Gluten  merupakan  komponen  yang  bersifat  elastis,  kokoh  dan  mudah direntangkan, sehingga memegang peranan penting dalam pembuatan mie De
Man 1997.
G. Faktor – faktor yang berpengaruh dalam pembuatan mie
Ada  beberapa  faktor  yang  berpengaruh  terhadap  sifat  mie  yang dihasilkan,  diantaranya  adalah  gelatinisasi  dan  kandungan  gluten  yang  dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1.  Gelatinisasi Pati
Pengertian gelatinisasi pati adalah menggambarkan pembengkakan dan proses  kekacauan  yang  terjadi  dalam  granula-granula  pati  karena  dipanaskan
dengan adanya air Fardiaz, 1996. Granula  pati  bersifat  tidak  larut  dalam  air  dingin,  tetapi  akan
mengembang  dalam  air  panas  atau  air  hangat.  Pengembangan  granula  pati tersebut  bersifat  bolak  –  balik  reversibel  jika  tidak  melewati  suhu  gelatinisasi
pati  akan  menjadi  tidak  bolak-balik  irreversibel  jika  telah  mencapai  suhu gelatinisasi.  Gelatinisasi  merupakan istilah  yang digunakan  untuk  menerangkan
serangkaian  kejadian  tidak  dapat  balik  irreversibel  yang  terjadi pada  pati  saat dipanaskan dalam air Fennema, 1996.
Perubahan  –  perubahan  yang  terjadi  selama  proses  gelatinisasi  yaitu granula  pati  akan  kehilangan  sifat  birefringence,  yaitu  sifat  yang  dapat
merefleksikan  atau  memantulkan  cahaya  terpolarisasi  sehingga  akan  tampak seperti susunan Kristal gelap terang biru - kuning dibawah mikroskop. Selain itu
granula  pati  juga  akan  mengalami  hidrasi  dan  mengembang,  molekul  amilosa larut, kekuatan ikatan  didalam granula pati akan berkurang  yang diikuti  dengan
semakin  kuatnya  ikatan  antar  granula,  kekentalan  viskositas  semakin meningkat, dan kejernihan pasta juga akan meningkat.
Terjadinya peningkatan viskositas disebabkan air yang awalnya berada diluar  granula  dan  bebas  bergerak  sebelum  suspense  dipanaskan,  kini  sudah
berada  dalam  butir  –  butir  pati  dan  tidak  dapat  bergerak  bebas  lagi  Winarno, 2004.
2.  Gluten
Pada tepung terigu terdapat sejenis protein yang tidak larut di dalam air yang  disebut  gluten,  yang  bersifat  kenyal  dan  elastis.  Pada  adonan  roti,  gluten
berfungsi untuk menahan adonan pada saat dikembangkan sehingga bentuknya kokoh  dan  tidak  mengecil  kembali.  Pada  mie,  gluten  menentukan  tingkat
kekenyalan dan elastisitas mie Anonim, 2000 . Kandungan  protein  utama  tepung  terigu  yang  berperan  dalam  pembuatan  mie
adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin prolamin dalam gandum dan glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan mie harus dalam jumlah yang cukup tinggi
supaya  mie  menjadi  elastis  dan  tahan  terhadap  penarikan  sewaktu  proses  produksinya Anonim, 2011.
Gluten  adalah  protein  dari  tepung  terigu  yang  terbentuk  pada  waktu protein – protein terigu yaitu glutenin dan gliadin yang dicampur dengan air.
Air  yang  ditambahkan  akan  menyebabkan  gliadin  dan  glutenin  membentuk senyawa koloid yang disebut gluten. Gluten menghasilkan sifat – sifat kenyal dan
elastic  melalui  pengaturan  selama  proses  pencampuran  Anonymous,  1998. Menurut  Haryanto  dan  Pangloli  1992,  gluten  yang  ada  dalam  adonan
menyebabkan adonan tidak mudah pecah atau robek waktu di roll. Gelatinisasi pati gandum melalui 3 tiga tahap, yaitu:
1.  Pembengkakan terbatas pada  suhu antara 60-70 ⁰C termasuk gangguan
pada ikatan yang lemah atau yang siap menerima perubahan bentuk. 2.  Selanjutnya  granula  membengkak  dengan  cepat  pada  suhu  80-90
⁰C, termasuk  gangguan  pada  ikatan  yang  lebih  kuat  atau  kurang  dapat
menerima perubahan bentuk. 3.  Jika pemanasan dilanjutkan, granula yang membengkak akan pecah.
Pengembangan granula pati disebabkan karena molekul-molekul air berpenetrasi masuk  ke  dalam  granula  dan  terperangkap  pada  susunan  molekul-molekul
amilosa dan amilopektin Winarno, 1997.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi pati antara lain:
1.  Jenis pati Jenis  pati  yang  berbeda  akan  memiliki  kekuatan  mengontrol  yang  brbeda pula.
Pati  pada  jagung  yang  sebagian  terkandung  pati  murni  mempunyai  kekuatan mengontrol dua kali lebih besar dari pada tepung yang berasal dari endosperm.
2.  Konsentrasi pati Suhu  gelatinisasi  tergantung  dari  konsentrasi  pati.  Semakin  kental  larutan  pati,
suhu  gelatinisasi  akan  semakin  lambat  tercapai  dan  pada  suhu  tertentu kekentalan tidak bertambah bahkan kadang-kadang turun.
3.  pH larutan pH  larutan  sangat  berpengaruh  terhadap  pembentukan  gel.  Dimana
pembentukan gel optimum tercapai pada pH 4-7, yaitu kecepatan pembentukan gel  lebih  lambat  dari  pada  pH  10,  tetapi  jika  pemanasan  diteruskan  viskositas
tidak bertambah. 4.  Ukuran granula
Pati yang mempunyai ukuran granula yang lebih besar cenderung mengembang pada suhu yang relatif rendah.
5.  Kandungan amilosa Pada  pati  terdapat  dua  macam  komponen  yaitu  amilosa  dan  amilopektin.
Amilosa  merupakan  rangkaian  lurus  tidak  bercabang,  sedangkan  amilopektin merupakan rantai polisakarida yang bercabang pada 1,6 α-Glikosida Gregor,et
al,  1980.  Amilosa  adalah  salah  satu  komponen  dari  pati  yang  bertanggung jawab pada proses gelatinisasi disamping ukuran granula itu sendiri.
Dalam proses gelatinisasi ada dua komponen penting yang sangat berpengaruh yaitu panas dan air. Apabila cukup air dan panas, maka proses gelatinisasi dapat
terjadi sempurna.
H. Proses pembuatan mie kering