BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega32
Karena pemrograman menggunakan mode ISP In System Programming mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan
rangkaian dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis
mikrokontroler oleh program downloader yaitu ATMega32.
Gambar 4.1. Informasi Signature Mikrokontroler
ATMega32 menggunakan kristal dengan frekuensi 11.0592 MHz, apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa
dikatakan rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya.
4.2. Pengujian Rangkaian Power Supply
Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan
keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Dengan
begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak. Jika diukur, hasil dari keluaran tegangan tidak murni sebesar +9 Volt dan +12
Volt, tetapi +8.97Volt dan +12.03 Volt. Hasil tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya
tidak murni.Selain itu, tegangan jala-jala listrik yang digunakan tidak stabil.
4.3 . Pengujian Sensor LM35 .
Sensor ini bekerja dengan sangat baik, sesuai dengan datasheet yang dikeluarkan pihak pabrikan. Sensor ini sudah menjadi sensor standar internasional
karena telah dipakai pada kejuaraan- kejuaraan robot pemadam api tingkat dunia. Tegangan keluarannya linier dengan perubahan sebesar 10mV untuk setiap
kenaikan atau penurunan sebesar 1C.
Gambar 4.2 Sensor LM 35
Melalui pengujian pada suhu ruangan maupun air yang didinginkankan dan dipanaskan, data keluaran hampir dikatakan sangat baik karena misalnya
ketika suhu pada saat kalibrasi dengan termometer alkohol sebesar 23C maka keluaran dari rangkaian LM35 adalah sebesar 0,23V, dan nilai antara keluaran
dengan suhu yang terbaca dari termometer sangatlah akurat. Pengukuran dilakukan dengan memberikan panas dengan suhu tertentu pada sensor LM35 dan
diukur dengan tegangan output yang dihasilkan. Kemudian dibandingkan dengan tegangan output sensor LM 35 dari data book. Pada saat suhu
C, output sensor LM35 mengeluarkan tegangan 0 volt. Setiap kenaikan 1
C, output sensor LM35 akan naik sebesar 10 mVolt. Sensor LM35 membutuhkan power supply sebesar 5
volt
Rumus Untuk Menghitung Persen Ralat:
Ralat = ×100
Tabel 4.1. Pengukuran Sensor LM35
SUHU C
OUTPUT LM35 mVolt
OUTPUT LM35 Dari databook
mVolt Error
32 316
320 1,25
33 322,6
330 2,24
34 345
340 1,45
35 354
340 1,45
36 362
360 0,55
37 375
370 1,35
38 384
380 1,05
39 389
390 2,56
40 403
400 0,75
41 409
410 0,25
42 416
420 1,25
4.4. Interfacing LCD 2x16