PELANGGARAN DAN SANKSI SISTEM PENDIDIKAN FTUI
31
karena bekerjasama dengan pihak lain diluar Ruangan Ujian; 4. Sanksi Akademis, berupa dikeluarkan dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia diberhentikan
sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia bagi para mahasiswa yang melakukan Kecurangan Akademis dalam proses ujian, karena menggantikan seorang peserta ujian atau
digantikan oleh pihak lain; 5. Sanksi Akademis, berupa dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia bagi para ma-
hasiswa yang melakukan Kecurangan Akademis dalam proses ujian, karena membantu peserta ujian secara berencana;
6. Kecurangan Akademis lainnya akan ditangani seperti biasa melalui sidang pemeriksaan Panitia Penyelesaian Pelanggaran Tata Tertib P3T2 Fakultas Teknik Universitas Indonesia;
7. Mahasiswa berhak melakukan tindakan naik banding pembelaan hokum melalui Penasihat Akademis dan Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan Fakultas Teknik
Universitas Indonesia, yang kemudian mengajukannya ke Senat Akademik Fakultas, untuk penyelesaian keadilan.
Sanksi Akademik Tindakan Plagiarisme dan Tindakan Kecurangan dalam Penulisan Karya Akhir di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Plagiarisme adalah tindakan seseorang yang mencuri ide atau pikiran yang telah dituangkan dalam bentuk tertulis danatau tulisan orang lain yang digunakan dalam tulisannya seolah-oleh ide atau
tulisan orang lain tersebut adalah ide, pikiran danatau tulisannya sendiri sehingga merugikan orang lain baik material maupun non material, dapat berupa pencurian sebuah kata, frasa, kali-
mat, paragraph, atau bahkan pencurian bab dari tulisan atau buku seseorang, tanpa menyebutkan sumbernya, termasuk dalam pengertian Plagiarisme atau plagiarism diri autoplagiarisme.
Plagiarisme Diri Autoplagiarisme adalah tindakan seseorang menggunakan berulang-ulang ide atau pikiran yang telah dituangkan dalam bentuk tertulis atau tulisannya sendiri baik sebagian
maupun keseluruhan tanpa menyebutkan sumber pertama kalinya yang telah dipublikasikan, sehingga seolah-olah merupakan ide, pikiran danatau tulisan yang baru dan menggantungkan diri sendiri.
Kriteria Plagiarisme sebagai dasar penetapan sanksi perlu memperhatikan besaran bobot ide atau frasa yang dicuri serta tingkat kemiripan tulisan yang meliputi frasa, kalimat, paragraph, seksi bab
dan keseluruhan tulisan. Sebuah tulisan dapat dianggap memenuhi unsur adanya tindakan plagiarism apabila berdasarkan hasil veriikasi tingkat satuan tulisan yang mengandung kemiripan sebesar 35
atau lebih dengan tulisan pembimbing. Untuk mencegah terjadinya tindakan plagiarisme, mahasiswa wajib mengecek terlebih dahulu karya akhirnya pada piranti lunak anti plagiarism yang disediakan
oleh Fakultas dan Universitas sebelum diserahkan kepada dosen pembimbingpromotorkopromo- tor. Apabila piranti lunak tersebut belum tersedia, mahasiswa wajib memastikan daftar penelitian
yang pernah ada sebelumnya terkait topic tulisan yang sama dan mencantumkan daftar penelitian tersebut pada bagian studi literature tulisan. Apabila pelaku menyatakan keberatan dan mengaju-
kan banding atas hasil Evaluasi Program Studi berikut rekomendasi sanksinya, maka Program Studi akan melaporkan kasus dugaan atas Tindakan Plagiarisme terebut di tingkat Fakultas. Banding di
tingkat Fakultas akan diteruskan oleh Fakultas kepada Universitas melalui P3T2 untuk diveriikasi dan diproses lebih lanjut.
Dalam hal mahasiswa berstatus aktif, sanksi awal yang dapat diberikan oleh Dekan adalah penundaan pelaksaan ujian Karya Akhir atau penundaan status kelulusan bagi mahasiswa yang sudah dinyatakan
lulus ujian Karya Akhir. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus namun ijazahnya belum keluar, maka atas persetujuan Rektor, Dekan dapat melakukan penahanan ijazah sambil menunggu keputusan
akhir Rektor. Penjatuhan Sanksi Akademik atas Tindakan Plagiarisme bagi mahasiswa berstatus aktif ditetapian melalui Keputusan Dekan atas usulan Ketua Program Studi atau rekomendasi dari
Fakultas selambat-lambatnya 1 satu bulan sejak tanggal surat permohonan dari Ketua Program Studi diterima Dekan, sedangkan bagi yang sudah lulus ditetapkan melalui Keputusan Rektor berdasarkan
rekomendasi dari P3T2. Sanksi akademik yang berikan seberat-beratnya berupa pembatalan Karya Akhir bagi mahasiswa yang berstatus aktif disertai kewajiban penulisan Karya Akhir dengan topik
baru, sedangkan bagi mahasiswa yang telah lulus adalah pencabutan gelar akademik.
Tindakan Kecurangan dalam penulisan Karya Akhir, Karya Tulis Pengganti Ujian maupun Tugas Kuliah
32
termasuk menggunakan jasa orang lainjokijasa konsultanjasa pengerjaan tugas kuliah lainnya atas nama mahasiswa tersebut, kecuali untuk penulisan Karya Akhir diperbolehkan bagi seorang
mahasiswa untuk meminta bantuan pihak lain berupa kegiatan pengumpulan data, survey dan pem- rosesan data; dan melakukan tindakan kecurangan manipulatif. Sanksi yang diberikan kepada pelaku
tindakan kecurangan pada pelaksanaan penulisan Karya Akhir ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan yang diterbitkan selama-lamanya 1 satu bulan seja tanggal surat permohonan dari Ketua
Program Studi diterima Dekan.Sanksi akademik yang berikan seberat-beratnya berupa pembatalan Karya Akhir bagi mahasiswa yang berstatus aktif disertai kewajiban penulisan Karya Akhir dengan
topik baru, sedangkan bagi mahasiswa yang telah lulus adalah pencabutan gelar akademik. Mahasiswa aktif yang secara sadar bertindak sebagai joki ghost writer penulisan karya akhir bagi mahasiswa
lain akan diberikan sanksi akademik setara dengan mahasiswa pelaku tindakan kecurangan.