Air permukaan/Intake
a. Unit Distribusi Perpipaan;
b. Perpompaan untuk sistem dengan topografi dimana wilayah pelayanan lebih tinggi dari unit produksi;
c. Unit pelayanan yang terdiri dari:
i. Sambungan Rumah (SR)
ii. Sambungan Rumah Murah/Komunal (SRM/SRK)
1. Unit Air Baku:(Air Tanah, Air Permukaan, Air Hujan)
Broncaptering (L/detik) Intake (L/detik) Bak Pengumpul (m3) Pompa (unit) Pipa PVC, GIP, HDPE (m)
2.Unit Produksi: (Air Tanah, Air Permukaan, Air Hujan & Air Laut)
Sumur Air Tanah Dalam (L/detik) Saringan Pasir Lambat /SPL (L/detik) Bangunan Prasedimentasi (unit) Instalasi Pengolahan Air/IPA (L/detik) Instalasi Pengolahan Air Minum Sederhana/IPAS (L/detik) Penampungan Air Hujan/PAH (L/detik) Sumur gali dengan memakai cincin Sumur pompa tangan
(Jarak Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan, PAH, dan PMA ke sumber
pencemaran dan cubluk (septcitank) harus 39 > 10 m)
3. Unit Distribusi: (Sistem Gravitasi atau Perpompaan) Reservoir (m3)
Menara Air (m3) Pipa PVC, GIP, HDPE (m) Accessories Pipa (Ls) Pompa (unit) Genset (unit) Jembatan Pipa (unit) Bak Pelepas Tekan/BPT (unit)
4. Unit Pelayanan: Master Meter (unit) Sambungan Rumah Murah/SRM (unit) Sambungan Rumah Komunal/SRK (unit)
“SOSI ALI SASI PETUNJUK TEKNI S DAN KONSULTASI PROGRAM PENGGUNAAN DAK BI DANG I NFRASTRUKTUR SUB BI DANG SANI TASI TAHUN 2015”
Disampaikan oleh : Direktur Pengembangan PLP
K EM EN T ERI AN PEK ERJAAN U M U M DI REK TORAT J EN DERAL CI PTA K ARYA DI REK TORAT PEN GEM BAN GAN PLP
KONDI SI SANI TASI I DEAL YANG DI HARAPKAN
Kondisi
Perubahan
Sanitasi Ideal
Perilaku
yang
Masyarakat
diharapkan
Saluran Drainase Bersih
Masyarakat Peduli
MCK dengan
dari Sampah, Limbah dan
sampah
kualitas baik
tertata dengan baik
DANA ALOKASI KHUSUS BI DANG I NFRASTRUKTUR SUB BI DANG SANI TASI
Tujuan
Meningkatkan akses sanitasi dasar terutama bagi kawasan rawan sanitasi perkotaan melalui penyediaan sistem layanan sanitasi (sistem pelayanan air limbah dan persampahan).
Arah Kebijakan
Meningkatkan
cakupan
dan
kehandalan
pelayanan sanitasi (air limbah dan persampahan) secara komunal untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) penyediaan sanitasi.
LATAR BELAKANG DAK SUB BI DANG SANI TASI
UU No. 7 Tahun 2004 Ttg. Sumber Daya Air Pasal 21
PP No. 16 Tahun
PP No. 55 Tahun 2005
ayat (1)
tentang Dana Perimbangan
“ Perlindungan & Pelestarian
tentang
Pasal 59 ayat ( 1) :
Sumber Air dilakukan melalui
Pengembangan
“ Menteri Teknis Menyusun
Pengaturan Prasaran & Sarana
Sistem Air Minum
Juknis Penggunaan DAK”
Sanitasi”
Pasal 14 ayat (1) “ Perlindungan Air Baku dilakukan melalui Keterpaduan
Permen PU No. 15 Tahun 2010 tentang
Pengaturan
JUKNIS DAK
Pembangunan SPAM & SANITASI
Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum
Pasal 14 ayat (2) “ PS. Sanitasi
UU No. 18 Tahun 2008 tentang Persampahan, Pasal 5
meliputi PS. Air
“Pemerintah dan pemerintahan daerah bertugas menjamin
Limbah dan PS. Persampahan”
terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan sesuai dengan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini”
PI LI HAN SARANA PEMBANGUNAN DAK SUB BI DANG SANI TASI
A. Prioritas Utama (Air Limbah)
Penanganan air limbah rumah tangga dengan pilihan kegiatan:
1. IPAL Komunal dengan jaringan perpipaan berbasis masyarakat, (50-100 KK), lokasi padat penduduk/jarak rumah berdekatan, masyarakat memiliki jamban sederhana
2. Sambungan rumah pada sistem pengolahan air limbah terpusat
skala kawasan berbasis masyarakat ataupun skala kota.
3. Kombinasi IPAL Komunal dengan MCK Plus.
4. MCK Plus dengan pelayanan 50-100 KK. lokasi padat penduduk/jarak rumah berdekatan, masyarakat tidak memiliki jamban
5. Septic Tank Komunal 10 KK (khusus untuk Indonesia bagian timur dengan kepadatan penduduk rendah),lokasi jarang penduduk/ jarak antar kelompok rumah agak renggang
PI LI HAN SARANA PEMBANGUNAN DAK SUB BI DANG SANI TASI
B. Prioritas Kedua (Persampahan)
Pengembangan fasilitas pengurangan sampah berbasis masyarakat dengan pola 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle):
1. Masyarakat dikawasan tersebut sudah menerapkan stop BABS. 2. Masyarakat / KSM menyampaikan surat minat yang menyatakan mampu
mengelola infrastruktur 3R dan kepastian penjualan hasil produksi ke lapak / pabrik / instansi terkait.
3. Surat pernyataan Kepala Dinas Kebersihan – Pertamanan untuk membeli hasil
produksi kompos 3R. 4. Fasilitas pengurangan sampah pola 3R dengan pembangunan infrastruktur
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R. Fasilitas Pengurangan Sampah dengan 3R : Fasilitas pemilahan sampah,
Fasilitas pengumpulan sampah, serta Fasilitas pengolahan sampah terpadu (TPST)
SELAIN OPSI AIR LIMBAH DAN PERSAMPAHAN 3R, TIDAK ADA OPSI PILIHAN UNTUK DRAINASE
KRI TERI A PENGALOKASI AN ANGGARAN DAK SANI TASI 2015
Kriteria Umum (KU) Indeks Fiskal Keuangan Kabupaten/Kota a.Daerah otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan seluruh
daerah tertinggal
Kriteria Khusus (KK) b.Karakteristik daerah, meliputi: (1) Daerah Tertinggal; (2)
Daerah perbatasan dengan negara lain; (3) Daerah rawan bencana; (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan; (5) Daerah ketahanan pangan; (6) Daerah pariwisata
Indikator Teknis : Keikutsertaan Program PPSP, Kab/Kota Rawan Kriteria Teknis (KT) Sanitasi, Cakupan Layanan Sanitasi, Ketaatan Pelaporan
Tahun
Jml Kab/Kota
Alokasi (Rp. Milyar)
431 DAK Reg; 183 DAK Tambahan
412 DAK Reg; 196 DAK Tambahan
PENYUSUNAN RENCANA KEGI ATAN
Penyusunan Rencana Kegiatan, Harus mengacu pada :
RPI JM
Rencana Program & I nvestasi Jangka Menengah ( RPI JM) Kab/ Kota Bidang Cipta Karya yang telah disepakati
Dimasukkan dalam Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
PPSP
BUKU PUTI H STRATEGI SANI TASI KAB/ KOTA ( SSK) MEMORANDUM PROGRAM SANI TASI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT & PERAN PARA PELAKU DALAM PENYELENGGARAAN DAK SUB BI DANG SANI TASI PEMDA
CARA : SWAKELOLA PROSES PEMBERDAYAAN
- PERSIAPAN - PERENCANAAN - PELAKSANAAN - PENGELOLAAN
KSM TFL
(MASYARAKAT)
PENGORGANI SASI AN PELAKSANAAN KEGI ATAN DALAM PENYELENGGARAAN DAK SUB BI DANG SANI TASI
1. PERSI APAN
2. PENYI APAN TENAGA FASI LI TATOR LAPANGAN ( TFL)
3. SELEKSI LOKASI
4. PEMBENTUKAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT ( KSM)
5. PENYUSUNAN RENCANA KERJA MASYARAKAT ( RKM)
6. PELAKSANAAN KONSTRUKSI
7. OPERASI & PEMELI HARAAN
8. PENGUATAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT
9. PENGAWASAN & PENGENDALI AN
PERSI APAN PELAKSANAAN KEGI ATAN DAK SANI TASI
DOKUMEN JUKLAK/ JUKNI S PELAKSANAAN SLBM ( Oleh Kementerian PU)
SOSI ALI SASI KEGI ATAN DAK & RAPAT KONSULTASI TEKNI S SLBM Kepada seluruh Pem.
REGI ONAL Prov. Kab/ Kota
( Oleh Kementerian PU) ( Oleh Kementerian PU)
Penandatanganan Rencana Kegiatan antara Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kab/ Kota
PENYI APAN TENAGA FASI LATOR LAPANGAN ( TFL)
KRI TERI A TENAGA FASI LI TATOR
PROSES
LAPANGAN ( TFL)
ADMI NI STRASI
1. Pendidikan minimal D3/ Sederajat
1.Surat DJCK ke
2. Penduduk asli/ setempat, atau
Pemkab/ Kota
mampu berkomunikasi dan
tentang Usulan nama
menguasai bahasa serta adat
2 ( dua) calon TFL
istiadat setempat
disetiap lokasi
3. Sehat jasmani dan rohani
a. TFL Teknis
4. Mengenal kondisi lingkungan calon lokasi
b. TFL Pemberdaya Masayarakat
5. Memiliki cukup w aktu untuk melaksanakan tugas TFL
2. Penyampaian nama
2 ( dua) calon TFL
6. Memiliki
Pengetahuan/ Pengalaman Dasar
oleh Bupati/ w ali kota
tentang; Air Limbah, Persampahan,
ke DJCK untuk
dan Drainase
mengikuti pelatihan.
7. Bersedia tinggal dan bekerja sama
3. Pelatihan TFL
dengan masyarakat di lokasi
diselenggarakan oleh
terpilih
DJ. Cipta Karya
8. Syarat tambahan oleh masyarakat
Kementerian PU
( kalau ada)
PENDANAAN TFL DAK SANI TASI
1. Daerah penerima DAK - SLBM wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK dalam APBD.
2. Pelaksanaan DAK yang telah tercantum dalam APBD adalah tanggung jawab dari Pemerintah Daerah.
3. Pemerintah Daerah wajib menyediakan dana pendamping fisik
sebesar 10% serta tambahan pendamping minimal 5% untuk dana operasional dari alokasi dana DAK – SLBM termasuk gaji TFL selama minimal 8 (delapan) bulan untuk 1 orang TFL.
4. Besaran gaji Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) disesuaikan dengan
Upah Minimum Regional (UMR) atau Peraturan Daerah (kabupaten/kota).
SELEKSI LOKASI DAK SANI TASI
1. Kepadatan penduduk di atas 150 jiwa / hektar (pemakai tetap).
2. Tersedia air bersih, sumber listrik dan tersedia saluran untuk menampung effluent hasil pengolahan air limbah.
3. Kawasan pemukiman padat, rawan sanitasi (rekomendasi Dinas
Kesehatan/ sesuai data BPS atau kawasan pasar dan pemukiman disekitarnya yang legal sesuai dengan peruntukannya dalam RTRW Kab./ Kota).
4. Memiliki permasalahan sanitasi yang mendesak (sesuai data BPS/ dokumen PPSP).
5. Tersedia lahan yang cukup: 50 m2 untuk 1 (satu) unit bangunan IPAL. 100 m2 untuk 1 (satu) MCK Plus. 200 m2 untuk infrastuktur 3R.
PEMBENTUKAN KSM ( KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT)
DI BENTUK & DI TETAPKAN DALAM MUSYAWARAH MASYARAKAT CALON PENERI MA MANFAAT
WARGA
MERUPAKAN WAKI L MASYARAKAT CALON PENERI MA MANFAAT DALAM PENYELENGGARAAN PRASARANA & SARANA SLBM
KSM
SUSUNAN PENGURUS KSM MI NI MAL :
• KETUA • SEKRETARI S
( MASYARAKAT)
• BENDAHARA • TENAGA TEKNI S • ANGGOTA
PENYUSUNAN RKM ( RENCANA KERJA MASYARAKAT)
WAKI L MASYARAKAT/ WARGA DI DAMPI NGI TFL menyusun RKM SLBM meliputi :
DOKUMEN 1. Pemilihan Prasarana & Teknologi
PERENCANAAN SLBM yang dibutuhkan
SLBM 2. Calon penerima manfaat
3. Pembentukan Forum Pengguna Diusulkan dan
4. Pembentukan KSM ( Jika belum disahkan dalam terbentuk)
Forum Musyaw arah 5. Penyusunan DED & RAB
di Lokasi Pelaksanaan
6. Jadw al Kontruksi 7. Rencana Kontribusi 8. Rencan Pelatihan KSM 9. Rencana Pengoperasian &
Pemeliharaan Fasilitas Sanitasi Lingkungaan yang dibangun
PELAKSANAAN KONSTRUKSI DAK SANI TASI
Pelaksanaan Konstruksi dilaksanakan secara Sw akelola oleh Kelompok
Masyarakat atau SKPD penanggung jaw ab anggaran sesuai Per p r es RI no70 Tah u n 2012 d an Per u b ah an n y a ( Ten t an g Pen g ad aan Bar an g / Jasa Pem er in t ah )
• Sw akelola oleh Kelompok Masyarakat dilaksanakan
dengan pendampingan oleh oleh TFL ( Tenaga Fasilitator Lapangan)
• Pelaksanaan Konstruksi dilakukan setelah Rencana
Kerja Masyarakat ( RKM) selesai disusun & disahkan oleh para w akil stakeholder ( SKPD, KSM & TFL)
• Sw akelola oleh SKPD dilaksanakan dengan tetap
melibatkan KSM mulai proses perencanaan sampai dengan pasca konstruksi
OPERASI & PEMELI HARAAN I NFRASTRUKTUR DAK SANI TASI
• KSM menyampaikan ke w arga/ masyarakat hasil pembangunan Prasarana & Sarana SLBM ( dalam Forum Musyaw arah Warga) .
• Pembentukan & Penetapan
Pengelola Prasarana & Sarana Terbangun melalui musyaw arah
PRASARANA
masyarakat pengguna. Dapat
DAN SARANA menggunakan KSM yang ada atau
membentuk pengelola yang baru.
TERBANGUN
• Masyarakat memperoleh fasilitasi dari aparat, TFL, pihak- pihak lain yang berkompeten.
• Proses Pengelolaan dan
Pemanfaatan SLBM dilakukan dengan cara musyaw arah, transparansi, akuntabilitas publik & Kontrol sosial
• O&P dilakukan sesuai dengan
SOP.
PENGUATAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT DAK SANI TASI
1. Pelatihan TFL ( RPA & RKM) TFL disiapkan untuk memfasilitasi masyarakat
dalam penilaian kondisi sanitasi secara cepat, dan mendampingi masyarakat dalam menyusun RKM
Penguatan Kelembagaan :
• Pengorganisasian Masyarakat
2. Pelatihan KSM
• Pengembangan I nstitusi
KSM dibekali pengetahuan tentang organisasi dan pengelolaan keuangan
Lokal
• I ndentifikasi, Seleksi dan
3. Pelatihan Mandor
I mplementasi pilihan
Mandor disiapkan untuk membangun prasarana
teknologi sanitasi berbasis
SLBM terpilih sesuai dengan DED yang telah
masyarakat disusun
• Penerapan Prilaku Hidup
4. Pelatihan Pengelola
Sehat dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi Pengelola ( KSM/ KPP) disiapkan untuk
mengoperasikan dan memelihara sarana SLBM 5. Sosialisasi terhadap Masyarakat
Calon Pengguna diberi penjelasan tentang perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS) dan tata cara penggunaan sarana SLBM terbangun
PENGAWASAN DAN PENGENDALI AN DAK SANI TASI PENGAWASAN DAN PENGENDALI AN PROSES
• Oleh seluruh PENYELENGGAR komponen
AAN KEGI ATAN masayarakat
DAK SANI TASI • Didampingi oleh
LI NGKUNGAN Aparat dan dibantu
BERBASI S
oleh TFL. MASAYARAKAT • Dilakukan sejak tahap
( SLBM)
rembug w arga tahap pertama, untuk menjaga dilaksanakannya PRI NSI P DASAR SLBM.
KOMPONEN KEGI ATAN DAK SANI TASI DAN SUMBER PENDANAAN SUMBER DANA
No URAIAN KEGIATAN APBN DAK APBD MASY
SOSIALISASI DAK &
1 PELATIHAN TFL PELATIHAN KSM, MANDOR,
2 BENDAHARA, TUKANG & PENGELOLA PENDAMPINGAN
3 MASYARAKAT (GAJI TFL)
4 BIAYA KONSTRUKSI
5 BIAYA O & P √
6 MONEV
PENYALURAN DANA DAK SANITASI PENYALURAN DANA DAK BERBASIS MASYARAKAT KEPADA KSM DILAKUKAN MELALUI 3 TAHAP :
1. TAHAP I
Diberikan 40 % (empat puluh perseratus) dari keseluruhan dana, apabila KSM telah siap melaksanakan pekerjaan ( RKM sudah disiapkan).
2. TAHAP II
Diberikan 30 % (tiga puluh perseratus) dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah mencapai 30 % (tiga puluh perseratus)
3. TAHAP III
Diberikan 30 % (tiga puluh perseratus), dari keseluruhan dana, apabila pekerjaan telah mencapai 60 % (enam puluh perseratus).
PELAPORAN DAK SANI TASI
1. KSM membuat Laporan Kegiatan Harian yang berisi kemajuan pelaksanaan pembangunan dan keuangan ( disampaikan setiap minggu kepada masayarakt)
2. KSM melaporkan kondisi fisk prasarana setiap 6 ( enam) bulan kepada I nstansi Penanggung jaw ab di Daerah ( SKPD)
3. Fasilitator dan KSM membuat laporan secara periodik kepada SKPD sejak proses Perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan.
TERIMA KASIH
23