T ENTANG P ENULIS

T ENTANG P ENULIS

Adhi Pandoyo, sedang berupaya melepaskan diri dari belenggu mahasiswa strata satu Ilmu Sejarah di UGM. Sekarang aktif sebagai pengkaji seni dan editor zine di Komunitas Rupa Seni Rangka Tulang. Surel: adhipand@gmail.com , Twitter: @adhigium.

Ahmad Nashih Luthfi , anggota Gerakan Literasi Indonesia, peneliti di Sajogyo Institute, editor Etnohistori, dan pengajar di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Email: anasluthfi@gmail.com .

Amanatia Junda, semasa kuliah pernah bergabung dengan pers mahasiswa UGM, SKM Bulaksumur. Pernah terlibat sebagai relawan Komunitas Gusdurian (2011) dan relawan Yayasan Kampung Halaman (2013). Pengalaman riset dimulai dari keikutsertaan baik menjadi enumerator maupun coder untuk beberapa penelitian di Jurusan Ilmu Komunikasi UGM, Pusat Kajian Media dan Budaya Populer (PKMBP), dan Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media). Selanjutnya pada 2013 menjadi asisten peneliti dalam penelitian Penyiaran Digital dan Transformasi Komunikasi Publik (Jurusan Ilmu Komunikasi UGM) dan pada 2014 menjadi asisten peneliti dalam penelitian Peta Jalan Penguatan Kapasitas Sistem Penyelesaian Konflik Terkait REDD+ di Indonesia (BP REDD+/UNDP). Semenjak sekolah menengah aktif menulis fiksi. Saat SMA, ia menjuarai Lomba Cerita Islami 2008 dengan judul “Memburu Aufklarung”. Di tahun yang sama menjuarai Lomba Naskah Teater Remaja 2008 dengan judul Kartini Berdarah dan telah dipentaskan di sejumlah teater di Indonesia. Beberapa karya fiksinya tersebar di beberapa antologi cerpen dan media massa. Sejak 2014 aktif menjadi anggota Gerakan Literasi Indonesia. Surel: amanatia@ gmail.com .

Seni dan Sastra untuk Kedaulatan Petani Urutsewu

Angga Palsewa Putra, alumni Jurusan Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (2014). Merupakan salah satu peserta MIT Exchange Student di Thammasat University, Thailand (2011). Menjadi Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi UAD (2012). Selama kuliah hingga saat ini aktif di Komunitas Teater 42 UAD. Beberapa kali terlibat dalam beberapa pementasan teater. Salah satu aktor dalam pementasan naskah Genderuwo karya Heru Kesawa Murti di Festival Teater Yogyakarta (2011); sutradara pementasan naskah Drama Tanda Tanya karya Irwan Jamal (2012); sutradara pementasan Laskar Caping dalam rangkaian acara Arak- arakan Budaya Petani Urutsewu (2014). Sejak 2014 menjadi anggota aktif Gerakan Literasi Indonesia (GLI). Surel: anggapalsewa@gmail.com.

Anna Mariana , lulusan Pascasarjana Sejarah UGM ini menggeluti kajian budaya, sejarah, perempuan, dan etnografi. Menyenangi film dan sastra. Saat ini bekerja sebagai peneliti dan editor di Etnohistori , jurnal antropologi-sejarah yang berbasis website, dan fellow researcher Sajogyo Institute, Bogor. Saat ini menjadi anggota aktif Gerakan Literasi Indonesia Yogyakarta. Beberapa tulisan yang sudah dipublikasikan bertemakan budaya, kota, gender, dan politik perempuan, di antaranya: (1) Anna Mariana (kontributor), 2008, dalam Budi Susanto, SJ (penyunting), Ge(mer)lap Nasionalitas Poskolonial, Yogyakarta: Kanisius dan Lembaga Studi Realino; (2) Anna Mariana, 2012, “‘Kamu India Asli Apa Palsu?’: Potret Tiga Perempuan dalam Keluarga Etnis India di Yogyakarta”, kertas kerja penelitian Des Indes Orientales: Sejarah Komunitas India di Yogyakarta , Yogyakarta: Kunci Cultural Studies Centre dan Etnohistori; (3) Anna Mariana, Devy D. C., Vegitya R. Putri (kontributor), 2013, dalam Ahmad Nashih Luthfi (penyunting), Membaca Ulang Politik dan Kebijakan Agraria (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2013) , Yogyakarta: PPPM STPN; (4) Anna Mariana (kontributor), 2014, “‘Menghidupkan Arsip’, Mencipta Wacana: Pentingnya Arsip Untuk Gerakan Sosial”, dalam Farah Wardani dan Yoshi Fajar Kresno Murti (penyunting), Arsipelago: Kerja Arsip dan Pengarsipan Seni Budaya di Indonesia , Yogyakarta: IVAAPress; (5) Anna Mariana, 2015, Perbudakan Seksual: Perbandingan Antara Masa Fasisme Jepang dan Neofasisme Orde Baru, Banten: Marjin Kiri. Serta beberapa tulisan lain yang bertemakan sejarah, etnografi, dan gerakan perempuan. Penulis dapat dihubungi via surel: anna.geulis@gmail.com .

Penulis

Bosman Batubara , alumnus Jurusan Teknik Geologi UGM (2005) dan Interuniversity Programme in Water Resources Engineering, KU Leuven dan VU Brussel, Belgia (2012) dengan predikat cum laude. Sekarang sedang menempuh studi doktoral di UNESCO-IHE, Institute for Water Education, Delft, dan University of Amsterdam, Belanda. Pernah bekerja sebagai exploration geologist di PT Kaltim Prima Coal. Terlibat advokasi akar rumput beberapa kasus agraria, seperti Lumpur Lapindo di Porong, konflik tambang emas PT Sorikmas Mining di Mandailing Natal, dan konflik lahan petani versus TNI AD di Urutsewu, Kebumen. Sejauh ini sudah terlibat dalam menulis beberapa buku: (1) M. Zuber, 2010, Titanic Made by Lapindo (diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris oleh Bosman Batubara dan S. Masykur, Yogyakarta: Lafadl Initiatives dan Taiwan Foundation for Democracy; (2) H. Prasetia dan Bosman Batubara (editor dan kontributor), 2010, Bencana Industri: Relasi Negara, Perusahaan, dan Masyarakat Sipil , Depok: Yayasan Desantara; (3) Bosman Batubara dan Paring Waluyo Utomo, 2012, Kronik Lumpur Lapindo: Skandal Bencana Industri Pengeboran Migas di Sidoarjo , Yogyakarta: INSISTPress; dan (4) kontributor dalam Anton Novenanto (penyunting), 2013, Membingkai Lapindo: Pendekatan Konstruksi Sosial atas Kasus Lapindo (Sebuah Bunga Rampai) , Kanisius dan MediaLink. Selain itu beberapa tulisannya dimuat dalam publikasi internasional. Surel: bosman.batubara@gmail.com.

Dewi Widyastuti , alumnus Antropologi Budaya UGM dan aktif di Gerakan Literasi Indonesia. Semasa kuliah pernah aktif di komunitas Teater Terjal FIB, UGM. Pernah tergabung dalam tim penelitian lapangan mahasiswa Antropologi dan menghasilkan tulisan: (1) “Bu Rindhun: Jaringan Kekerabatan, Kelas Sosial, dan Dilema Kenaikan Harga” dalam Pemanfaatan Jaringan Kekerabatan dalam Aktivitas Ekonomi: Kumpulan Laporan Penelitian Etnografi di Petungkriyono-Pekalongan 2009 (diterbitkan terbatas); (2) “Konsumsi” dalam Leuit dan Strategi Pangan Masyarakat Kasepuhan (2009); (3) “Cantik Itu Berjilbab”, 2010, (tidak diterbitkan). Tergabung dalam tim delegasi UGM pada Sarasehan Jaringan Kekerabatan Antropologi se-Indonesia (JKAI) di Palu, Sulawesi Tengah, 2010, dengan memaparkan hasil penelitian tentang “Pemerintah vs Masyarakat: Konflik Pengelolaan Kawasan Wisata Pantai Yogyakarta”. Pernah ikut dalam penelitian “Pendekatan Antropologis dalam Keragaman Sistem Pengetahuan Lokal Masyarakat Lereng Gunung Merapi: Studi Perilaku Sosial Budaya dalam Sistem Mitigasi,

Seni dan Sastra untuk Kedaulatan Petani Urutsewu

Evakuasi dan Rekonstruksi” bersama Laboratorium Antropologi untuk Aksi dan Riset (LAURA) pada 2011. Beberapa tulisan etnofotografi: (1) “Pawai Budaya: Gesturnya Kota Solo”, 2010, tidak diterbitkan; (2) “Di Balik Makna Karnival HUT Solo”, 2011, majalah Ranah edisi 1 volume 1; (3) “Museum dan Manusia” tim, 2013. Surel: dewi@literasi.co.

Devy Dhian Cahyati , lahir di Kebumen, 16 Desember 1988. Menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (2007) sebagai mahasiswa Ilmu Politik yang diselesaikan pada tahun 2012. Pada tahun 2011 terlibat dalam penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengenai sistem keamanan bandara dan pelabuhan di Indonesia. Setelah menyelesikan studi di Universitas Indonesia, bekerja sebagai asisten peneliti di Institute for Research and Empowerment (IRE) Yogyakarta (2012) untuk riset program penanggulangan kemiskinan di Gunungkidul. Di sela-sela itu, sempat menjadi peneliti dalam tim riset sistematis pada Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta berjudul “Politik Lokal, Elit Lokal, dan Konsesi Pertambangan: Ter- singkirnya Akses Perempuan atas Tanah di Kutai Kartanegara”. Selepas dari IRE, ia bergabung di Combine Resource Institution (CRI) sebagai staf Knowledge Management. Namun, sejak Maret 2014 terpaksa resign dari lembaga ini karena memperoleh beasiswa Power Welfare and Democracy di Jurusan Politik Pemerintahan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Belum banyak karya dihasilkan, terkecuali dari hasil skripsinya yang dimuat di jurnal Bhumi STPN, buletin Kritis LBH Semarang, dan menjadi buku dengan judul Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik.

Dwicipta , penulis cerita dan esai. Lahir di Pemalang di akhir tahun 1977. Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Pemalang sebelum melanjutkan studi ke Jurusan Kimia murni Universitas Diponegoro (tidak selesai) dan Hubungan Internasional UGM (juga tidak selesai). Kini ia menetap di Yogyakarta. Tulisan-tulisannya berupa cerita pendek, esai, ulasan film, dan karya-karya terjemahannya dipublikasikan di berbagai media lokal dan nasional. Selain menulis dan menerjemah, ia ikut mendirikan dan aktif di Gerakan Literasi Indonesia dan Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Urutsewu.

Karina Rima Melati , lulusan Desain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia Yogyakarta (2007) dan pascasarjana Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma (2011). Pernah mendapatkan

Penulis

beasiswa dari Asian Research Institute (ARI) di National University of Singapore (2010). Selama 1999–2002 sempat menjadi jurnalis remaja GEMA di harian Bernas dan majalah Kotakatikotakita. Mulai 2002 aktif sebagai desainer grafis freelance dengan bendera PIXOTE. Menangani corporate identity beberapa perusahaan swasta hingga pemerintah. Sejak tahun 2009 aktif mengelola Sanggar Batik Jenggolo, termasuk memberikan pelatihan dan penelitian tentang batik. Publikasi yang dihasilkan: (1) “Konsumsi dan Praktek Modernitas dalam Iklan Enamel Zaman Kolonial”, jurnal ARS nomor 9 tahun 2008, ISI Yogyakarta; (2) “Membaca Dinamika Identitas Sosial di Pekalongan lewat Batik Motif Buketan (Floral Motif)”, jurnal Retorik 3 (2) Juni 2013, Universitas Sanata Dharma; (3) “Iklan Enamel dan Bagaimana Penggambaran Perubahan Kota di Zaman Hindia”, jurnal DeKaVe nomor III Juni–November 2013, ISI Yogyakarta; (4) “Interaksi dan Negosiasi Iklan Enamel: Mencermati Pola Penetrasi Iklan Masa Kolonial Hindia Belanda”, 2014, Antologi Desain Grafis Indonesia #1; (5) “Pendidikan sebagai Perekrut dalam Komunitas Terbayang: Analisa Wacana dalam Film Denias Senandung di Atas Awan ”, Journal of Urban Society’s Arts14 (2), ISI Yogyakarta. Menjadi pengajar Jurusan Advertising di Akademi Komunikasi Indonesia (AKINDO) Yogyakarta dan masih aktif mengelola situs www.etnohistori. org . Surel: karinarimamelati@gmail.com.

Lubabun Ni’am , menyandang nama lengkap Mohammad Lubabun Ni’am Asshibbamal Shoddamiyah. Lahir di Rembang, 28 Agustus 1988. Menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Tuban, Jawa Timur. Pada Agustus 2014 menyelesaikan studi S1 di Jurusan Sosiologi, Fisipol, Universitas Gadjah Mada. Setelah menjadi pemimpin redaksi pers mahasiswa UGM, Balairung, kini bekerja sebagai editor di penerbit INSISTPress dan redaktur pelaksana jurnal WACANA sejak 2011. Beberapa penelitian yang merupakan sumbangsihnya dalam kajian bencana di Indonesia antara lain Merancang-bangun Sistem Keselamatan Rakyat: Pengalaman Kelola Bencana di Lima Kabupaten (Maluku Tenggara, Sinjai, Ende, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah) (INSISTPress, 2012, tim penulis dan editor), Kepengaturan dan Penolakan Relokasi: Kasus Warga Gempol Pascaerupsi Gunung Merapi, 2011–2013 (skripsi, 2014), dan Asmaradana Merapi: Narasi Ketangguhan Orang-Orang Merapi (UNDP Indonesia, 2014, tim penulis). Sejak Juni 2013 aktif di Gerakan Literasi Indonesia (GLI). Bisa dihubungi melalui: lubabunniam@yahoo.co.id.

Seni dan Sastra untuk Kedaulatan Petani Urutsewu

Muhammad Imam Abdul Aziz , pemuda asal Aceh ini aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa. Pernah menjadi Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi 2012–2013 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sidang skripsinya berlangsung April 2015. Selain menjadi bendahara Esbumus, Ia menjadi bendahara dalam berbagai kegiatan lain: Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Rembang (Esbumbang) Yogyakarta, Pergerakan Kedaulatan Mahasiswa (Pandawa), Keluarga Aceh Besar Yogyakarta (KABY). Akhir 2012 berkecimpung dalam dunia koperasi. Kini, bersama dengan anggota Gerakan Literasi Indonesia (GLI), mengelola Kooperasi Litera sebagai bentuk kedaulatan ekonomi. Sejak 2013–sekarang diberi kepercayaan oleh Rapat Anggota sebagai Koordinator Biro Kedaulatan Ekonomi/Kooperasi Litera GLI. Surel: imamabda39@gmail.com .

Nanda Aria Putra , saat ini masih aktif sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Pernah tergabung dengan pers mahasiswa LPPM Nuansa UMY. Sejak 2013 aktif dalam proses kurasi Komunitas Rupa Seni Rangka Tulang yang fokus mengkaji tokoh-tokoh pergerakan di era anti-kolonialisme untuk kemudian dialihrupakan. Mengikuti proses kawan-kawan Rangka Tulang dalam pameran dengan tajuk Tinta Perlawanan (2013) dan Mencari Pacar Merah (2014). Sekarang adalah anggota Kooperasi Litera Gerakan Literasi Indonesia (GLI). Surel: aria.sinonda@gmail.com .

Seniman Martodikromo , lahir di Desa Kaibon Petangkuran, Urutsewu, Kebumen, 14 April 1973. Pernah belajar di Pondok Pesantren Asyidiqi, Prumpung, dilanjutkan di Ponpes Mambaul Huda, Mirit, sambil menempuh pendidikan formal di SMA 1 PGRI Kebumen, Jurusan Fisika. Saat ini sedang kuliah di Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, Semarang. Pernah aktif di partai politik dan NU pada 1996. Terjun di dunia pergerakan mulai 1998, melakukan pembelaan terhadap masyarakat yang dirugikan dengan adanya pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan. Pada 2004, bersama masyarakat Kecamatan Ambal membentuk Korjasena (Korban Jalur Lintas Selatan). Pada 2005 mengorganisir terbentuknya FPPKS yang mencakup seluruh wilayah Urutsewu











Ubaidillah, M.A. , saat ini menjadi dosen muda di IAINU Kebumen. Menyelesaikan pendidikan magister di Center for Religious and Cross Culture Studies (CRCS) UGM pada 2013. Lulus S1 di Jurusan Agama

Penulis

di Kebumen pada 2009. Menjadi koordinator nasional Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) pada 2013–2014. Belajar advokasi dan menjadi pengurus di Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jawa Tengah pada 2008. Menulis tesis di CRCS UGM dengan judul “Peran Kiai Kampung dalam Memobilisasi Perlawanan Massa Petani dalam Konflik Lahan di Urutsewu, Kebumen”. Lulus belajar bahasa Inggris di BEC, Pare, Kediri tahun 2002, dan pernah belajar di pesantren pada 1992 hingga 2000. Pengalaman risetnya antara lain sebagai asisten riset oksidentalisme bertema pandangan bangsa timur (tokoh muda ormas-ormas) Islam terhadap barat dengan periset dari Freiberg University, Jerman. Periset dan pegiat pemilu bersih di Partnership for Governance Reform (2014).

Widodo Sunu Nugroho , terlahir di kawasan Urutsewu, tepatnya di sudut tenggara Kabupaten Kebumen, yaitu Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit, pada 3 Maret 1979. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di SMU Negeri 1 Kutowinangun, ia melanjutkan studi di Fakultas Pertanian Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta, kampus yang biasa disebut sebagai “kampus ndeso atau “kampus rakyat”, karena selain biaya pendidikan yang murah, kampus ini berorientasi pada pembangunan perdesaan. Selama dan selepas kuliah aktif di beberapa organisasi mahasiswa dan LSM, di antaranya LPMT (Lembaga Pengembangan Masyarakat Tani), Aliansi Aktivis Gerakan Tani, Relung, KARSA, Bina Swadaya, dan lain-lain. Pada 2012, konflik penambangan pasir besi telah membawanya “pulang kampung” untuk melebur dan berjuang di masyarakat mengusir penambang pasir besi. Bersama masyarakat membentuk organisasi lokal yang dinamakan PERWIRA (Persatuan Rakyat Wiromartan), perjuangan kemudian berlanjut ke level kabupaten, yaitu penolakan Raperda RTRW yang menetapkan kawasan Urutsewu menjadi kawasan penambangan, hankam, dan uji coba senjata berat TNI. Dia pun kemudian dipercaya untuk memimpin sebuah wadah baru bagi perjuangan masyarakat Urutsewu, yaitu Urutsewu Bersatu (USB). Karena dianggap berhasil dalam memimpin organisasi rakyat dan menghentikan penambangan pasir besi, pada tahun 2013 dia dipercaya masyarakat untuk menduduki kursi kepala desa.

Wisnu Prasetya Utomo , alumnus Jurusan Komunikasi Fisipol UGM tahun 2012. Semasa kuliah pernah aktif sebagai pemimpin redaksi pers mahasiswa Balairung UGM. Dalam rentang waktu 2011–2012 terlibat dalam penelitian tentang media bersama Pusat Kajian Media

Seni dan Sastra untuk Kedaulatan Petani Urutsewu

dan Budaya Populer dan tentang Tenaga Kerja Indonesia dengan Pusat Studi Asia Pasifik UGM. Sejauh ini sudah menulis beberapa buku dan artikel jurnal: (1) Menjinakkan Komersialisasi Pendidikan (UMP Press, 2012); (2) Pers Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan (Indie Book Corner, 2013); (3) Kick Andy Heroes (Bentang Pustaka, 2014); (4) Menimbang Media Sosial dalam Marketing Politik di Indonesia (Jurnal Ilmu Sosial dan Politik UGM, 2014). Beberapa tulisan opininya dimuat di berbagai media cetak dan online. Saat ini bekerja sebagai peneliti di lembaga pemantau media Pindai. Bisa dihubungi via akun twitter @ wisnu_prasetya atau surel utama4@gmail.com .