Afifah Nurhayati. 2014 Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Munculnya Masalah Sosial Yang Terjadi Di
Wilayah Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuaikan dengan fakta yang ada di lapangan. Kesimpulan ini sifatnya dinamis, dapat berubah karena fakta yang ada di lapangan pun tidak akan selalu tetap keadaannya.
Kesimpulan ditarik setelah reduksi data dan fakta yang ada di lapangan sesuai.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Setiap hasil penelitian, baik penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif dapat dicek kembali keakuratannya melalui uji validitas dan reliabilitas. Tujuannya
adalah untuk mengcek data yang didapatkan oleh peneliti valid atau tidak. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif ini
berbeda. Perbedaan uji validitas dan reliabilitas ini terletak pada hal yang akan diuji. Dalam penelitian kuantitatif, yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen
yang digunakan dalam penelitian, sedangkan dalam penelitian kualitatif, yang diuji dalam validitas dan reliabilitas ini adalah data yang telah diperoleh dari lapangan..
Susan Stainback Sugiyono, 2013, hlm : 268 menyatakan bahwa „penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif
le bih menekankan pada aspek validitas.‟
2.1 Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas dalam penelitian kualitatif ini meliputi : a.
Perpanjangan Pengamatan Dalam perpanjangan pengamatan ini, peneliti kembali lagi ke lapangan untuk
melakukan pengamatan dan wawancara lagi dengan sumber data. Ketika melakukan perpanjangan pengamatan, antara peneliti dan narasumber akan saling terbuka satu
sama lain, tidak akan ada lagi informasi yang disembunyikan oleh narasumber. Jika hal ini terjadi, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian. Susan Satainback
Sugiyono, 2013, hlm : 271 mengatakan „rapport is a relationship of mutual trust
and emotional affinity between two or more people. Rapport adalah hubungan
Afifah Nurhayati. 2014 Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Munculnya Masalah Sosial Yang Terjadi Di
Wilayah Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepercayaan dan emosional antara dua orang atau lebih. Hal ini terletak pada peneliti dan narasumber.
‟ Perpanjangan pengamatan dalam penelitian kualitatif ini sangat diperlukan.
Hal ini dikarenakan ketika peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama kali, informasi yang didapatkan masih kemungkinan belum mendalam dan
peneliti masih dicurigai keberadaannya. Dengan melakukan perpanjangan pengamata, peneliti akan membangun hubungan kepercayaan dan emosional sehingga informasi
yang dicari akan lebih mendalam. b.
Triangulasi “Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara dan berbagai waktu. Dengan demikian ada triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi
waktu pengumpulan data” Sugiyono, 2013, hlm : 273.
Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tirangulasi teknik pengumpulan data.
Triangulasi teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk uji kredibilitas data dengan mengecek sumber data dengan menggunakan metode yang berbeda. Jika data
yang didapatkan melalui observasi, maka uji kredibilitasnya pun menggunakan teknik observasi. Begitupun jika data yang didapatkan melalui wawancara, maka uji
kredibilitasnya pun dilakukan dengan teknik wawancara.
Gambar 3.2
Wawancara
Studi Literatur
Observasi
Afifah Nurhayati. 2014 Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Munculnya Masalah Sosial Yang Terjadi Di
Wilayah Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Triangulasi data ini dilakukan melalui orang-orang yang peneliti wawancara, seperti buruh tani, petani penggarap, pemilik lahan tani dan pejabat desa setempat.
Selain melalui wawancara, triangulasi data ini pun melalui observasi di lingkungan sekitar Desa Margahayu Selatan. Setelah mendapatkan hasil penelitian maka
dikaitkan dengan studi literatur yang relevan untuk menunjang penelitian peneliti sehingga hasil penelitian pun menjadi kuat karena ditunjang oleh studi literatur
berupa skripsi ataupun jurnal. c.
Mengadakan Membercheck Membercheck ini adalah pengecekan data ulang oleh peneliti kepada
narasumber. Tujuan dari membercheck ini adalah untuk mengecek sejauh mana data yang diberikan oleh narasumber kepada peneliti. Membercheck ini dilakukan ketika
peneliti telah
mendapatkan kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan.
Membercheck yang dilakukan oleh peneliti ini dapat dilakukan secara individu atau berkelompok kepada narasumber.
Dalam penelitian ini, membercheck dilakukan kepada orang-orang yang telah peneliti wawancara, seperteni buruh tani, petani penggarap, pemilik lahan dan kepada
pejabat desa setempat. Selain membercheck kepada orang-orang yang telah peneliti wawancara, pengecekan pun dilakukan setelah mendapatkan hasil observasi keadaan
lingkungan di sekitar Desa Margahayu Selatan. Setelah membercheck kepada orang yang diteliti dan keadaan lingkungan Desa Margahayu Selatan yang telah diobservasi,
setelah membercheck dilakukan maka hasil penelitian bisa disebut dengan valid jika sudah tidak ada variasi jawaban.
Afifah Nurhayati. 2014 Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Munculnya Masalah Sosial Yang
Terjadi Di Wilayah Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PROFIL DESA MARGAHAYU SELATAN
Kabupaten Bandung adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung
berada pada 6˚,41’-7˚,19’ Lintang Selatan dan diantara 107˚22’-108˚5’ Bujur Timur dengan luas wilayah 176.239 ha.
Kabupaten Bandung ini memiliki batasan, diantaranya batasan utara yaitu Kabupaten Bandung Barat; sebelah timur yaitu Kabupaten Sumedang dan
Kabupaten Garut; sebelah selatan yaitu Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur; sebelah barat yaitu Kabupaten Bandung Barat dan dibagian tengah yaitu Kota
Bandung dan Kota Cimahi. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan, 266 desa dan 9 Desa.
Dengan jumlah penduduk sebesar 3.2 juta jiwa berdasarkan sensus 2010 dengan mata pencaharian yaitu di sektor industri, pertanian, pertambangan, perdagangan
dan jasa. Diantara 31 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bandung, Kecamatan Margahayu merupakan salah satunya. Di Kecamatan Margahayu ini
terdapat beberapa desa, diantaranya adalah Desa Margahayu Selatan, Desa Margahayu Tengah, Sayati, Sukamenak dan Sulaeman.
Margahayu Selatan ini berjumlah 29.000 jiwa. Mata pencaharian asli penduduknya adalah di bidang pertanian. Namun saat ini, seiring bertambahnya
tahun maka penduduk Desa Margahayu Selatan ini beralih profesi ke bidang industri. Luas wilayah Desa Margahayu Selatan ini seluas 253 Ha. Desa
Margahayu Selatan ini memiliki batasan wilayah administratif, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Margahayu Tengah; sebalah timur berbatasan dengan Sayati;
sebelah selatan berbatasan dengan Sulaeman dan sebelah barat berbatasan dengan Rahayu.