xxxix Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis komite ditetapkan oleh Direktur
Utama setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, yang mempunyai masa kerja tiga tahun. RSUP H. Adam Malik Medan
membentuk dua komite, yaitu Komite Medik dan Komite Etik dan Hukum. Komite Medik memiliki tugas memberikan pertimbangan kepada Direktur
Utama dalam hal menyusun standar pelayanan medis, pengawasan dan pengendalian mutu pengawasan medis, hak klinis khusus kepada Staf Medis
Fungsional SMF, program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan. SMF adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis
dalam jabatan fungsional. SMF memiliki tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan,
penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan. Komite Etik dan Hukum mempunyai tugas memberikan pertimbangan
kepada Direktur Utama dalam hal menyusun dan merumuskan medicoetikolegal dan etik pelayanan rumah sakit, penyelesaian masalah etik kedokteran, etik rumah
sakit serta penyelesaian pelanggaran terhadap kode etik pelayanan rumah sakit, pemeliharaan etika penyelenggaraan fungsi rumah sakit, kebijakan yang terkait
dengan Hospital Bylaws serta Medical Staff Bylaws, gugus tugas bantuan hokum dalam penanganan masalah hokum di rumah sakit.
c. Satuan Pemeriksaan Intern
Satuan Pemeriksaan Intern SPI adalah satuan kerja fungsional yang bertugas melaksanakan pemeriksaan intern rumah sakit. Satuan Pemeriksaan
Intern berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
27
Universitas Sumatera Utara
xl
d. Instalasi
Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian rumah
sakit. Instalasi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur yang dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
Utama. Kepala instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga fungsionalnon medis.
3.2 Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik Medan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dipimpin oleh seorang apoteker yang berada dan bertanggungjawab langsung
kepada Direktur Umum dan Operasional. Instalasi Farmasi RSUP H.Adam Malik mempunyai tugas membantu Direktur Umum dan Operasional untuk
menyelenggarakan, mengkoordinasikan, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian diRumah Sakit Umum
Pusat H. Adam Malik Medan.
28
Universitas Sumatera Utara
xli Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik dapat dilihat
pada Gambar 3.1.
Falsafah pelayanan farmasi menurut Surat Keputusan Mentri Kesehatan No. 1333MenKesSKXII1999 adalah pelayanan farmasi rumah sakit adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk
pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik
Direktur Umum dan Operasional
Ka. Instalasi Farmasi Wa.Ka. Instalasi Farmasi
Pokja Apotek II
Pokja Apotek I
Pokja Perbekalan
Pokja Perencanaan
dan Evaluasi Pokja Farmasi
Klinis
Depo Farmasi Rindu A
Depo Farmasi Rindu B
Depo Farmasi CMU Lt. III
DepoFarmasi IGD
Ka. Tata Usaha
29
Universitas Sumatera Utara
xlii Visi Instalasi Farmasi adalah menjadi pusat pelayanan farmasi, pendidikan
dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun 2015. Misi Instalasi Farmasi adalah:
a. melaksanakan pelayanan farmasi produk secara paripurna, bermutu dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; b.
melaksanakan pelayanan farmasi klinis; c.
melaksanakan pendidikan serta penelitian dibidang farmasi yang profesional. Fungsi Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik Medan adalah:
a. melaksanakan kegiatan tata usaha dan melaporkan seluruh kegiatan
pelayanan kefarmasian; b.
melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, memproduksi dan perbekalan farmasi;
c. melaksanakan fungsi pelayanan Farmasi Klinis;
d. melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang farmasi.
3.2.1 Kepala Instalasi Farmasi
Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik mempunyai tugas memimpin, menyelenggarakan, mengkoordinasi,
merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian terhadap pasien, instalasi pelayanan dan instalasi penunjang lainnya
di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Kepala Instalasi Farmasi berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum dan Operasional.
30
Universitas Sumatera Utara
xliii
3.2.2 Wakil Kepala Instalasi Farmasi
Wakil Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik mempunyai tugas membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam menyelenggarakan,
mengkoordinasikan, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian terhadap pasien, instalasi pelayanan dan instalasi
penunjang lainnya di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menggantikan tugas kepala Instalasi
Farmasi apabila kepala Instalasi Farmasi berhalangan hadir.
3.2.3 Tata Usaha Farmasi
Tata usaha farmasi berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi yang mempunyai tugas membantu kepala
Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan kegiatan ketatausahaan, pelaporan, kerumahtanggaan, mengarsipkan surat masuk dan keluar, serta urusan
kepegawaian kepala Instalasi Farmasi.
3.2.4 Kelompok Kerja 3.2.4.1 Pokja Perbekalan
Pokja perbekalan dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Pusat H. Adam Malik, mempunyai tugas membantu kepala Instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi Alat Kesehatan Habis Pakai AKHP, instrumen dasar, reagensia, radiofarmasi, obat dan cairan,
31
Universitas Sumatera Utara
xliv memproduksi obat-obatan dan pengujian mutu sesuai dengan kebutuhan rumah
sakit serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Pokja Perbekalan.
3.2.4.2 Pokja Apotek
Pokja Apotek terbagi dua, yaitu pokja Apotek I dan pokja Apotek II yang masing-masing dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik, mempunyai tugas membantu kepala Instalasi Farmasi
dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan pelayanan kefarmasian terhadap pasien rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat dan melaksanakan
pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Pokja Apotek.
3.2.4.3 Pokja Farmasi Klinis
Pokja Farmasi Klinis dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Umum Pusat H. Adam Malik, mempunyai tugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan pelayanan
Farmasi Klinik dan melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan pelayanan kefarmasian serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi
dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Pokja Farmasi Klinis.
32
Universitas Sumatera Utara
xlv
3.2.4.4 Pokja Perencanaan dan Evaluasi
Pokja Perencanaan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik, mempunyai tugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan
perencanaan perbekalan farmasi untuk kebutuhan rumah sakit, melakukan evaluasi kegiatan pelayanan kefarmasian di RSUP H. Adam Malik dan
melaksanakan SIRS Instalasi Farmasi serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Pokja Perencanaan dan
Evaluasi. Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS adalah suatu sistem yang
berhubungan dengan pengelolaan data, pegumpulan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan
untuk kegiatan Rumah Sakit. Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi
yang sedang berkembang pesat saat ini dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat,
efisien serta akurat. Hal ini jugalah yang menjadi pertimbangan RSUP H. Adam
Malik untuk melakukan Sistem Informasi Rumah Sakit berbasis komputer.
Saat ini RSUP H. Adam Malik telah menggunakan Sistem Informasi Rumah Sakit berbasis komputer yaitu dengan sistem on line ke berbagai instalasi.
Aplikasi Sistem Informasi membantu setiap instalasi agar mudah memperoleh pelayanan dan informasi seluruh data, pengolahan data, penyajian informasi, serta
penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
33
Universitas Sumatera Utara
xlvi Pelayanan
Instalasi Farmasi
merupakan salah satu pelayanan utama yang menunjang kegiatan pelayanan di lingkungan Rumah Sakit dalam menjalankan
fungsinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Instalasi farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan sediaan farmasi berupa obat yang
digunakan semua unit di lingkungan Rumah Sakit untuk pelayanan rawat jalan maupun rawat inap. Sistem informasi ini sangat menguntungkan bagi instalasi
farmasi untuk melaksanakan fungsinya dengan lebih cepat, akurat dan efisien. Setiap data mengenai kebutuhan obat-obatan langsung di entry ke bagian instalasi
farmasi secara on line, sehingga kebutuhan obat-obatan dapat langsung disediakan untuk depo yang bersangkutan. Hal ini dapat mempermudah dan mempercepat
pekerjaan setiap SDM yang bertugas dalam pengelolaan perbekalan farmasi. Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS juga mempermudah bagian pokja
Perencanaan dan Evaluasi untuk mengelola perbekalan farmasi, mulai dari membuat perencanaan perbekalan farmasi yang harus disediakan untuk semua
depo yang ada di Rumah Sakit tanpa harus mengumpulkan data ke setiap depo yang ada, sampai pembuatan laporan perbekalan farmasi. Pokja perencanaan dan
evaluasi merupakan admin bagi aplikasi SIRS di instalasi Farmasi yang bertanggung jawab menyusun data base atau master barang untuk setiap
perbekalan farmasi yang beredar di Rumah Sakit, baik jenis, spesifikasi, harga dan lain-lain. Jadi, dengan adanya Sistem Informasi Rumah Sakit ini, sangat
membantu untuk kemajuan dan perkembangan RSUP H. Adam Malik.
34
Universitas Sumatera Utara
xlvii
3.2.5 Depo Farmasi 3.2.5.1 Depo Farmasi Rindu A
Depo Farmasi Rindu A dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi RSUP H.
Adam Malik, yang bertugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap di Ruang Inap Terpadu A secara sistem One Day Dose Dispensing ODDD dan
melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Depo Farmasi Rindu A.
3.2.5.2 Depo Farmasi Rindu B
Depo Farmasi Rindu B dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi RSUP H.
Adam Malik, yang bertugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap di Rindu B secara sistem One Day Dose Dispensing ODDD dan melaksanakan
pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Depo Farmasi Ruang Inap Terpadu B.
3.2.5.3 Depo Farmasi CMU Lantai III
Depo Farmasi CMU Lantai III dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi RSUP
35
Universitas Sumatera Utara
xlviii H. Adam Malik, yang bertugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam hal
mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien
Instalasi Bedah Pusat IBP dan Instalasi Perawatan Intensif IPI secara sistem dosis individual dan sistem floor stock. Selain itu juga melaksanakan pencatatan,
pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Depo Farmasi.
3.2.5.4 Depo Farmasi IGD
Depo Farmasi IGD dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi RSUP H. Adam
Malik, yang bertugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien Instalasi Instalasi Gawat Darurat IGD secara sistem dosis individual dan sistem
floor stock. Selain itu juga melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Depo Farmasi.
3.3 Instalasi Cental Sterilized Supply Department CSSD
Instalasi Cental Sterilized Supply Department CSSD atau sterilisasi pusat
adalah satu unit kerja yang merupakan fasilitas penyelenggaraan dan kegiatan pelayanan kebutuhan steril yang dipimpin oleh seorang kepala instalasi yang
berada dibawah Direktur Umum dan Operasional.
36
Universitas Sumatera Utara
xlix Peranan CSSD di rumah sakit bertujuan untuk:
1. mengurangi infeksi nosokomial dengan menyediakan peralatan yang telah
mengalami pencucian, pengemasan dan sterilisasi dengan sempurna 2.
mengurangi penyebaran kuman di lingkungan rumah sakit, menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan
Pelayanan sterilisasi adalah kegiatan memproses semua bahan, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pelayanan medik di rumah sakit, mulai
dari perencanaan, pengadaan, pencucian, pengemasan, pemberian tanda, proses sterilisasi, penyimpanan dan penyalurannya untuk memenuhi kebutuhan rumah
sakit. Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan CSSD adalah:
a. melakukan sterilisasi instrument dan linen untuk kebutuhan kamar operasi
b. melakukan sterilisasi untuk kebutuhan IGD
c. melakukan sterilisasi untuk kebutuhan catheterisasibedah jantung
d. melakukan sterilisasi ruangan dengan fogging dan UV lamp
e. melakukan Re-Use dengan gas Etilen Oksida
Sasaran dari kegiatan yang dilakukan adalah tercapainya kebutuhan steril untuk seluruh lingkungan rumah sakit, mencegah terjadinya infeksi nosokomial
hingga seminimal mungkin dan mempertahankan mutu hasil sterilisasi dengan melakukan monitoring terhadap proses dan hasil sterilisasi.
Untuk mendapatkan pelayanan CSSD yang optimal disediakan ruangan yang memadai yang terdiri atas: ruang pencucian, ruang kerja dan ruang steril
penyimpanan barang steril yang memenuhi syarat.
37
Universitas Sumatera Utara
l Instalasi Sterilisasi Pusat dikepalai oleh seorang apoteker dan dibantu oleh
wakil kepala instalasi, tata usaha dan tiga pokja lainnya. Struktur Organisasi Instalasi CSSD RSUP H. Adam Malik Medan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Instalasi Central Sterilized Supply Department
CSSD RSUP H. Adam Malik Medan
Kepala instalasi mempunyai tugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan dalam
perencanaan dan pemenuhan kebutuhan CSSD, menyelenggarakan sterilisasi dan pelayanan kepada unit-unit lain yang membutuhkan perlengkapan steril,
menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dalam bidang sterilisasi. Kepala Instalasi CSSD
Wa.Ka. Instalasi
Tata Usaha
Pokja Sterilisasi Pokja
Distribusi Pokja
Penyediaan Direktur Umum dan
Operasional
38
Universitas Sumatera Utara
li Wakil kepala instalasi membantu kepala instalasi dalam
menyelenggarakan, mengkoordinasikan, merencanakan serta mengawasi seluruh kegiatan di Instalasi CSSD.
Tata Usaha bertugas membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan seluruh ketatausahaan dan kerumahtanggaan di CSSD.
Dalam menunjang tugas dan fungsi CSSD, dibentuk 3 pokja yaitu: a.
Pokja Penyediaan Pokja penyediaan bertugas untuk membantu kepala instalasi dalam
menyelenggarakan seluruh kegiatan penyediaan dan penerimaan kebutuhan steril di CSSD.
b. Pokja Pencucian dan Sterilisasi
Pokja pencucian dan sterilisasi bertugas untuk membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan pencucian dan sterilisasi kebutuhan
di CSSD mulai dari pembilasan atau pencucian, pengeringan, pengemasan paket, sterilisasi dan penyimpanan.
c. Pokja Distribusi
Pokja distribusi bertugas untuk membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan pendistribusian kebutuhan steril untuk unit
IGD, IBP, IPI, Poliklinik, Rindu A, Rindu B.
3.4 Instalasi Gas Medis