Nilai Ekonomi Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Kontribusinya terhadap Masyarakat Sekitar
M I U t EKONOMl HUTAN PENDlDlKAN GUNUNG WALAT DAN
KQNTRIBUSINYA TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR
EM1 RQSLINDA
PROGRAM PASCASARJANA
IMSRTUT PERTANIAN BUGOR
2002
ABSTRAK
EM! ROSLINDA. Nilai ekonorni Hutan Pendidikan Gunung Walat dan k~ntribusinya
terhadap masyarakat sekifar. Dibimbing oleh DUDUNG DARUSMAN dan IROiKA
MANSURNilai hutan selama ini lebih mernperhatikan nilai yang tangible sedangkan
potensi hutan yang intangibk wring diabaikan, padahal sebagai suatu ekosistem ,
hutan harus dinihi s-ra
utuh. Dahm penelitian ini dihkukan panilaian hufan baik
yang tangible maupun yang infangible di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW)
dan desa sekitar HPGW untuk menunjukkan s-ra
objskfif dan kuantitatif nilai
ekonmi hutan wbagai ekosistem yang utuh dan kontribusinya tethadap masyarakat
sekifar. Penilaian ditakukan terhadap nilai biornasa, hidmlogi, produksi, kesejukan
dan serapan Icattmn. Penenfuan nilai ekanarni difakukan &ngan metode &aya
pengadaan dan m w e perideman langsung (harga pasar).
Bsrdasarican niiai yang dikorbankan nilai ekonmi total HPGW adalah sekmr
Rp 5 . n t -188.216 (Lima milyar tujuh ratus W l a s jufa seratus delapan pululr
delapan ribu dua patus enam bdas rupiah) per tahun. Oirnana sebagian besar
dipetol~hdari nihi yang intangible sebesar 63,81%, sdangkarr sebbihnya benrpa
nilai hngibk 36,09% dimana kayu behntribusi 22,66% dari total nilai HPGW.
Konlribusi HPGW kffiaclap rnasyarakat Hegarmanah sebesar Rp 2.406.464.263
(Dua milyar empat ratus enam juta empat ratus snam puluh ernpat ribu dua ratus
enam puluh tiga rupiah) p e r tahun atau 42,1% dari nitai total HPGW.
Sedangkan kidasarkan surplus konsurnen niIai ekonorni total HPGW s e b r
Rp 8.468.785+997(Delapan rnilyaf ernpat fatus enam puluh delapan juta tujuh ratus
delapan puluh lima ribu sembilan ratus semblsn puluh tujuh rupiah) per tahun. Nilai
intangible mernberikan kontribusi 70,99%, dan selebihnya Z9,Of % taenrpa nilai yang
tangible termasuk didalarnnya kayu berkontribusi 15.28% dari total nilai HPGW.
59,2% nilai ekunorni disumkngkan pada masyarakat s e h r atau ssbesar Rp
5.016.844.232 (Lima milyar enam befas jlmta delapan ratus empat puluh ernpat ribu
dua ratus tiga pubh dua rupiah) per tahun.
Hasil pnditran ini menunjukkan k h w a nitai ekonorni kayu kbih rendah
dibandingkan dmgan nilai tdaf hufan; namun demikian, tanpa kayu tidak akan ada
hutan dan sefunrh nilai yang tainnya. Karena itu, pengelalaan huhn bedasarkan
kayu yang dilakukan saat ini mernerlukan perhatian lebih sen'us. Kuntn'busi hutan
untuk kesejahteraan masyarakat %Mar sangat tinggi, hal ini mernerlukan
pengelohan hutan yang tepat dan hati-hati untuk mmpertahankan fungsi sosiat
ekonorni hutan.
ABSTRACT
EM1 ROSLINDA. The Ecunmic Value of Gunung Walat Educational Farest and Its
Contribution to the Surrounding Cwnrnunity. Under supervision uf DUDUNG
DARUSMAN and IRDIKA MANSUR.
As an ecosystem which support almost overall needs of human being, faresfs
Rave both tangible and intangible values. However, the tangible value has gained
far more attention than the infangibb value, This has resultd in the underestimation
of the total value d the forest leading to the rxrmrersion of forest areas into other
more tangibly profitable usages, and miss-management of the farest. In this projed
the taqibb and intangible values of the Gunung WaM Educational Farest (GWEF),
a 359 Ha plantation forest, have b n studhd, The contribution d the forest to the
welfare of the surrounding community has also been measured. The tangiMe and
intangible products of the forest being valuafed were grouped into biomass,
hydrologic-al roles, micrw=lirnate, and carbon starage. While the economic values
were calculated b a d on the opportunity cost and msumer's surplus mefheds.
The resufts showed that based on fha opportunity mst method the totat
emnornic vaues (bngibde + intangible values) of the G M F was Rp 571I,?
88,216
per year, where tangible and intangible products cantributd 36.09% and 63.91% of
the value, m p c h d y . The value of the wrnmercial timber in the forest contributed
only 22,66% of the total value. The mntfibution of the forest to the surrounding
communrty was Rp 2,406,464,263 (42,1% of total value) per year.
hbamvhik, the told economic d u e of the forest based on the c a n s u m i s
surplus gave higher value than based on the former mefhscl of #hulation, i.e. Rp
8,468,785,997 per year, where tangibk and intangible products own29.01%
and 70.99% of the total value, respedively. The value of t h e carnrnercial timber was
only 15.28% of the total value. By using this method d cakulation, the contribution
of the GW€F to the surrounding community was Rp 5,016,844,232 (59,2% of the
total economic value) per year.
This study has showed that the mnornical value of timber was very low
compared with the total value of the forest; however, without trees there will be no
forest and ali other values may k nonexisting. Consequently, the current timberbased forest management n d s further mnsidaratiwn. C~ntribhonuf the forest to
the welfare of the surrounding community was very high urging careful management
of the forest to maintain this social economic Pde ufthe forest.
Dengan ini saya menyataksn bahwa fesis yang berjudut
Nllai Ekanomi Hutan Pendidikan Gunung Walat dan
Kantribusinya Terhadap Masyarak3at Sekhr
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan k l u m pernah dipublikasikan.
S m u a sumbr data dan informmi yang digunakan tdah dinyEltakan =ra
was
dan dapat diperiksa keknarannya.
Bogar, November 2002
e
NILAI EKONOMI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG W A U T DAN
KONTRIBUSINYA TERHAOAP MASYARAKAT SEKEAR
Tesis sebagai salah satu syaraf untuk memperuleh gehr
Magister Sains pada
Prugram Studi llmu Pengetahuan Kehutanan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANlAN BOGOR
20Q2
Judul Tesis
: Rlilai Ekunomi Hutan Pendidihn Eunung Watat dan Kantribusinya
Terhadap Masyarakat Skitar
Nama
: €mi Roslinda
NRP
: PI4500002
Program Studi: lfmu Pengetahuan Kehutanan
(Pmf.Dr.lr. Dudung Damsman, M A . ]
Ketua
A ~ g d a
Kdua Program Studi
llmu Pengetahuan Kehutanan
(Pmf.Dr. Ir. C-p
. (Dr.Ir. Irdika Mansur, M.for.Sc)
Kusmana, M.
Tanggaf Lulus: 28 OMaber 2QQ2
Penulis dilahihn di Sambas @a tanggal 8 Mei 1971 dari ayah J. Syahriaf
(alm.) dan ibu Hasibah. Penulis rnempakan putri pertama dari ernpat bemudam.
Tahun 1989 pnulis lulus SMA N-ri
I Pantianak dan pada tahun yang sama
masuk pada Fakuhs Pertanian Jurusan Kehubnan Univmihs Tajunggura. War
Sarjana Kehufanan diperokh parla tahun 4995. Tahun 2000 penulis rnernpedeh
kesempafan untuk melanjutkan studi pada Program P-jam
lP8 program
studi tlmu Pengekahuan Kehutanan dengan bezsiswa dari SPPS.
. Sejak tahun
1997 sampai sekarang penuiis bekerja sebagai staf pengajar
Fakuttas Kehuhnan UniversitasTanjungpura Pontianak.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena hanya k&at
rahmat dan karunia-Nya karya ilrniah ini berhasil diseksaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak Aptil 2Q02 ini adaiah pnilaian s u m k r
daya hutan, dengan judul Nilai Ekonomi Hufan Pendidikan Gunung Walat dan
Kontribusinya Terhadap MasyaraW Sekitar.
DaIam kesernpatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. fr.
Dudung Damsman, M.A. dan Dr.Ir. Irdika Mansur, M.Fw.Sc.&as bimbingan, saran
dan pengamhannya. Ungkapan terirna kasih juga disampaikan kepada orang tua
serta sefuwh keluarga, Eltas segala doa den kasih sayangnya.
Terima kasih disarnpaikan pula kepda:
1. Selunrh staf pengelola HPGW dan masyamkt Hegarmanah yang Mlah
membantu =lama pengurnpulan data.
2. Teman-ternan penulis selama pndiiikan di PPS-IPB program studi IPK 2000
(specially for bu Wardah) dan ternan-teman kos putri puspita, atas kerjasanwnya
yang baik dan yang tdah r n m M k a n domgan bagi kehrhasilan pnuDs.
3 . My
best fn'end Enggar dan keluarga di Cirnanggis yang telah banyak rnmbantu
pnulis =lama pndidikan di Bogor.
4. Bertr;agai pilrak p n g telah mernkntu penub.
Semoga hasil penelitian dalam karya ilmiah ini bermanfaat.
Nilai Ekonami ................................................................
Nilai Ekonorni Getah Damar .....................................................
Nilai Ekunomi Bibit Alami .........................................................
Nilai Ekanorni Pakan Ternak.....................................................
KawMwistik Masyarakat Pmwri Pakan Ternak ..................
Nib! Ekanomi ................................................................
Nifai Eironomi Tanaman Qbat ...................................................
Plilai EkonorniTanaman Hias ....................................................
Nifai EkomrniTanaman Pangan Liar ..........................................
Nilai EkonomiAir Rumah Tangga ...............................................
Karakteristik Masyarakat Pengguna Air untuk Rumah Tangga..
Nilai Ekmomi ................................................................
Nilai Ekonomi Air untuk Pertanian.............................................
krakeristik Masyarakat Pengguna Air untuk Perfanian .........
Nilai Ekonami ................................................................
Nilai Ekonomi Perlaclangan ......................................................
KaraMeristik Masyarakaf Peladang ....................................
Nilai Ekonomi ................................................................
Nilai Ekanomi Kesejukan .........................................................
Nilai Ekonomi Serapan Karban ................................................
Nilai Ekonomi HPGW dan Kontribusinya Pada Masyarakat .............
KESlMPULAN DAN SARAN ............................................................
Kesimpuhn ...........................................................................
Saran ..................................................................................
DAFTAR TABEL
Dafkar harga kayu yang diperjuatbelikan di sekitcitar HPGW ...............
36
Karakteristik sosial ekonami pencari dan pengguna kayu bakar .......
38
Ringkasan hasil perhitungan totat kesediaan untuk berkorban, nilai
yang dikorbankan dan surplus konsurnen pencari kayu h k a r...........
42
Nilai ekonomi kayu bakar yang dinyatakan dalarn satuan p r kg dan
p e r m3 ..................................................................................
42
Karakteristik sosial ekonomi pencari pakan ternak .........................
47
Jenis-jenis rumput dan dedaunan yang bias dimbit petani ............
48
Ringkasan h a i l perhitungan total kesediaan untuk berkoiban, nilai
yang dikorbankan dan surplus konsumen pencan pwkwn ternak .......
51
Distribusi pengguna air untuk rumah tangga bedasarkan sumkr air
yang digunakan .....................................................................
57
Karakteristik sosial ekanomi masyamkt pngguna air untuk
kebutuhan rumah tangga .........................................................
57
Kornponen-komponen biaya pengadaan air krdasarksn jenis
surnber air yang digunakan ......................................................
59
Ringkasan hasil perhitungan total kesediaan untuk krkarban, nilai
yang dikwrtaankan dan surplus konsumen air untuk kebutuhan rumah
tangga .................................................................................
61
Karakteristik sosial ekonmi petani sawah berpengairan (irigasi) ......
63
Ringkasan has$ perhiitungan total kesediaan untuk kkorban, nilai
yang dikorbankan dm surplus konsumen ppmakai air untuk
psrtanian ..............................................................................
66
Karakteristik sosial ekonorni pelstdang dalam HPGW ......................
70
Ringkasan hasif pkitungan total kesediaan untuk befirorban, nilai
yang dikorbankan dan surplus kunsumen peladang .......................
73
Ringkasan hasil prhitungan nilai ekunomi total HPGW brdasarkan
nilai yang diirorbankan clan surplus kwnsumen dengan nilai
kesejukan berdasarkan teknik analisis biaya ................................
77
Ringkasan hasif perhitungan nilai ekonami total HPGW berdasarlsan
nilai yang diko-nkan
dan surplus konsurnm dengan nilai
kesejukan menggunakan nilai rekreasi di WWCN ..........................
78
Rasio perhitungan nilai ekonomi yang dirasakan masyarakat
berelasailcan metode Maya pengadaan (Rp p r tahun) ...................
82
213 Nilai ekanmi berdasarkan penilaian langsung pada rnasyarakat
Hegarmanah .........................................................................
84
21 Kontribusi nilai ekonumi HPGW brhadap krt>agai pihak ................
85
I9
22
Ringkasan konttibusl nilai ekonumi HPGW temadap be-ai
pihak
86
DAFTAR LAMPIRAN
Peta Tata Batas HPGW............................................................
Peta Adrninistrasi HPGW .........................................................
?eta Potensi HPGW ...............................................................
Penentuan Nilai Ekonomi Kayu .................................................
Penentuan Nilai Elmnomi Kayu Bakar .........................................
......................................
Pewntuan Nila'r Ekanorni Air untuk Rumah "Tangga .......................
Penentuan Nilai Ekonami Air untuk Sawah ..................................
Psmntuan Nilai Ekanami Perbdangan .......................................
Penentuan Nilai Ekonomi Pakan Ternak
Penentuan Nilai Ekanami Kawjukan ..........................................
Penentuan Nitai Ekonomi Serapan Karfson ..................................
Daftar Pertanyan ..................................................................
PEMDAHULUAN
Nifai hubn biasanya hanya didasarkan pada nifai kayu dari tegatsan yang ada,
patensi lain yang terkandung di dafarn hutan rnasih dianggap intangible dan tidak
diperhitungkan. Padahaf hutan sebagai suatu ekusistem merniliki nilai intangible
yang sangat tinggi, itarenanya nilai hutan sekgai suatu ekaistern yang utuh perlu
diperhatikan.
Bebrapa pertelitian mengmai nifai hutan selain nilai kayu yang dikandungnya
telah dilakukan, tetapi hanya memperhatikan aspek-aspek tertentu dari manfaat
hutan yang intangible m r a terpisah. Sebagai wntoh adalah pnektiian mengsnai
nilai ekonorni air untuk rumah tangga dan pertanian (Damsman, 19951, nilai air
fWidarti, 19961, dan nihi mkreasi (Darusrnan, 1393; Damsman dan Bahwni, 1993).
Pendibn tentang nilai ekanomi hutan secara utuh sebagai saZu ekasistem untuk
hutan yang rnmgsrnban fungsi hutan lindung masih jarang difakukan, hbsrapa
penelitian seperti yang difakukan okh Agusfana (79%) rnengenrai nilai ekonomi
hutan mangrove dan Setiawan (2000) rnengenai nilai skonomi Tarnan Hutan Raya
Wan Abdul Rahrnan Propinsi Larnpung telah memasukiran nilai hutan sebagal
ekosistem, tetapi M u m memasukkan nilai kayu dalam penghitungan nilai ekanomi
tersebut. Untuk rnebngkapi pengetahuan mengenai nilai hutan w r a bbih bngkap
Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) akan digunakan sebgai rnodel/contoh
penghitungan nilai ekonomi yang mernasukkan nilai tangible yaitu berupa kayu, kayu
bakar, getah darnar, bihit alarn, pakan ternak, tanaman obat, tanarnan hias, tanarnan
pangan liar dan nilai intangible yaitu berupa air, praduksi, kesejukan, dan serapan
karban,
Kawasan HPGW awalnya merupakan pinjaman DirekSarat Jsnderal Kehutanan
pada lnstitut Pertankn Bogor (IPB) untuk digunabn sepedunya bagi kepentingan
pendidikan kehutanan, dan krdasarican SK Menteri Kehutanan No. 68?lK@s-
1111992 ditetapkan e a g a i Hutan Pendidikan. Kawasan dengan luas 359 Ha ini
memiliki patensi surnbardaya dam yang cukup tinggi, baik flora maupun fauna yang
merupakan sumber
mu babr, pabn temak, tanaman o m , tanaman pangan liar,
dan surnkr air bersih yang penting h g i rnasyaraka sewar, wrta mmiliki
panorama Aam yang &pat dijadikan obyek wisata alam.
Pentingnya pnelitian ini adaiah untuk mnunjukkan secara o Q M i dan
icuantitatif bahw hufan sebagai ekusi&ern yang ufuh merniliki nilai ekonomis yang
sangat tinggi dibandingkan dmgan nilai kayu saja. Sefain itu juga untuk
menggamhkan b m y a nilzli suMsdi yang diberikan deh hutan kegada
masyarakat sekbmya yang tidak pernah dihargai secara ekanmis. Hal ini pnting
untuk diketahui karena di masa yang akan d h n g keputusan pewkhan fungsi
hutan clapat dinihi keuntungan dan kemgiannya brdasarkan nilai skunomi yaw
kornprehensif, serta pengembangan pemanfaatannya bagi kepentingan peningkmn
peranan skmami kehutanan, baik lokal, wihyah, nasional maupun intemasianal.
Dengan dernihn diharapkan upaya pelestarian dan kekradaannya akan rnendapat
dukungan dari brbagai pipihak.
Sarnpai saat ini data kuantiiatg nilai eiconarni HPGW, antara lain rtilai biornasa
fkayu. kayu tbakar, g&h damat, bibit alam, pakan temak, tanaman ubat, tanaman
hias, tanaman pangan liar), nilai hidrologi (kebutu han rumah tangga dan psrtanian),
nilai produksi, nifai kesejukarr, dan nilai serapan karhn belum t e w i a sehingga
penifaian yang dilakukan febih bersifat subjektif dan kualitatif. Pengetahuan nilai
ekonomi sangal penling sebagai dasar &lam menentukan kebijjakan psngefolaan
yang krsifat objektiif dan kuantitatif.
Tujuan dan Kegunslan PemlWan
Tujuan pnefitian ini aclehh mnentukan nihi HPGW yang mliputi nilai
bmmasa (kayu, kayu bakar, getah damar, Mbit alam, p a b n temak, tanaman obat,
tanaman hias, tanaman pangan Car), nilai hidrulugi (kebutuhan mmah tangga dan
pertanian), nilai procluksi, nilai kesejukan, dan nilai serapan h-n,
serta
kuntribusinya tedmiap rnasyamkal w k r .
Hasif penelitian ini diharapkan berguna bagi kegiEttan pengelolaan HPGW
pada khususnya dan pngeldaan hutan m r a umum s&agai infarmasi yang dapat
digunakan dalarn menentukan kebijakan pengeblaan dan untuk mendapatkan
dukungan dari msyarakat dan instansi ierkait dalam upaya pelestarian hutan. Sertw
dapaf menyaclarkan stakeholders tentang nilai huZan yang sesugguhnya dan
kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat aekitar hutan.
TINJAUAN PUSTAKA
Hutan Pendidikan
Menurut Undang-undang N m o r 41 tahun 1999 fentang Kehufanan, di Bab It
Pasal 8 dinyatakan bahwa pemerintah dapat rnedapkan kawasan hutan tertentu
untuk tujlran khmus yang dipdukan
unfuk kepentingan
penelitin dan
pengembangan, pendidikan dan latihan, dan religi dan budaya. H P W merupakan
kawasan hutan dengan tujuan khusus yang ditetapkan pemerintah unfuk
kepentingan pedidikan kehutanern.
Masih rnengaw pada UU No 41, bahwa hwasan hutan dengan tujuan khusus
tetap rnengandung fungsi hutan sabagai hutan konservasi, hutan lindung dan hutan
produksi, Bekenaan dengan ha1 ternbut HPGW mengemban fungsi sebagai hutan
lindung. Dalam pengeblaannya hufan llindung ini dapat dimanfaatbn dengan tujuan
rnemperobfi manfaat yang optimal h i kesejahteraan selunrh masyarakat secara
berkeadilan dengan tetap menjaga kebstariannya, yaitu &rupa
pernanfaatan
kawasan, pemnfaahn jasa Ingkungan dan pernungutan hasil hutan bubn k a p . Di
dahm hutan pendidikan ini clapat dikkukan kegiatan pmelitian, pengembangan dmu
pengetahuan, pendidikan sebagai tujuan utamanya, disamping memberikan m a n M
lain bagi masyamkt sekiiar k i k lokal, wilayah, nasianal, maupun internasional,
Nilai Kawasan Hutan
Nilai (value) rnerupakan pefsepsi sexorang; yai3u harga yang diberikan deh
==rang
terhadap =u&u
pada suatu tempat dan w k t u tertentu. Kegunaan,
kepuasan, dan k m a n g a n mefupakan istilah lainnya yang dapat diterirna dan
berkonatasi nihi atau harga. Ukuran harga dientukan okh waktu, barang, atau uang
yang akan dikortrankan seseorang untuk merniliki atau menggunakan barang afau
jasa yang diinginkannya. Penilaian adalah kegiatan yang behaitan dengan
pembangunan kunsep dan rnetodalagi untuk metlduga nilai barang dan jasa (Davis
dan Johnson, 1987).
Penilaian peranan ekusistem, termasuk kawasan hutan, bagi kesejaMeraan
rnanusia rnerupakan pekejaan yang sarigal kompfeks, rnencakup brbagai faktor
yang behitan dengan nilai sosial dan polit*. Menurut Munasinghe dan M c N d y
(19941, rrilai suatu kawasan kanservasi sangat tergantung
+a
aturan-aturan
manajemen yang M a k u . Oengan Ma lain, nihi tersebut ditentukan tidak hanya
oleh faktar-hktor biakgi dan ekonorni tetapi juga oleh kelembagaan yang dibangun
untuk mengelda sumberdaya kawasan tersebut.
kunseptual, nilai total su&u kawasan terdin' atas niiai pnggunaan (RIP)
S-ra
dan nifai nan-penggunaan [MNP). Pembagian lebih lanjut mengmai nlai sugtu
kawasan manurut Munasinghe dan McNedy (1994) disajikan pads Gambar 1.
Sersara matematis Niki Ekonorni Total (NET) dapat dinyatakan sebgai beflkut :
NET = NP + NNP = (NPL + NPTL + NP) + (NA +NW)
dimana : NET
= nilai ekonorni total
NP
= nilai pnggunaan (use value)
NNP
= nifai nan-penggunaan (non-use value)
NPL
= nilai penggunaan langsung ( d i r d use value)
NPTL
= nilai penggunaan tidak langsung ondirect use value)
PIP
= nilai pilihan m a s depan (aption value)
NA
= nilai keberadaan {exisfsnm value)
NW
= nilai warisan (bequest value)
I Nilai Ekonomi Total I
Nilai Nonpenggunaan
I
I
Nilai Penggunaan
Langsung
1
Nitai Penggunaan
T i Langsung
Makarman
Fungsi ekologis
Biornassa
Pengendali banjir
Rekreasi
Periindungan badai
Pilihan
Kebwadaan
r Biodiversity
Konservasi habitat
-
Lain-lain
Habitat
Spesies langka
Kedapatan untuk dihitung f intangibility) manfaat individu makin
Gambar 1. Kategori nilai ekunmi lingkungan hutan tropis ( S u m k r : Munasinghe,
1994 yang diadaptasi dari Pearce, 1992)
P e a m d m Moran (1994) menyatakan k h w a nitai total tersebut Wak k n a r -
k n a r total karena: (1) tidak rnencakup keduruhan nilai, k u a l i nilai ekonomi, (2)
banyak ahli ekalogi rnenyatakan k h w a nilai ekonomi total beturn rnencakup sernua
nibi ekonomi karma ada bebetapa fungsi ekulugis dasar yang bersifat sinergis
sehingga nilainya lebih k s a r dari nilai fungsi secara tunggal. Hal ini sebelurnnya
juga tdah diungkapkan oleh Manan (1985) dari sudut rimbawan bahwa hutan
mempunyai fungsi set-baguna,paling tidak sebagai penghasif kayu, pengaturan M a
air, tempat Windung dan turnbuh kehidupan liar, penghasil pakan, dan tempt
rekreasi. Namun sangat sulit menetapkan Mas-batas fungsi tersebut secara tegas
karma adanya interaksi antara fungsdfungsi tersebut.
Penentuan nilai ekonomi sumberdaya alam rnenrpakan ha1 yang sangat
penting sebagai satah satu
bahan prtirnbangan dalam rnengabkasikan
sumberdaya alam yang semakin hngka. Munasinghe (4 994) tserpendapat bahwa
penilaian kontribusi fungsi skosistern bagi kesejahteraan masyarakat merupbn ha!
yang sangat kmpleks, mencakup faktw-faktor nilai sosial poliik. Contohnya adalah
nilai suatu kawasan hutan sangat ditentukan oleh aturan-aturan rnanajemen yang
betlaku untuk area! tersebut, maksudnya aEfalah nilai kawasan tidak hanya
ditentukan okh fairtor-faktur fisik, bbtik, dan ekonomi t&gi juga oleh kekrnbagaan
yang dibangun untuk mengdola sumkrdaya tersebut.
Kenyataan yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa hutan merupakan s u m b r
kehidupan bagi rnasyarakat di sekitarnya baik m
r
a ekulogi, ekonmi maupun
sasial. Akibatnya kawasan hutan digunairan unluk memenuhi kebutuhan tersebut
dan j i b tidak digunakan m r a bijaksana tentu saja akan mengancam
kebsfariannya. Keadaan ini disthbkan hutan rnerupakan khan yang rnenjdi
sumber biarnasa baik berup makanan temak dan kayu bakar, selain itu d a m
digunakan sebagai lahan perkmian dan hasil hutannya sebagal s u m k r rnakanan
yang dapat mmenuhi kebutuhan subsisfen masyarakat, dan yang bbih utama lagi
dengan menebang kayu di hutan merupakan cara temudah untuk mendapatkan
uang.
Oleh karena itu, dalarn kerangka pengelodaan k ~ s a hutan
n
pendidikan ini,
penentuan nilai ekonami hutan sebagai suatu ekmistem merupakan asp& yang
penting. Pengetahuan nilai elronorni dapat rnenjadi landasan dalarn rnenjmb
psrfanyaan: beraga nilai kompmsasiyang haw dibeikan b p d a rnasyamkat yang
sebelumnya telah rnengusahakan dan bertempat tinggal di kawasan ini. Atau upaya
apa yang dapert dilakukan untuk r n m h i k a n insentif ekonomi kepada masyarakat
sekiir. Sebagai hutan pendidikan sewajarnya daiarn kegktannya haws &pat
rneningkatkan p m h a m a n masyarakat fsntang hutan, bahwa hutan sebenamya
m m k r i k a n kontribusi yang sangat besar dalarn kehidupan ekonorni mereb,
sehingga masyarakat &pat berpartisipasi mendukung dan menjaga kawasan hutan
ini. Safah satu alternatifnya addah kegiatan pengabdian masyarakaf IPB dsngan
melakukan pernbinaan dan peningkatan kuafias sumkrdaya rnasyarakat di mkiar
HPGW (Tim Pengembangan HPGW Fahutan IPB, 2001).
Menurut Peam dan Moran (1994) pada urnurnnya metods penentuwn nifai
ekonorni sumberdaya dapat dilakukan mdalui dua pendekatan yang msncakup
beberap teknik yaitu: pendebtan langsung clan pendekatan tidaft langsung.
Pendekatan fangsung menmkup teknik-teknik yang mengupayakan mempedsh
penilaian secara langsung dengan rnenggunakan percobaan dan survey. Teknik
survey fkuesioner) terdiri atas duw tipe yaitu perolehan rangking [contingent rangking
h
IU
V
E
H
4F
!ar
3.
2
B
ur.
3
IG
-L
atau kesediaan untuk menerirna kornpensasi akibaf adanya kenrsakan lingkungan di
wkitarny a (Pea-
&n Muran, 1994; Hufschmidt ef a!., 1983).
Kesecfiaan rnembayar atau menerima merekksikan preferensi individu
terfiadap @rubahan suatu lingkungan dari k d a a n awal (Qa) rnenjadi kondisi
lingkungan yang lebih baik
(a1).
Kesediaan rnernhyar tersebut d a m dinyafakart
dalam bentuk fungsi sebagai brikut (Peaiw dan Moran, 1994):
dimana W P i = k e d k a n mernbayar rumah tangga ke i,
,P
Pd
Si
Ei
= harga dari pnggunaan sumkrdaya tingkungan,
= h a w substitusi untuk penggunaan sumbrdaya lingkungan,
= karaMeristik sosial ekonomi rumah tangga ke i.
= galatacak
Kesediaan -rang
untuk msmbayar sejumlah hrang rnenggambarkan
manfaat marginal pa& tingkai konsurnsi tersebut. Dengan melihat jumlafr yang
dikonsumsi dan k d i a a n rnsmbayar m a b dapat & b a t lrurva fungsi manfaat
marginal barang atau jasa tersebut. K U M ~ini b i a s disebut dengan kurva
permintaan Marshal seperti yang disajiican pada Garnbar 2 (Hufschmidt ef al., 19831,
kuwa tersebut menggarnbarkan jurnlah barang atau jasa yang akan dibeli oleh
konsumen dahm suatu pasar =lama p r i d e waktu tertentu pa& berbagai harga.
Kdebihan dari kurva Marshal ini adahh d a m diestimasi wmra langsung den
digunakan untuk rnengukur kesejahteraan melalui surplus konsumen.
Surplus kmsumn rnerupakan wlisih antam kesediaan untuk membayar
dengan jumlah yang dilbayarkan okh konsurnsn untuk suatu p d u k . lni
menunjukkan bahwa konsumn mnerima atau mendapat nilsri kbih dari harga yang
dibayarnya. Surplus konsumen rnenceminkan manfaat yang diperuleh karena
konsuman d a p l mernbeli sernua unit barang pada tingkat yang lebih rendah. Dabm
Gambar 2, ksarnya surplus kansumen adaiah luas bidang yang tedetak antara
kurva permintaan dengan garis harga.
+ Kurva Permintaan
Surplus Konsumen
Jumlah yang dibayar konsumen
Jumhh barang
Gambar 2.Kurva permintaan individu. Pada tingkat: suplai OQ* nilai marginal barang
yang ditawariran adahh OP*. untuk rnendapatkan barang sejumlah Q*
jumhh korbanan yang hams clikduarkan adalah OP*MQ* dan daerah
P M P msnrpakan surplus konsurnen (HufMmicft et at., 983)
Pendebtan yang didasarkan pascfa kuwa permintaan dapat dibagi rnenjadi dua
yaitu : prrnirrtaan diukur dengan mengarnafi prefemnsi individu p d a barang atau
j a a lingkungan melalui kuesioner dan perminlaan dinysrtakan dengan rnengamati
pembayaran individu terhadap barang afau jasa lingkungan yang dinikmati melalui
p a w (AgustQno, 1996). Prosedur pnilaian dapat dlakukan secara hngswng
dengan rnenggunakan teknik sunrei atau tidak langsung dengan penentuan
preferensi konsumen melalui observasi pasar.
Kesedlaan rnernkyar dan surplus konsumen telah sering digunakan sebagai
ukuran dalam menentukan nilai sumberdaya (Davis dan Johnson, 1987). Teknik
penilaian yang didasarkan pada pemintaan individu dengan rnenggunakan
pendekatan kesediaan mmbayar pada dasarnya sama dengan kesediaan
mernbayar sekdampalt individu pada berbagai tingkat manfaat (Darusman, 1993).
Teknik ini telah digunakan antara lain dalarn rnenentukan nilai air untuk rumah
tangga dan pertanian (Darusrnan, 19951, permintaan air (Widarti, 19961, perminlaan
rekfeasi (Darusman, 1993: Darusrnan dan Bahruni, 1993).
METODOLOG! PENELiTlAN
Kerangka Pmikimn dalam Pemwahan Masalah
Untuk menarik perhatian pengarnbil kebijjakan pengeldaan hutan di tingM
nasional maupun regional, pengeloh HPGW hams mampu memkri garnbaran yang
jelas tentang sumbangan !cawasan hutan terhadap ekonomi di daerahnya maupun
nasional. Kendalanya, sampai saat ini prhitungan terhadap nilai ekonomi HPGW
k l u m pernah dilakukan. Baik rnasyafakat, pengarnbif kebrjakan, pengelola HPGW
dan instansi terkait k l u m rnerniliki data kuantitatif tentang nilai ekonwni yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pengetolaan yang Wrsifat obyeicti
dan meyakinkan. Hubungan k k r a p a faktor yang terkait dengan penmahum niki
ekonami HPGW disajihn pada Garnbar 3.
Gambar 3. Pentingnya pmg-huan
nilai ekwnomi dalam kerangka pmecahan
masalah dan pengdolaan HPGW
'3
:
Gamhr 3 rnemperlihatkan bahwa pengetahuan rnengenai nilai ekonami
HPGW merupakan ha1 yang pnting, baik bagi pengefola, masyarakat maupun
insfansi tehit. Elagi instansi terkait, pengetahuan nilai ekonomi HPGW dapa!
dijadikan dasar &lam rnemberikan dukungan secara politis bagi pngelola dalam
upaya-upaya rnengoptrrnalkan pernanfaatan dan pelestariarr, Sedangkan k g i
msyarakat, pengetahuan tentang nilai ekunorni pada HPGW diperkirakan a h
meningkatkan persepsi dan sikap positif terhadap upaya pengelolaan, pemanfaatan
dan pekstarian HPGW. Dukungan instansi terkait dan aikap positif dari masyarakat
airan membanfu kekrhasilan upaya pengelola dalarn mencapai pengekhaan dan
manfaatan serta pelestarian HPGW.
Atas pmikiran tersebut, maka strategi dafam pemecahan masalah
pengeiolaan HPGW safah satunya hams dimulai denpn rnenentukn ntbi ekonumi
barang dan jasa yang ada dan dapat diberikan aleh kawasan tersebut, temtama
kepada rnasyafakat sekitarnya. Untuk flu, langkah yang ditempuh daiarn penelitiian
ini adalah menmtukan nilai ekanwni total HPGW. Serhubung terbatasnya dam,
waMu dan tenaga, pendilian ini d i m s i pada nilai penggunaan, yaitu beberapa
barang dan jasa yang telah dimsakan langsung rnaupun tak langsung abh
masyarakat yang tinggal di sekitar hufan, yaitu berupa biamasa (kayu, kayu bakar,
getah damar, bibit alam, pakm temk, tanaman o k t , tanaman pangan Liar, tanaman
Rias), air kfSih, fungsi produksi, kwejukan, dan swapan karbon.
Tmpat dan Waktu Penelitian
FerreWian dilaksanakan di HPGW dan d m Hegarmanab di Kecamatan
Chntayan KabupElten Sukabumi pada bulan Aptit sarnpai dengsan Agustus 2002
untuk prlgarnbilan data lapangan, pengoiahan data seda penulisan tesis.
LingkupWilayah Penelitisn
Penditian mencakup kawasan HPGW dan desa
Hegarmanab yang
wilayahnya behatasan langsung clengan HPGW.
Lingkup Hilai Ekonmi yang Dibitung
Nilai ekunomi tuhl kawasan hutan terdiri atas nilai penggunaan (use value),
nilai pilihan fapb-on value), dan nilai keberacfaan (exjstence value). Datarn penelitin
ini, nilai skortumi yang dihitung dibatasi p d a nilai penggunaan fuse vahe), yaitu
hasil yang dapat dikansurnsi semra langsung (yaitu nilai biomasa), dan nilai
penggunaan tidak bangsung, yaitu keuntungan yang bemifat fungsional (rndiputi
fungsi hidrologi, fungsi produksi, fungsi kesejukan, dan fungsi penyerap krbm)
yang dapat ditihat gada Gambr 4. Niiai Total HPGW cfitentuhn dengan rumus :
NT = NPt + NTPL = (NB)+ (NH.e NP *. NK + NC)
dimana: NT
= Nlai Total HPGW
NPL = Nilai Penggunaan Lawsung
NPTL = Nilai Penggunaan Tidak Langsung
NB
= Nilai Biomasa, (kayu, kayu bakar, gelah damar, bibit, tanaman &at,
pakan ternak, tanaman hias dan tanaman pangan liar)
NH
= Nilai Hidrologi, (nilai air unfuk perternian dan rumah tangga)
NP
= Nilai Produksi
NU
= Nibi Kesejukan
NC
= Nilai Serapan Karfxrn
I
Nilai Ekonomi HPGW
Tak Langsung
I
/I
+I
I
kayu bakar
~ e i a hdamar
I I
air m n i a n
I
pakan temak
tansman obat
rn tanaman hias
Gamtsar 4. Unsur-unsur yang dihitung untuk menentukan nihi ekonorni HPGW
Subyek PemWan
Subyek penelZtian ini adalah rnasyarakat frurnah tangga) yang ada di sekitar
kawasan dan pengelola HPGW. Untuk masyarakat diutamakan yang aMi
mengarnbil manfaat di kawasan hutan, seperti pengambil kayu bakar, pengambil
pakan temak, pengambif getah damar, pengambit bibit, pengumpul tanaman hias,
pernungut tanaman pangan liar, pemakai air, pekerja di prayek agroforesty, yang
diperkirakan kegiatan tersebut rnemkrikan nilai manfaat ekonomi yang berarti bagi
Untuk pendugaan nilai biornasa, nilai hidrologi, nilai pruduksi, nilai kesejukan,
dan nilai serapan kartwn diarnbil sarnpel desa secara purposive jraitu desa
Hegarmanah, sedangkan pengambifan sarnpel dilairukan secara acak. Jurnlah
sarnpel (responden) diarnbil sebanyak 100 orang.
Populasi pnefitian untuk masing-masing nifai ekonomi yang dihitung adalah
sekgai brikut:
( 3 ) Urrfuk penentuan nilai kayu bakar, nilai pakan temak, nifai tanaman pangan liar,
nilai air rumah tangga, dan nifai air pertanian (sawah) adahh masyarakat desa
yang wilayah desanya berbatasan tangsung dengan HPGW
(2) Untuk pnentuan nilai getah damar, nilai bibit, nilai fanaman a m ,nilai tanaman
hias dan nilai produksi (tanaman semusim dan tanaman tahumn), populasi yang
digunakan adalafi masyarakat yang melakukan kegMan tersebut, rnasyarak
yang &&clang dahm kawasan HPGW, dan rnereka yang bekqa di proyek
agrdorestw.
(3) Untuk penentuan nilai kayu, nilai kesejukan clan nilai serapan kaftron addah
pengelda HPGW.
Untuk melitrat: patensi tanaman OM,
tanaman hias dan tanaman pangan liar
dibuat petak cuba berbentuk jalur pada j a b
&ma yaitu jalur yang wring dilalui
masyarakat. Panjang jalur yang dibuat adacfalah -t- 50 rn di kanan kiri jaiur yang saring
dilalui masyarakat. Sedangkan untuk potensi kayu, getah damar dan bibi
alami
diperoleh dari hasl pmktikum inventarisasi hutan yang tdah dilakukn dan data dari
pengelah MPGW.
Data yang Oikumpulkan dan Cam Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan rneliputi data primer dan data sekunder. Data primer
adafah data yang diperabh secEtra langsung dari responden yang dikumpulkan
melalui wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur) dan pengukuranfpengarnatan
langsung di lapangan. Data sekundsr krupa da€a keadaan umum HPGW dan dssa
Hegarmanah wrta d a t a d t a penunjang lainnya dikurnpulkan rnelalui penefaahan
pustaka, laporan, tmtatm dari badan pengdoh HPGW, Fahutan tPB, dan instans!
yang terkad (Kearnatan, Dinas Kefiutanan, dan lain-lain).
Pendugaan Nlai Ekonomi
Penervtuan nilai ekonomi MPGW yang rneliputi total kesdiaan mernbayar,
biaya pengeluamn, dan surplus konsumn didasarkan pada kesediaan untuk
mmbayar dari konsurnen untuk rnengkansumsi harang atau jasa yang diperdeh
dafi HPGW. Penentuan nilai ekonorni biornasa, produksi dan air dihkukan dsngan
msnggunakan kurva prmintaan Marshal yang tahapnnya adelah sekmgai krikut:
fl)Metlentukan mdel (kurva) permintaan, yaitu meregresikan perminfaan (Y)
dengan harga (biaya pengadam) dan fafakfor-faktor sosial ekanorni yang
mempengaruhinya dengan model sebgai berikut:
dimana
Y
= perrnintaan atau kansumsi (satuanlkapita)
XI
= harga atau Maya pengadaan (Rpfsafuan)
= intemp
pj,w,,.n= koefcsien regresi
X , , , = peubah kbaslfakfor sosial ekonumi
Bqt,z,,.n
,
.
Penentuan model terbik dilakukan dengan rnenggunakan metode "Stepwise
Regression" dengan perangkat lunak Minitab.
(2) Menentukan intersep baru
p& fungsi
permintam dengan pubah bebas XI
dalam k d a a n faktor lain (X2, X3*...Xn)tetap. Carst pmghitungannya adaiah
(3) Menginversi pwsirnaan fungsi asal sehingga XI menjadi peubah tak bebas
dengan Y sehgai pubah b e h s :
(4) Menduga ra&rata
kesediaan membayar (utility) dengan menggunakan
f ( Y ) = fungsi prmintaan
(5) Menentukan nilai XI (harga brangltriaya pengadaan) pada saat Y dengan car&
mensuktitusikan nilai Y pada persamaan :
XI
(6) Menentukan
=
y
- Po'
P1
nilai yang dikorbankan oleh konsurnen dengan cam
mengalikan Xt fhasil langkah 5) dengan Y.
(7)Penghilungan nilai tatal kesediaan rnernbayar, surplus kansumen, dan harga
yang dibayahn dengan mra menggandakan nPai pada paint (4) dengan
pengganda untuk populasi.
Hilai Ekanami Kayu
Nilai kayu diduga dari potensi kayu yang &a di Gunung Walat dan dikafikan
dengan harga kayu yang beriaku di pasaran,
dimana : HK = harga kayu (43/m3)
VK
=pQtensi kayu(m3)
hk
=bargahyudipasaranf~plm~)
Nilai Ekanomi Kayu 8akar
Harga (biya pengadam) kayu bakar diduga mlalui pendskafan biaya
pengganti berdrrsafkan curahan waMu yang dipergunakan untuk rnefigumpulkan
kayu bakar dengan rumus wbagai befikut:
dimana :
tlKtrI= hafga kayu bakar (Rpfikat)
Vi
=jumlah kayu bakar yang dihasilkan pencari ke i fikat)
Penentuan nilai ekonomi kayu bakar didasarkan pada konsumsi kayu hkar
per kapita, sehingga nilai pengganda yang digunakan adalah jumlah penduduk di
wilayah penelitian.
Nilai ekonwni getah damar diduga d a l u i pendekatan langsung dafi harga
pasar yang Waku di tingkat petani penyadap dan pengekla HPGW, dengan
rumus:
H G = VGxhg
dimana: HG = harga damar.(RFrfkg)
VG = volume darnar yang diprociuksi (kg)
hg = harga darnar di pasaran (Rpkg)
Penetltuan nilai ekonorni getah darnar didasarkan pada potensi kap agathis
per Ha, sehingga nlai penggzmda yang digunakn adafafi potend pohon agathis di
wilayah peneiitian.
Niiai ekunomi bibit (anakan ebm) diduga mlalui pndekatan langsung (harga
pasar) dengan nrrnus sebagai krikut :
HB, = VBxhb
dimana : HB1
VB
= harga bibit alarn(Rptbtg)
= jumhh bibi alam (btg)
hb = hargabibit yangdipasarkan (Rplbtg)
Psnentuan nilai ekonomi bibit didasarkan pada potmsi bibi alami per Ha,
sehingga nilai pengganda yang digunakan aclalatt pcvtensi bibit di wilayah pnelitian.
Ftilai Ekanorni Pakan Ternak
Unfuk pakan ternak niiai ekonominya diduga rnelalui pendekatan biaya
pengganti berdasafkan curahan waktu yang dipergunairan untuk mengurnpulkan
pakan ternak dsngan rumus brikut:
dirnana : HPI = harga pakan ternair (Rplkg)
VI
= volume pakan t e r ~ yang
k
dihasilkan pncari ke i (kg)
WP, = curahan waktu (jam) pencari ke i,
Nilai pengganda yang digunakan &a#& papulasi ternak prnakart palran
ternak (sapi, kerbau, kambing, dornba) yang terdapzrf di dunrh desa yang
wilayahnysa berbatasan dcngan HPGW
Nilai Tanaman Obat
Harga tanaman o m dihitung dengan menggunakan pendekatan langsung
(hama pasar) dari jenis tanawn obat tertentu dengan rumus mkgai krikut:
dimana : HO, = fiarga a k l (Rplkg)
VO = vdume tanaman OMyang dihasilkan (kg)
ho
= harga tanaman obat tertentu (Rpkg)
Nihi pengganda yang digunakan adalah potend tanaman abat yang ada cli
hkasi penelitian.
Nllal. Tanaman Hias
Harga tanaman hias dihitung dengan manggunakan pedelratan langsung
(harga pasar) bfhadap jenis tanaman hias terterrtu yang diusahakan, yaitu dengan
rumus sebagai berikut:
HH, = VFt x hh
dimana : HH, = harga tanaman hias (RplbQ)
VH
= volume tanaman hias yang dihasilkan (Mg)
hh
= harga tanaman hias yang dipasarkan (Rplbtg)
Nitai pengganda yang digunairan adatah pcvtensi tanaman hias yang ada di
lokasi penelitian.
Nihi f anaman Pangan Liar
Harga tanaman pangan liar dihitung dengan menggunakan pn&katan
langsung (hrga pasat), yaitu harga yang Rams dtkorbanbn untuir mngkonsurnsi
jenis tanaman pangan tertentu dengan rumus sebagai berikut:
HLI = VL x hl
dimana ; HLI = harga tanaman pangan liar (Rphkat)
VL
= volume tanaman pangan liar yang dihasilkan (ikat)
hl
= Aarga tanaman pangan fbr di pasaran (Rphkat)
Nilai pengganda yang drgunakan adalah potensi tanaman pangan liar yang
ada di foirasi penefian.
Nilai Air Rumah Tangga
Harga air dihitung bedasarkan parfa biaya pengdaan, yaifu biaya yang haws
dikurbankan untuk rnendapatkan dan rnenggunalran air tsrssbut dengan mmus
dimana:
MART
= h a r g a l b i pngadaan air responden ke i (Rp)
BPwiurn
= biaya pengadaan air rninum (Rp)
BpMandi
= biaya pengadaan air mandi fRp)
8Pc-,
= biaya pengacfaanair cucilkakus (Rp)
K~lnum
= kebutuhan air minum (m3)
KM%mtwti
= kebutuhan air rnandi fm3)
&ucin~~1~1$
= kebutuhan air cucilkakus (m3)
Nilai pengganda yang digunakan
untuk menentukan nibi total air rumah
Nilai Air Pertanian
Penentuan harga air sektor pertanian (sawah) dilakukan dengan pendebtan
biaya pengadan dengan rumus:
dirnana : l-lA&awah= harga pengadaan air sawah responden ire i f fagha)
8Pi
= biaya untuk mengalirkan air sawah respanden ke i (RpRh)
L,
= luas panen sawsh yang diari responden ke i (hdth)
Milai pengganda yang digunakan untuk rnenentukan air sawah adafah has
sawah yang terdapat di daerah penelitian.
Nilai Praduksi
Dalam menentukan nifailfiarga pruduksi dari lahan yang ditanarni tanaman
semusim rnaupun tahunan, difakukan berdasarkan @a
dimana : HL
L,
biaya pengadaanl
= harga lahan bagi responden ke i (Rplha)
= luas lahan garapan responden ke i thalth)
Nilai pengganda yang digunairan adalah luas lahan yang diusahakan untuk
kegiatetn pnanarnan tanaman m u s i r n dan tahunan di daprah pmdian.
Pefierrtuan nilai ekonomi kesejukan didasarkan pada analisis biaya dan
manfaat dengan met&
biaya ganfi yaitu biaya yang h a w dikorbankan unfuk
rnengganti jaw lingkungan yang dirusak dalarn ha1 ini untuk mendapatkan kesejukan
dengan rumus:
dimana: HK
= h a r p kesejukan (Rplfia)
BP
= biaya untuk rnempemleh kesejukan (RpEthn)
L
= luas bkasi psnelitian (ha)
Untuk rrtenentukan nilailharga dari penyerapan k a w n di lokasi penelitan
didasarkan pada analisis manfaat dan biaya, dengan rumus;
HC=VBxBJxCOxnC
dirnana:
HC
= harga serapan C& (Rpfion)
V8
= wlume biomass (m3)
BJ
= befat jenis kayu (kgfm3)
CQ
= kandungan karban dalam kayu(kg)
nC
= nifai karbon [Rptkon)
KEADAAN UMUM WILAYAH PENELlTlAN
Sejarah Pengeblaan Hutan Pendidibn Gunung Walat
Kmasan Hutan Gunung Walat merupakan pinjaman Direktorat Jenderal
Kehutanan pada IPB untuk digunakan seperlunya bagi kepentingan pendidikan
kehutanan yang Hair tahun 196W1969 dikelola oleh Fakuttas Kehutanan IPB. Sejak
dikeluarkannya SK Menteti Pertanian RI Nu. OO81KptslDJlll73 tentang penunjukkan
kornplek Hutan Gunung WaIat menjadi hutan pendidikan, maka pengelaban
kawasan hutan Eunung Walai seluas 359 Ha dilaksanakan afeh IPB dengan status
Rak pakai sebagei hutan pendidilran dan secara struMural k r a d a dibawah Unit
Kebun Perwbaan IPB dalam jangka waMu 2Q tahun.
Dalam pebkmnaan pengeld~lannya diangkat smrang Kepah Kebun
Percdman okh R d o r IPB untuk msmangku hutan pendidikan Gunung Walat.
kernudian Kepak Kebun Percoban mengangkt 3 orang staf pernbantu yang
dikukuhkan ofeh sum keputusan Dekan Fakuks Kehutanan No. 111f9'78 yaitu
meliputi staf perencanan, staf teknik lapangan, dan staf pengendalian, Sslanjutnya
tejadi perubahan strulrtur Pelaksana Pemangkuan HlPtan Gunung
Wlat
berdasarkan susunan prsonalia dan jabatan yang dituangkan dalam SK D A n
Fakultas Kehhnan IPB No. 091PtKfKptd06.t 311978.
Perkembangan pengelofaan selanjutnya dilakukan krdasadcan 5K. Menteri
Kehutanan No. 687Mpts-fill992 tentang Penunjukan Komplek Hutan Gunung Walat
Sebagai Hutan Pendidikan. Dinyatakan bahwa pengeldartn kawasan Hutan Gunung
Wafat sefuas
* 359 Ha sebagai Hutan Pendidikan dilalrsanakan krsama antara
Fakuhs Kehutanan IPB dan Pusat Pendidikan Latihan KehutananlBslai Latihan
Kehutanan (BLK) Bogor. Keputusan ini berlaku sejak tanggal 24 Januari 1993.
Koadaan Fisik
Letak dan Luas
HPGW terfetak pada 6'53'35"
- 6'55'10" LS dan 10Ei047'5W- 106"51'30"BT.
Semra adrninistrasi pernerintahan HPGW termasuk dalam wilayah Desa
Hegarmanah K m a t a n Ciintayan Kabupaten Sukabumi, sedangkan semra
administrasi Kehutanan termasuk dalam wilayah BKPH Gede Barat, KPH Sukabumi
Perurn Perhutani Unit I l I Jawa Barat.
Luas kawasan H P W adalah k 359 Ha, terdiri dari 3 blok yaitu blok tirnur
(Cikatornas) seduas 120 Ha, blQk barat (Cimenyan) wluas 125 Ha, dan blok tengah
(Tangkalak atau Seuseupan) seluas 114 Ha.
HPGW terietak pada ketinggian 5Q8-700 rn dpl dengan topografi yang
bervariasi dari hndai sarnpai bergelambang terutarna di m i a n Sdatan, d a n g k a n
di bagian Utafa mrnpunyai topogM yang semakin berat. Kondisi topografi di areal
tersebut adalafi krgunurg (98 Ha), krtruici (42 Ha), bergelambang (23
Ha),
hrumbak (9 Ha) dan &tar (4 Ha). Terdagett dua titik trianguhsi yaitu di hgian
tengah punggung bukii patok KQ. 2212 pada ketinggian 676 rn dpl dan di bagisan
fimur patok KQ. 2213 pada ketinggian 726 m dpl yang merupakan ternpat tertinggi di
HPGW (Fakultas Kehutanan, 1978).
Keadaan tanah pada kawasan ini merupakan komplek dari pudsolik rnerah
kuning, 6afowl dan litosol yang bsmsal dari batuan endapan den kkuan di daerah
bulit (Fakultas Kehutanan, 1978).
Menunrt klasifikasi Schmidt dan Fergusan, daerah Gunung Walat twrnasuk
iklim fipe A (basah) dengan nifai Q = 14,3% - 33%. Bedasarkan data curah hujan
Gunung Walat tahun 198Q sampai 1992 dikdahui banyaknya curah hujan p e r tahun
berkisar antara 1600 - 4400 mm, dengan rata-rata curah hujan pertahun sebsar
2966 mm. Suhu minimum pada malam hari W°C, sedangkan subu maksimum pada
siang hari 30°C.
Pada tragian Barat Daya kawsan ini terdapat areal wmlihan dengan jsnis
batuan Karst, Wingga di wilayah tersebut terbentuk k k r a p a gua alam
kawflgamping. Salah satunya adalah gua ahm Cipreu yang terbentuk dari batuan
karst yeng saat ini
akan dikembangkan sebagai obyek rekfeasi speleolagi. Bqian
Sdatan mmilik aanak sungai yang brair sepanjang tahun yang merupakan sumbet
air bersih yang penting bagi rnasyarakat sekitarnya.
*
Keadaan B i d k
Keadaan vegetasi HPGW didominasi deh bebrapa jenis pohon yang
sebagian besar acfalah hutan tanaman yang diinarn sejak 1958, yaitu damar
(Agathis tumnth&Wia)seluas 125 Ha, t usam (Pinus merkusir) wluas 100 Ha, puspa
(Schima walkhid seluas 325 Ha. Juga terdapat smokeling (Dajbergia latifolia),
akasia (Am& auriwiifmnis),rasamala (Alfingia @x&s~]dan beheraw jsnis asli
yang masih diprtahankan, Dari jenis pohon-puhan ini, pahan damar mernkdican
sumbangan ekunmis baik untuk rnasyarakat juga pngelola HPGW karena
getahnya (kopal) dapat disadap dan dijual.
Setain pepohonan terdapat juga jenis paku-pakuan, epifrt dan berhgai jenis
rumput-rumputan. Befserapa jenis paku-pakuan dapat dikonsumsi rnasyara)raf
sebagai k h a n pangan, selain itu juga beberapa spesies merupakan tanaman hias.
Begifu juga dengan eprfrt beberapa diantaranya rnerupakan tanaman hias.
Sedangkan rumput-rumputan bebefapa jenis mentpakan tanamarr hias disamping
juga dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan bawah dan semak
herba yang ferdapal di sans antara bin: alang-alang (Impemta cyfndrica),
harendong (IWeIasfoma maiabatricum), jsnis paku-pakuan w s d i pakis areuy
(Nekanie scamkn), mne [Seagindh @am)serta rumput-rumputanseperti antaran
(VWa udomta), jampang (Pfimfmphus compmssus), jukut ki paif (PaspaIIum
~ o n ~ ~ g a ttekj
~ m(Kyljnga
),
mmocepl~ls)dan sebagsrinys, Tumbuhan obat yang
terdapat di HPGW antaranya: kayu manis (Cinnamomumzeyfaniwrn],jahe {Zkgiber
ominale), kencur (Cappads m m a n t f i a ) , ternulmmk (Cunurn~xanifmmmza)dan
kapulaga (Amamurn cardamomurn) (Parakassi ei a!., 1982 dahm Gunduyw, 2QQ2).
HPGW juga merupakan habitat kberapa jenis satwa liar krupa musang
(Pemdoxums hem%phmMus),monyet ekor panjang (Macam faskularis), kelinci
liar (Nesdagus yl.), kjing ( C a l ~ ~ ' u m
sp.),
s h b i hutan (Sus s m f a ) dan betrerap
jenis burung. B u r u ~ u n itu
t ~h p a kutilang (Pymonwfus au$gasfetj, prkutut
(GoepeIia stn'afa), bunrng madu (nedatjnia jugularis pectoiads) dan bunrng
srengenge (AMreptes melemsis myshmlis) (Sugiarfo, 1993 dalam Gundoyo,
2002). Terdapat juga beberapa jenis reptil: ular
(myton sp.), triawak (\/amnus
salvafuf),kadai, tokek, dan bungion. Disamping itu diperkaya p u h dengan jenis nrsa
( C ~ W Utimomsis
S
dan C. unicalar) dan terdapat pula lebah hutan ( d n g , tawon
gung Apis damfa).
HPGW terietak di desa Hegarmanah yang luasnya 1488,328 Ha, mliputi 8
kedusunan dengan jurnlah Rukun Warga (RW) sebanyak 10 dan jurnlah Rukun
Tetangga (RT) sehnyak 45. Berdasarkan &atislik dssa Hegarmanah pada tahun
2001 jumlah penduduir adalah 7101 jiwa, terdiri dari 3528 lakiaki dan 3573
perempuan dengan jurnlah kepaia keluarga 2172 dengan kepwhtan 480 j i i k r n 2 .
Tabel? bexikuf rnerupakan tinuan keadaen jumlah psnduduk di desa Hegarmanah.
1
-
Jumlah RT
Jurnlah KK
Jurnlah Warga
1
6
225
989
2
5
279
725
3
6
412
4365
4
4
182
669
5
5
190
649
6
3
115
420
7
159
329
8
2
7
321)
1245
9
4
-1 76
469
~ukunhrga
10
-"
Jumlah 10
-"
3
45
-.
114
"
2172
-
241
73 01
"
Sumber Potensi Desa Hegarmanah (2001)
Sebagian h
r penduduk bematapendmian di bidang pertanian, yaitu
agroforestry brupa kebun campuran, pekarangan dan persawahan (71%) baik
sebagai petani pernilik, maupun petani penggarap/buruh tani. Ada juga yg beirerja
sebgai pedagang, supir, peternakan, guru, jasa dan kerajinanfindustri irecil(20,Ph)
dan wlebihnya pngangguran f8,8%) (Potensi Desa Hegarmanah, 2001).
Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan tingginya kebutuhan akan
Iahan untuk trerbagai kepentingan, ditunjang pula ofeh sebagian b-r
penduduk
bermata pencaharian di bidang peftanian menyebabkan diperlukan lahan dalarn
jumlah yang besar. Kenyataan yang ada kepmilikan sawah dan tegahn rebatif kecil
dan banyak yang mewpairan buruh tani dan pmggarap yang urnurnnya M a y a Mli
rendah sehingga tidak mampu mernbli lahan. Keadaan sasial ekonomi ini
merupakan faktar pendorung untuit rnelakukan kegiatan ekonami dahm hutan untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Kegiatan ekonwni di gunung Walat sudah krlangsung lama, sejak rnasitr
dikelola deh Belanda tahun 1925 dirnana masyarakat msm
KQNTRIBUSINYA TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR
EM1 RQSLINDA
PROGRAM PASCASARJANA
IMSRTUT PERTANIAN BUGOR
2002
ABSTRAK
EM! ROSLINDA. Nilai ekonorni Hutan Pendidikan Gunung Walat dan k~ntribusinya
terhadap masyarakat sekifar. Dibimbing oleh DUDUNG DARUSMAN dan IROiKA
MANSURNilai hutan selama ini lebih mernperhatikan nilai yang tangible sedangkan
potensi hutan yang intangibk wring diabaikan, padahal sebagai suatu ekosistem ,
hutan harus dinihi s-ra
utuh. Dahm penelitian ini dihkukan panilaian hufan baik
yang tangible maupun yang infangible di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW)
dan desa sekitar HPGW untuk menunjukkan s-ra
objskfif dan kuantitatif nilai
ekonmi hutan wbagai ekosistem yang utuh dan kontribusinya tethadap masyarakat
sekifar. Penilaian ditakukan terhadap nilai biornasa, hidmlogi, produksi, kesejukan
dan serapan Icattmn. Penenfuan nilai ekanarni difakukan &ngan metode &aya
pengadaan dan m w e perideman langsung (harga pasar).
Bsrdasarican niiai yang dikorbankan nilai ekonmi total HPGW adalah sekmr
Rp 5 . n t -188.216 (Lima milyar tujuh ratus W l a s jufa seratus delapan pululr
delapan ribu dua patus enam bdas rupiah) per tahun. Oirnana sebagian besar
dipetol~hdari nihi yang intangible sebesar 63,81%, sdangkarr sebbihnya benrpa
nilai hngibk 36,09% dimana kayu behntribusi 22,66% dari total nilai HPGW.
Konlribusi HPGW kffiaclap rnasyarakat Hegarmanah sebesar Rp 2.406.464.263
(Dua milyar empat ratus enam juta empat ratus snam puluh ernpat ribu dua ratus
enam puluh tiga rupiah) p e r tahun atau 42,1% dari nitai total HPGW.
Sedangkan kidasarkan surplus konsurnen niIai ekonorni total HPGW s e b r
Rp 8.468.785+997(Delapan rnilyaf ernpat fatus enam puluh delapan juta tujuh ratus
delapan puluh lima ribu sembilan ratus semblsn puluh tujuh rupiah) per tahun. Nilai
intangible mernberikan kontribusi 70,99%, dan selebihnya Z9,Of % taenrpa nilai yang
tangible termasuk didalarnnya kayu berkontribusi 15.28% dari total nilai HPGW.
59,2% nilai ekunorni disumkngkan pada masyarakat s e h r atau ssbesar Rp
5.016.844.232 (Lima milyar enam befas jlmta delapan ratus empat puluh ernpat ribu
dua ratus tiga pubh dua rupiah) per tahun.
Hasil pnditran ini menunjukkan k h w a nitai ekonorni kayu kbih rendah
dibandingkan dmgan nilai tdaf hufan; namun demikian, tanpa kayu tidak akan ada
hutan dan sefunrh nilai yang tainnya. Karena itu, pengelalaan huhn bedasarkan
kayu yang dilakukan saat ini mernerlukan perhatian lebih sen'us. Kuntn'busi hutan
untuk kesejahteraan masyarakat %Mar sangat tinggi, hal ini mernerlukan
pengelohan hutan yang tepat dan hati-hati untuk mmpertahankan fungsi sosiat
ekonorni hutan.
ABSTRACT
EM1 ROSLINDA. The Ecunmic Value of Gunung Walat Educational Farest and Its
Contribution to the Surrounding Cwnrnunity. Under supervision uf DUDUNG
DARUSMAN and IRDIKA MANSUR.
As an ecosystem which support almost overall needs of human being, faresfs
Rave both tangible and intangible values. However, the tangible value has gained
far more attention than the infangibb value, This has resultd in the underestimation
of the total value d the forest leading to the rxrmrersion of forest areas into other
more tangibly profitable usages, and miss-management of the farest. In this projed
the taqibb and intangible values of the Gunung WaM Educational Farest (GWEF),
a 359 Ha plantation forest, have b n studhd, The contribution d the forest to the
welfare of the surrounding community has also been measured. The tangiMe and
intangible products of the forest being valuafed were grouped into biomass,
hydrologic-al roles, micrw=lirnate, and carbon starage. While the economic values
were calculated b a d on the opportunity cost and msumer's surplus mefheds.
The resufts showed that based on fha opportunity mst method the totat
emnornic vaues (bngibde + intangible values) of the G M F was Rp 571I,?
88,216
per year, where tangible and intangible products cantributd 36.09% and 63.91% of
the value, m p c h d y . The value of the wrnmercial timber in the forest contributed
only 22,66% of the total value. The mntfibution of the forest to the surrounding
communrty was Rp 2,406,464,263 (42,1% of total value) per year.
hbamvhik, the told economic d u e of the forest based on the c a n s u m i s
surplus gave higher value than based on the former mefhscl of #hulation, i.e. Rp
8,468,785,997 per year, where tangibk and intangible products own29.01%
and 70.99% of the total value, respedively. The value of t h e carnrnercial timber was
only 15.28% of the total value. By using this method d cakulation, the contribution
of the GW€F to the surrounding community was Rp 5,016,844,232 (59,2% of the
total economic value) per year.
This study has showed that the mnornical value of timber was very low
compared with the total value of the forest; however, without trees there will be no
forest and ali other values may k nonexisting. Consequently, the current timberbased forest management n d s further mnsidaratiwn. C~ntribhonuf the forest to
the welfare of the surrounding community was very high urging careful management
of the forest to maintain this social economic Pde ufthe forest.
Dengan ini saya menyataksn bahwa fesis yang berjudut
Nllai Ekanomi Hutan Pendidikan Gunung Walat dan
Kantribusinya Terhadap Masyarak3at Sekhr
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan k l u m pernah dipublikasikan.
S m u a sumbr data dan informmi yang digunakan tdah dinyEltakan =ra
was
dan dapat diperiksa keknarannya.
Bogar, November 2002
e
NILAI EKONOMI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG W A U T DAN
KONTRIBUSINYA TERHAOAP MASYARAKAT SEKEAR
Tesis sebagai salah satu syaraf untuk memperuleh gehr
Magister Sains pada
Prugram Studi llmu Pengetahuan Kehutanan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANlAN BOGOR
20Q2
Judul Tesis
: Rlilai Ekunomi Hutan Pendidihn Eunung Watat dan Kantribusinya
Terhadap Masyarakat Skitar
Nama
: €mi Roslinda
NRP
: PI4500002
Program Studi: lfmu Pengetahuan Kehutanan
(Pmf.Dr.lr. Dudung Damsman, M A . ]
Ketua
A ~ g d a
Kdua Program Studi
llmu Pengetahuan Kehutanan
(Pmf.Dr. Ir. C-p
. (Dr.Ir. Irdika Mansur, M.for.Sc)
Kusmana, M.
Tanggaf Lulus: 28 OMaber 2QQ2
Penulis dilahihn di Sambas @a tanggal 8 Mei 1971 dari ayah J. Syahriaf
(alm.) dan ibu Hasibah. Penulis rnempakan putri pertama dari ernpat bemudam.
Tahun 1989 pnulis lulus SMA N-ri
I Pantianak dan pada tahun yang sama
masuk pada Fakuhs Pertanian Jurusan Kehubnan Univmihs Tajunggura. War
Sarjana Kehufanan diperokh parla tahun 4995. Tahun 2000 penulis rnernpedeh
kesempafan untuk melanjutkan studi pada Program P-jam
lP8 program
studi tlmu Pengekahuan Kehutanan dengan bezsiswa dari SPPS.
. Sejak tahun
1997 sampai sekarang penuiis bekerja sebagai staf pengajar
Fakuttas Kehuhnan UniversitasTanjungpura Pontianak.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena hanya k&at
rahmat dan karunia-Nya karya ilrniah ini berhasil diseksaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak Aptil 2Q02 ini adaiah pnilaian s u m k r
daya hutan, dengan judul Nilai Ekonomi Hufan Pendidikan Gunung Walat dan
Kontribusinya Terhadap MasyaraW Sekitar.
DaIam kesernpatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. fr.
Dudung Damsman, M.A. dan Dr.Ir. Irdika Mansur, M.Fw.Sc.&as bimbingan, saran
dan pengamhannya. Ungkapan terirna kasih juga disampaikan kepada orang tua
serta sefuwh keluarga, Eltas segala doa den kasih sayangnya.
Terima kasih disarnpaikan pula kepda:
1. Selunrh staf pengelola HPGW dan masyamkt Hegarmanah yang Mlah
membantu =lama pengurnpulan data.
2. Teman-ternan penulis selama pndiiikan di PPS-IPB program studi IPK 2000
(specially for bu Wardah) dan ternan-teman kos putri puspita, atas kerjasanwnya
yang baik dan yang tdah r n m M k a n domgan bagi kehrhasilan pnuDs.
3 . My
best fn'end Enggar dan keluarga di Cirnanggis yang telah banyak rnmbantu
pnulis =lama pndidikan di Bogor.
4. Bertr;agai pilrak p n g telah mernkntu penub.
Semoga hasil penelitian dalam karya ilmiah ini bermanfaat.
Nilai Ekonami ................................................................
Nilai Ekonorni Getah Damar .....................................................
Nilai Ekunomi Bibit Alami .........................................................
Nilai Ekanorni Pakan Ternak.....................................................
KawMwistik Masyarakat Pmwri Pakan Ternak ..................
Nib! Ekanomi ................................................................
Nifai Eironomi Tanaman Qbat ...................................................
Plilai EkonorniTanaman Hias ....................................................
Nifai EkomrniTanaman Pangan Liar ..........................................
Nilai EkonomiAir Rumah Tangga ...............................................
Karakteristik Masyarakat Pengguna Air untuk Rumah Tangga..
Nilai Ekmomi ................................................................
Nilai Ekonomi Air untuk Pertanian.............................................
krakeristik Masyarakat Pengguna Air untuk Perfanian .........
Nilai Ekonami ................................................................
Nilai Ekonomi Perlaclangan ......................................................
KaraMeristik Masyarakaf Peladang ....................................
Nilai Ekonomi ................................................................
Nilai Ekanomi Kesejukan .........................................................
Nilai Ekonomi Serapan Karban ................................................
Nilai Ekonomi HPGW dan Kontribusinya Pada Masyarakat .............
KESlMPULAN DAN SARAN ............................................................
Kesimpuhn ...........................................................................
Saran ..................................................................................
DAFTAR TABEL
Dafkar harga kayu yang diperjuatbelikan di sekitcitar HPGW ...............
36
Karakteristik sosial ekonami pencari dan pengguna kayu bakar .......
38
Ringkasan hasil perhitungan totat kesediaan untuk berkorban, nilai
yang dikorbankan dan surplus konsurnen pencari kayu h k a r...........
42
Nilai ekonomi kayu bakar yang dinyatakan dalarn satuan p r kg dan
p e r m3 ..................................................................................
42
Karakteristik sosial ekonomi pencari pakan ternak .........................
47
Jenis-jenis rumput dan dedaunan yang bias dimbit petani ............
48
Ringkasan h a i l perhitungan total kesediaan untuk berkoiban, nilai
yang dikorbankan dan surplus konsumen pencan pwkwn ternak .......
51
Distribusi pengguna air untuk rumah tangga bedasarkan sumkr air
yang digunakan .....................................................................
57
Karakteristik sosial ekanomi masyamkt pngguna air untuk
kebutuhan rumah tangga .........................................................
57
Kornponen-komponen biaya pengadaan air krdasarksn jenis
surnber air yang digunakan ......................................................
59
Ringkasan hasil perhitungan total kesediaan untuk krkarban, nilai
yang dikwrtaankan dan surplus konsumen air untuk kebutuhan rumah
tangga .................................................................................
61
Karakteristik sosial ekonmi petani sawah berpengairan (irigasi) ......
63
Ringkasan has$ perhiitungan total kesediaan untuk kkorban, nilai
yang dikorbankan dm surplus konsumen ppmakai air untuk
psrtanian ..............................................................................
66
Karakteristik sosial ekonorni pelstdang dalam HPGW ......................
70
Ringkasan hasif pkitungan total kesediaan untuk befirorban, nilai
yang dikorbankan dan surplus kunsumen peladang .......................
73
Ringkasan hasil prhitungan nilai ekunomi total HPGW brdasarkan
nilai yang diirorbankan clan surplus kwnsumen dengan nilai
kesejukan berdasarkan teknik analisis biaya ................................
77
Ringkasan hasif perhitungan nilai ekonami total HPGW berdasarlsan
nilai yang diko-nkan
dan surplus konsurnm dengan nilai
kesejukan menggunakan nilai rekreasi di WWCN ..........................
78
Rasio perhitungan nilai ekonomi yang dirasakan masyarakat
berelasailcan metode Maya pengadaan (Rp p r tahun) ...................
82
213 Nilai ekanmi berdasarkan penilaian langsung pada rnasyarakat
Hegarmanah .........................................................................
84
21 Kontribusi nilai ekonumi HPGW brhadap krt>agai pihak ................
85
I9
22
Ringkasan konttibusl nilai ekonumi HPGW temadap be-ai
pihak
86
DAFTAR LAMPIRAN
Peta Tata Batas HPGW............................................................
Peta Adrninistrasi HPGW .........................................................
?eta Potensi HPGW ...............................................................
Penentuan Nilai Ekonomi Kayu .................................................
Penentuan Nilai Elmnomi Kayu Bakar .........................................
......................................
Pewntuan Nila'r Ekanorni Air untuk Rumah "Tangga .......................
Penentuan Nilai Ekonami Air untuk Sawah ..................................
Psmntuan Nilai Ekanami Perbdangan .......................................
Penentuan Nilai Ekonomi Pakan Ternak
Penentuan Nilai Ekanami Kawjukan ..........................................
Penentuan Nitai Ekonomi Serapan Karfson ..................................
Daftar Pertanyan ..................................................................
PEMDAHULUAN
Nifai hubn biasanya hanya didasarkan pada nifai kayu dari tegatsan yang ada,
patensi lain yang terkandung di dafarn hutan rnasih dianggap intangible dan tidak
diperhitungkan. Padahaf hutan sebagai suatu ekusistem merniliki nilai intangible
yang sangat tinggi, itarenanya nilai hutan sekgai suatu ekaistern yang utuh perlu
diperhatikan.
Bebrapa pertelitian mengmai nifai hutan selain nilai kayu yang dikandungnya
telah dilakukan, tetapi hanya memperhatikan aspek-aspek tertentu dari manfaat
hutan yang intangible m r a terpisah. Sebagai wntoh adalah pnektiian mengsnai
nilai ekonorni air untuk rumah tangga dan pertanian (Damsman, 19951, nilai air
fWidarti, 19961, dan nihi mkreasi (Darusrnan, 1393; Damsman dan Bahwni, 1993).
Pendibn tentang nilai ekanomi hutan secara utuh sebagai saZu ekasistem untuk
hutan yang rnmgsrnban fungsi hutan lindung masih jarang difakukan, hbsrapa
penelitian seperti yang difakukan okh Agusfana (79%) rnengenrai nilai ekonomi
hutan mangrove dan Setiawan (2000) rnengenai nilai skonomi Tarnan Hutan Raya
Wan Abdul Rahrnan Propinsi Larnpung telah memasukiran nilai hutan sebagal
ekosistem, tetapi M u m memasukkan nilai kayu dalam penghitungan nilai ekanomi
tersebut. Untuk rnebngkapi pengetahuan mengenai nilai hutan w r a bbih bngkap
Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) akan digunakan sebgai rnodel/contoh
penghitungan nilai ekonomi yang mernasukkan nilai tangible yaitu berupa kayu, kayu
bakar, getah darnar, bihit alarn, pakan ternak, tanaman obat, tanarnan hias, tanarnan
pangan liar dan nilai intangible yaitu berupa air, praduksi, kesejukan, dan serapan
karban,
Kawasan HPGW awalnya merupakan pinjaman DirekSarat Jsnderal Kehutanan
pada lnstitut Pertankn Bogor (IPB) untuk digunabn sepedunya bagi kepentingan
pendidikan kehutanan, dan krdasarican SK Menteri Kehutanan No. 68?lK@s-
1111992 ditetapkan e a g a i Hutan Pendidikan. Kawasan dengan luas 359 Ha ini
memiliki patensi surnbardaya dam yang cukup tinggi, baik flora maupun fauna yang
merupakan sumber
mu babr, pabn temak, tanaman o m , tanaman pangan liar,
dan surnkr air bersih yang penting h g i rnasyaraka sewar, wrta mmiliki
panorama Aam yang &pat dijadikan obyek wisata alam.
Pentingnya pnelitian ini adaiah untuk mnunjukkan secara o Q M i dan
icuantitatif bahw hufan sebagai ekusi&ern yang ufuh merniliki nilai ekonomis yang
sangat tinggi dibandingkan dmgan nilai kayu saja. Sefain itu juga untuk
menggamhkan b m y a nilzli suMsdi yang diberikan deh hutan kegada
masyarakat sekbmya yang tidak pernah dihargai secara ekanmis. Hal ini pnting
untuk diketahui karena di masa yang akan d h n g keputusan pewkhan fungsi
hutan clapat dinihi keuntungan dan kemgiannya brdasarkan nilai skunomi yaw
kornprehensif, serta pengembangan pemanfaatannya bagi kepentingan peningkmn
peranan skmami kehutanan, baik lokal, wihyah, nasional maupun intemasianal.
Dengan dernihn diharapkan upaya pelestarian dan kekradaannya akan rnendapat
dukungan dari brbagai pipihak.
Sarnpai saat ini data kuantiiatg nilai eiconarni HPGW, antara lain rtilai biornasa
fkayu. kayu tbakar, g&h damat, bibit alam, pakan temak, tanaman ubat, tanaman
hias, tanaman pangan liar), nilai hidrologi (kebutu han rumah tangga dan psrtanian),
nilai produksi, nifai kesejukarr, dan nilai serapan karhn belum t e w i a sehingga
penifaian yang dilakukan febih bersifat subjektif dan kualitatif. Pengetahuan nilai
ekonomi sangal penling sebagai dasar &lam menentukan kebijjakan psngefolaan
yang krsifat objektiif dan kuantitatif.
Tujuan dan Kegunslan PemlWan
Tujuan pnefitian ini aclehh mnentukan nihi HPGW yang mliputi nilai
bmmasa (kayu, kayu bakar, getah damar, Mbit alam, p a b n temak, tanaman obat,
tanaman hias, tanaman pangan Car), nilai hidrulugi (kebutuhan mmah tangga dan
pertanian), nilai procluksi, nilai kesejukan, dan nilai serapan h-n,
serta
kuntribusinya tedmiap rnasyamkal w k r .
Hasif penelitian ini diharapkan berguna bagi kegiEttan pengelolaan HPGW
pada khususnya dan pngeldaan hutan m r a umum s&agai infarmasi yang dapat
digunakan dalarn menentukan kebijakan pengeblaan dan untuk mendapatkan
dukungan dari msyarakat dan instansi ierkait dalam upaya pelestarian hutan. Sertw
dapaf menyaclarkan stakeholders tentang nilai huZan yang sesugguhnya dan
kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat aekitar hutan.
TINJAUAN PUSTAKA
Hutan Pendidikan
Menurut Undang-undang N m o r 41 tahun 1999 fentang Kehufanan, di Bab It
Pasal 8 dinyatakan bahwa pemerintah dapat rnedapkan kawasan hutan tertentu
untuk tujlran khmus yang dipdukan
unfuk kepentingan
penelitin dan
pengembangan, pendidikan dan latihan, dan religi dan budaya. H P W merupakan
kawasan hutan dengan tujuan khusus yang ditetapkan pemerintah unfuk
kepentingan pedidikan kehutanern.
Masih rnengaw pada UU No 41, bahwa hwasan hutan dengan tujuan khusus
tetap rnengandung fungsi hutan sabagai hutan konservasi, hutan lindung dan hutan
produksi, Bekenaan dengan ha1 ternbut HPGW mengemban fungsi sebagai hutan
lindung. Dalam pengeblaannya hufan llindung ini dapat dimanfaatbn dengan tujuan
rnemperobfi manfaat yang optimal h i kesejahteraan selunrh masyarakat secara
berkeadilan dengan tetap menjaga kebstariannya, yaitu &rupa
pernanfaatan
kawasan, pemnfaahn jasa Ingkungan dan pernungutan hasil hutan bubn k a p . Di
dahm hutan pendidikan ini clapat dikkukan kegiatan pmelitian, pengembangan dmu
pengetahuan, pendidikan sebagai tujuan utamanya, disamping memberikan m a n M
lain bagi masyamkt sekiiar k i k lokal, wilayah, nasianal, maupun internasional,
Nilai Kawasan Hutan
Nilai (value) rnerupakan pefsepsi sexorang; yai3u harga yang diberikan deh
==rang
terhadap =u&u
pada suatu tempat dan w k t u tertentu. Kegunaan,
kepuasan, dan k m a n g a n mefupakan istilah lainnya yang dapat diterirna dan
berkonatasi nihi atau harga. Ukuran harga dientukan okh waktu, barang, atau uang
yang akan dikortrankan seseorang untuk merniliki atau menggunakan barang afau
jasa yang diinginkannya. Penilaian adalah kegiatan yang behaitan dengan
pembangunan kunsep dan rnetodalagi untuk metlduga nilai barang dan jasa (Davis
dan Johnson, 1987).
Penilaian peranan ekusistem, termasuk kawasan hutan, bagi kesejaMeraan
rnanusia rnerupakan pekejaan yang sarigal kompfeks, rnencakup brbagai faktor
yang behitan dengan nilai sosial dan polit*. Menurut Munasinghe dan M c N d y
(19941, rrilai suatu kawasan kanservasi sangat tergantung
+a
aturan-aturan
manajemen yang M a k u . Oengan Ma lain, nihi tersebut ditentukan tidak hanya
oleh faktar-hktor biakgi dan ekonorni tetapi juga oleh kelembagaan yang dibangun
untuk mengelda sumberdaya kawasan tersebut.
kunseptual, nilai total su&u kawasan terdin' atas niiai pnggunaan (RIP)
S-ra
dan nifai nan-penggunaan [MNP). Pembagian lebih lanjut mengmai nlai sugtu
kawasan manurut Munasinghe dan McNedy (1994) disajikan pads Gambar 1.
Sersara matematis Niki Ekonorni Total (NET) dapat dinyatakan sebgai beflkut :
NET = NP + NNP = (NPL + NPTL + NP) + (NA +NW)
dimana : NET
= nilai ekonorni total
NP
= nilai pnggunaan (use value)
NNP
= nifai nan-penggunaan (non-use value)
NPL
= nilai penggunaan langsung ( d i r d use value)
NPTL
= nilai penggunaan tidak langsung ondirect use value)
PIP
= nilai pilihan m a s depan (aption value)
NA
= nilai keberadaan {exisfsnm value)
NW
= nilai warisan (bequest value)
I Nilai Ekonomi Total I
Nilai Nonpenggunaan
I
I
Nilai Penggunaan
Langsung
1
Nitai Penggunaan
T i Langsung
Makarman
Fungsi ekologis
Biornassa
Pengendali banjir
Rekreasi
Periindungan badai
Pilihan
Kebwadaan
r Biodiversity
Konservasi habitat
-
Lain-lain
Habitat
Spesies langka
Kedapatan untuk dihitung f intangibility) manfaat individu makin
Gambar 1. Kategori nilai ekunmi lingkungan hutan tropis ( S u m k r : Munasinghe,
1994 yang diadaptasi dari Pearce, 1992)
P e a m d m Moran (1994) menyatakan k h w a nitai total tersebut Wak k n a r -
k n a r total karena: (1) tidak rnencakup keduruhan nilai, k u a l i nilai ekonomi, (2)
banyak ahli ekalogi rnenyatakan k h w a nilai ekonomi total beturn rnencakup sernua
nibi ekonomi karma ada bebetapa fungsi ekulugis dasar yang bersifat sinergis
sehingga nilainya lebih k s a r dari nilai fungsi secara tunggal. Hal ini sebelurnnya
juga tdah diungkapkan oleh Manan (1985) dari sudut rimbawan bahwa hutan
mempunyai fungsi set-baguna,paling tidak sebagai penghasif kayu, pengaturan M a
air, tempat Windung dan turnbuh kehidupan liar, penghasil pakan, dan tempt
rekreasi. Namun sangat sulit menetapkan Mas-batas fungsi tersebut secara tegas
karma adanya interaksi antara fungsdfungsi tersebut.
Penentuan nilai ekonomi sumberdaya alam rnenrpakan ha1 yang sangat
penting sebagai satah satu
bahan prtirnbangan dalam rnengabkasikan
sumberdaya alam yang semakin hngka. Munasinghe (4 994) tserpendapat bahwa
penilaian kontribusi fungsi skosistern bagi kesejahteraan masyarakat merupbn ha!
yang sangat kmpleks, mencakup faktw-faktor nilai sosial poliik. Contohnya adalah
nilai suatu kawasan hutan sangat ditentukan oleh aturan-aturan rnanajemen yang
betlaku untuk area! tersebut, maksudnya aEfalah nilai kawasan tidak hanya
ditentukan okh fairtor-faktur fisik, bbtik, dan ekonomi t&gi juga oleh kekrnbagaan
yang dibangun untuk mengdola sumkrdaya tersebut.
Kenyataan yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa hutan merupakan s u m b r
kehidupan bagi rnasyarakat di sekitarnya baik m
r
a ekulogi, ekonmi maupun
sasial. Akibatnya kawasan hutan digunairan unluk memenuhi kebutuhan tersebut
dan j i b tidak digunakan m r a bijaksana tentu saja akan mengancam
kebsfariannya. Keadaan ini disthbkan hutan rnerupakan khan yang rnenjdi
sumber biarnasa baik berup makanan temak dan kayu bakar, selain itu d a m
digunakan sebagai lahan perkmian dan hasil hutannya sebagal s u m k r rnakanan
yang dapat mmenuhi kebutuhan subsisfen masyarakat, dan yang bbih utama lagi
dengan menebang kayu di hutan merupakan cara temudah untuk mendapatkan
uang.
Oleh karena itu, dalarn kerangka pengelodaan k ~ s a hutan
n
pendidikan ini,
penentuan nilai ekonami hutan sebagai suatu ekmistem merupakan asp& yang
penting. Pengetahuan nilai elronorni dapat rnenjadi landasan dalarn rnenjmb
psrfanyaan: beraga nilai kompmsasiyang haw dibeikan b p d a rnasyamkat yang
sebelumnya telah rnengusahakan dan bertempat tinggal di kawasan ini. Atau upaya
apa yang dapert dilakukan untuk r n m h i k a n insentif ekonomi kepada masyarakat
sekiir. Sebagai hutan pendidikan sewajarnya daiarn kegktannya haws &pat
rneningkatkan p m h a m a n masyarakat fsntang hutan, bahwa hutan sebenamya
m m k r i k a n kontribusi yang sangat besar dalarn kehidupan ekonorni mereb,
sehingga masyarakat &pat berpartisipasi mendukung dan menjaga kawasan hutan
ini. Safah satu alternatifnya addah kegiatan pengabdian masyarakaf IPB dsngan
melakukan pernbinaan dan peningkatan kuafias sumkrdaya rnasyarakat di mkiar
HPGW (Tim Pengembangan HPGW Fahutan IPB, 2001).
Menurut Peam dan Moran (1994) pada urnurnnya metods penentuwn nifai
ekonorni sumberdaya dapat dilakukan mdalui dua pendekatan yang msncakup
beberap teknik yaitu: pendebtan langsung clan pendekatan tidaft langsung.
Pendekatan fangsung menmkup teknik-teknik yang mengupayakan mempedsh
penilaian secara langsung dengan rnenggunakan percobaan dan survey. Teknik
survey fkuesioner) terdiri atas duw tipe yaitu perolehan rangking [contingent rangking
h
IU
V
E
H
4F
!ar
3.
2
B
ur.
3
IG
-L
atau kesediaan untuk menerirna kornpensasi akibaf adanya kenrsakan lingkungan di
wkitarny a (Pea-
&n Muran, 1994; Hufschmidt ef a!., 1983).
Kesecfiaan rnembayar atau menerima merekksikan preferensi individu
terfiadap @rubahan suatu lingkungan dari k d a a n awal (Qa) rnenjadi kondisi
lingkungan yang lebih baik
(a1).
Kesediaan rnernhyar tersebut d a m dinyafakart
dalam bentuk fungsi sebagai brikut (Peaiw dan Moran, 1994):
dimana W P i = k e d k a n mernbayar rumah tangga ke i,
,P
Pd
Si
Ei
= harga dari pnggunaan sumkrdaya tingkungan,
= h a w substitusi untuk penggunaan sumbrdaya lingkungan,
= karaMeristik sosial ekonomi rumah tangga ke i.
= galatacak
Kesediaan -rang
untuk msmbayar sejumlah hrang rnenggambarkan
manfaat marginal pa& tingkai konsurnsi tersebut. Dengan melihat jumlafr yang
dikonsumsi dan k d i a a n rnsmbayar m a b dapat & b a t lrurva fungsi manfaat
marginal barang atau jasa tersebut. K U M ~ini b i a s disebut dengan kurva
permintaan Marshal seperti yang disajiican pada Garnbar 2 (Hufschmidt ef al., 19831,
kuwa tersebut menggarnbarkan jurnlah barang atau jasa yang akan dibeli oleh
konsumen dahm suatu pasar =lama p r i d e waktu tertentu pa& berbagai harga.
Kdebihan dari kurva Marshal ini adahh d a m diestimasi wmra langsung den
digunakan untuk rnengukur kesejahteraan melalui surplus konsumen.
Surplus kmsumn rnerupakan wlisih antam kesediaan untuk membayar
dengan jumlah yang dilbayarkan okh konsurnsn untuk suatu p d u k . lni
menunjukkan bahwa konsumn mnerima atau mendapat nilsri kbih dari harga yang
dibayarnya. Surplus konsumen rnenceminkan manfaat yang diperuleh karena
konsuman d a p l mernbeli sernua unit barang pada tingkat yang lebih rendah. Dabm
Gambar 2, ksarnya surplus kansumen adaiah luas bidang yang tedetak antara
kurva permintaan dengan garis harga.
+ Kurva Permintaan
Surplus Konsumen
Jumlah yang dibayar konsumen
Jumhh barang
Gambar 2.Kurva permintaan individu. Pada tingkat: suplai OQ* nilai marginal barang
yang ditawariran adahh OP*. untuk rnendapatkan barang sejumlah Q*
jumhh korbanan yang hams clikduarkan adalah OP*MQ* dan daerah
P M P msnrpakan surplus konsurnen (HufMmicft et at., 983)
Pendebtan yang didasarkan pascfa kuwa permintaan dapat dibagi rnenjadi dua
yaitu : prrnirrtaan diukur dengan mengarnafi prefemnsi individu p d a barang atau
j a a lingkungan melalui kuesioner dan perminlaan dinysrtakan dengan rnengamati
pembayaran individu terhadap barang afau jasa lingkungan yang dinikmati melalui
p a w (AgustQno, 1996). Prosedur pnilaian dapat dlakukan secara hngswng
dengan rnenggunakan teknik sunrei atau tidak langsung dengan penentuan
preferensi konsumen melalui observasi pasar.
Kesedlaan rnernkyar dan surplus konsumen telah sering digunakan sebagai
ukuran dalam menentukan nilai sumberdaya (Davis dan Johnson, 1987). Teknik
penilaian yang didasarkan pada pemintaan individu dengan rnenggunakan
pendekatan kesediaan mmbayar pada dasarnya sama dengan kesediaan
mernbayar sekdampalt individu pada berbagai tingkat manfaat (Darusman, 1993).
Teknik ini telah digunakan antara lain dalarn rnenentukan nilai air untuk rumah
tangga dan pertanian (Darusrnan, 19951, permintaan air (Widarti, 19961, perminlaan
rekfeasi (Darusman, 1993: Darusrnan dan Bahruni, 1993).
METODOLOG! PENELiTlAN
Kerangka Pmikimn dalam Pemwahan Masalah
Untuk menarik perhatian pengarnbil kebijjakan pengeldaan hutan di tingM
nasional maupun regional, pengeloh HPGW hams mampu memkri garnbaran yang
jelas tentang sumbangan !cawasan hutan terhadap ekonomi di daerahnya maupun
nasional. Kendalanya, sampai saat ini prhitungan terhadap nilai ekonomi HPGW
k l u m pernah dilakukan. Baik rnasyafakat, pengarnbif kebrjakan, pengelola HPGW
dan instansi terkait k l u m rnerniliki data kuantitatif tentang nilai ekonwni yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pengetolaan yang Wrsifat obyeicti
dan meyakinkan. Hubungan k k r a p a faktor yang terkait dengan penmahum niki
ekonami HPGW disajihn pada Garnbar 3.
Gambar 3. Pentingnya pmg-huan
nilai ekwnomi dalam kerangka pmecahan
masalah dan pengdolaan HPGW
'3
:
Gamhr 3 rnemperlihatkan bahwa pengetahuan rnengenai nilai ekonami
HPGW merupakan ha1 yang pnting, baik bagi pengefola, masyarakat maupun
insfansi tehit. Elagi instansi terkait, pengetahuan nilai ekonomi HPGW dapa!
dijadikan dasar &lam rnemberikan dukungan secara politis bagi pngelola dalam
upaya-upaya rnengoptrrnalkan pernanfaatan dan pelestariarr, Sedangkan k g i
msyarakat, pengetahuan tentang nilai ekunorni pada HPGW diperkirakan a h
meningkatkan persepsi dan sikap positif terhadap upaya pengelolaan, pemanfaatan
dan pekstarian HPGW. Dukungan instansi terkait dan aikap positif dari masyarakat
airan membanfu kekrhasilan upaya pengelola dalarn mencapai pengekhaan dan
manfaatan serta pelestarian HPGW.
Atas pmikiran tersebut, maka strategi dafam pemecahan masalah
pengeiolaan HPGW safah satunya hams dimulai denpn rnenentukn ntbi ekonumi
barang dan jasa yang ada dan dapat diberikan aleh kawasan tersebut, temtama
kepada rnasyafakat sekitarnya. Untuk flu, langkah yang ditempuh daiarn penelitiian
ini adalah menmtukan nilai ekanwni total HPGW. Serhubung terbatasnya dam,
waMu dan tenaga, pendilian ini d i m s i pada nilai penggunaan, yaitu beberapa
barang dan jasa yang telah dimsakan langsung rnaupun tak langsung abh
masyarakat yang tinggal di sekitar hufan, yaitu berupa biamasa (kayu, kayu bakar,
getah damar, bibit alam, pakm temk, tanaman o k t , tanaman pangan Liar, tanaman
Rias), air kfSih, fungsi produksi, kwejukan, dan swapan karbon.
Tmpat dan Waktu Penelitian
FerreWian dilaksanakan di HPGW dan d m Hegarmanab di Kecamatan
Chntayan KabupElten Sukabumi pada bulan Aptit sarnpai dengsan Agustus 2002
untuk prlgarnbilan data lapangan, pengoiahan data seda penulisan tesis.
LingkupWilayah Penelitisn
Penditian mencakup kawasan HPGW dan desa
Hegarmanab yang
wilayahnya behatasan langsung clengan HPGW.
Lingkup Hilai Ekonmi yang Dibitung
Nilai ekunomi tuhl kawasan hutan terdiri atas nilai penggunaan (use value),
nilai pilihan fapb-on value), dan nilai keberacfaan (exjstence value). Datarn penelitin
ini, nilai skortumi yang dihitung dibatasi p d a nilai penggunaan fuse vahe), yaitu
hasil yang dapat dikansurnsi semra langsung (yaitu nilai biomasa), dan nilai
penggunaan tidak bangsung, yaitu keuntungan yang bemifat fungsional (rndiputi
fungsi hidrologi, fungsi produksi, fungsi kesejukan, dan fungsi penyerap krbm)
yang dapat ditihat gada Gambr 4. Niiai Total HPGW cfitentuhn dengan rumus :
NT = NPt + NTPL = (NB)+ (NH.e NP *. NK + NC)
dimana: NT
= Nlai Total HPGW
NPL = Nilai Penggunaan Lawsung
NPTL = Nilai Penggunaan Tidak Langsung
NB
= Nilai Biomasa, (kayu, kayu bakar, gelah damar, bibit, tanaman &at,
pakan ternak, tanaman hias dan tanaman pangan liar)
NH
= Nilai Hidrologi, (nilai air unfuk perternian dan rumah tangga)
NP
= Nilai Produksi
NU
= Nibi Kesejukan
NC
= Nilai Serapan Karfxrn
I
Nilai Ekonomi HPGW
Tak Langsung
I
/I
+I
I
kayu bakar
~ e i a hdamar
I I
air m n i a n
I
pakan temak
tansman obat
rn tanaman hias
Gamtsar 4. Unsur-unsur yang dihitung untuk menentukan nihi ekonorni HPGW
Subyek PemWan
Subyek penelZtian ini adalah rnasyarakat frurnah tangga) yang ada di sekitar
kawasan dan pengelola HPGW. Untuk masyarakat diutamakan yang aMi
mengarnbil manfaat di kawasan hutan, seperti pengambil kayu bakar, pengambil
pakan temak, pengambif getah damar, pengambit bibit, pengumpul tanaman hias,
pernungut tanaman pangan liar, pemakai air, pekerja di prayek agroforesty, yang
diperkirakan kegiatan tersebut rnemkrikan nilai manfaat ekonomi yang berarti bagi
Untuk pendugaan nilai biornasa, nilai hidrologi, nilai pruduksi, nilai kesejukan,
dan nilai serapan kartwn diarnbil sarnpel desa secara purposive jraitu desa
Hegarmanah, sedangkan pengambifan sarnpel dilairukan secara acak. Jurnlah
sarnpel (responden) diarnbil sebanyak 100 orang.
Populasi pnefitian untuk masing-masing nifai ekonomi yang dihitung adalah
sekgai brikut:
( 3 ) Urrfuk penentuan nilai kayu bakar, nilai pakan temak, nifai tanaman pangan liar,
nilai air rumah tangga, dan nifai air pertanian (sawah) adahh masyarakat desa
yang wilayah desanya berbatasan tangsung dengan HPGW
(2) Untuk pnentuan nilai getah damar, nilai bibit, nilai fanaman a m ,nilai tanaman
hias dan nilai produksi (tanaman semusim dan tanaman tahumn), populasi yang
digunakan adalafi masyarakat yang melakukan kegMan tersebut, rnasyarak
yang &&clang dahm kawasan HPGW, dan rnereka yang bekqa di proyek
agrdorestw.
(3) Untuk penentuan nilai kayu, nilai kesejukan clan nilai serapan kaftron addah
pengelda HPGW.
Untuk melitrat: patensi tanaman OM,
tanaman hias dan tanaman pangan liar
dibuat petak cuba berbentuk jalur pada j a b
&ma yaitu jalur yang wring dilalui
masyarakat. Panjang jalur yang dibuat adacfalah -t- 50 rn di kanan kiri jaiur yang saring
dilalui masyarakat. Sedangkan untuk potensi kayu, getah damar dan bibi
alami
diperoleh dari hasl pmktikum inventarisasi hutan yang tdah dilakukn dan data dari
pengelah MPGW.
Data yang Oikumpulkan dan Cam Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan rneliputi data primer dan data sekunder. Data primer
adafah data yang diperabh secEtra langsung dari responden yang dikumpulkan
melalui wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur) dan pengukuranfpengarnatan
langsung di lapangan. Data sekundsr krupa da€a keadaan umum HPGW dan dssa
Hegarmanah wrta d a t a d t a penunjang lainnya dikurnpulkan rnelalui penefaahan
pustaka, laporan, tmtatm dari badan pengdoh HPGW, Fahutan tPB, dan instans!
yang terkad (Kearnatan, Dinas Kefiutanan, dan lain-lain).
Pendugaan Nlai Ekonomi
Penervtuan nilai ekonomi MPGW yang rneliputi total kesdiaan mernbayar,
biaya pengeluamn, dan surplus konsumn didasarkan pada kesediaan untuk
mmbayar dari konsurnen untuk rnengkansumsi harang atau jasa yang diperdeh
dafi HPGW. Penentuan nilai ekonorni biornasa, produksi dan air dihkukan dsngan
msnggunakan kurva prmintaan Marshal yang tahapnnya adelah sekmgai krikut:
fl)Metlentukan mdel (kurva) permintaan, yaitu meregresikan perminfaan (Y)
dengan harga (biaya pengadam) dan fafakfor-faktor sosial ekanorni yang
mempengaruhinya dengan model sebgai berikut:
dimana
Y
= perrnintaan atau kansumsi (satuanlkapita)
XI
= harga atau Maya pengadaan (Rpfsafuan)
= intemp
pj,w,,.n= koefcsien regresi
X , , , = peubah kbaslfakfor sosial ekonumi
Bqt,z,,.n
,
.
Penentuan model terbik dilakukan dengan rnenggunakan metode "Stepwise
Regression" dengan perangkat lunak Minitab.
(2) Menentukan intersep baru
p& fungsi
permintam dengan pubah bebas XI
dalam k d a a n faktor lain (X2, X3*...Xn)tetap. Carst pmghitungannya adaiah
(3) Menginversi pwsirnaan fungsi asal sehingga XI menjadi peubah tak bebas
dengan Y sehgai pubah b e h s :
(4) Menduga ra&rata
kesediaan membayar (utility) dengan menggunakan
f ( Y ) = fungsi prmintaan
(5) Menentukan nilai XI (harga brangltriaya pengadaan) pada saat Y dengan car&
mensuktitusikan nilai Y pada persamaan :
XI
(6) Menentukan
=
y
- Po'
P1
nilai yang dikorbankan oleh konsurnen dengan cam
mengalikan Xt fhasil langkah 5) dengan Y.
(7)Penghilungan nilai tatal kesediaan rnernbayar, surplus kansumen, dan harga
yang dibayahn dengan mra menggandakan nPai pada paint (4) dengan
pengganda untuk populasi.
Hilai Ekanami Kayu
Nilai kayu diduga dari potensi kayu yang &a di Gunung Walat dan dikafikan
dengan harga kayu yang beriaku di pasaran,
dimana : HK = harga kayu (43/m3)
VK
=pQtensi kayu(m3)
hk
=bargahyudipasaranf~plm~)
Nilai Ekanomi Kayu 8akar
Harga (biya pengadam) kayu bakar diduga mlalui pendskafan biaya
pengganti berdrrsafkan curahan waMu yang dipergunakan untuk rnefigumpulkan
kayu bakar dengan rumus wbagai befikut:
dimana :
tlKtrI= hafga kayu bakar (Rpfikat)
Vi
=jumlah kayu bakar yang dihasilkan pencari ke i fikat)
Penentuan nilai ekonomi kayu bakar didasarkan pada konsumsi kayu hkar
per kapita, sehingga nilai pengganda yang digunakan adalah jumlah penduduk di
wilayah penelitian.
Nilai ekonwni getah damar diduga d a l u i pendekatan langsung dafi harga
pasar yang Waku di tingkat petani penyadap dan pengekla HPGW, dengan
rumus:
H G = VGxhg
dimana: HG = harga damar.(RFrfkg)
VG = volume darnar yang diprociuksi (kg)
hg = harga darnar di pasaran (Rpkg)
Penetltuan nilai ekonorni getah darnar didasarkan pada potensi kap agathis
per Ha, sehingga nlai penggzmda yang digunakn adafafi potend pohon agathis di
wilayah peneiitian.
Niiai ekunomi bibit (anakan ebm) diduga mlalui pndekatan langsung (harga
pasar) dengan nrrnus sebagai krikut :
HB, = VBxhb
dimana : HB1
VB
= harga bibit alarn(Rptbtg)
= jumhh bibi alam (btg)
hb = hargabibit yangdipasarkan (Rplbtg)
Psnentuan nilai ekonomi bibit didasarkan pada potmsi bibi alami per Ha,
sehingga nilai pengganda yang digunakan aclalatt pcvtensi bibit di wilayah pnelitian.
Ftilai Ekanorni Pakan Ternak
Unfuk pakan ternak niiai ekonominya diduga rnelalui pendekatan biaya
pengganti berdasafkan curahan waktu yang dipergunairan untuk mengurnpulkan
pakan ternak dsngan rumus brikut:
dirnana : HPI = harga pakan ternair (Rplkg)
VI
= volume pakan t e r ~ yang
k
dihasilkan pncari ke i (kg)
WP, = curahan waktu (jam) pencari ke i,
Nilai pengganda yang digunakan &a#& papulasi ternak prnakart palran
ternak (sapi, kerbau, kambing, dornba) yang terdapzrf di dunrh desa yang
wilayahnysa berbatasan dcngan HPGW
Nilai Tanaman Obat
Harga tanaman o m dihitung dengan menggunakan pendekatan langsung
(hama pasar) dari jenis tanawn obat tertentu dengan rumus mkgai krikut:
dimana : HO, = fiarga a k l (Rplkg)
VO = vdume tanaman OMyang dihasilkan (kg)
ho
= harga tanaman obat tertentu (Rpkg)
Nihi pengganda yang digunakan adalah potend tanaman abat yang ada cli
hkasi penelitian.
Nllal. Tanaman Hias
Harga tanaman hias dihitung dengan manggunakan pedelratan langsung
(harga pasar) bfhadap jenis tanaman hias terterrtu yang diusahakan, yaitu dengan
rumus sebagai berikut:
HH, = VFt x hh
dimana : HH, = harga tanaman hias (RplbQ)
VH
= volume tanaman hias yang dihasilkan (Mg)
hh
= harga tanaman hias yang dipasarkan (Rplbtg)
Nitai pengganda yang digunairan adatah pcvtensi tanaman hias yang ada di
lokasi penelitian.
Nihi f anaman Pangan Liar
Harga tanaman pangan liar dihitung dengan menggunakan pn&katan
langsung (hrga pasat), yaitu harga yang Rams dtkorbanbn untuir mngkonsurnsi
jenis tanaman pangan tertentu dengan rumus sebagai berikut:
HLI = VL x hl
dimana ; HLI = harga tanaman pangan liar (Rphkat)
VL
= volume tanaman pangan liar yang dihasilkan (ikat)
hl
= Aarga tanaman pangan fbr di pasaran (Rphkat)
Nilai pengganda yang drgunakan adalah potensi tanaman pangan liar yang
ada di foirasi penefian.
Nilai Air Rumah Tangga
Harga air dihitung bedasarkan parfa biaya pengdaan, yaifu biaya yang haws
dikurbankan untuk rnendapatkan dan rnenggunalran air tsrssbut dengan mmus
dimana:
MART
= h a r g a l b i pngadaan air responden ke i (Rp)
BPwiurn
= biaya pengadaan air rninum (Rp)
BpMandi
= biaya pengadaan air mandi fRp)
8Pc-,
= biaya pengacfaanair cucilkakus (Rp)
K~lnum
= kebutuhan air minum (m3)
KM%mtwti
= kebutuhan air rnandi fm3)
&ucin~~1~1$
= kebutuhan air cucilkakus (m3)
Nilai pengganda yang digunakan
untuk menentukan nibi total air rumah
Nilai Air Pertanian
Penentuan harga air sektor pertanian (sawah) dilakukan dengan pendebtan
biaya pengadan dengan rumus:
dirnana : l-lA&awah= harga pengadaan air sawah responden ire i f fagha)
8Pi
= biaya untuk mengalirkan air sawah respanden ke i (RpRh)
L,
= luas panen sawsh yang diari responden ke i (hdth)
Milai pengganda yang digunakan untuk rnenentukan air sawah adafah has
sawah yang terdapat di daerah penelitian.
Nilai Praduksi
Dalam menentukan nifailfiarga pruduksi dari lahan yang ditanarni tanaman
semusim rnaupun tahunan, difakukan berdasarkan @a
dimana : HL
L,
biaya pengadaanl
= harga lahan bagi responden ke i (Rplha)
= luas lahan garapan responden ke i thalth)
Nilai pengganda yang digunairan adalah luas lahan yang diusahakan untuk
kegiatetn pnanarnan tanaman m u s i r n dan tahunan di daprah pmdian.
Pefierrtuan nilai ekonomi kesejukan didasarkan pada analisis biaya dan
manfaat dengan met&
biaya ganfi yaitu biaya yang h a w dikorbankan unfuk
rnengganti jaw lingkungan yang dirusak dalarn ha1 ini untuk mendapatkan kesejukan
dengan rumus:
dimana: HK
= h a r p kesejukan (Rplfia)
BP
= biaya untuk rnempemleh kesejukan (RpEthn)
L
= luas bkasi psnelitian (ha)
Untuk rrtenentukan nilailharga dari penyerapan k a w n di lokasi penelitan
didasarkan pada analisis manfaat dan biaya, dengan rumus;
HC=VBxBJxCOxnC
dirnana:
HC
= harga serapan C& (Rpfion)
V8
= wlume biomass (m3)
BJ
= befat jenis kayu (kgfm3)
CQ
= kandungan karban dalam kayu(kg)
nC
= nifai karbon [Rptkon)
KEADAAN UMUM WILAYAH PENELlTlAN
Sejarah Pengeblaan Hutan Pendidibn Gunung Walat
Kmasan Hutan Gunung Walat merupakan pinjaman Direktorat Jenderal
Kehutanan pada IPB untuk digunakan seperlunya bagi kepentingan pendidikan
kehutanan yang Hair tahun 196W1969 dikelola oleh Fakuttas Kehutanan IPB. Sejak
dikeluarkannya SK Menteti Pertanian RI Nu. OO81KptslDJlll73 tentang penunjukkan
kornplek Hutan Gunung WaIat menjadi hutan pendidikan, maka pengelaban
kawasan hutan Eunung Walai seluas 359 Ha dilaksanakan afeh IPB dengan status
Rak pakai sebagei hutan pendidilran dan secara struMural k r a d a dibawah Unit
Kebun Perwbaan IPB dalam jangka waMu 2Q tahun.
Dalam pebkmnaan pengeld~lannya diangkat smrang Kepah Kebun
Percdman okh R d o r IPB untuk msmangku hutan pendidikan Gunung Walat.
kernudian Kepak Kebun Percoban mengangkt 3 orang staf pernbantu yang
dikukuhkan ofeh sum keputusan Dekan Fakuks Kehutanan No. 111f9'78 yaitu
meliputi staf perencanan, staf teknik lapangan, dan staf pengendalian, Sslanjutnya
tejadi perubahan strulrtur Pelaksana Pemangkuan HlPtan Gunung
Wlat
berdasarkan susunan prsonalia dan jabatan yang dituangkan dalam SK D A n
Fakultas Kehhnan IPB No. 091PtKfKptd06.t 311978.
Perkembangan pengelofaan selanjutnya dilakukan krdasadcan 5K. Menteri
Kehutanan No. 687Mpts-fill992 tentang Penunjukan Komplek Hutan Gunung Walat
Sebagai Hutan Pendidikan. Dinyatakan bahwa pengeldartn kawasan Hutan Gunung
Wafat sefuas
* 359 Ha sebagai Hutan Pendidikan dilalrsanakan krsama antara
Fakuhs Kehutanan IPB dan Pusat Pendidikan Latihan KehutananlBslai Latihan
Kehutanan (BLK) Bogor. Keputusan ini berlaku sejak tanggal 24 Januari 1993.
Koadaan Fisik
Letak dan Luas
HPGW terfetak pada 6'53'35"
- 6'55'10" LS dan 10Ei047'5W- 106"51'30"BT.
Semra adrninistrasi pernerintahan HPGW termasuk dalam wilayah Desa
Hegarmanah K m a t a n Ciintayan Kabupaten Sukabumi, sedangkan semra
administrasi Kehutanan termasuk dalam wilayah BKPH Gede Barat, KPH Sukabumi
Perurn Perhutani Unit I l I Jawa Barat.
Luas kawasan H P W adalah k 359 Ha, terdiri dari 3 blok yaitu blok tirnur
(Cikatornas) seduas 120 Ha, blQk barat (Cimenyan) wluas 125 Ha, dan blok tengah
(Tangkalak atau Seuseupan) seluas 114 Ha.
HPGW terietak pada ketinggian 5Q8-700 rn dpl dengan topografi yang
bervariasi dari hndai sarnpai bergelambang terutarna di m i a n Sdatan, d a n g k a n
di bagian Utafa mrnpunyai topogM yang semakin berat. Kondisi topografi di areal
tersebut adalafi krgunurg (98 Ha), krtruici (42 Ha), bergelambang (23
Ha),
hrumbak (9 Ha) dan &tar (4 Ha). Terdagett dua titik trianguhsi yaitu di hgian
tengah punggung bukii patok KQ. 2212 pada ketinggian 676 rn dpl dan di bagisan
fimur patok KQ. 2213 pada ketinggian 726 m dpl yang merupakan ternpat tertinggi di
HPGW (Fakultas Kehutanan, 1978).
Keadaan tanah pada kawasan ini merupakan komplek dari pudsolik rnerah
kuning, 6afowl dan litosol yang bsmsal dari batuan endapan den kkuan di daerah
bulit (Fakultas Kehutanan, 1978).
Menunrt klasifikasi Schmidt dan Fergusan, daerah Gunung Walat twrnasuk
iklim fipe A (basah) dengan nifai Q = 14,3% - 33%. Bedasarkan data curah hujan
Gunung Walat tahun 198Q sampai 1992 dikdahui banyaknya curah hujan p e r tahun
berkisar antara 1600 - 4400 mm, dengan rata-rata curah hujan pertahun sebsar
2966 mm. Suhu minimum pada malam hari W°C, sedangkan subu maksimum pada
siang hari 30°C.
Pada tragian Barat Daya kawsan ini terdapat areal wmlihan dengan jsnis
batuan Karst, Wingga di wilayah tersebut terbentuk k k r a p a gua alam
kawflgamping. Salah satunya adalah gua ahm Cipreu yang terbentuk dari batuan
karst yeng saat ini
akan dikembangkan sebagai obyek rekfeasi speleolagi. Bqian
Sdatan mmilik aanak sungai yang brair sepanjang tahun yang merupakan sumbet
air bersih yang penting bagi rnasyarakat sekitarnya.
*
Keadaan B i d k
Keadaan vegetasi HPGW didominasi deh bebrapa jenis pohon yang
sebagian besar acfalah hutan tanaman yang diinarn sejak 1958, yaitu damar
(Agathis tumnth&Wia)seluas 125 Ha, t usam (Pinus merkusir) wluas 100 Ha, puspa
(Schima walkhid seluas 325 Ha. Juga terdapat smokeling (Dajbergia latifolia),
akasia (Am& auriwiifmnis),rasamala (Alfingia @x&s~]dan beheraw jsnis asli
yang masih diprtahankan, Dari jenis pohon-puhan ini, pahan damar mernkdican
sumbangan ekunmis baik untuk rnasyarakat juga pngelola HPGW karena
getahnya (kopal) dapat disadap dan dijual.
Setain pepohonan terdapat juga jenis paku-pakuan, epifrt dan berhgai jenis
rumput-rumputan. Befserapa jenis paku-pakuan dapat dikonsumsi rnasyara)raf
sebagai k h a n pangan, selain itu juga beberapa spesies merupakan tanaman hias.
Begifu juga dengan eprfrt beberapa diantaranya rnerupakan tanaman hias.
Sedangkan rumput-rumputan bebefapa jenis mentpakan tanamarr hias disamping
juga dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan bawah dan semak
herba yang ferdapal di sans antara bin: alang-alang (Impemta cyfndrica),
harendong (IWeIasfoma maiabatricum), jsnis paku-pakuan w s d i pakis areuy
(Nekanie scamkn), mne [Seagindh @am)serta rumput-rumputanseperti antaran
(VWa udomta), jampang (Pfimfmphus compmssus), jukut ki paif (PaspaIIum
~ o n ~ ~ g a ttekj
~ m(Kyljnga
),
mmocepl~ls)dan sebagsrinys, Tumbuhan obat yang
terdapat di HPGW antaranya: kayu manis (Cinnamomumzeyfaniwrn],jahe {Zkgiber
ominale), kencur (Cappads m m a n t f i a ) , ternulmmk (Cunurn~xanifmmmza)dan
kapulaga (Amamurn cardamomurn) (Parakassi ei a!., 1982 dahm Gunduyw, 2QQ2).
HPGW juga merupakan habitat kberapa jenis satwa liar krupa musang
(Pemdoxums hem%phmMus),monyet ekor panjang (Macam faskularis), kelinci
liar (Nesdagus yl.), kjing ( C a l ~ ~ ' u m
sp.),
s h b i hutan (Sus s m f a ) dan betrerap
jenis burung. B u r u ~ u n itu
t ~h p a kutilang (Pymonwfus au$gasfetj, prkutut
(GoepeIia stn'afa), bunrng madu (nedatjnia jugularis pectoiads) dan bunrng
srengenge (AMreptes melemsis myshmlis) (Sugiarfo, 1993 dalam Gundoyo,
2002). Terdapat juga beberapa jenis reptil: ular
(myton sp.), triawak (\/amnus
salvafuf),kadai, tokek, dan bungion. Disamping itu diperkaya p u h dengan jenis nrsa
( C ~ W Utimomsis
S
dan C. unicalar) dan terdapat pula lebah hutan ( d n g , tawon
gung Apis damfa).
HPGW terietak di desa Hegarmanah yang luasnya 1488,328 Ha, mliputi 8
kedusunan dengan jurnlah Rukun Warga (RW) sebanyak 10 dan jurnlah Rukun
Tetangga (RT) sehnyak 45. Berdasarkan &atislik dssa Hegarmanah pada tahun
2001 jumlah penduduir adalah 7101 jiwa, terdiri dari 3528 lakiaki dan 3573
perempuan dengan jurnlah kepaia keluarga 2172 dengan kepwhtan 480 j i i k r n 2 .
Tabel? bexikuf rnerupakan tinuan keadaen jumlah psnduduk di desa Hegarmanah.
1
-
Jumlah RT
Jurnlah KK
Jurnlah Warga
1
6
225
989
2
5
279
725
3
6
412
4365
4
4
182
669
5
5
190
649
6
3
115
420
7
159
329
8
2
7
321)
1245
9
4
-1 76
469
~ukunhrga
10
-"
Jumlah 10
-"
3
45
-.
114
"
2172
-
241
73 01
"
Sumber Potensi Desa Hegarmanah (2001)
Sebagian h
r penduduk bematapendmian di bidang pertanian, yaitu
agroforestry brupa kebun campuran, pekarangan dan persawahan (71%) baik
sebagai petani pernilik, maupun petani penggarap/buruh tani. Ada juga yg beirerja
sebgai pedagang, supir, peternakan, guru, jasa dan kerajinanfindustri irecil(20,Ph)
dan wlebihnya pngangguran f8,8%) (Potensi Desa Hegarmanah, 2001).
Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan tingginya kebutuhan akan
Iahan untuk trerbagai kepentingan, ditunjang pula ofeh sebagian b-r
penduduk
bermata pencaharian di bidang peftanian menyebabkan diperlukan lahan dalarn
jumlah yang besar. Kenyataan yang ada kepmilikan sawah dan tegahn rebatif kecil
dan banyak yang mewpairan buruh tani dan pmggarap yang urnurnnya M a y a Mli
rendah sehingga tidak mampu mernbli lahan. Keadaan sasial ekonomi ini
merupakan faktar pendorung untuit rnelakukan kegiatan ekonami dahm hutan untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Kegiatan ekonwni di gunung Walat sudah krlangsung lama, sejak rnasitr
dikelola deh Belanda tahun 1925 dirnana masyarakat msm