dituntun oleh konsep nilai dan kepuasaan yang diharapkan. Produk-produk tersebut dapat diperoleh melalui berbagai cara yaitu memproduksi sendiri,
merampas, meminta-minta dan pertukaran jual-beli. Sebagian besar masyarakat bekerja atas dasar prinsip pertukaran yang berarti seseorang mengkhususkan diri
dalam memproduksi produk tertentu dan mempertukarkan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran mencakup semua kegiatan yang berkaitan dengan pasar
yakni mencoba untuk mewujudkan pertukaran potensial Irawan et all, 2001.
2.3.3 Lembaga Pemasaran
Lembaga pemasaran
merupakan badan
atau individu
yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditas dari produsen
kepada konsumen akhir, serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran timbul karena adanya keinginan konsumen
untuk memperoleh komoditas sesuai waktu, tempat, dan bentuk yang diinginkan konsumen. Tugas lembaga pemasaran adalah menjalankan fungsi-fungsi
pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimum mungkin. Menurut penguasannya terhadap komoditi yang diperjual belikan, lembaga pemasaran
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Sudiyono, 2002: 1.
Lembaga yang tidak memiliki tetapi menguasai benda seperti agen perantara, makelar broker, selling broker dan buying broker.
2. Lembaga yang memiliki dan menguasai komoditi-komoditi pertanian yang
diperjual belikan seperti pedagang pengumpul, tengkulak, eksportir dan importir.
3. Lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan menguasai komoditi-komoditi
pertanian yang diperjual belikan seperti perusahaan-perusahaan penyedia fasilitas-fasilitas transportasi, asuransi pemasaran dan perusahaan penentu
kualitas produk pertanian. Menurut Sudiyono 2002 lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat
dalam proses pemasaran antara lain:
1. Tengkulak, merupakan lembaga pemasaran yang berhubungan langsung
dengan petani. Tengkulak ini melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai maupun kontrak pembelian.
2. Pedagang pengumpul, penjualan komoditi yang dibeli tengkulak dari petani
biasanya relatif lebih kecil, sehingga untuk meningkatkan efisiensi dalam pengangkutan harus ada proses konsentrasi pengumpulan pembelian
komoditi oleh pedagang pengumpul. Jadi pedagang ini membeli komoditi pertanian dari tengkulak.
3. Pedagang besar, untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan fungsi-fungsi
pemasaran, maka jumlah komoditi yang ada pada pedagang pengumpul ini harus dikonsentrasikan lagi oleh pemasar.
4. Agen penjualan, produk pertanian yang belum maupun sudah mengalami
proses pengolahan ditingkat pedagang besar harus didistribusikan pada agen penjualan maupun pengecer. Agen penjualan ini biasanya membeli komoditi
yang dimiliki pedagang dalam jumlah banyak, dengan harga yang relatif lebih murah dibanding pengecer
5. Pengecer, merupakan lembaga pemasaran yang berhadapan langsung dengan
konsumen. Pengecer sebenarnya ujung tombak yang bersifat komersil, artinya kelanjutan proses produksi yang dilanjutkan oleh lembaga-lembaga pemasaran
sangat tergantung dari aktivitas pengecer menjual produk kepada konsumen. Lembaga tataniaga pemasaran memegang peranan penting dalam
menetukan bentuk saluran pemasaran suatu komoditas. Lembaga pemasaran ini melakukan berbagai kegitatan fungsi pemasaran yang meliputi: a pembelian
produk, b sorting atau grading membedakan barang berdasarkan ukuran atau kualitasnya, c penyimpanan, d pengangkutan, e processing pengolahan.
Masing-masing lembaga pemasaran tersebut melakukan fungsi pemasaran yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang dimiliki. Perbedaan
kegiatan dan biaya yang dikeluarkan menyebabkan biaya dan keuntungan pemasaran berbeda-beda di setiap lembaga pemasaran Soekartawi, 1993.
2.3.4 Saluran Pemasaran