33
Handi Agus Hidayat, 2015 PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUAL
BASIC FOR APPLICATION
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
merupakan rumus untuk menentukan koefisien korelasi product moment dengan angka kasar Arikunto, 2011 hlm 69-70:
r
xy
=
√
keterangan: r
xy
= koefisien korelasi butir soal N
= jumlah subjek X
= skor suatu butir soal Y
= skor total Berikut ini adalah kriteria koefisien korelasi:
Tabel 3.5 Kriteria Validitas Soal Arikunto, 2011 hlm 75
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah Penafsiran harga koefisien korelasi ada dua cara yaitu:
a. Dengan melihat harga r dan diinterpretasikan misalnya korelasi
tinggi, cukup, dan sebagainya; b.
Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritis r product moment. Jika r hitung r tabel, maka soal item pertanyaan dinyatakan valid, begitu
juga sebaliknya.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila
dijui cobakan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang sama. Untuk mencari besarnya reliabilitas, bisa digunakan rumus Kuder-
Richardson 20 sebagai berikut Arikunto, 2011 hlm 101:
34
Handi Agus Hidayat, 2015 PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUAL
BASIC FOR APPLICATION
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
r
11
= keterangan:
r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ∑pq = jumlah perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi simpangan baku dari tes
Sedangkan simpangan baku dapat dicari menggunakan rumus Sudjana, 2002 hlm 93:
S
2
=
̅
keterangan : x
i
= data ke-i
̅
= rata-rata data Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Soal Arikunto, 2011 hlm 75
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Sangat Tinggi Tinggi
Cikup Rendah
Sangat Rendah
3. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat kesukaran item difficulty merupakan suatu pernyataan tentang seberapa sulit atau seberapa mudah butir soal bagi peserta tes. Berikut ini
rumus untuk menghitungnya Arikunto, 2011 hlm 210 : P =
keterangan: P
= Indeks kesukaran
35
Handi Agus Hidayat, 2015 PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUAL
BASIC FOR APPLICATION
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta tes
Dengan interpretasi tingkat kesukaran sebagai berikut: Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran Arikunto, 2011 hlm 210
Indeks Kesukaran Klasifikasi
0,00 – 0,30
0,31 – 0,70
0,71 – 1,00
Soal Sukar Soal Sedang
Soal Mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda DP butir pertanyaan merupakan suatu pernyataan tentang seberapa besar daya sebuah butir soal dapat membedakan
kemampuan antara peserta kelompok tinggi dan kelompok rendah. Berikut ini rumus untuk menghitungnya Arikunto, 2011 hlm 218 :
DP =
-
= P
A
- P
B
keterangan: J
= Jumlah peserta tes J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dengan interpretasi DP sebagai berikut:
Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Arikunto, 2011 hlm 218
Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
Jelek Cukup
Baik