Distribusi Frekwensi Karakteristik Responden Distribusi Frekwensi Pelatihan APN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei tahun 2012 terhadap 40 responden dengan cara observasi menggunakan tabel checklist tentang Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan di BPS Wilayah Kota Banda Aceh, maka didapatkan hasil sebagai berikut :

a. Distribusi Frekwensi Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian data karakteristik responden terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan dan lama bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 orang responden dalam penelitian ini, berdasarkan umur sebahagian besar responden berumur 40 – 49 tahun yaitu sebanyak 18 orang 45 . Berdasarkan pendidikan terbanyak responden berpendidikan D-III yaitu sebanyak 18 orang 45 dan tidak ada responden yang berpendidikan D-I. Berdasarkan pekerjaan sebanyak 37 orang 92,5 bekerja sebagai PNS dan 3 orang 7,5 bekerja sebagai non PNS. Berdasarkan lamanya bekerja sebanyak 34 orang 85 dengan lama bekerja 10 tahun dan tidak ada yang lamanya bekerja 2 tahun. Lebih jelasnya dapat dilihat rincian pada tabel 5.1 sebagai berikut : 36 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Distribusi Frekwensi Karakteristik Responden di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012 Karakteristik Frekwensi Umur 30-39 tahun 11 27,5 40-49 tahun 18 45 50 tahun 11 27,5 Total 40 100 Pendidikan DI DIII 18 45 DIV 14 35 S1 5 12,5 S2 3 7,5 Total 40 100 Pekerjaan PNS 37 92,5 Non PNS 3 7,5 Total 40 100 Lamanya Bekerja 2 Tahun 2 - 10 Tahun 6 15 10 Tahun 34 85 Total 40 100

b. Distribusi Frekwensi Pelatihan APN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pelatihan APN responden di BPS Wilayah Kota Banda Aceh, diketahui bahwa, 40 orang 100 bidan yang menjadi responden pada penelitian ini sudah pernah mengikuti pelatihan APN. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat rincian pada tabel 5.2 sebagai berikut : 37 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2 Distribusi Frekwensi Pelatihan APN Responden di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012 No Pelatihan APN Frekwensi Persentase 1 Ya 40 100 2 Tidak Total 40 100 c. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Prosedur cuci Tangan di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang paling banyak melakukan pelaksanaan pencegahan infeksi pada saat pertolongan persalinan tentang mencuci tangan adalah pada pernyataan petugas membasahi tangan dengan air bersih dan mengalir, petugas menggosok kedua tangan dengan kuat dan menggunakan sabun selama 10-15 detik termasuk sela-sela jari, petugas membilas tangan dengan air bersih, masing-masing sebanyak 40 orang 100 , dan paling sedikit yang melakukannya adalah pada pernyataan petugas melepaskan perhiasan ditangan pergelangan yaitu sebanyak 16 orang 40 . Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3 sebagai berikut : 38 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3 Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Prosedur Cuci Tangan di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. No Prosedur Mencuci Tangan Dilakukan Tidak Dilakukan F F 1 Petugas melepaskan perhiasan ditangan pergelangan 16 40 24 60 2 Petugas membasahi tangan dengan air bersih dan mengalir 40 100 3 Petugas menggosok kedua tangan dengan kuat dan menggunakan sabun selama 10-15 detik termasuk sela-sela jari 40 100 4 Petugas membilas tangan dengan air bersih 40 100 5 Petugas mengeringkan tangan dengan cara : 28 70 12 30 a. Diangin-anginkan b. Dilap dengan tisu c. Dilap dengan handuk pribadi d. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Pemakaian Sarung Tangan dan Perlengkapan Pelindung Lainnya di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa responden yang paling banyak melakukan pelaksanaan pencegahan infeksi pada saat pertolongan persalinan tentang pemakaian sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya adalah pada pernyataan Petugas menggunakan sarung tangan yang steril pada saat melakukan pemeriksaan dalam vagina tuse masing-masing sebanyak 40 orang 100 , dan paling sedikit yang melakukannya adalah pada pernyataan Petugas 39 Universitas Sumatera Utara menggunakan sarung tangan yang steril pada saat menolong persalinan yaitu sebanyak 27 orang 67,5 . Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4 sebagai berikut : Tabel 5.4 Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Pemakaian Sarung Tangan dan Perlengkapan Pelindung Lainnya di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. No Pemakaian sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya Dilakukan Tidak Dilakukan F F 1 Petugas menggunakan celemek dan perlengkapan pelindung lainnya 28 70 12 30 2 Petugas menggunakan sarung tangan yang steril pada saat melakukan pemeriksaan dalam vagina tuse 40 100 3 Petugas menggunakan sarung tangan yang steril pada saat menolong persalinan 27 67.5 13 32.5 4 Petugas menggunakan sarung tangan pada saat membersihkan percikan darah cairan tubuh 40 100 e. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Penggunaan Teknik Asepsis atau Aseptic di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa hanya 10 orang 25 responden yang melakukan pelaksanaan pencegahan infeksi pada saat pertolongan persalinan tentang penggunaan teknik asepsis atau aseptik. Sedangkan 30 orang 75 responden tidak melakukan penggunaan teknik asepsis atau aseptik. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5 sebagai berikut : 40 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5 Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Penggunaan Teknik Asepsis atau Aseptic di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. No Penggunaan teknik asepsis atau aseptic Dilakukan Tidak Dilakukan F F 1 Petugas menggunakan tindakan anti sepsis dengan menggunakan larutan antiseptic 10 25 30 75 f. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Pemprosesan Alat Bekas Pakai di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa responden yang paling banyak melakukan pelaksanaan pencegahan infeksi pada saat pertolongan persalinan tentang pemprosesan alat bekas pakai adalah pada pernyataan petugas menggunakan sarung tangan karet yang tebalsarung tangan rumah tangga dari latek, petugas menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran dari instrument, petugas mencuci setiap benda sedikitnya 3 kali dengan air dan sabun, petugas membilas benda yang telah dicuci dengan bersih, selagi masih memakai sarung tangan,petugas mencuci sarung tangan dengan air dan sabun kemudian dibilas secara seksama dengan menggunakan air bersih, petugas menyimpan instrumen dalam wadah steril bertutup rapat masing- masing sebanyak 40 orang 100 , dan paling sedikit yang melakukannya adalah pada pernyataan benda-benda yang terbuat dari plastikkaret dicuci terpisah dengan peralatan dari logam yaitu sebanyak 4 orang 10 . Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6 sebagai berikut : 41 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6 Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Pemprosesan Alat Bekas Pakai di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. No Pemprosesan alat bekas pakai Dilakukan Tidak Dilakukan F F Dekontaminasi : 1 Petugas menggunakan sarung tangan karet yang tebalsarung tangan rumah tangga dari latek 40 100 2 Petugas segera memasukkan benda-benda yang terkontaminasi kedalam larutan klorin 0,5 26 65 14 35 3 Petugas merendam instrument selama 10 menit. 26 65 14 35 Pencucian dan Pembilasan : 4 Petugas menggunakan sarung tangan karet yang tebalsarung tangan rumah tangga dari lateks 40 100 5 Benda -benda yang akan dicuci sudah dikontaminasi terlebih dahulu. 26 65 14 35 6 Benda-benda yang terbuat dari plastikkaret dicuci terpisah dengan peralatan dari logam. 4 10 36 90 7 Petugas membuka engsel gunting dan klem. 37 92.5 3 7.5 8 Petugas menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran dari instrument 40 100 9 Petugas mencuci setiap benda sedikitnya 3 kali dengan air dan sabun. 40 100 10 Petugas membilas benda yang telah dicuci dengan bersih. 40 100 11 Selagi masih memakai sarung tangan,petugas mencuci sarung tangan dengan air dan sabun kemudian dibilas secara seksama dengan menggunakan air bersih. 40 100 Sterilisasi : 12 Petugas menggunakan oven panas kering pada temperature 170 °C 37 92.5 3 7.5 13 Petugas melakukan sterilisasi selama 20 menit jika instrumen tidak terbungkus 37 92.5 3 7.5 14 Petugas menyimpan instrumen dalam wadah steril bertutup rapat 40 100 42 Universitas Sumatera Utara g. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Penanganan Peralatan Tajam di BPS di Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa responden yang paling banyak melakukan pelaksanaan pencegahan infeksi pada saat pertolongan persalinan tentang penanganan peralatan tajam adalah pada pernyataan, petugas membuang benda-benda tajam dalam wadah tahan bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh, lalu dibakar didalam insinerator adalah sebanyak 24 orang 60 , dan paling sedikit yang melakukannya adalah pada pernyataan jika benda-benda tajam tidak bisa dibuang secara aman dengan cara insinerasi, bilas tiga kali dengan larutan klorin 0,5 Dekontaminasi, tutup kembali menggunakan teknik satu tangan dan kemudian dikuburkan yaitu sebanyak 9 orang 22,5 . Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada tabel 5.7 sebagai berikut : Tabel 5.7 Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Penanganan Peralatan Tajam di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. No Penanganan Peralatan Tajam Dilakukan Tidak Dilakukan F F 1 Petugas membuang benda-benda tajam dalam wadah tahan bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh,lalu dibakar didalam insinerator. 24 60 16 40 2 Jika benda-benda tajam tidak bisa dibuang secara aman dengan cara insinerasi,bilas tiga kali dengan larutan klorin 0,5 Dekontaminasi,tutup kembali menggunakan teknik satu tangan dan kemudian dikuburkan. 9 22.5 31 77.5 43 Universitas Sumatera Utara h. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Pengelolaan Sampah Medis, Menjaga Kebersihan dan Sanitasi Lingkungan di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa responden yang paling banyak melakukan pelaksanaan pencegahan infeksi pada saat pertolongan persalinan tentang pengelolaan sampah medis, menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan adalah pada pernyataan sampah terkontaminasi dimasukkan ke tempat sampah kedap airkantong plastik sebelum dibuang. Petugas membersihkan tempat tidur ,meja dan troli dengan kain yang dibasahi klorin 0,5 dan deterjen, masing- masing sebanyak 40 orang 100 , dan paling sedikit yang melakukannya adalah pada pernyataan petugas menyediakan tempat sampah medis dan tempat sampah kering yang kedap air, petugas memisahkan antara sampah medis dengan sampah kering, yaitu masing-masing sebanyak 18 orang 45 . Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada tabel 5.8 sebagai berikut : 44 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8 Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan Tentang Pengelolaan Sampah Medis, Menjaga Kebersihan dan Sanitasi Lingkungan di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. No Pengelolaan sampah medis, menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan Dilakukan Tidak Dilakukan F F 1 Petugas menyediakan tempat sampah medis dan tempat sampah kering yang kedap air. 18 45 22 55 2 Petugas memisahkan antara sampah medis dengan sampah kering. 18 45 22 55 3 Petugas membersihkan tempat tidur ,meja dan troli dengan kain yang dibasahi klorin 0,5 dan deterjen 40 100 4 Petugas menyeka celemek dengan klorin 0,5 20 50 20 50 5 Petugas membersihkan lantai dengan lap kering kemudian diseka dengan campuran klorin 0,5 dan deterjen. 40 100 6 Sampah terkontaminasi dimasukkan ke tempat sampah kedap airkantong plastik sebelum dibuang. 40 100 i. Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 40 responden yang diteliti terdapat 30 orang 75 dengan katagori cukup baik, sebanyak 8 orang 20 dengan katagori sangat baik dan sebanyak 2 orang 5 dengan katagori kurang baik, seperti terlihat pada tabel 5.9 sebagai berikut : 45 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9 Distribusi Frekwensi Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Saat Pertolongan Persalinan di BPS Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012. No Kategori F 1 Sangat Baik 8 20 2 Cukup Baik 30 75 3 Kurang Baik 2 5 4 Sangat Tidak Baik Total 40 100

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktik Swasta di Wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2010

1 35 78

perilaku bidan dalam penatalaksanaan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan diwilayah kerja puskesmas hamparan perak kabupaten deli serdang medan tahun 2014

0 41 81

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 31 64

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 1

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 12

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 2

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 5

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pencegahan Infeksi - Pelaksanaan Pencegahan Infeksi pada Saat Pertolongan Persalinan di Bidan Praktek Swasta Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2012

0 0 23

PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA SAAT PERTOLONGAN PERSALINAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA WILAYAH KOTA BANDA ACEH

0 1 10