Analisis Sikap Siswa Analisis Data

Putri Diana Novita, 2015 PENERAPAN MODEL OSBORN UNTUK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Dari hasil angket, setiap pernyataan diberi skor sesuai dengan bobot penilaian dalam skala Likert, yaitu: Tabel 3.10 Kategori Skala Penilaian Angket Alternatif Jawaban Bobot Penilaian Pernyataan Positif Negatif Sangat Tidak Setuju STS 1 5 Tidak Setuju ST 2 4 Setuju S 4 2 Sangat Setuju SS 5 1 b. Hasil angket yang diubah kedalam bobot penilaian skala Likert merupakan data ordinal, selanjutnya data ordinal ditransformasi menjadi data interval. Proses transformasi data ordinal menjadi data interval menggunakan method of succesive interval MSImenggunakan bantuan program MS Excel 2010. c. Hasil transformasi berupa data interval, kemudian dihitung skor rata- rata setiap siswa. Kriteria penilaian sikap yang diperoleh dari angket ini adalah jika skor rata-rata seluruh siswa lebih dari 3 maka siswa memberikan sikap yang positif. Sebaliknya, jika skor rata-rataseluruh siswa kurang dari 3 maka siswa memberikan sikap yang negatif Suherman, 2003: 191.

3. Analisis Lembar Observasi

Data kualitatif yang berasal dari lembar observasi merupakan data pendukung dalam penelitian ini.Data tersebut dianalisis dan dideskripsikan untuk melihat tahapan-tahapan pembelajaran dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.Data hasil observasi dianalisis dengan menghitung penilaian yang diberikan observer secara keseluruhan. Putri Diana Novita, 2015 PENERAPAN MODEL OSBORN UNTUK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari pretes, postes, angket, dan lembar observasi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan model Osborn secara signifikan memiliki peningkatan kemampuan koneksi matematis lebih baik daripada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model konvensional. 2. Siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan model Osborn secara signifikan memiliki kualitas peningkatan kemampuan koneksi matematis lebih baik daripada kualitas peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model konvensional. 3. Secara umum berdasarkan angket sikap siswa, diperoleh kesimpulan bahwa siswa memberikan sikap positif terhadap pembelajaran matematika menggunakan model Osborn.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, yaitu: 1. Model pembelajaran Osborn dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran matematika untuk meningkatan kemampuan koneksi matematis siswa. 2. Model pembelajaran Osborn memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengkondisikan siswa sesuai tahapannya, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahapan harus benar-benar direncanakan agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. 3. Sebelum menerapkan pembelajaran dengan model Osborn, guru sebaiknya memperhatikan kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan