Tanda-tanda Pelaku Nifak Bila Berbicara, Ia berdusta Bila Berjanji, Ia Tidak Menepati

Buku Si swa Kela s X I I 52 “Hai orang­orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.QS. Al Hujurat49:6

3. Macam-macam nifaq

Perbuatan nifak di dalam syariat terbagi menjadi dua: • Pertama, nifaq akbar Nifak akbar atau nifak besar ini adalah ketika seseorang menampakkan keimanannya kepada Allah Swt, para malaikat, kitab suci, rasul dan akhir, tetapi sebenarnya ia tidak percaya dan menolak dengan seluruh hal tersebut. Sifat nifak inilah yang dahulu ada di masa Rasulullah Saw dan Allah telah mencela mereka serta pelakunya kelak akan ditempatkan di neraka paling bawah. Allah Swt berfirman: ٥ اًر ِصَن ۡمُه َل َدِ َت نَلَو ِراَنٱ َنِم ِلَفۡسَ ۡلٱ ِكۡرَدٱ ِف َنِقِفَٰنُمۡلٱ َنِإ “Sesungguhnya orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali­kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka”. QS. Al Nisa4:145 • Kedua, nifak asghar Nifak ashgar atau nifak kecil berarti manakala seseorang menampakkan secara jelas segala amal-amal yang baiktidak termasuk di atas hanya saja sesungguhnya ia tidak seperti itu bahkan bertolak belakang.

4. Tanda-tanda Pelaku Nifak

Pelaku nifak disebut dengan munafik. Ciri-ciri orang munafik sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim adalah sebagai berkut :

1. Bila Berbicara, Ia berdusta

Berdusta adalah berkata dengan tidak benar atau berbohong. Dalam ajaran Islam, perbuatan dusta atau berbohong sangat dicela. Di dalam Musnad Ahmad Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh besar pengkhianatanmu jika engkau mengatakan kepada saudaramu kejujuran sedangkan engkau berdusta kepadanya”HR. Ahmad Orang yang berdusta juga dianalogikan sebagai orang yang berpaling dari ayat-ayat Allah. Rasulullah Saw bersabda: Di unduh dari : Bukupaket.com 53 Akidah Akhlak Kurikulum 2013 َنوُبِذ َكْلا ُمُه َكِئَلوُأَو ِ َلا ِتاَيآِب َنوُنِمْؤُي ل َنيِ َلا َبِذَكْلا يِ َتْفَي اَمَنِإ Sesungguhnya yang mengada­adakan kebohongan, hanyalah orang­orang yang tidak beriman kepada ayat­ayat Allah, dan mereka Itulah orang­orang pendusta.QS. Al­ Nahl16: 105

2. Bila Berjanji, Ia Tidak Menepati

Janji adalah ucapan yang menyatakan kesediaan atau kesanggupan untuk berbuat, melakukan sesuatu tetapi tidak ditepati. Mengingkari janji berarti tidak menepati kesediaan atau kesanggupan yang telah dibuat. Janji terbagi menjadi dua macam: • Pertama, seseorang berjanji tetapi ia meniatkan untuk tidak menepati janji tersebut. Ini merupakan akhlak yang paling buruk. Allah Swt berfirman: َ َلا ُمُت ْ لَعَج ْدَقَو اَهِديِكْوَت َدْعَب َناَمْيلا او ُضُقْنَت لَو ْمُتْدَه َع اَذِإ ِ َلا ِدْهَعِب اوُفْو َ أَو َنوُلَعْفَت اَم ُمَلْعَي َ َلا َنِإ ليِفَك ْمُكْيَلَع “Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah­sumpahmu itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu terhadap sumpah­sumpahmu itu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.”QS. Al­Nahl16: 91 • Kedua, jika seseorang berjanji kepada saudaranya dan ia sudah meniatkan akan menepati janjinya tetapi karena suatu hal ia tidak bisa menepatinya dan ia belum sempat memohon maaf atas pengingkarannya tersebut. Pengingkaran janji seperti ini tidak menjadi masalah karena hal tersebut terjadi tanpa unsur kesengajaan, Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda: Dari hadits Zaid bin Arqam, dari nabi SAW, beliau bersabda, “Bila seorang laki­ laki berjanji dan berniat menepatinya namun tidak dapat menepatinya, maka tidak apa­apa baginya ia tidak berdosa.”HR. Abu Daud dan al-Turmudzi

3. Bila Bertengkar, Ia Berbuat Dosa