Struktur Organisasi Desain Penelitian

Ogi Wahyudi, 2015 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP melalui Model Problem-Based Learning dan Project-Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10 aspek mengidentifikasi konsep dan justification mengklaim pembenaran, menggeneralisasi, menganalisis algoritma, dan memecahkan masalah. 2. Model Problem-Based Learning Problem-based learning adalah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar di mana peserta didik bekerja secara kelompok untuk mencari solusi dari permasalahan yang diberikan. Tahapan-tahapan model problem-based learning , yaitu 1 orientasi peserta didik pada masalah, 2 mengorganisasikan peserta didik, 3 membimbing penyelidikan individu dan kelompok, 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan 5 menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 3. Model Project-Based Learning Project-based learning adalah model pembelajaran yang melibatkan proyek. Proyek tersebut memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan pada permasalahan sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas. Tahapan-tahapan model project-based learning, yaitu 1 penentuan pertanyaan mendasar, 2 mendesain perencanaan proyek, 3 menyusun jadwal, 4 memonitor siswa dan kemajuan proyek, 5 menguji hasil, dan 6 mengevaluasi pengalaman. 4. Sikap Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap siswa terhadap pembelajaran, yakni pembelajaran terhadap model problem-based learning dan model project-based learning. Sikap terhadap pembelajaran adalah penilaian secara relatif yang dipengaruhi oleh perasaan diri terhadap suatu pembelajaran.

F. Struktur Organisasi

Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu Bab I pendahuluan, Bab II kajian pustaka, Bab III metode penelitian, Bab IV temuan dan pembahasan, serta Bab V simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Bab I berisi latar belakang penelitian, Ogi Wahyudi, 2015 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP melalui Model Problem-Based Learning dan Project-Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11 rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan berpikir kritis matematis, model problem-based learning dan model project-based learning, penelitian- penelitian yang relevan, dan hipotesis penelitian. Bab III berisi tentang desain dan metode penelitian yang dilakukan, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan prosedur analisis data. Bab IV berisi tentang hasil temuan penelitian dan pembahasan. Bab V berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian. Ogi Wahyudi, 2015 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP melalui Model Problem-Based Learning dan Project-Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 25 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen, yaitu desain kelompok kontrol non-ekivalen. Penelitian ini akan memberikan perlakuan terhadap variabel bebas, yaitu pembelajaran model problem-based learning dan project-based learning untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel terikatnya, yaitu kemampuan berpikir kritis matematis. Menurut Ruseffendi 2005, hlm. 35 penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat sebab akibat yang dilakukan terhadap variabel bebas, kemudian dilihat hasilnya pada variabel terikat. Pada penelitian ini terdapat dua kelas, yaitu kelas problem-based learning dan kelas project-based learning. Kelas problem-based learning adalah kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model problem- based learning . Kelas project-based learning adalah kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model project-based learning. Berdasarkan hal tersebut, desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut dalam Ruseffendi, 2005, hlm. 53. Keterangan: O : Pretespostes kemampuan berpikir kritis matematis X 1 : Pembelajaran matematika dengan model problem-based learning X 2 : Pembelajaran matematika dengan model project-based learning --- : Pengambilan sampel tidak secara acak Pretes Perlakuan Postes O X 1 O O X 2 O Ogi Wahyudi, 2015 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP melalui Model Problem-Based Learning dan Project-Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 26 Kedua kelas akan mendapatkan pretes dan postes. Pretes dilakukan sebelum adanya perlakuan atau pembelajaran. Setelah perlakuan atau pembelajaran diberikan, maka selanjutnya diberikan postes untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang dilakukan pada kelas problem-based learning dan kelas project-based learning.

B. Populasi dan Sampel