Sistem Informasi Pembuatan Laporan Perakitan Reftifier Bagian Operasi Divisi JTT PT. INTI Bandung

  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

  Nama : Deni Pratama Saputra Jenis kelamin : Laki – Laki Umur : 21 thn Tempat, tanggal lahir : Bandung, 4 Desember 1989 Kewarganegaraan : Indonesia Status perkawinan : Belum Menikah Tinggi, berat badan : 173 cm, 65 kg Kesehatan : Sangat baik Agama : Islam Alamat lengkap : Kp. Sukanagara Desa Pagerwangi RT/RW 02/06 no. 55 Kec. Lembang Kab. Bandung Barat No Telepon/HP : 08996141093 E-mail

  Pendidikan

  • 1997-2002 : SDN Batutulis 2, Bogor 2002-2005 : SMPN 9 Bogor, Bogor 2005-2008 : SMAN 3 Bogor, Bogor 2008-Sekarang : Program Diploma (D-3) Manajemen Informatika,

  Formal

  Universitas Komputer Indonesia, Bandung

  Kemampuan 1.

  Kemampuan Komputer (MS Office, Java Fudemental, C++, PHP).

  2. Kemampuan Internet.

  3. Sistem Informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan PT. INTI adalah perusahaan yang sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu

  perusahaan dibidang komunikasi dan teknologi di Indonesia. Sebagai perusahaan besar, PT. INTI memiliki banyak sekali divisi-divisi di dalamnya. Salah satu divisi yang kami perhatikan adalah divisi JTT, divisi JTT adalah divisi yang menangani perangkat-perangkat telekomunikasi di lapangan, mulai dari perakitan hingga pemasangan di lapangan. Di divisi ini, terdapat sub-bagian yang lebih spesifik lagi, yaitu bagian operasi. Bagian operasilah yang bertugas untuk merakit perangkat-perangkat telekomunikasi produksi PT. INTI. Di bagian operasi sistem informasi yang diterapkan masih terbatas, hal ini diindikasikan dari penggunaan komputer sebagai pendukung masih kurang optimal.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah A.

  Identifikasi a. Masih kurang optimalnya penggunaan komputer, komputer yang dipakai pun masih Pentium III, aplikasi yang digunakan masih sebatas

  Ms. Excel dalam penulisan laporan kerja.

  b.

  Software yang digunakan kurang efisien.

  B.

  Rumusan Masalah a. Bagaimana sistem pembuatan laporan kerja yang berjalan?

  1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan Maksud dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan sesungguhnya yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan. Berikut adalah maksud permasalahan yang akan diselesaikan : a.

  Mengoptimalkan penggunaan komputer sebagai alat pembuatan laporan kerja.

  b.

  Merubah sistematika perakitan rectifier agar lebih tersusun rapih dan bisa mengefisiensikan waktu perakitan.

  Sedangkan tujuan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mengetahui sistem informasi yang berjalan di bagian Operasi PT. INTI Bandung. Berikut adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai : a.

  Membantu mempercepat kinerja karyawan di Bagian Operasi.

  b.

  Mengoptimalkan penggunaan komputer dan softwarenya.

  1.4. Batasan masalah Pembatasan Ruang lingkup kerja praktek terkait sistem informasi mengenai pembuatan laporan perakitan rectifier dan hubungannya dengan karyawan yang ada. Hal ini agar isi laporan tidak keluar dari pembahasan yang dituju.

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

  PT INTI berlokasi di Jalan Moch. Toha 77 Bandung 40253. Waktu Kerja Praktek Lapangan berlangsung di bulan Juli 2010 selama satu bulan.

  No Aktivitas Waktu (minggu)

  1

  2

  3

  4

  1 Mempelajari Recitifier

  X

  2 Mempelajari Perakitan Rectifier

  X

  3 Menganalisa Proses Perakitan

  X

  4 Mengumpulkan Data

  X Tabel 1.1 Tabel Waktu Aktivitas Kerja Praktek

BAB II LANDASAN TEORI

  2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kegiatan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub- sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem menurut SUS[4] mengatakan bahwa: “ Sistem adalah sebagai kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Sistem menurut MUR[3] mengatakan bahwa : “Sistem adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

  Pada dasarnya suatu sistem mempunyai komposisi-komposisi sistem yang terdiri dari :

  1. Input (masukan) Merupakan variable yang nilai-nilainya mempengaruhi sistem dan berasal dari lingkungan atau sistem lain.

  2. Output (keluaran) Merupakan variabel yang keluar dari sistem dan kembali ke lingkungannya atau sistem lain. Sebagai keluaran ini adalah kriteria yang merupakan objek yang mewakili state sistem, atau efensiensi pelaksanaan fungsi yang dilakukan

  3. Operator Bagian sistem yang menghubungkan dan mengubah (transformasi) variable masukan menjadi variable keluaran. Ada 3 operator yang secara internal terdapat dalam suatu sistem yaitu : 1.

  Operator Logika (yang bersifat eksplisit matematika).

  2. Operator Sosiologika.

  3. Operator Fisik.

  2.1.1. Elemen Sistem Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

  1. Tujuan Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.

  Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

  2. Masukan Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

  3. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

  4. Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

  5. Batas Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.

  Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

  6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

  Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

  7. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

  2.1.2. Karakterisitik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik/sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai : a.

  Komponen (components) Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem/subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  b.

  Batas sistem (boundary) Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya/dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  c.

  Lingkungan luar sistem (environments) Adalah apapun diluar batas dari sistem ysng mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.

  Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

  d.

  Penghubung (interface) Meupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

  Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

  e.

  Masukan (input) Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat b erupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

  

input). Masukan perawatan : energi yang dimasukkan supaya sistem dapat

  beroperasi, sdangkan maukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menajdi informasi.

  f.

  Keluaran (output)

  Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan hasil sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  g.

  Pengolah (process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

  h.

  Sasaran (objectives) atau tujuan (goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujaun/sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran/tujuannya

  2.1.3. Klasifikasi Sistem a.

  Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (phyisical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran/ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh : sistem teologia. b.

  Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made

  system)

  Sistem alamiah : sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia. Contoh : sistem perputaran bumi.

  Sistem buatan manusia : sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. Contoh : sistem informasi c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic

  system)

  Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contoh : sistem komputer melalui program.

  Sistem tak tentu : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  d.

  Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system) Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup) yang ada hanyalah relatively closed system.

  Sistem terbuka : sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.

  2.2. Pengertian Informasi Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. pengertian informasi : Menurut Gordon B.Davis : menyebutkan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya dimana akan menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dandapat digunakan sebagi alat bantu untuk pengambilan keputusan.

  2.3. Pengertian Sistem Informasi Dapat didefinisikan sebagai : a.

  Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

  b.

  Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

  2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

  2.4.1. Metode Pendekatan Sistem Terdapat dua metode yaitu dengan pendekatan : a.

  Prosedur Yaitu :”Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan

  kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

  Prosedur adalah “Rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang

  melibatkan beberapa orang di dalam satu/lebih departemen yang

  digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi- transaksi yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu”

  Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

  b.

  Komponen/elemen Yaitu “Kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama

  untuk mencapai suatu tujuan tertentu”

  Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub-sub sistem yang lebih kecil.

  Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh bagian sistem. Seringkali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting diabaikan.

  Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen, yaitu pekerjaan, kegiatan, misi atau bagian-bagian sistem yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan. Untuk komponen misi/tujuan, seringkali sukar untuk dilihat. Manajemen suatu sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada perencanaan dan pengendalian (feedback).

  Tujuan suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

  2.4.2. Alat Bantu Analisis 1)

  Flow Map Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian.

  Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

  2) Diagram Kontek

  Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DF) yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu :

  1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator).

  2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

  3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.

  4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage dalam CD dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar sistem.

  5. Batasan, antara sistem dan lingkungan.

  Simbol yang digunakan dalam Context Diagram (CD), antara lain :

  a. Persegi panjang (terminator) Untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data. Antara terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung.

  b. Lingkaran Untuk menunjukkan adanya kegiatian proses dalam sistem.

  Aturan-aturan CD :

  a. Bila terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu kali sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan ditandai secara khusus untuk menjelaskan bahwa terminator yang dimaksud adalah identik. Tanda dapat berupa asterisk (*) atau tanda kres (#).

  b. Bila terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dimainkan personil tersebut. Alasannya adalah : personil yang berfungsi untuk melakukan itu dapat berganti, sedangkan CD harus tetap akurat walaupun personil berganti dan mungkin seorang personil dapat memiliki lebih dari satu tugas (peran).

  c. Karena model ini membedakan sumber (resources) dan pelaku (handler).Dimana pelaku adalah mekanisme, perangkat, atau media fisik yang mentransformasikan data ke/dari sistem, sehingga pelaku tidak perlu digambarkan. Aliran dalam CD memodelkan masukkan ke sistem dan keluaran dari sistem, seperti halnya sinyal kontrol yang diterima atau dibuat sistem.

  Aliran data hanya digambarkan jika diperlukan untuk mendeteksi kejadian dalam lingkungan dimana sistem harus memberikan respon atau membutuhkan data untuk menghasilkan respon. Selain itu aliran data dibutuhkan untuk menggambarkan transportasi antara sistem dan terminator. Dengan kata lain aliran data digambarkan jika data tersebut diperlukan untuk menghasilkan respon pada kejadian tertentu.

  Dalam hal ini seharusnya menggambar dengan asumsi bahwa masukan disebabkan dan diinisiasi oleh terminator, sedangkan keluaran disebabkan dan diinisiasi oleh sistem. Hal itu dilakukan dengan mencegah interaksi yang tidak perlu(extraneous prompts) yang berorientasi pada implementasi masukan-keluaran,dan mengkonsentrasikan pemodelan pada aliran data yang esensial saja.

  CD dimulai dengan penggambaran terminator, aliran data, aliran kontrol,penyimpanan, dan proses tunggal yang mempresentasikan keseluruhan sistem.Bagian termudah adalah menetapkan proses yang hanya terdiri dari satulingkaran dan diberi nama yang mewakili sistem. Nama harus dapat menjelaskan proses.

  3) Data Flow Diagram

  DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

  Model ini berfungsi untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.

  DFD pada dasarnya sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian file, laporan, sumber dokumen dan sebagainya. DFD termasuk alat komunikasi mediun yang baik antara designer dan pemakai karena mudah dipahami (hanya berisi 4 simbol). Tujuan dari DFD adalah membuat/mengetahui aliran (track) aliran data seluruhnya dari sistem. Data dan proses adalah hal yang kritis untuk dipahami. DFD berbeda dengan flow sistem (systems flowcharts) dan flow program (program flowcharts) karena keduanya lebih mengarah ke hasil (orientation). System flowcharts adalah device-specific

  

flowchart yang melacak (track)urutan pengolahan data dan mengidentifikasikan

komponen fisik sebagai auxiliary storage devices.

  Program flowcharts menyangkut primitive level logic dari sebuah program. Level yang rinci sangat baik untuk system oriented view. Programmer dan analis yang menggunakan program flowcharts sering memiliki kesulitan membuat peralihan (transition) ke DFD. Namun kedua alat tersebut memiliki kesamaan, yaitu penggunaan simbol proses dan flow lines, tetapi masing-masing memiliki tujuan yang sangat berbeda. Rancangan (blueprint) mencakup satu atau lebih DFD yang menunjukkan hubungan antara file, input dokumen, output dokumen dan laporan.

  Empat komponen dalam DFD : 1. Proses (fungsi)

  Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran (circle) atau bujursangkar dengan sudut melengkung (a rounded rectangle). Setiap proses ditandai dengan nomor. Nomor berfungsi menjelaskan tingkatan proses dari hierarchy chat. Setiap proses dinamai dengan sepasang kata kerja yang simple, contoh : screen customer-order, record

  

customer-order. Dalam physical DFD, lokasi atau program yang memproses

  seringkali dituliskan dibagian bawah simbol, tetapi dalam logical DFD tidak perlu disebutkan. Untuk menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, atau kalimat sederhana. Fokus simbol ini adalah apa yang dikerjakan atau tindakan yang dilakukan (proses), bukan orang atau melakukan kegiatan apa.

2. Aliran data (data arrow).

  Dipresentasikan delam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis untuk mengidentifikasi aliran tersebut. Ujung panah menunjukkan kemana data bergerak ke atau dari proses, penyimpanan ataupun terminator atau keduanya. Aliran yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya dialog. Aliran dapat juga menyebar atau menyatu, misalnya sejumlah atribut dapat membentuk satu aliran, atau satu aliran menyebar menjadi sejumlah atribut. Atribut dalam hal ini dapat merupakan bagian atau duplikasi dari aliran. Nama data yang digambarkan dalam aliran disebut data packet dan dituliskan diatas garis panah.

  2.5 Pengertian Rectifier Rectifier merupakan peralatan elektronika yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik AC menjadi DC. Rectifer dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ; Rectifier setengah gelombang dan rectifier gelombang penuh, sedangkan rectifier gelombang penuh masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu Rectifier gelombang penuh dengan menggunakan CT, dan Rectifier gelombang penuh dengan menggunakan jembatan dioda. Rectifier dapat digunakan untuk keperluan catu daya pada rangkaian elektronika seperti ; HT (Handy Talky), televisi, Pesawat radio CB (Cityzen Band), dan lain-lain.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

  3.1. Tinjauan Umum Perusahaan Berpusat di Bandung dengan 695 orang karyawan tetap (posisi Maret 2009), PT

  INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) telah berkiprah dalam bisnis telekomunikasi selama 35 tahun. Pelanggan utama INTI antara lain adalah "THE

  

BIG FOUR" operator telekomunikasi di Indonesia; Telkom, Indosat, Telkomsel

dan XL.

  Sejak berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), INTI telah melakukan perubahan orientasi bisnis dari yang semula berbasis pure manufacture menjadi sebuah industri yang berbasis solusi kesisteman, khususnya dalam bidang sistem infokom dan integrasi teknologi. Selama dua tahun terakhir INTI menangani solusi dan layanan jaringan tetap maupun seluler serta mengembangkan produk-produk seperti IP PBX, NMS (Network Management System), SLIMS (Subscriber Line Maintenance System), NGN Server, VMS (Video Messaging System), GPA (Perangkat Pemantau dan Pengontrol berbasis SNMP), Interface Monitoring System untuk jaringan CDMA, dan Sistem Deteksi dan Peringatan Bencana Alam (Disaster Forecasting and

  Warning System).

  Memasuki tahun 2009, PT INTI mulai mencari peluang-peluang bisnis dalam salah satu mimpi dan tantangan terbesar Indonesia saat ini, yaitu membuat komputer notebook murah. Ini adalah satu tantangan yang besar bagi INTI.

  Visi dan Misi

  Visi kami adalah menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan "mimpi" menjadi "kenyataan".

  TEAMWORK Defined as our ability to work together toward a common vision. It is the fuel that allows common people to attain uncommon results for the company.

  Kepercayaan adalah prinsip yang utama bagi kami, terlebih pada saat ini. Pada era di mana pilihan makin mengglobal dan kompetisi makin meningkat, kami yakin bahwa kepercayaan merupakan cara paling efektif untuk merebut hati dan pikiran manusia. Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun bergerak dalam industri telekomunikasi, kami telah memperoleh kepercayaan itu. Sampai hari ini, kami dipercaya untuk memberikan solusi kesisteman bagi para operator telekomunikasi ternama di Indonesia. Tak hanya itu, kami pun secara konsisten terlbat dalam pembangunan telekomunikasi di Indonesia sejak awal kami berdiri. Sesuai dengan salah satu misi kami, yaitu berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam negeri.

  Fokus kami adalah memberikan jasa engineering bidang infokom (ICT) yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan klien serta memaksimalkan nilai.

  Dengan cara itu kami berharap dapat mengupayakan pertumbuhan yang berkesinambungan secara mutual. Tak diragukan lagi bahwa kami tak hanya menjadi bagian penting dari mimpi klien kami, tetapi bahkan menjadi bagian penting dari mimpi Indonesia. Dan karena kami sangat tertarik untuk mewujudkan mimpi anda, dengan penuh semangat dan ketulusan, kami akan membagi pengalaman-pengalaman kami dengan anda.

  3.2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi PT.INTI (Persero) pada penerapannya, organisasi PT.INTI disusun dengan sasaran meningkatkan fleksibilitas, efektifitas dan evensiensi kerja dengan memperhatikan fungsi organisasi. Bentuk organisasi PT.INTI mengikuti pola line dan staff yang terbagi dalam 3 direktorat dan 3 divisional yakni :

  1. Corporate Office direktor-membawahi atau memimpin unit PUKK, divisi sekretariat perusahaan, divisi keungan, divisi SDM & organisasi, Divisi internat audit, Divisi Reasearc & Develompment.

  2. Network Integrated Direktor-memimpin SBU FNA (Fixed Network and Acces), SBU MCN (Mobile Communication Network).

  3. Engineering & Produk Direktor-memimpin SBU ICSS (Infocom Support dan Service).

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. INTI Bandung

  3.3. Deskripsi Kerja 1.

  Ka. SBU MCN dan DEPUTY (System Business Unit) Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan unit usaha sesuai dengan misi dan tujuan memimpin dan mengelola aset perusahaan serta senanstiasa berusaha meningkatkan efesiensi, efektifitas dan produktifitas unit.

  2. Bagian Pemasaran

  Bagian ini merencanakan dan melakukan kerja sama pemasaran, yaitu urusan penjualan dan kelompok Account managemen.

  3. Bagian Sales Engineering

  Bagian ini merencanakan dan melakukan perhitungan, perancangan teknik ke konsumen tentang produk atau jasa yang dijual.

  4. Bagian Operasional

  Bagian ini merencanakan dan mengatur operasi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan dalam proses pembangunan tower GSM.

  5. Bagian Logistik Pada bagian logistik melakukan perencanaan akan logistik yang diperlukan.

  6. Bagian keuangan Bagian ini melakukan pencatatan dan laporan akan seluruh kegiatan keuangan.

  7. Bagian manajemen proyek

  Bagian ini tugasnya adalah merencanakan dan melaksanakan proyek yang akan dilaksanakan.

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

  4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem Informasi Perakitan Recitifier di Divisi Operasi Jaringan Telekomunikasi Tetap (JTT) PT

  INTI adalah sebuah kumpulan data yang diolah oleh Divis JTS untuk memperoleh data progress setiap proyek dalam bentuk Laporan Perakitan Rectifier.

  Sistem Informasi ini bertujuan untuk mendapatkan kemudahan bagi para karyawan Divisi JTT dalam mengelola proyek perakitan Rectifier mengenai data proyek, data pekerjaan, data rincian pekerjaan, data time schedule, dan data progress proyek dalam penginputan, pengupdetan, delete, dan searching data maupun dalam pembuatan laporan perakitan proyek.

  Adapun user yang terlibat dalam monitoring proyek, yaitu yang menjalankan bisnis pada proyek perakitan rectifier dan pembuatan laporan perakitan rectifier di PT INTI Divisi JTS Bagian Operasi. User yang terlibat diantaranya : 1.

  Karyawan 1 Bagian Operasi 2. Pembantu Lapangan Bagian Operasi 3. Operator Bagian Operasi 4. Ketua Bagian Operasi

  4.1.1 Analisis Jabatan Jabatan-jabatan yang berkaitan dengan Analisis Sistem Informasi Perakitan Rectifier di PT INTI Divisi JTT Bagian Operasi mencakup kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perakitan rectifier dan pembuatan laporan perakitan rectifier, yang melibatkan beberapa bagian yang dimiliki oleh PT INTI Divisi JTT Bagian Operasi, yaitu Karyawan 1 dan 2 Bagian Operasi, Operator, dan Ketua Divisi JTT yang melaksanakan progress perakitan rectifier.

  4.1.2 Analisis Uraian Tugas Uraian tugas dari masing-masing jabatan tersebut dengan kesesuaian pembagian tugas dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Karyawan 1 Bagian Operasi Bertugas merakit rectifier di gedung Bagian Operasi.

  2. Pembantu Lapangan Bagian Operasi Bertugas membantu karyawan dalam perakitan rectifier.

  3. Operator Bagian Operasi Bertugas menginputkan data proyek perakitan untuk mengetahui kemajuan proyek yang sedang dikerjakan, kemudian membuat laporan mengenai data proyek dan mencetak laporan data proyek yang hasilnya akan diserahkan kepada Kepala Bagian Operasi Divisi JTT guna pengambilan keputusan mengenai proyek yang sedang dikerjakan.

  4. Kepala Bagian Operasi Kepala Bagian Operasi bertugas dalam pengambilan keputusan mengenai proyek yang sedang dikerjakan, apakah proyek akan dilanjutkan atau dibatalkan, kemudian memberikan laporan akhir mengenai data proyek untuk pengarsipan perusahaan.

4.3 Analisis Prosedur Perakitan yang Sedang Berjalan

  Perakitan rectifier adalah pekerjaan utama dari Bagian Operasi Divisi JTT PT INTI, dalam proses perakitan melibatkan karyawan tetap dan pembantu lapangan.

  4.1.3 Flow Map Proses perakitan dalam flow map berikut menjelaskan bagaimana sebuah komponen

  

rectifier masuk ke workshop Bagian Operasi, lalu dirakit dan dibuat laporan

mengenai rectifier yang dirakit.

Gambar 4.1 Flowmap Diagram Perakitan

  Bag. Logistik Karyawan & Pembantu Lapangan

  Operator Kepala Bagian Operasi

  Bagian JTT Komponen Rectifier

  Komponen Rectifier Merakit Rectifier Komponen Rectifier

  Komponen Rectifier Memcatat Data

  Ractifier Data Rectifier Data Rectifier

  Laporan Rectifier Membuat Laporan

  Data Rectifier Laporan rectifier

  Arsip acc Retifier

4.1.4 Diagram Konteks

  Diagram konteks berikut ini menggambarkan mengenai alur data pembuatan laporan perakitan rectifier di Bagian Operasi Divisi JTT PT INTI :

Gambar 4.2 Diagram konteks Pembuatan Laporan Perakitan Rectifier

  Data Flow Diagram (DFD) dibawah ini menggambarkan lebih rinci lagi mengenai alur data pembuatan laporan rectifier :

Gambar 4.3 DFD Pembuatan Laporan Perakitan Rectifier

  Operator Laporan Perakitan Rectifier

  SI Pembuatan

  Laporan Rectifier

  Data Perakitan Rectifier Operator

4.1.4 Data Flow Diagram

  1.0 Olah Data Perakitan

  2.0 Cetak Laporan Perakitan

  Rectifier

  Data Perakitan Rectifier Data Perakitan Rectifier Laporan Perakitan Rectifier

  4.1.5 Kamus Data

  4.1.5.1 Data Perakitan Rectifier

  a) Nama arus Data : Data Perakitan Rectifier

  b) Sumber : Operator

  c) Tujuan : Proses 1.0, Storage Rectifier, proses 2.0

  d) Bentuk : variabel / field

  e) Periode : harian

  f) Volume : 10

  g) Penjelasan : Jumlah rectifier yang telah dirakit

  4.1.5.2 Laporan Perakitan Rectifier

  a) Nama arus Data : Laporan Perakitan Rectifier

  b) Sumber : Storage Rectifier

  c) Tujuan : Operator

  d) Bentuk : variabel / field

  e) Periode : harian

  f) Volume : 1

  g) Penjelasan : Laporan dari rectifier yang telah dirakit

  4.2 Evaluasi Sistem yang Berjalan

  4.2.4 Kekuatan sistem 1.

  Memiliki software original aman dan terpercaya, yaitu Microsoft Excel.

  2. Waktu penyelesaian laporan yang singkat.

  4.2.5 Kelemahan sistem

  1. Kurang cepatnya akses ke internet dan bandwith masih sangat terbatas.

  2. Sistem menggunakan perangkat komputer yang tergolong usang.

  3. Software yang digunakan tidak efisien, karena fitur yang digunakan untuk mengolah data dan membuat laporan hanya sedikit.

4.2.6 Kesempatan 1.

  Dengan tersedianya SDM yang berpengalaman dalam komputerisasi, memungkinkan penggunaan software-software lain yang lebih efisien.

2. Dengan adanya server lokal yang besar memungkinkan SI berkembang lebih efektif.

4.2.7 Tantangan

  Tantangan yang akan dihadapi adalah memungkinkannya keamanan dalam sistem informasi bisa berkurang karena sistem yg diterapkan masih sederhana, dan belum mempunyai sistem proteksi yang terlalu kuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisa dalam laporan ini maka dapat diambil kesimpulan dan saran

  seperti yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Kesimpulan

  Tingkat keefektifan dan keefisiensian istem perakitan di Bagian Operasi Divisi JTT PT INTI Bandung masih belum optimal, hal ini bisa mengakibatkan kurang baiknya kinerja karyawan. Padahal masih banyak potensi teknologi yang bisa digunakan oleh karyawan-karyawan di Bagian Operasi ini. Semakin canggihnya teknologi komunikasi menuntut karyawan Bidang Operasi Divisi JTT PT INTI untuk bekerja lebih maksimal lagi dalam sesuai dengan bidang yang dikerjakan, dalam hal ini adalah perakitan rectifier dan pembuatan laporan perakitan rectifier.

2. Saran

  Sebagai perusahaan penyedia alat-alat teknologi untuk perusahaan telekomunikasi seharusnya PT INTI bisa memaksimalkan penggunaan teknologi dalam segala pekerjaan, contohnya komputer. Komputer yang berada di kantor workshop Bagian Operasi kurang terawat, padahal komputer dapat menunjang prestasi pekerjaan. Lalu pembagian pekerjaan kepada para karyawan maupun pembantu lapangan harus jelas, agar sistematikanya dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dan dalam penggunaan software pun harus diperhatikan, sebagai salah satu perusahaan besar, PT INTI harus menggunakan software-software yang efektif dan efisien dalam penggunaannya.

  

Sistem Informasi Pembuatan

Laporan Perakitan Reftifier

Bagian Operasi Divisi JTT PT. INTI Bandung

  

Oleh :

  Deni Pratama NIM. 10908098 Ilham Ferly B. NIM. 10908093

  Muhammad Ghani NIM. 10908102

  

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2010

  

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii

DAFTAR TABEL................................................................................................iix

DAFTAR SIMBOL..............................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………………………………..9

  1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah……………………………………..9

  1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………………………….10

  1.4. Batasan masalah ………………………………………………………..10

  1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ………………………….11

  BAB II LANDASAN TEORI

  2.1. Pengertian Sistem ...................................................................................12

  2.1.1. Elemen Sistem ............................................................................12

  2.1.2. Karakterisitik Sistem ..................................................................15

  2.1.3. Klasifikasi Sistem .......................................................................17

  2.2. Pengertian Informasi ...............................................................................19

  2.3. Pengertian Sistem Informasi ...................................................................20

  2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ....................................20

  2.4.1. Metode Pendekatan Sistem .......................................................20

  2.4.2. Alat Bantu Analisis ...................................................................22 1) Flow Map .............................................................................22 2) Diagram Kontek ...................................................................22

  2.5 Pengertian Rectifier ..................................................................................25

  BAB III PROFIL PERUSAHAAN

  3.1. Tinjauan Umum Perusahaan ...................................................................26

  3.2. Struktur Organisasi Perusahaan ..............................................................28

  3.3. Deskripsi Kerja .......................................................................................29

  BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

  4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan.............................................................. 31

  4.1.1. Analisis Jabatan .............................................................................32

  4.1.2. Analisis Uraian Tugas ...................................................................32

  4.1.3. Flow Map ....................................................................................33

  4.1.4. Diagram Kontek ..........................................................................35

  4.4 Evaluasi Sistem yang berjalan ................................................................35

  4.4.1 Kekuatan sistem ………………………………………………..35

  4.4.2 Kelemahan system ……………………………………………..35

  4.4.3 Kesempatan …………………………………………………….35

  4.4.4 Tantangan ………………………………………………………36

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1. Kesimpulan …………………………………………………………….37

  5.2. Saran ……………………………………………………………………37

DAFTAR PUSTAKA 1.

  http://yasaelfath.blogspot.com/2010/01/data-flow-diagram-dan-flowmap.html September 2010

  http://files.ictkawali.co.cc/view.php?file=TA/TA1?BAB+4.doc 3. Oktober 2010 4.

  Murdick, G, Robert, 1993, Sistem Informasi untuk manajemen modern, Jakarta Susanto, Azhar, 2000, Sistem Indormasi Manajemen, Lingga Jaya, Bandung 5.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan kasih sayang yang diberikan-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan program Kerja Praktek Lapangan kami di Bagian Operasi Divisi JTT PT. INTI Bandung, dan menyusun laporan Kerja Praktek Lapangan yang berjudul “Sistem Informasi Bagian Pembuatan Laporan Perakitan Rectifier di Bagian Operasi Divisi JTT PT. INTI Bandung”.

  Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat dalam memenuhi salah satu tugas program mata kuliah Kerja Praktek di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Bandung dan dibuat berdasarkan kegiatan kami selama melaksanakan Kerja Praktek di PT INTI Bandung.

  Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dalam sisi pengetahuan maupun kemampuan yang dimiliki kami.

  Namun dengan ketekunan akhirnya laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

  Kami berharap mudah-mudahan laporan ini berguna bagi perusahaan dan khususnya bagi kami. Dan kami juga berharap agar adanya saran dan kritik bagi kami, agar kami dapat lebih baik dalam pembuatan laporan selanjutnya.

  Bandung, Oktober 2010 Penyusun

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP Data Pribadi

  Nama : Ilham Ferly Brahmanthyo Jenis kelamin : Laki – Laki Umur : 22 thn Tempat, tanggal lahir : Bandung, 15 Febuari 1988 Kewarganegaraan : Indonesia Status perkawinan : Belum Menikah Tinggi, berat badan : 163 cm, 49 kg Kesehatan : Sangat baik Agama : Islam Alamat lengkap : JL. Purimas tengah block E.no 188 RT/RW 02/24

  Kel. Cipageran Kec. Cimahi Utara, Cimahi No Telepon/HP : 085722558220 E-mail

  Pendidikan

  • 1994-2000 : SDN Cipageran II, Cimahi 2000-2003 : SMPN 2 Cimahi, Cimahi 2003-2006 : SMKN 2 Bandung, Bandung 2008-Sekarang : Program Diploma (D-3) Manajemen Informatika,

  Formal

  Universitas Komputer Indonesia, Bandung

  Kemampuan 1.

  Kemampuan Komputer (MS Office, Java Fudemental, C++, PHP).

  2. Kemampuan Internet.

  3. Sistem Informasi.

  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi