Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah contoh air pada tiga sub DAS yang diambil menggunakan rekayasa alat depth-intergrating suspended
sediment sampler. Peralatan yang digunakan meliputi Peta DAS Padang, Peta penggunaan
lahan DAS Padang, Peta Kemiringan Lereng DAS Padang, data curah hujan untuk mengghitung skor , meteran 50 m, botol penampung, galah penyangga,
kertas saring, oven, GPS, stop watch, klinometer, buku dan alat tulis.
Metoda Penelitian
Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survey terhadap Debit Air, Sedimen, konsentrasi Sedimen dan Arah Penggunaan Lahan di tiga sub DAS
Padang yaitu sub DAS Padang, sub DAS Sibarau, dan sub DAS Padang Hilir.
Pelaksanaan Penelitian
1. Kegiatan di Lapangan
Penelitian di lapangan meliputi : a.
Penentuan lokasi outlet DAS, koordinat outlet DAS, ketinggian di atas permukaan laut serta kemiringan lereng.
b. Penentuan kecepatan aliran sungai berdasarkan jarak aliran per detik
pada dua outlet DAS yang akan diambil sedimennya. Caranya dengan menempatkan benda yang tidak dapat tenggelam di permukaan aliran
sungai untuk jarak tertentu dan mencatat waktu yang diperlukan oleh
Universitas Sumatera Utara
benda apung tersebut bergerak dari satu titik pengamatan ke titik pengamatan lain yang telah ditentukan. Benda apung yang dapat
digunakan dalam pengukuran ini pada dasarnya adalah benda apa saja sepanjang dapat terapung dalam aliran sungai. Jarak antara dua titik
pengamatan yang diperlukan ditentukan sekurang-sekurangnya yang memberikan waktu perjalanan selama 20 detik. Pengukuran dilakukan
beberapa kali sehingga dapat diperoleh angka kecepatan aliran rata-rata yang memadai. Besarnya kecepatan aliran rata-rata yang memadai.
c. Penentuan luas penampang basah pada dua outlet DAS. Luas
penampang basah diperoleh sebagai hasil perkalian kedalaman EF dan lebar sungai AB.
d. Pengambilan contoh sedimen
Pengambilan sampel air melalui modifikasi alat sediment sampler U.S.D.H 48. Mekanisme kerja yakni depth intergrating suspended
sediment sampler. Alat ini terdiri atas botol penampung air yang akan ditentukan konsentrasi sedimennya, galah penyangga untuk menahan
agar botol penampung air atau sedimen sampler dapat tetap ditempatnya. Alat tersebut juga dilengkapi dengan dua labang, lubang
pertama untuk tempat masuknya sampel air dan lubang lainnya adalah untuk buangan udara dalam botol. Pada bagian ekor terdapat alat
seperti sirip yang berfungsi mengarahkan lubang penampung air agar selalu mengarah ke arah datangnya aliran air. Pada cara pengukuran
muatan sedimen dengan teknik depth integrating, alat ukur sedimen diikatkan pada tongkat penduga, kemudian dimasukkan ke dalam
Universitas Sumatera Utara
aliran sungai dengan gerakan ke bawah dan ditarik kembali ke atas dengan kecepatan gerak yang sama. Besarnya sampel air untuk sekali
pengukuran diusahkan kurang lebih 23 isi botol Gordon, et al, 1992 dalam Asdak, 2001.
e. Pengukuran Debit Aliran Sungai
Debit aliran sungai diperoleh dengan cara pengukuran luas penampang basah limpasan air sungai dan kecepatan limpasan air
sungai pada masing-masing outlet DAS yang telah ditentukan, yang perhitungannya menggunakan persamaan umum DAS Chow, 1959
yaitu : Q = V A
Dimana : Q = debit limpasan air sungai mdetik, V = kecepatan limpasan air sungai mdetik,
A = luas penamang basah limpasan air sungai m
2
2. Kegiatan di Laboratorium