Kolonisasi dan Intensitas CMA indigenus pada akar Tanaman jagung. Pertumbuhan tanaman jahe setelah diinokulasi dengan CMA Indigenus

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kolonisasi dan Intensitas CMA indigenus pada akar Tanaman jagung.

Inokulan CMA yang digunakan untuk menginduksi ketahanan tanaman jahe terhadap penyekit layu yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia.solanacearum ras 4 merupakan hasil isolasi dari rizosfir tanaman jahe. Perbanyakan secara massal dilakukan terhadap 21 isolate CMA hasil isolasi dilakukan di rumah kaca dengan tingkat kolonisasi seperti tertera pada tabel 1. Karakter morfologi spora yang diamati dibawah mikroskop dapat dilihat spora berbentuk lbulat dan lonjong, warna merah kecoklatan, permukaan halus dan berdinding tebal Gambar 1. Tabel 1. Tingkat kolonissi CMA pada akar tanaman jagung sebagai tanaman indikator No Isolat Persentase kolonisasi 2 bsi Intensitas CMA 1 SL1 89 5 2 SL2 82 5 3 SL3 85 4 4 SL4 85 4 5 SL5 85 3 6 SL6 88 3 7 SL7 83 5 8 AA1 90 4 9 AA2 83 4 10 AA3 88 5 11 AA4 89 4 12 AA5 83 4 13 AA6 86 4 14 AA7 85 5 15 PR1 89 5 16 PR2 86 4 17 PR3 89 5 18 PR4 89 5 19 PR5 89 4 20 PR6 87 4 21 PR7 85 4 22 Kontrol 7 Gambar 1. Tipe spora CMA indigenus hasil isolasi dari rizosfir tanaman jahe. Isolat CMA indigenus hasil perbanyakan massal yang diisolasi dari tiga tempat pengambilan sampel memiliki kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung sebagai tanaman indikator. Isolat CMA tersebut merupakan sumber inokulan, selanjutnya diintroduksikan pada bibit jahe saat penananam Gambar 2.. 8 Gambar 2. A. Tunas tanaman jahe yang baru terbentuk, B. Tanaman jahe dewasa yang telah diberi isolat CMA Persentase kolonisasi CMA yang mencapai 85 pada akar tanaman jagung menunjukkan bahwa CMA memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi sehingga berkembang dengan baik dalam sistim perkaran tanaman jagung sebagai tanaman inang

2. Pertumbuhan tanaman jahe setelah diinokulasi dengan CMA Indigenus

isolat jahe dan tingkat serangan R. solanacearum ras 4 Hasil pengujian terhadap 21 isolat CMA indigenus rizosfir tanaman jahe dari tiga lokasi pengambilan sample telah teresleksi 8 isolat yang mampu meningkatkan ketahanan tanamna jahe terhadap pathogen R.. solanacearum ras 4 sampai 16 minggu setelah inokulasi, dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 3. Tabel 2. Pertumbuhan tanaman jahe setelah diinokulasi dengan CMA Indigenus isolat jahe dan tingkat serangan R. solanacearum ras 4 16 msi 9 A B Gambar 3. Grafik Pertumbuhan tanaman jahe setelah diinokulasi dengan CMA Indigenus isolat jahe, Series 1 : Tinggi tanaman, Series 2 : Jumlah daun No Isolat Tinggi tan. Jlh daun Persentase Serangan cm Peningkat- an lbr Peningkat- an Efektifitas 1 SL1 72.83 187.56 15.83 160.22 100 2 SL2 65.71 183.39 16 162.76 29.31 70.69 3 SL3 52.50 135.20 15.5 156.88 24.38 75.62 4 SL4 52.55 135.33 11.66 118.01 100 5 SL5 58.46 150.55 13.5 136.63 17.04 82.96 6 SL6 52.43 135.02 14.5 146.76 25.07 74.93 7 SL7 63.05 162.37 14.66 148.38 15 85.0 8 AA1 59.95 154.39 13.5 136.63 100 9 AA2 63.43 163.29 12 122.07 100 10 AA3 52.75 135.84 10.33 105.08 100 11 AA4 63.40 163.27 12.5 116.39 14.58 85.42 12 AA5 47.83 123.17 11.5 102.83 19.24 80.76 13 AA6 43.30 111.51 10.16 103.35 14.96 85.04 14 AA7 54.90 141.38 11.66 156.88 35.48 64.52 15 PR1 76.03 195.80 15.5 141.70 100 16 PR2 64.00 164.82 14 107.89 100 17 PR3 43.83 112.87 10.66 121.45 32.36 68.64 18 PR4 55.63 143.26 12 122.07 26.11 73.89 19 PR5 61.70 158.89 15.33 155.16 16.66 83.34 20 PR6 49.93 128.58 10.83 110.72 100 21 PR7 45.50 117.17 10.16 118.01 26.21 74.79 22 Kontrol 38.83 - 9.83 - 77.72 - 10 Bakteri patogen Ralstonia solanacearum ras 4 penyebab penyakit layu, diisolasi dari tanaman jahe yang sudah terserang penyakit layu sebagai sumber inokulum, kemudian dipelihara di rumah kaca, dan diinokulasikan pada akar tanaman jahe setelah berumur 2 bulan Gambar 4. Gambar 4. A. Tanaman jahe yang terserang R solanacearum sebagai sumber inokulum, B. Koloni R solanacearum pada media TTC. Tanaman jahe yang diintrodksi dengan isolat CMA memberikan respon yang berbeda terhadap serangan Ralstonia solanacearum ras 4. Gejala serangan dapat diamati dari bagian luar tanaman jahe yaitu dengan menguningnya daun serta lepasnya tangkai daun dari batang semu. Hasil pengujian terhadap 21 isolat CMA dari tiga lokasi pengambilan sample telah teresleksi 8 isolat yang mampu meningkatkan ketahanan tanamna jahe terhadap R.. solanacearum ras 4 sampai 16 minggu setelah inokulasi, Hasil pengamatan terhadap persentase dan intensitas serangan menunjukkan bahwa isolat CMA memiliki kemampuan dalam meningkatkan ketahanan tanaman jahe terhadap R solanacearum ras 4 dengan tingkat ketahanan yang bervariasi antar isolat yaitu 0-35.48, dengan efektifitas 64.52 – 100, sedangkan pada kontrol persentase serangan adalah 7.72 yang menunjukkan bahwa isolat CMA yang diintroduksikan efektif meningkatkan ketahanan tanaman jahe terhadap patogen R. solanacearum ras 4. Isolat CMA juga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan kemampuan bervariasi yaitu tinggi tanaman 111.51- 187.56, jumlah daun 102.83 - 162.76. Isolat CMA yang mampu menurunkan serangan penyakit layu dan meningkatkan pertumbuhan tanaman jahe adalah SL1, SL4, AA1, AA2, AA3, PR1,PR2,PR6, dengan tidak 11 A B mengalami serangan sampai minggu ke 16 setelah inokulsi. Hal ini menunjukkan bahwa isolat CMA yang diintroduksikan kompatibel dengan tanaman jahe. Efektifitas CMA sangat ditentukan oleh kesesuaian antara jenis CMA, tanaman dan lingkungan tempat tumbuh Fakuara, 1988. Penampilan tanaman jahe yang diinduksi dengan isolat CMA dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. a Pertumbuhan bibit jahe yang diintroduksi CMA, b Perbandingan pertumbuhan jahe yang diinokulasi CMA kiri dan kontrol kanan

3. Persentase kolonisasi dan Intensitas CMA Indigenus isolat Jahe pada akar tanaman jahe

Dokumen yang terkait

Studi Regenerasi Protoplas Tanaman Terung (Solanum melongena L) dam Ketahanan Regeneran Terhadap Penyakit Bakteri Layu (Ralstonia solanacearum)

0 37 144

Induksi variasi somaklonal dan seleksi in vitro kalus embriogenik jahe (Zingiber officinale Rosc.) menggunakan filtrat bakteri ralstonia solanacearum untuk ketahanan terhadap bakteri layu

0 9 102

Seleksi Cendawan Endofit Untuk Pengendalian Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia Solanacearum) Pada Tanaman Cabai

2 18 47

Induksi variasi somaklonal dan seleksi in vitro kalus embriogenik jahe (Zingiber officinale Rosc.) menggunakan filtrat bakteri ralstonia solanacearum untuk ketahanan terhadap bakteri layu

0 6 46

POTENSI CENDAWAN MIKORIZA SEBAGAI INDUSER KETAHANAN TANAMAN PISANG TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM.

0 0 2

POTENSI CENDAWAN MIKORIZA SEBAGAI INDUSER KETAHANAN TANAMAN PISANG TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM.

0 0 22

PENGUJIAN BEBERAPA KONSENTRASI EKSTRAK SPON LAUT Stylissa carteri UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum RAS 4) TANAMAN JAHE (Zingiber officinale).

0 0 9

IMUNISASI JAHE KULTIVAR EMPRIT (Zingiber officinale var,amarum) MENGGUNAKAN BEBERAPA ISOLAT RIZOBAKTERIA UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU BAKTERI {Ralstonia solanacearum ras 4}.

0 0 6

PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU BAKTERI Ralstonia solanacearum (E.F.Smith) Yabuuchi et al PADA TANAMAN CABAI.

0 0 14

IMUNISAST JAHE MERAH (zingiber officinale var. rubrum) MENGGUNAKAN BEBERAPA ISOLAT RTZOBAKTERIA UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum RAS 4).

0 0 9