7
Nurul Purwaning Ayu, 2013 KONSEP HIDUP DAN MATI DALAM LEKSIKON KHAUL BUYUT TAMBI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3. Rumusan Masalah
Agar dapat mengungkap masalah yang telah dipaparkan di atas, diperlukan rumusan  masalah  yang  jelas.  Rumusan  masalah  dalam  penelitian  ini  adalah
sebagai berikut. 1
Bagaimanakah klasifikasi lingual leksikon khaul Buyut Tambi? 2
Bagaimanakah  klasifikasi  kultural,  deskripsi,  serta  konsep  hidup  dan  mati yang tercermin dari leksikon khaul Buyut Tambi?
3 Bagaimanakah  cerminan  hubungan  dimensi  vertikal  dan  dimensi  horizontal
dari leksikon khaul Buyut Tambi?
C. Tujuan Penelitian
Adapun  tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mendeskripsikan  dan menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1 klasifikasi  lingual leksikon yang terdapat dalam khaul Buyut Tambi;
2 klasifikasi  kultural,  deskripsi,  serta  cerminan  konsep  hidup  dan  mati  yang
terdapat dalam leksikon khaul Buyut Tambi; 3
cerminan dimensi hubungan vertikal anatara manusia dengan Tuhan, cerminan dimensi  hubungan  horizontal  antara  manusia  dengan  manusia  dan  makhluk
hidup lainnya dari leksikon khaul Buyut Tambi.
D. Manfaat Penelitian
Dalam  melakukan  penelitian  ini,  ada  beberapa  manfaat  yang  dapat diperoleh.
1 Secara  teoretis,  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangan
analisis bagi perkembangan disiplin ilmu etnolinguistik terlebih dengan objek penelitian  ini  adalah  konsep  hidup  dan  mati  dalam  upacara  adat  yang  belum
dilakukan oleh penelitian lainnya. 2
Secara  praktis,  yang  dapat  diperoleh  dari  penelitian  ini  adalah  1  sebagai salah  satu  usaha  pelestarian  bahasa  dan  budaya  yang  merupakan  identitas
budaya  yang  dimiliki  oleh  Indramayu;  2  lebih  mengangkat  kebudayaan
8
Nurul Purwaning Ayu, 2013 KONSEP HIDUP DAN MATI DALAM LEKSIKON KHAUL BUYUT TAMBI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
khaul dari  Desa  Tambi  ke  masyarakat  yang  lebih  luas  lagi;  3  memberikan
informasi  dan  kemudahan  dalam  memahami  istilah  khaul  bagi  masyarakat Tambi  juga  pembaca;  4  dapat  memperkenalkan  dan  melestarikan  khasanah
budaya lokal khususnya budaya bagi masyarakat Tambi.
Nurul Purwaning Ayu, 2013 KONSEP HIDUP DAN MATI DALAM LEKSIKON KHAUL BUYUT TAMBI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode  penelitian  merupakan  pintu  bagi  peneliti  untuk  meneliti  sebuah objek  atau  masalah  yang  akan  dipecahkan.  Metode  yang  digunakan  dalam
penelitian  masyarakat  atau  antropologi  yang  paling  penting  adalah  mendalami objek  dengan  ikut  serta  terhadap  kegiatan  masyarakat  atau  kelompok  tersebut.
Pada umumnya,  dalam  mempelajari dan meneliti masyarakat  digunakan  metode- metode  yang  relevan  dengan  konteks  kebudayaannya.  Para  peneliti  terjun
langsung  dengan  mengobservasi,  merekam,  dan  mendokumentasikan  data. Metode kunci yang diterapkan dalam kegiatan seperti itu adalah metode observasi
partisipatif, yakni ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diobservasi, dideskripsi, dan dianalisis Sibarani, 2004 : 54.
Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode  observasi partisipatif.  Peneliti  ini  akan  mendeskripsikan  masalah  yang  ada,  yaitu  tentang
leksikon yang digunakan dalam upacara adat khaul Buyut Tambi. Sejalan dengan metode  penelitian  yang  digunakan  juga  kajian  yang  memayungi  penelitian  ini
adalah  kajian  etnolinguistik  sehingga  pendekatan  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  pendekatan  etnolinguistik.  Pendekatan  etnolinguistik
merupakan  prosedur  penelitian  yang  menghasilkan  data  deskriptif  berupa  kata- kata tertulis atau lisan. Penelitian bersifat deskriptif, agar memberi gambaran yang
secermat  mungkin  mengenai  suatu  individu,  keadaan,  gejala  atau  kelompok tertentu Kontjaraningrat, 1981: 44.
Dengan metode dan pendekatan ini, data penelitian yang dihasilkan adalah data  yang  memang  sesuai  dengan  keadaan  di  lapangan  tanpa  ada  kontrol  dari
peneliti.  Peneliti  hanya  menafsirkan  data  yang  berkenaan  dengan  fakta  dan keadaan  yang  terjadi  saat  penelitian  berlangsung  dan  menyajikan  dengan  apa
adanya.  Dengan  demikian,  penelitian  ini  murni  adanya  tanpa  direkayasa  oleh peneliti.