23
2.1.2.2 David Ricardo Melalui hasil pemikiran David Ricardo 1772 – 1823 teori pertumbuhan
klasik mengalami pengembangan lebih lanjut. Namun, garis besar dari proses pertumbuhan dan kesimpulan – kesimpulan umum yang ditarik oleh Ricardo tidak
terlalu berbeda dengan teori Adam Smith Boediono, 1992. Perekonomian Ricardo Boediono, 1992 ditandai oleh ciri – ciri sebagai
berikut : 1.
Tanah terbatas jumlahnya. 2.
Tenaga kerja yang meningkat atau menurun sesuai dengan tingkat upah diatas atau dibawah tingkat upah minimal yang disebut tingkat
upah alamiah natural wage. 3.
Akumulasi kapital terjadi apabila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik kapital berada diatas tingkat keuntungan minimal yang
diperlukan untuk menarik pemilik kapital melakukan investasi. 4.
Dari waktu ke waktu terjadi kemajuan teknologi. 5.
Sektor pertanian dominan. Dengan terbatasnya luas tanah, maka pertumbuhan penduduk tenaga
kerja akan menurunkan produk marginal yang dikenal dengan istilah the law of diminishing returns. Selama buruh yang dipekerjakan pada tanah tersebut bisa
menerima tingkat upah diatas tingkat upah alamiah, maka penduduk tenaga kerja akan terus bertambah, dan hal ini akan menurunkan produk marginal tenaga
kerja dan pada gilirannya akan menekan tingkat upah ke bawah. Proses ini akan
24
berhenti jika tingkat upah turun sampai tingkat upah alamiah Lincolin Arsyad, 1988.
Ricardo dalam Boediono 1992 mengatakan bahwa satu – satunya harapan untuk menarik perekonomian ke atas adalah dengan adanya kemajuan
teknologi yang meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan produktivitas kapital. Jadi dengan adanya kemajuan teknologi, bekerjanya the law of diminishing return
bisa diperlambat, dan kemerosotan tingkat upah dan tingkat keuntungan ke arah tingkat minimumnya diperlambat. inilah inti dari proses pertumbuhan ekonomi
kapitalis. Proses ini tidak lain adalah proses tarik – menarik antara dua kekuatan dinamis, yaitu antara :
a. The law of dimishing return, dan
b. Kemajuan teknologi.
Ricardo mengatakan bahwa proses tarik menarik tersebut akhirnya dimenangkan oleh the law of dimishing return. Keterbatasan faktor produksi tanah
sumberdaya alam akan membatasi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Suatu negara hanya bisa tumbuh sampai batas yang dimungkinkan oleh sumber-sumber
alamnya. Apabila potensi sumber alam ini telah dieksploitir secara penuh maka perekonomian berhenti tumbuh. Masyarakat akan mencapai posisi stasionernya,
dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Tingkat output konstan.
2. Jumlah penduduk konstan. 3. Pendapatan perkapita juga menjadi konstan.
4. Tingkat upah pada tingkat upah alamiah minimal.
25
5. Tingkat keuntungan pada tingkat yang minimal. 6. Akumulasi modal berhenti stok modal konstan.
7. Tingkat sewa tanah yang maksimal Lincolin Arsyad, 1988.
2.1.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern 2.1.3.1 Harrold – Domar