Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat Analisis Faktor

2. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mengkaji dokumen-dokumen dari instansi yang relevan dengan penelitian, seperti data kepegawaian dan profil instansi.

3. 5 Metode Analisis Data

3.5.1 Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat IKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 14 variabel independen yang dikaji, setiap variabel independen memiliki penimbang yang sama dengan rumus 2 sebagai berikut, Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus 3 sebagai berikut, ……………….. .......3 Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 - 100 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut, IKM unit pelayanan = IKM X 25 ………………...……………...4 Setelah mengetahui nilai IKM, maka dapat diketahui kriteria kinerja unit pelayanan yang dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut, Tabel 3.2 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan, dan Kinerja Unit Pelayanan Nilai Persepsi Nilai Interval IKM Nilai Interval Konersi IKM Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan 1 1,00-1,75 25-43,75 D Tidak baik 2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang baik 3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Baik 4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat baik Sumber: Kepmen PAN no. 252004 3.5.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.5.2.1 Uji Validitas Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur Agusty T. Ferdinand, 2006. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang diukur. Suatu alat ukur yang valid, adalah alat ukur yang mempunyai korelasi signifikan antara skor item terhadap skor totalnya Imam Ghozali, 2001.

3.5.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau kepercayaan mengandung pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu Sugiyono, 2004. Dalam pengambilan keputusan rebilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai α 0,60 Imam Ghozali, 2001 .

1.5.3 Analisis Faktor

Analisis faktor adalah suatu proses mendefinisikan suatu data matrik dan menganalisis struktur saling hubungan korelasi antar sejumlah besar variabel dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor. Di dalam penelitian ini digunakan analisis faktor untuk meringkas 14 indikator mengenai pelayanan dan mengelompokkan ke dalam faktor-faktor baru, yang nantinya akan dilanjutkan untuk proses analisis regresi. Analisis faktor digunakan sebagai suatu cara untuk meringkas informasi yang ada dalam variabel asli menjadi suatu variabel baru. Hal ini dilakukan dengan cara melihat korelasi antar variabel atau korelasi antar responden. Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor. Jika berdasarkan data visual tidak ada nilai korelasi yang di atas 0,30, maka analisis faktor tidak dapat dilakukan. Sedangkan untuk melihat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya analisis faktor dilakukan adalah measure of sampling adequacy MSA. Nilai MSA bervariasi dari 0 sampai 1, jika nilai MSA 0,50 maka analisis faktor tidak dapat dilakukan. 3.5.4 Uji Asumsi Klasik 3.5.4.1 Uji Multikolinieritas