xxiv
2.4 Formularium Rumah Sakit
Formularium rumah sakit adalah daftar obat baku yang dipakai oleh rumah sakit yang dipilih secara rasional dan dilengkapi penjelasan, sehingga merupakan
informasi obat yang lengkap untuk pelayanan medik rumah sakit, terdiri dari obat- obatan yang tercantum Daftar Obat Essensial Nasional DOEN dan beberapa
jenis obat yang sangat diperlukan oleh rumah sakit serta dapat ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan bidang kefarmasian dan terapi serta keperluan
rumah sakit yang bersangkutan SK Dirjen YanMed No. 0428YanMedRSKSSK89 tentang Petunjuk Pelaksanaan Permenkes No.
085MenKesPerI1989. Penyusunan formularium rumah sakit merupakan tugas PFT. Adanya
formularium diharapkan dapat menjadi pegangan para dokter staf medis fungsional dalam memberi pelayanan kepada pasien sehingga tercapai
penggunaan obat yang efektif dan efisien serta mempermudah upaya menata manajemen kefarmasian di rumah sakit.
Kegunaan formularium di rumah sakit: 1.
membantu menyakinkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di rumah sakit 2.
sebagai bahan edukasi bagi staf medik tentang terapi obat yang benar 3.
memberi ratio manfaat yang tinggi dengan biaya yang minimal Siregar dan Amalia, 2004.
2.5 Instalasi Farmasi Rumah Sakit IFRS
IFRS adalah fasilitas pelayanan penunjang medis, di bawah pimpinan seorang apoteker dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi
12
Universitas Sumatera Utara
xxv persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara
profesional, yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian, yang terdiri atas pelayanan paripurna, mencakup perencanaan;
pengadaan; produksi; penyimpanan perbekalan kesehatansediaan farmasi; dispensing obat berdasarkan resep bagi penderita rawat tinggal dan rawat jalan;
pengendalian mutu dan pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit; serta pelayanan farmasi klinis Siregar dan
Amalia, 2004.
2.5.1 Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian dibagi menjadi 2 bagian yaitu pelayanan farmasi minimal dan pelayanan farmasi klinis.
2.5.1.1 Pelayanan Farmasi Minimal
Dalam pelaksanaannya, pelayanan farmasi minimal dibagi atas:
a. Produksi
Instalasi farmasi rumah sakit memproduksi produk non steril serta pengemasan kembali produk-produk tertentu.
b. Perbekalan
Merupakan unit pelaksana instalasi farmasi rumah sakit yang meliputi pengadaan dan penyimpanan perbekalan farmasi. Pengadaan merupakan proses
kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi. Pengadaan bertujuan untuk mendapatkan jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan dan
anggaran serta menghindari kekosongan obat.
13
Universitas Sumatera Utara
xxvi Pedoman perencanaan berdasarkan:
1. Daftar Obat Esensial Nasional DOEN atau formularium, standar terapi
rumah sakit dan ketentuan setempat yang berlaku; 2.
data catatan medik; 3.
anggaran yang tersedia; 4.
penetapan prioritas; 5.
siklus penyakit; 6.
sisa stok; 7.
data pemakaian periode lalu; 8.
perencanaan pengembangan. Pengadaan perbekalan farmasi merupakan kegiatan untuk merealisasikan
kebutuhan yang telah direncanakan. Penyimpanan perbekalan farmasi merupakan kegiatan pengaturan sediaan farmasi di dalam ruang penyimpanan dengan tujuan
untuk: 1.
menjamin mutu tetap baik, yaitu kondisi penyimpanan disesuaikan dengan sifat obat, misalnya dalam hal suhu dan kelembaban;
2. memudahkan dalam pencarian, misalnya disusun berdasarkan abjad;
3. memudahkan pengawasan persediaanstok dan barang kadaluarsa, yaitu
disusun berdasarkan First In First Out FIFO dan First Expired First Out FEFO;
4. menjamin pelayanan yang cepat dan tepat.
c. Distribusi