Manajemen Laba 1. Definisi Manajemen Laba Motivasi Manajemen Laba

pihak dapat memberikan kontribusi berupa modal, keahlian expertise, dan tenaga, demi manfaat bersama. 3 Memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki segera. Industri pasar modal telah berkembang. Secara teoritis, pratik good corporate governance dapat meningkatkan nilai valuation perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan umumnya corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor.

C. Manajemen Laba 1. Definisi Manajemen Laba

Menurut Nuryaman 2008 Manajemen laba merupakan suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat meratakan, menaikan dan menurunkan pelaporan laba. Manajemen laba adalah tindakan-tindakan manajer untuk menaikan atau menurunkan laba periode berjalan dari sebuah perusahaan yang dikelolanya tanpa menyebabkan kenaikan atau penurunan keuntungan ekonomi perusahaan jangka panjang. Menurut Iqbal 2007 manajemen laba adalah tindakan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan untuk mempengaruhi tingkat laba yang ditampilkan. Sedangkan manajeman laba merupakan suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi Ujiyanto, 2007. Dengan kata lain manajemen laba adalah aktivitas manajemen manajerial untuk mempengaruhi dan mengintervensi laporan keuangan Sulistyanto, 2008. Widyaningdyah 2001 mendefinisikan manajemen laba adalah tindakan manajer untuk meningkatkan atau mengurangi laba yang dilaporkan tanpa mengakibatkan peningkatan penurunan profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.

D. Motivasi Manajemen Laba

Motivasi manajemen melakukan manajemen laba adalah sebagai berikut: 1. Bonus Plan Hypotesis Bonus plan hypotesis menyatakan bahwa rencana bonus atau kompensasi manajerial akan cenderung memilih dan menggunakan metode- metode akuntansi yang akan membuat laba yang dilaporkan menjadi lebih tinggi. Konsep ini membahas bahwa bonus yang dijanjikan pemilik kepada manajer perusahaan tidak hanya memotivasi manajer untuk bekerja dengan lebih baik tetapi juga memotivasi manajer untuk melakukan kecurangan manajerial. Agar selalu bisa mencapai tingkat kinerja yang memberikan bonus, manajer mempermainkan besar kecilnya angka-angka akuntansi dalam laporan keuangan sehingga bonus itu selalu didapatnya setiap tahun. Hal inilah yang mengakibatkan pemilik mengalami kerugian ganda, yaitu memperoleh informasi palsu dan mengeluarkan sejumlah bonus untuk sesuatu yang tidak semestinya. 2. Debt Equity Hypotesis Debt equity hypothesis menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai rasio antara utang dan ekuitas lebih besar, cenderung memilih dan menggunakan metode-metode akuntansi dengan laporan laba yang lebih tinggi serta cenderung melanggar perjanjian utang apabila ada manfaat dan keuntungan tertentu yang dapat diperolehnya. Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal. Perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity cukup tinggi akan mendorong manajer perusahaan untuk menggunakan metode akuntansi yang dapat meningkatkan pendapatan laba, menyebabkan perusahaan kesulitan dalam memperoleh dana tambahan dari pihak kreditor bahkan perusahaan terancam melanggar perjanjian hutang. 3. Political Cost Hypotesis Polotical cost hypothesis menyatakan bahwa perusahan cenderung memilih dan menggunakan metode-metode akuntansi yang dapat memperkecil atau memperbesar laba yang dilaporkanya Sulistyanto, 2008. Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut memilih metode akuntansi yang menurunkan laba. Hal tersebut dikarenakan laba yang tinggi membuat pemerintah akan segera mengambil tindakan seperti mengenakan peraturan kenaikan pajak pendapatan dan lain-lain. Konsep ini membahas bahwa manajer perusahaan cenderung melanggar regulasi pemerintah, seperti undang-undang perpajakan, apabila ada manfaat atau keuntungan yang diperolehnya. Manajer akan mempermainkan laba agar kewajiban pembayaran tidak terlalu tinggi sehinggaalokasi laba dengan kemauan perusahaan.

E. Metode Manajemen Laba