semakin sulit dalam menjalankan perannya, diantaranya kesulitan dalam berkomunikasi dan mengkoordinir kerja dari masing masing anggota dewan
itu sendiri, kesulitan yang dialami adalah sulitnya menjalankan tugas pengawasan terhadap manajemen perusahaan yang nantinya berdampak pula
terhadap kinerja perusahaan yang semakin menurun Ujiyanto, 2007.
2. Prinsip-Prinsip
Corporate Governance
FCGI 2004 memuat uraian dalam
Organization for Economic Co- Operation and Development
OECD bahwa terdapat empat unsur penting dalam
corporate governance,
yaitu: a.
Keadilan
Fairness
Menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, termasuk hak-hak pemegang saham minoritas dan para pemegang saham asing, serta
menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor. b.
Transparansi
Transparancy
Mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, serta jelas dan dapat dibandingkan yang menyangkut keadaan keuangan,
pengelolaan perusahaan, dan kepemilikan perusahaan. c.
Akuntabilitas
Accountability
Menjelaskan peran dan tanggungjawab, serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang
saham sebagaimana yang diawasi Dewan Komisaris.
d. Pertanggungjawaban
Responsibility
Memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai sosial.
Sedangkan prinsip-prinsip
corporate governance
yang dikembangkan oleh OECD Effendi, 2009 mencakup hal-hal sebagai
berikut: a
Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham Hak-hak pemegang saham adalah pemberian informasi yang
benar, tepat, tepat waktu mengenai perusahaan yang berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan yang mendasar
dalam perusahaan dan memperoleh bagian dari keuntungan perusahaaan.
b Perlakuan yang sama terhadap pemegang saham
Perlakuan yang sama terhadap pemegang saham terutama pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dalam hal
keterbukaan informasi. c
Peranan semua hak yang berkepentingan
stakeholder
dalam
corporate governance.
Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan kerjasama yang aktif antara perusahaan dan pemegang
kepentingan dalam mencapai tujuan perusahaan.
d Keterbukaan dan transparansi
Pengungkapan yang akurat dan tepat waktu serta transparansi mengenai semua hal yang berkaitan dengan kinerja perusahaan,
kepemilikan serta para pemegang kepentingan. e
Akuntabilitas dewan komisaris Kerangka yang dibangun dalam
corporate governance
harus menjamin adanya pedoman strategis perusahaan, pengawasan yang
efektif terhadap
manajemen oleh
dewan komisaris,
dan pertanggungjawaban dewan komisaris terhadap perusahaan dan
pemegang saham.
3. Mekanisme