Variabel Independen Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

yang dalam hal ini adalah wajib pajak Jatmiko, 2006 dalam Arum, 2012. Rahayu 2010: 28 menyatakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah sebagai wujud nyata kepedulian pada pentingnya kualitas pelayanan adalah memberikan pelayanan prima kepada wajib pajak dalam mengoptimalkan penerimaan negara. Pengukuran variabel pelayanan fiskus menggunakan empat indikator yang telah dikembangkan peneliti Jatmiko 2006 dan Arum 2012 dalam skripsi Nurmiati 2014. Empat indikator yang akan diukur dalam variabel ini adalah : 1 Fiskus telah memberikan pelayanan pajak dengan baik. 2 Anda merasa bahwa penyuluhan yang dilakukan oleh Fiskus dapat membantu pemahaman anda mengenai hak dan kewajiban anda selaku Wajib Pajak. 3 Petugas pajak senantiasa memperhatiakn keberatan wajib pajak atas pajak yang dikenakan. 4 Cara membayar dan melunasi pajak adalah mudahefisien. c. Sanksi Pajak SP Variabel independen ketiga penelitian ini adalah sanksi pajak. Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan norma perpajakan akan diturutiditaatidipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan Mardiasmo, 2006 dalam Muliari dan Setiawan, 2010. Pengukuran variabel sanksi pajak menggunakan empat indikator yang telah dikembangkan peneliti Jatmiko 2006 dan Arum 2012 dalam skripsi Nurmiati 2014. Empat indikator yang akan diukur dalam variabel ini adalah: 1 Anda merasa bahwa sudah sepantasnya keterlambatan membayar pajak tidak diampuni dan harus dikenakan denda. 2 Perhitungan pelaksanaan sanksi denda bunga terhadap WP yang lalai membayar pajak dilakukan oleh WP yang bersangkutan. 3 Sanksi yang diberikan kepada wajib pajak harus sesuai dengan besar kecilnya pelanggaran yang sudah dilakukan. 4 Penerapan sanksi pajak harus sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

E. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai minimun dan maksimum. 2. Uji Kualitas data Uji kualitas data dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan reliabilitas. 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas. 4. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian terdiri dari analisis regresi linear berganda dengan uji f,uji statistik t dan koefisien determinasi. HASIL PENELITIAN A. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Variabel B t hitung Sig. Konstanta 3,952 Kesadaran Membayar Pajak KMP 0,372 3,900 0,000 Pelayanan Fiskus PF 0,190 2,131 0,036 Sanksi Pajak SP 0,163 2,072 0,41 F hitung 24,204 0,000 R 2 0,449 Adjusted R 2 0,431 Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Patuh = 3,952 + 0,372 sadar + 0,190 fiskus + 0,163 sanksi + e Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Hasil analisis regresi linear berganda di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar 3,952, artinya apabila kesadaran membayar pajak, pelayanan fiskus dan sanksi pajak dianggap konstan, maka nilai kemauan membayar pajak adalah sebesar 3,952. Konstanta sebesar 3,952 dengan parameter positif menunjukkan bahwa apabila tidak terdapat kesadaran membayar pajak, pelayanan fiskus dan sanksi pajak maka kepatuhan wajib pajak tetap meningkat. b. Nilai koefisien regresi kesadaran membayar pajak menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,372 artinya jika kesadaran membayar pajak meningkat maka kepatuhan wajib pajak akan mengalami kenaikan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kesadaran membayar pajak meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,372. c. Nilai koefisien regresi pelayanan fiskus koefisien yang positif sebesar 0,190 artinya jika pelayanan fiskus meningkat maka kepatuhan wajib pajak akan mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pelayanan fiskus meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,190. d. Nilai Koefisien regresi sanksi pajak menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,163 artinya jika sanksi pajak meningkat maka kepatuhan wajib pajak akan mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sanksi pajak meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,163. Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa besarnya F hitung adalah 24,204 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai F hitung F tabel yaitu 24,204 3,15 dan nilai signifikansi = 0,000  = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel kesadaran membayar pajak, pelayanan fiskus dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

2 10 8

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, SANKSI WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Stu

0 8 16

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Emp

0 2 15

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Emp

1 3 15

PENGARUH PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PELAKU UKM SESUDAH Pengaruh Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UKM Sesudah Penerapan Pe

1 2 15

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PEGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Pegetahuan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Beba

0 2 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PENGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Pegetahuan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha D

0 3 18

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan

0 1 16

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas.

0 0 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA MULYOREJO.

2 11 109