Implementasi Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima (5) Teknik Penyaringan (Filtering)

Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 10. Uji Pilihan: a. Jika pilihan adalah Tutup, maka tutup form Informasi Penulis. Kembali ke langkah 4. b. Jika tidak ada pilihan, kembali ke langkah 10. 11. Tampilkan form Penuntun Pemakaian. 12. Input Pilihan 13. Uji Pilihan : a. Jika pilihan adalah Tutup, maka tutup form Penuntun Pemakaian. Kembali ke langkah 4. b. Jika tidak ada pilihan, kembali ke langkah 13. 14. Selesai

4.4 Implementasi

Implementasi merupakan langkah yang dilakukan untuk mengoperasikan sistem yang telah dibangun. Dalam bab ini akan dijelaskan bagaiman menjalankan program tersebut. Perancangan perangkat lunak untuk perbaikan kualitas citra digital ini berjalan pada sistem operasi Microsoft XP atau bisa pada Windows yang lainnya, parangkat lunak dalam pembuatan program aplikasi ini menggunakan Visual Basic 6.0. dalam implementasi berikut akan ditampilkan hasil perancangan yang telah dibuat.

4.4.1 Form Splash

Form Splash akan ditampilkan secara langsung ketika aplikasi dijalankan. Form ini Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 akan ditampilkan paling lama tiga detik atau hingga klik mouse pada form. Tampilan form Splash diperlihatkan pada Gambar 4.12 berikut : Gambar 4.12. Tampilan Form Splash

4.4.2 Form Utama

Form Utama merupakan jendela utama aplikasi yang menampilkan bar menu, toolbar dan layar citra. Menu utama yang dimaksud terdiri dari: 1. Menu File Menu File terdiri dari beberapa submenu yakni, a. New Submenu New digunakan untuk membersihkan layar kerja dari tampilan citra sebelumnya. b. Open Submenu Open digunakan untuk membuka file citra dan menampilkannya pada bingkai Gambar Awal c. Save As Submenu Save As digunakan untuk menyimpan file hasil filtering. d. Exit Submenu Exit digunakan untuk menutup aplikasi. 2. Menu Filtering Menu Filtering terdiri dari beberapa submenu yakni, a. Intensity Filtering Intensity Filtering digunakan untuk menjalankan proses Intensity Filtering pada file citra awal. b. Intensity Filtering Frequency Filtering digunakan untuk menjalankan proses Frequency Filtering pada file citra awal. c. Menu Mean Filtering Menu Mean Filtering digunakan untuk menjalankan proses Mean Filtering pada file citra awal yang dibuka sebelumnya. d. Menu Median Filtering Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Menu Median Filtering digunakan untuk menjalankan proses Median Filtering pada file citra awal yang dibuka sebelumnya. e. Menu Modus Filtering Menu Modus Filtering digunakan untuk menjalankan proses Modus Filtering pada file citra awal yang dibuka sebelumnya. 3. Menu View Menu View terdiri dari beberapa submenu yakni, a. Picture Submenu Picture digunakan untuk mengubah tampilan histogram menjadi tampilan citra. b. Histogram Submenu Histogram digunakan untuk menampilkan histogram warna dari citra yang ditampilkan pada bingkai citra yang sama. 4. Menu Informasi Menu Info terdiri dari beberapa submenu yakni, a. Penulis Submenu Penulis digunakan untuk menampilkan informasi tentang penulis. b. Penuntun Pemakaian Submenu Penuntun Pemakaian digunakan untuk menampilkan penuntun pemakaian program. Toolbar adalah bar yang menampung beberapa tool. Sebuah tool merupakan tombol bergambar yang digunakan sebagai jalan pintas pengganti pemilihan menu. Toolbar yang disediakan diperlihatkan pada Gambar 4.13 berikut: Gambar 4.13 Toolbar Ada lima buah tool yang disediakan yakni : a. Tool New Tool ini digunakan untuk membersihkan tampilan layar. Pemilihan tool ini merupakan jalan pintas dari pemilihan menu File New. Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 b. Tool Open. Tool ini digunakan untuk membuka file citra. Pemilihan tool ini merupakan jalan pintas dari pemilihan menu File Open. c. Tool Save. Tool ini digunakan untuk menyimpan file citra hasil proses fietering. Pemilihan tool ini merupakan jalan pintas dari pemilihan menu File Save As. d. Tool Picture Tool ini digunakan untuk mengganti tampilan histogram warna ke tampilan citra. Pemilihan tool ini merupakan jalan pintas dari pemilihan menu View Picture. Berikut adalah gambar dari form utama: Gambar 4.14 Form Utama e. Tool Histogram Tool ini digunakan untuk mengganti tampilan citra ke histogram warna. Pemilihan tool ini merupakan jalan pintas dari pemilihan menu View Histogram. Seperti pada gambar dibawah ini: Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.15 Form Utama pada Histogram Gambar yang telah dibuka pada form utama akan mencul pada letak gambar awal. Dalam hal ini, gambar awallah yang akan diproses dengan metode filtering terdapat pada penganalisaan citra. Gambar yang akan dianalisa dapat dilihat dengan histogramnya seperti pada gambar 4.16 dibawah ini: a b c d Gambar 4.16 a. Citra yang akan di analisis, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue

4.4.2.1 Intensity Filtering

Intensity Filtering adalah metode yang dilakukan untuk membersihkan noise dengan mendeteksi intensitas dari setiap titik gambar atau citra. Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Untuk melakukan Metode Intensity Filtering maka pilh menu filtering, setelah itu pilih sub menu Intensity Filtering maka akan dilakukan prosesnya. Berikut ini adalah gambar 4.17 adalah hasil tampilan dari proses metode Intensity Filtering: a b c d Gambar 4.17 a. Citra hasil Intensity Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue Kemudian citra hasil intensity filtering di intensity filtering kembali maka akan tampak perubahan yaitu gambar akan semakin halus dimana noise-nya akan semakin hilang seperti tampak pada gambar 4.18 dibawah ini: a b c d Gambar 4.18 a. Citra hasil 2 kali Intensity Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue

4.4.2.2 Frequency Filtering

Frequency Filtering adalah metode yang dilakukan untuk membersihkan noise juga tetapi dengan menganalisis jumlah noise yang ada pada citra. Berikut ini adalah gambar hasil tampilan dari proses metode Frequency Filtering: Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 a b c d Gambar 4.19 a. Citra hasil Frequency Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue Kemudian citra hasil frequency filtering di frequency filtering kembali maka akan tampak perubahan yaitu gambar akan semakin halus dimana noise-nya akan semakin hilang seperti tampak pada gambar 4.20 dibawah ini: a b c d Gambar 4.20 a. Citra hasil 2 kali Frequency Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue

4.4.2.3 Mean Filtering

Mean Filtering adalah metode yang dilakukan untuk menghaluskan citra yang terlihat kasar dengan melakukan proses rata-rata. Berikut ini adalah gambar hasil tampilan dari proses metode Mean Filtering: Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 a b c d Gambar 4.21 a. Citra hasil Mean Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue Kemudian citra hasil mean filtering di mean filtering kembali maka akan tampak perubahan yaitu gambar akan semakin halus dimana noise-nya akan semakin hilang seperti tampak pada gambar 4.22 dibawah ini: a b c d Gambar 4.22 a. Citra hasil 2 kali Mean Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue

4.4.2.4 Median Filtering

Median Filtering adalah metode yang akan dilakukan untuk menghaluskan citra juga tetapi pada Median Filtering dilakukan proses mencari nilai tengah. Berikut ini adalah gambar hasil tampilan dari proses metode Median Filtering: Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 a b c d Gambar 4.23 a. Citra hasil Mean Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue Kemudian citra hasil median filtering di median filtering kembali maka akan tampak perubahan yaitu gambar akan semakin halus dimana noise-nya akan tampak hilang seperti pada gambar 4.24 dibawah ini: a b c d Gambar 4.24 a. Citra hasil 2 kali Median Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB blue

4.4.2.4 Modus Filtering

Modus Filtering adalah metode yang dilakukan untuk membuat citra jadi berbintil- bintil seperti dicat dengan cat minyak. Berikut ini adalah gambar hasil tampilan dari proses metode Modus Filtering: Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 a b c d Gambar 4.25 a. Citra hasil Modus Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue Kemudian citra hasil modus filtering di modus filtering kembali maka akan tampak perubahan yaitu gambar akan semakin hancur seperti dicat minyak gambar akan kelihatan kabur seperti pada gambar 4.26 dibawah ini: a b c d Gambar 4.26 a. Citra hasil 2 kali Modus Filtering, b Histogram warna RGB Red, c. Histogram warna RGB Green, d. Histogram warna RGB Blue 4.4.3 Analisis Gambar hasil Filtering Hasil dari citra yang diperbaiki akan ditampilkan semua seperti yang terlihat pada gambar 4.27 dibawah ini: Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.27 Gambar citra yang telah di filtering Dalam gambar diatas perbedaannya tidak terlalu jelas tetapi dengan adanya histogram dari gambar maka dapat dilihat jelas bahwa gambar tersebut telah berbeda dengan citranya yang lainnya. Analisis gambar yang dapat diambil dalam citra tersebut, antara lain: 1. Pada gambar awal citra adalah asli tanpa adanya operasi filtering Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 2. Pada bagian Intensity filtering, citra sudah diproses dengan metode Intensity Filtering dan hasil citra yang ada pada gambar awal berbeda dengan yang adanya pada intensity filtering. Noise yang ada pada gambar awal telah dideteksi dan dibuang agar tampilan dari citra lebih bagus dibandingkan dengan citra sebelumnya. Kemudian citra yang telah di Intensity Filtering tersebut di Intensity Filtering kembali maka gambar yang tampak akan semakin tajam. 3. Pada bagian Frequency filtering sama halnya dengan intensity filtering tetapi hasilnya berbeda karena frequency filtering menganalisis noise yang ada pada citra sehingga gambar yang dihasilkan akan lebih bagus dengan intensity filtering. Kemudian citra hasil Frequency Filtering tersebut di Frequency Filtering kembali maka noise pada gambar akan semakin hilang. 4. Pada bagian Mean filtering, citra-citra dihaluskan dengan menggantikan titik noise dengan titik yang baru dan melakukuan operasi raata-rata pada titik noise dan hasil dari rata-rata menjadi pengganti titik noise. Kemudian citra hasil Mean Filtering tersebut di Mean Filtering kembali maka noise pada gambar akan semakin hilang dan tampak semakin halus. 5. Pada bagian Median filtering sama halnya dengan Mean Filtering menghaluskan citra tetapi hasilnya berbeda karena titik noise digantikan dengan mencari nilai tengah tanpa melakukan rata-rata tampak pada gambar bahwa noise-nya akan semakin hilang dan kemudian hasil median filtering tersebut di median filtering kembali, tampak noise pada gambar hilang. 6. Pada bagian Modus Filtering, citra malah menjadi berbintil-bintil karena titik- titik noise diganti dengan titik-titik yang sering muncul jadi hasilnya citra tersebut jadi berbintil-bintil seperti dicat dengan minyak. Kemudian citra hasil Modus Filtering tersebut di Modus Filtering kembali maka gambar akan semakin kabur seperti dicat minyak.

4.4.4 Tampilan Histogram Warna RGB

Pada gambar berikut ini dapat dilihat dengan jelas perbedaannya, dengan melihat citra yang sudah diproses mungkin tidak dapat terlihat dengan jelas perbedaannya tetapi dengan menggunaka histogram maka akan terlihat perbedaaan dari citra tersebut. Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Histogram warna RGB Red R dibawah ini dapat dengan jelas perbedaan dari setiap histogram, antara lain: Gambar 4.28 Tampilan Histogram Warna RGB Red R Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Perbedaan dari setiap histogram dengan menggunakan warna RGB Green dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 4.29 Tampilan Histogram Warna RGB Green G Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Perbedaan dari setiap histogram dengan menggunakan warna RGB Blue B dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 4.30 Tampilan Histogram Warna RGBBlue B

4.4.5 Kotak Dialog Open

Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Kotak dialog Open diperlukan pada saat membuka file citra. Kotak dialog ini ditampilkan setelah pemilihan menu File Open atau klik tool Open. Kotak dialog Open ini adalah kotak dialog bawaan atau standar Windows, seperti diperlihatkan pada Gambar 4.26 dibah ini. Gambar 4.31 Kotak Dialog Open.

4.4.6 Kotak Dialog Save As

Kotak dialog SaveAs diperlukan pada saat menyimpan file citra. Kotak dialog ini ditampilkan setelah pemilihan menu File Save atau klik tool Save. Kotak dialog Save As ini adalah kotak dialog bawaan atau standar Windows, seperti diperlihatkan pada Gambar 4.27 berikut: Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.32 Kotak Dialog Save As.

4.4.7. Form Informasi Penulis

Form Informasi Penulis ini digunakan untuk menampilkan informasi ringkas tentang: Judul Tugas Akhir, Nama Penulis dan NIM serta Ucapan Terima Kasih yang disertai dengan animasi tulisan bergerak, gambar logo dan foto penulis yang ditampilkan silih berganti. Form Informasi Penulis diperlihatkan pada Gambar 4.26. Form Informasi Penulis dapat ditampilkan dengan cara memilih menu Informasi Penulis. Dan Form ini dapat ditutup dengan cara klik tombol OK. Muhammad Arifin Siregar : Perancangan Perangkat Lunak Untuk Perbaikan Citra Digital Dengan Menggunakan Lima 5 Teknik Penyaringan Filtering, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.33 Form Informasi Penulis

4.3.6. Form Penuntun Pemakaian

Form Penuntun Pemakaian ini digunakan untuk menampilkan bantuan tata cara pemakaian program secara ringkas, seperti diperlihatkan pada Gambar 4.31. Form Penuntun Pemakaian menampilkan teks yang dapat digulung dengan menggunakan scrollbar yang tersedia. Form ini dapat ditampilkan dengan cara memilih menu Informasi Penuntun Pemakaian. Untuk menutup form ini dapat dilakukan dengan klik tombol Tutup. Gambar 4.34 Form Penuntun Pemakaian.

4.5. Pengujian Menggunakan Black-Box