Mengingat Keutamaan Menahan Amarah Takut Akan Siksa Allah

Buku Si swa Kela s X I I 60

a. Mengingat Keutamaan Menahan Amarah

Agar seseorang dapat mengendalikan emosi atau daya marahnya, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan mengingat keutamaan menahan marah, memaafkan dan sabar. Ia harus berfikir bahwa dengan menahan emosi, maka ia akan mendapatkan pahala dan tidak dendam akan menghindari diri dari neraka. Selain itu menahan emosi merupakan ciri khas orang yang bertakwa. Allah Swt berfirman: ۡتَدِع ُ أ ُضۡ َ ۡ لٱَو ُتٰ َوٰ َم َسلٱ اَه ُضۡرَع ٍةَنَجَو ۡمُكِّبَر نِّم ٖةَرِفۡغَم ٰ َ لِإ ْآوُعِراَسَو َنِفاَعۡلٱَو َظۡيَغۡلٱ َنِمِظٰ َك ۡلٱَو ِءٓاَ َضلٱَو ِءٓاَ َسلٱ ِف َنوُقِفنُي َنيِ َلٱ ٣ َنِقَتُمۡلِل ٤ َنِنِسۡحُم ۡ لٱ ُبِ ُي ُ َلٱَو ۗ ِساَنٱ ِنَع Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang­orang yang bertakwa,Orang­ orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan kesalahan orang. Allah menyukai orang­orang yang berbuat kebajikan ”QS. Al­ Imran3:133­134 Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang dapat menahan emosi termasuk orang yang bertakwa. Orang yang demikian kelak mendapat balasan surge di akhirat. Pernah suatu hari Sayyidina Umar didatangi oleh sesorang ‘Arabi. ‘Arabi ini berkata kepadanya: “Wahai amirul mukminin Demi Allah engkau tidak berlaku adil melainkan engkau hanya bersikap tegas. Saat itu Umar marah dan orang ‘Arabi mengetahuinya lalu ia berkata: Wahai amirul mukminin bukankah engkau pernah mendengar firman Allah Swt :” Maafkan dan perintahkanlah kebaikan serta berpalinglah dari orang bodoh”. Aku adalah orang bodoh. Setelah itu Umar terdiam dan memafkannya.

b. Takut Akan Siksa Allah

Untuk bisa meredam emosi seseorang harus takut pada azab dari Allah Swt apabila ia meneruskan emosinya. Seseorang harus yakin bahwa tidak mungkin ia akan selamat dari siksa neraka apabila ia tidak mempersiapkan diri dari sekarang. Oleh karena itu saat seseorang meminta wasiat kepada Rasulullah Saw, maka pesannya hanya satu, yaitu jangan marah. Rasulullah Saw bersabda: َلاَق ، ِن ِصْو َ أ َمَلَسَو ِهْي َلَع ُها َل َص ِ ِب َنلِل َلاَق ًاُجَر َنَأ ُهْنَع ُها َ ِضَر َةَرْيَرُه ِب َ أ ْنَع ْب َضْغَت َل َلاَق ،ًاراَرِم َدَدَرَف ْب َضْغَت َل “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang laki­laki berkata kepada Di unduh dari : Bukupaket.com 61 Akidah Akhlak Kurikulum 2013 Nabi SAW: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi SAW : “Janganlah engkau marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau: “Janganlah engkau marah”.HR. Bukhari

c. Waspada terhadap Dampak dari Emosi