37
Jadi analisis struktural merupakan suatu penelitian yang mendasarkan pada unsur-unsur internal karya sastra yang merupakan satu kesatuan dalam rangka
pengungkapan makna secara keseluruhan. Mengingat banyak unsur yang membangun sebuah karya sastra, dalam
penelitian ini akan dianalisis empat unsur, yaitu tema, alur, penokohan, dan latar. Hal ini dilakukan karena keempat unsur tersebut memiliki relevansi dengan objek
penelitian yang dominan dalam mendukung totalitas makna karya sastra. Tujuannya sebagai jembatan untuk melakukan analisis aspek ketidakadilan jender
dalam Novel Perempuan Kembang Jepun karya Lan Fang dengan tinjuan sastra feminisme.
A. Tema
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang
menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan Hartoko dan Rahmanto dalam Nurgiyantoro, 2007: 68. Tema disaring dari motif-motif
yang terdapat dalam karya sastra yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi. Tema menjadi dasar
pengembangan seluruh cerita, sehingga bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu Nurgiyantoro, 2007: 68.
Tema dalam sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari keseluruhan cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu cerita, gagasan dasar
umum sebuah karya novel. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah
38
ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang dipergunakan untuk mengembangkan cerita Nurgiyantoro, 2007: 70.
Tema sebuah karya sastra selalu berkaitan dengan makna pengalaman kehidupan. Melalui karyanya itulah pengarang menawarkan makna tertentu
kehidupan, mengajak pembaca untuk melihat, merasakan, dan menghayati makna kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan itu
sebagaimana ia memandangnya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tema adalah
inti dari sebuah cerita yang di dalamnya mengandung pokok pikiran atau pokok bahasan yang mendasari sebuah cerita dalam karya sastra.
Novel Perempuan Kembang Jepun karya Lan Fang mengangkat tema pencarian cinta sejati. Dalam kehidupan manusia, cinta memiliki sebuah arti
yang penting, karena ada cinta yang layak untuk dipertahankan, ada cinta yang harus diperjuangkan, ada cinta yang harus dilupakan. Jadi, tema dalam novel
Perempuan Kembang Jepun adalah tentang pencarian cinta sejati. Hal tersebut terlihat dalam cuplikan di bawah ini :
”Ia selalu merindukan Matsumi. Sampai menjelang akhir hayatnya, cuma nama Matsumi yang selalu disebutnya. Ia selalu ingin bertemu
kembali dengan Matsumi. Tetapi, keinginannya tidak pernah terwujud” Perempuan Kembang Jepun, 2006: 260.
Juga terdapat dalam cuplikan sebagai berikut : ”Ketika Okasan berbicara tentang Takeda, aku mendadak melihat
bintang-bintang bertaburan dan berkelip di matanya yang selalu teduh. Matanya bercahaya. Bibirnya mengulum senyum. Ia kelihatan bahagia
sekali ketika menyebut nama Takeda. Ia menyebut nama itu dengan mesra dan penuh getaran jiwa” Perempuan Kembang Jepun, 2006:
265.
39
Selain itu, dalam novel ini, tokoh utamanya, yaitu Matsumi juga berusaha untuk melupakan cintanya kepada laki-laki yang telah memberinya
anak, yaitu Sujono karena telah meninggalkan luka mendalam bagi diri Matsumi. Berikut cuplikannya :
”Aku sangat membenci Sujono Ia membuatku begitu tidak berharga... begitu rendah... begitu hina... karena aku menjadi ibu yang tidak
bertanggung jawab... ”Aku menyumpahinya sampai ke seluruh denyut nadiku. Dalam tiap
embusan napasku, aku cuma meniupkan kebencian pada Sujono. Aku bukan mencari kambing hitam atau melemparkan semua kesalahan
kepada Sujono. Bukan. Tapi aku benci telah jatuh cinta padanya Aku benci mempercayainya Aku benci melahirkan anaknya Aku benci
pengorbananku tidak ada artinya Aku benci ketololanku Aku benci diriku sendiri” Perempuan Kembang Jepun, 2006: 263.
Berdasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tema dari novel
Perempuan Kembang Jepun adalah tentang pencarian cinta sejati antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan maupun sebaliknya yaitu
pencarian cinta sejati antara seorang perempuan terhadap laki-laki. Seberapun terkenal atau tenarnya seseorang tetap membutuhkan cinta dan kebersamaan.
B. Alur