Meski berbentuk padat, garam – garam ini mudah terurai atau mengalami penurunan kadar pada kondisi udara luar, sehingga harus dilakukan
penyimpanan pada udara yang dingin dan kering. Klor sebagai desinfektan dapat diperoleh dari beberapa jenis persenyawaan, antara lain : klorine cair
liquid chlorine, senyawa hipochlorite, chloride of lime CaOCl
2
dan chlorine dioksida ClO
2
.
3.1.1 Klorine Cair Liquid Chlorine
Klorine cair adalah gas klor yang dikondisikan pada tekanan dan temperatur tertentu sehingga berbentuk cair. Besar tekanan yang dibutuhkan
kurang lebih 2,66 atmosfer pada tekanan 0° C, sedang pada temperatur 100° C tekanan yang dibutuhkan sebesar 41 atmosfer. Untuk menjaga tekanan yang
besar tersebut, cairan klorine disimpan dalam tabung yang terbuat dari baja besi. Pada kondisi udara luar cairan klor ini berbentuk gas sehingga untuk
pelaksanaan injeksi tabung penampung tersebut cukup dihubungkan dengan pipa dan dilakukan pengaturan debit dan tekanannya. Gas klor pada udara
kering tidak korosif tetapi pada kondisi udara lembab gas ini sangat korosif. Kelarutan gas klor dalam air sangat tergantung dari temperatur, pH,
kandungan garam terlarut, yang menghasilkan 100 klor tersedia bebas. Mursid, 1991
3.1.2 Senyawa Hipochlorite
Hipochlorite merupakan bentuk senyawa klor dengan potensial oksidasi yang tinggi yang hampir sama dengan potensial oksidasi gas klor.
Hipochlorite dapat dihasilkan dari hidrolisa garam – garam klorida dimana penyebarannya tergantung dari pH dan temperatur air. Menurut Mursid, 1991
senyawa hipochlorite antara lain : 1. Sodium Hipochlorite NaOCl. Sodium Hipochlorite NaOCl berbentuk garam dengan kandungan klor tersedia
sebesar 5 – 15 . Pemilihan kekuatan larutan dan lokasi tempat penyimpanan
dapat dipengaruhi oleh sifat membeku, dimana titik beku minimum kira – kira - 20° F terjadi untuk konsentrasi 18 . Pembekuan terjadi kira – kira pada 10°
F dan 22° F berturut – turut dalam dan 5 larutan. Kandungan ini akan mengalami degradasi selama penyimpanan sehingga pengontrolan larutan
harus dilakukan. Sodium hipochlorite NaOCl tidak ekonomis bila dibandingkan dengan gas klor, karena dengan kadar klor tersedia yang rendah
maka bahan yang dibutuhkan dalam pembubuhan akan jauh lebih banyak. Sodium hipochlorite mempunyai tingkat korosifitas yang tinggi, tidak stabil,
membutuhkan tempat penyimpanan dengan temperatur di bawah 85° C dan pada kondisi asam dapat melepaskan gas klor ke udara. Senyawa ini banyak
digunakan untuk instalasi kecil. Dalam air sodium hipochlorite akan terhidrolisa menurut reaksi sebagai berikut:
NaOCl + H
2
O ----------------- NaOH + HOCl HOCl ------------------- H
+
+ OCl ¯ Dengan naiknya nilai pH keberadaan HOCl akan menurun sedang konsentrasi
OCL¯ semakin meningkat. 2. Calsium Hipochlorite Ca OCl
2
. Lebih sering dikenal dengan nama kaporit, merupakan padatan bubuk berwarna
putih non higroskopik, korosif, menimbulkan bau klor dan mengandung klor tersedia sebesar 60 – 70 . Senyawa ini lebih sering dipergunakan dari pada
CaOCl
2
chlorite of lime, karena sifatnya yang lebih stabil dan kebih melarut dalam air. Untuk menjaga kestabilan dalam air sering ditambahkan soda abu
Na
2
CO
3
yang akan membentuk NaOCL dan CaCO
3
sebagai endapan. Cara pemakaiannya secara umum adalah dengan dilarutkan dalam tangki pelarut
secara batch didekat titik aplikasi kemudian cairannya dialirkan ke titik aplikasi. Sedangkan endapan yang dihasilkan ditahan dalam tangki. Bahan
yang dibutuhkan dengan menggunakan senyawa ini lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan gas klor.
3.1.3 Chloride Of Lime CaOCl