 4 x 4 piksel.
Gambar 2.9. Perubahan ukuran citra Kadir Susanto, 2012
2.3.2. Grayscalling
Grayscalling adalah proses mengubah citra berwarna RGB ke bentuk citra aras
keabuan. Setiap piksel pada citra berwarna yang mengandung tiga komponen warna RGB akan diubah menjadi hanya mempunyai satu informasi saja yaitu intensitas
keabuan. Konversi citra RGB menjadi citra grayscale ditunjukkan pada persamaan 2.1 Kadir Susanto, 2012. Konversi dilakukan dengan menjumlahkan hasil perkalian
masing – masing komponen RGB dengan nilai konstantanya.
I = a x R + b x G + c x B, a+b+c = 1 2.1
Dimana: I
= nilai intensitas keabuan sebuah piksel citra hasil grayscaling R
= nilai komponen merah pada sebuah piksel G
= nilai komponen hijau sebuah piksel B
= nilai komponen biru sebuah piksel a,b,c
= konstanta yang penjumlahannya bernilai 1
Universitas Sumatera Utara
14
2.4. Ekstraksi Fitur dengan Gray Level Co-occurrence Matrix