Parameter Simulasi Topologi Jaringan Skenario Simulasi

27

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN

3.1 Parameter Simulasi

Pada penelitian ini mengunakan beberapa paramter yang bersifat konstan yang akan digunakan untuk setiap simulasi baik itu untuk AODV dan OLSR, tabelnya sebagai berikut : Parameter-parameter Jaringan Parameter Nilai Luas Area Jaringan 1000x1000 m 2 Jumlah Node 50, 60, dan 70 Kecepatan Node 4 dan 6 mps Banyak Koneksi 1 dan 3 UDP Waktu Simulasi 1800s Pola Penyebaran Node Random Way Point Traffic Source UDP Ukuran Paket 100MB

3.2 Parameter Kinerja

Ada tiga parameter yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah:

3.3.1 Througput

Throughput adalah jumlah bit data yang diterima oleh node tujuan per satuan waktu. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth . Karena throughput memang bisa disebut sebagai bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat tetap, sementara throughput sifatnya dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Throughput akan semakin baik jika nilainya semakin besar. Besarnya throughput akan memperlihatkan kualitas dari kinerja protokol routing tersebut. Throughput mempunyai satuan Bps Bits per second . Rumus untuk menghitung throughput adalah Throughput=

3.3.2 Delay

End-to-end delay .dapat definisikan sebagai selisih waktu pengiriman sebuah paket saat dikirimkan dengan saat paket tersebut diterima pada node tujuan. Delay merupakan suatu indikator yang cukup penting untuk perbandingan protokol routing, karena besarnya sebuah delay dapat memperlambat kinerja dari routing protokol tersebut. Rumus untuk menghitung delay: Delay =

3.3.3 Overhead Ratio

Overhead Ratio adalah ratio antara jumlah control message oleh protocol routing debagi dengan jumlah paket bit yang diterima. Jika nilai overhead ratio rendah maka dapat dikatakan bahwa protokil routing tersebut memiliki kinerja yang cukup baik dalam hal pengiriman paket. Rumus untuk overhead ratio adalah: Overhead Ratio =

3.3 Topologi Jaringan

Bentuk topologi dari jaringan adhoc tidak dapat diramalkan karena topologi jaringan ini dibuat secara random . Hasil dari simulasi baik itu dari posisi node, pergerakan node dan juga koneksi yang terjadi tentunya tidak akan sama dengan topologi yang sudah direncanakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

3.4 Skenario Simulasi

Jaringan MANET merupakan jaringan lokal wireless yang bersifat dinamis. Beberapa skenario yang digunakan untuk analisis perbandingan unjuk kerja protokol routing proaktif OLSR terhadap protokol routing reaktif AODV adalah sebagai berikut. Dalam pembentukan skenario dasar, pertama-tama dibentuk jaringan dengan luas area 1000x1000 m 2 , kecepatan 1 mps, 1 koneksi UDP, 50 node , 60 node , dan 70 node dengan node mobility random way point . Tabel 0.1 Skenario dasar OLSR dan AODV Luas Area m 2 Node Kecepatan mps Koneksi UDP a 1000x1000 50 4 1 b 1000x1000 60 4 1 c 1000x1000 70 4 1 Skenario selanjutnya menambah kecepatan menjadi 5 mps. Tabel 0.2 Skenario dengan pertambahan kecepatan 6 mps OLSR dan AODV Luas Area m 2 Node Kecepatan mps Koneksi UDP a 1000x1000 50 6 1 b 1000x1000 60 6 1 c 1000x1000 70 6 1 Skenario selanjutnya menambah koneksi UDP menjadi 3 koneksi UDP. Tabel 0.3 Skenario dengan pertambahan 3 koneksi UDP OLSR dan AODV Luas Area m 2 Node Kecepatan mps Koneksi UDP a 1000x1000 50 4 3 b 1000x1000 60 4 3 c 1000x1000 70 4 3 30 Skenario yang terakhir menambah kecepatan menjadi 6 mps dan koneksi UDP menjadi 3 koneksi UDP. Tabel 0.4 Skenario dengan pertambahan kecepatan 5mps dan 3 koneksi UDP OLSR dan AODV Luas Area m 2 Node Kecepatan mps Koneksi UDP a 1000x1000 50 6 3 b 1000x1000 60 6 3 c 1000x1000 70 6 3 31

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Untuk melakukan perbandingan unjuk kerja protocol routing reaktif AODV terhadap protocol routing proaktif OLSR ini maka akan dilakukan seperti pada tahap scenario perencanaan simulasi jaringan pada Bab 3.

4.1 AODV Ad Hoc On Demand Distance Vector