Rancangan Uji Hipotesis Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Wida Rohayati, 2013 Pengaruh Variasi Produk Terhadap Volume Penjualan Pada Rumah Makan Bakmi Jogja Pak Roso Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.8.4 Rancangan Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya dilakukan tahap keputusan penerimaan atau penolakan H 1. Rumusan hipotesis operasional: H o : ρ YX 1 = ρ YX 2 = ρ YX 3 = ρ YX 4 = Hi : ρ YX i ≠ 0, i = 1, 2, 3 dan 4 Secara statistik, hipotesis yang akan diuji berada pada = 0,10 dengan derajat kebebasan dk = n-2 serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Hipotesis Utama yang akan diuji pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut: H o :  ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara variasi produk yang terdiri dari ukuran, harga, tampilan dan kesesuaian terhadap volume penjualan. H i :  0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara variasi produk yang terdiri dari ukuran, harga, tampilan dan kesesuaian terhadap volume penjualan. Kemudian untuk Sub Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut: a. Ukuran X 1 H o :  ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara ukuran terhadap volume penjualan. H i :  0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara ukuran terhadap volume penjualan. Wida Rohayati, 2013 Pengaruh Variasi Produk Terhadap Volume Penjualan Pada Rumah Makan Bakmi Jogja Pak Roso Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Harga X 2 H o :  ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara harga terhadap volume penjualan. H i :  0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara harga terhadap volume penjualan. c. Tampilan X 3 H o :  ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara tampilan terhadap volume penjualan. H i :  0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara tampilan terhadap volume penjualan. d. Kesesuaian X 4 H o :  ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara kesesuaian terhadap volume penjualan. H i :  0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara kesesuaian terhadap volume penjualan. 2. Statistik Uji F yang digunakan adalah ∑ ∑ Hasil F hitung dibandingkan dengan table distribusi F Snedector, apabila F hitung ≥ F tabel maka H o ditolak dengan demikian dapat dilanjutkan pada pengujian secara individual. Wida Rohayati, 2013 Pengaruh Variasi Produk Terhadap Volume Penjualan Pada Rumah Makan Bakmi Jogja Pak Roso Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Statistik uji t yang digunakan adalah √ t mengikuti distribusi t student dengan derajat kebebasan n-k-1 a Jika t hitung ≥ t tabel , maka H o ditolak dan H i diterima b Jika t hitung t tabel , maka H o diterima dan H i ditolak Wida Rohayati, 2013 Pengaruh Variasi Produk Terhadap Volume Penjualan Pada Rumah Makan Bakmi Jogja Pak Roso Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis mengenai variasi produk terhadap volume penjualan pada Rumah Makan Bakmi Jogja Pak Roso Jl. Panatayuda, Jl. H. Wasid Kota Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Dilihat berdasarkan dimensi ukuran suatu porsi, Bakmi Jogja yang dijual kepada konsumen, mendapatkan keinginan konsumen agar dapat membeli kembali. Harga yang relatif terjangkau dan porsi yang cukup mengenyangkan, membuat konsumen yang membeli yaitu pelajar dan mahasiswa menilai bahwa porsi Bakmi jogja sangat variatif dengan uang saku mereka. Dalam kategori harga, yang cukup terjangkau oleh pelajar dan mahasiswa, maka keinginan untuk membeli Bakmi Jogja ini sangat antusias. Begitu pula dengan suasana rumah makan yang asri, bersih serta nyaman, membuat konsumen sudah tidak memikirkan kembali harga yang ditawarkan. Kepuasan konsumen dapat dilihat dari banyaknya konsumen berkunjung dan kembali membeli. Semua menu makanan disajikan dengan tampilan yang rapi, bersih serta warna makanan yang segar, dapat menggugah selera konsumen agar mencicinya. Makanan tersebut disajikan langsung setelah proses pemasakan akan menambah nilai sajian yang dapat menimbulkan rasa penciuman yang nikmat. Melalui hasil