ANALISIS STRUKTURAL DALAM NOVEL

35

BAB III ANALISIS STRUKTURAL DALAM NOVEL

PEREMPUAN KEMBANG JEPUN KARYA LAN FANG Strukturalisme adalah cara berpikir tentang dunia yang dikaitkan dengan persepsi dan struktur. Pada hakikatnya dunia lebih tersusun dari setiap unsur atau anasirnya tidak memiliki makna sendiri-sendiri kecuali dalam hubungan dengan anasir lain sesuai dengan posisinya di dalam keseluruhan struktur. Dengan demikian, struktur merupakan sebuah sistem, yang terdiri sejumlah anasir yang di antaranya tidak satupun dapat mengalami perubahan tanpa menghasilkan perubahan dalam semua anasir lain Teeuw, 1984: 35. Pada dasarnya analisis struktural memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah karya sastra yang utuh. Analisis struktural tidak cukup dilakukan hanya sekedar mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi, misalnya peristiwa, plot, tokoh, latar, atau antar unsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai Nurgiyantoro, 2007: 37. Analisis struktural merupakan prioritas utama sebelum yang lain-lain. Tanpa analisis yang demikian, kebulatan makna intrinsik yang hanya dapat digali dari karya itu sendiri tidak dapat tertangkap Teeuw, 1984: 61. Tujuan analisis struktural adalah membongkar, memaparkan secermat mungkin keterkaitan dan 36 keterjalinan dari berbagai aspek yang secara bersama-sama membentuk makna Teeuw, 1984: 135-136. Satu konsep yang menjadi ciri khas teori struktural adalah adanya anggapan bahwa di dalam diri karya sastra merupakan suatu struktur yang otonom, yang dapat dipahami sebagai suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunannya yang saling berjalinan Pradopo dalam Jabrohim, 2001: 55. Secara definitif, strukturalisme memberikan perhatian terhadap analisis unsur- unsur karya sastra. Unsur-unsur karya sastra, terutama prosa di antaranya adalah tema peristiwa atau kejadian, latar, penokohan atau perwatakan, alur, plot, dan sudut pandang Ratna, 2007: 93. Sedangkan Stanton 2007: 22-71 menyebutkan unsur novel terdiri atas fakta-fakta cerita, alur, karakter, latar, tema, sarana-sarana sastra, judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi. Karya sastra disusun berdasarkan rangkaian unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan makna. Oleh karena itu, untuk menyelami makna yang dikandungnya diterapkan analisis struktural. Adapun langkah-langkah dalam analisis struktural adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang membangun karya sastra secara lengkap dan jelas, mana yang tema dan mana yang tokohnya. b. Mengkaji unsur-unsur yang telah diidentifikasi sehingga diketahui tema, alur, penokohan, dan latar dalam sebuah karya sastra. c. Menghubungkan masing-masing unsur sehingga memperoleh kepaduan makna secara menyeluruh dari sebuah dari sebuah karya sastra Nurgiyantoro, 2000: 35. 37 Jadi analisis struktural merupakan suatu penelitian yang mendasarkan pada unsur-unsur internal karya sastra yang merupakan satu kesatuan dalam rangka pengungkapan makna secara keseluruhan. Mengingat banyak unsur yang membangun sebuah karya sastra, dalam penelitian ini akan dianalisis empat unsur, yaitu tema, alur, penokohan, dan latar. Hal ini dilakukan karena keempat unsur tersebut memiliki relevansi dengan objek penelitian yang dominan dalam mendukung totalitas makna karya sastra. Tujuannya sebagai jembatan untuk melakukan analisis aspek ketidakadilan jender dalam Novel Perempuan Kembang Jepun karya Lan Fang dengan tinjuan sastra feminisme.

A. Tema