Model Vector Autoregressive VAR Model Model

masing-masing nilai p, d dan q . Untuk mengobservasi model ARIMA secara penuh diperlukan tiga tahap, yaitu: identifikasi, estimasi, dan uji diagnostik. Kemudian jika nilai p, d dan q tersebut sudah didapat, peramalan forecasting dapat dilakukan. Secara umum model-model ARIMA stasioner dapat dibagi menjadi tiga model, yaitu : 1. Model Autoregressive → AR p � = � 1 �−1 + � 2 �−2 + ⋯ + � �− + � 2. Model Moving Average →MA q � = � − � 1 �−1 − � 2 �−2 − ⋯ − � �− 3. Model Autoregressive Moving Average ARMA p, q � = � = � 1 �−1 + � 2 �−2 + ⋯ + � �− + � � − � 1 �−1 − � 2 �−2 − ⋯ − � �− dengan: Z t : besarnya pengamatan kejadian pada waktu ke-t : � − � � : suatu “ white noise process ” atau error pada waktu ke- t yang diasumsikan mempunyai mean 0 dan varians konstan � � 2 . Model ARIMA non-stasioner jika ada orde d misal : 1, 2, dengan bentuk umum adalah: 1 − � 1 � − ⋯ − � � 1 − � � � = 1 − � 1 � − ⋯ − � � � Sebagai contoh, jika � mengikuti model ARIMA 1,1,0 maka secara matematik � mengikuti: 1 − � 1 � 1 − � � � = � 1 − 1 + � 1 � + � 1 � 2 � = � � = 1 + � 1 �−1 + � 1 �−2 + �

2.2 Model Vector Autoregressive VAR

Model VAR adalah suatu pendekatan peramalan kuantitatif yang biasanya diterapkan pada data multivariate time series . Model ini menjelaskan keterkaitan antar pengamatan pada variabel tertentu pada suatu waktu dan pengamatan pada variabel itu sendiri pada waktu-waktu sebelumnya, dan juga keterkaitannya dengan pengamatan pada variabel lain pada waktu-waktu sebelumnya. Jika diberikan z i t dengan , T = {1, 2,…, T dan i = {1,2,…, N } merupakan indeks parameter waktu dan variabel misalkan berupa lokasi yang berbeda atau jenis produk yang berbeda yang terhitung dan terbatas, maka model VARMA secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut Wei, 2006 :         p q B t B t  Φ Z Θ e T t  dengan Z t adalah vektor deret waktu multivariate yang terkoreksi nilai rata-ratanya, Φ p B dan Θ q B berturut-turut adalah suatu matriks autoregressive dan moving average polynomial orde p dan q .

2.3 Model

Space Time Autoregressive STAR Model STAR merupakan suatu model yang dikategorikan berdasarkan lag yang berpengaruh secara linier baik dalam lokasi maupun waktu Pfeifer dan Deutsch 1980a. Model STAR 1: p dirumuskan sebagai berikut: Z � = � W Z �− + � W Z �− + e � =1 2.16 dengan: Z � : vektor acak ukuran n x 1 ada waktu t � : parameter STAR pada lag waktu k dan lag spasial l W : matriks bobot ukuran n x n pada lag spasial l dimana l = 0,1,…

2.4 Model

Generalized Space Time Autoregressive GSTAR Menurut Pfeifer dan Deutsch 1980a, model STAR merupakan model yang dikategorikan berdasar lag yang berpengaruh secara linier baik dalam lokasi dan waktu. Model GSTAR merupakan suatu model yang cenderung lebih fleksibel dibandingkan model STAR. Secara matematis, notasi dari model GSTAR1: p adalah sama dengan model STAR1: p . Perbedaan utama dari model GSTAR1: p ini terletak pada nilai-nilai parameter pada lag spasial yang sama diperbolehkan berlainan. Sedangkan pada model STAR pada parameter autoregresive diasumsikan sama pada seluruh lokasi. Dalam notasi matriks, model GSTAR1: p dapat ditulis sebagai berikut: � � = � + � 1 � =1 � �− + � � 2.17 dengan: � = � � � 1 , … , � � dan : � 1 = � � � 1 1 , … , � 1 � pembobot � = 0 dan � ≠ = 1 � � ~ �0, � 2 � � untuk i = 1,2,…,n Penaksir parameter model GSTAR dapat dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil dengan cara meminimumkan jumlah kuadrat galat. Dalam mengidentifikasi orde model GSTAR, orde spasial pada umumnya dibatasi pada orde 1 karena orde yang lebih tinggi akan sulit untuk diinterpretasikan. Sedangkan untuk orde waktu autoregressive dapat ditentukan dengan menggunakan AIC Akaike’s Information Criterion .

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN