Kadar Air Karakteristik Kimia Biji Kakao Kering .1 Indeks Fermentasi

4.3.2 Kadar Air

Kadar air biji kakao ditentukan oleh cara pengeringan yang digunakan dan cara penyimpanannya. Kadar air yang paling disarankan untuk menyimpan biji kakao adalah 6 – 7,5 SNI 2323:2008. Hasil pengamatan kadar air biji kakao disajikan dalam Gambar 4.8 dan hasil analisa sidik ragam disajikan pada Tabel 4.4 . Gambar 4.8 Nilai rata-rata kadar air biji kakao kering, PB praktek baik, KP karung plastik tanpa pengadukan, KPP karung plastik dengan pengadukan, TFtanpa fermentasi. Berdasarkan Gambar 4.8 terlihat bahwa kadar air pada perlakuan PB sebesar 6,18 sedangkan pada perlakuan KP 7,39 dan pada perlakuan KPP 6,36 sedangkan pada perlakuan TF 5,57. Pada keseluruhan perlakuan kadar air terbanyak pada perlakuan KP. Hal ini dikarenakan pada perlakuan KP masih banyak pulp yang menempel sehingga kadar air tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua perlakuan memiliki kadar air sesuai dengan standar mutu biji kakao menurut SNI. Proses fermentasi menyebabkan biji mengalami eksudasi sehingga terbentuk rongga didalam biji yang akan memudahkan penguapan air pada saat proses pengeringan. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan perbedaan perlakuan fermentasi memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap kadar airnya. Kadar air tidak hanya dipengaruhi oleh proses fermentasi tetapi juga proses pengeringan. Tabel 4.4 Analisis sidik ragam kadar air biji kakao kering Sumber keragaman SK df Jumlah kuadrat JK Kuadrat tengah KT F Sig. Ftabel Perlakuan 3 3.453 1.151 4.283 0.097 ns 6.59 Galat 4 1.075 0.269 Total 7 4.528 Keterangan : α = 0,05; ns = berbeda tidak nyata Pengeringan yang baik dan maksimal akan menghasilkan biji kering dengan kadar air kurang dari 7,5. Kadar air kurang dari 7,5 membuat biji kakao kering dan tahan terhadap serangan jamur serta mempunyai daya simpan yang lebih lama. Biji kakao kering bersifat higroskopis, oeh karenanya kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap kadar airnya.

4.3.3 Kadar Lemak