Ruang Lingkup Modul Guru Pembelajar Biologi SMA SMK Lengkap Kompetensi A - J KK G BIOLOGI
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: POLA HEREDITAS
KELOMPOK KOMPETENSI G
12
dengan tikus berambut kuning. Pad F1 dihasilkan tikus berambut kuning dan tikus tidak berambut kuning dengan rasio 2 : 1. Untuk penjelasannya pelajari
pada persilangan berikut ini.
Meskipun eksperimen dilakukan berulang kali, perbandingan hasilnya tetap, yaitu 2 : 1, padahal seharusnya 3 : 1. Penelitian lebih lanjut terhadap tikus tersebut
menemukan fakta bahwa tikus berambut kuning mati ketika masih embrio. Tikus berambut kuning yang mati bergenotip homozigot dominan.
3 Letal pada Manusia Letal pada manusia adalah gen penyebab penyakit sicklemia dan talasemia.
Penjelasannya adalah sebagai berikut. a Sicklemia
Eritrosit penderita sicklemia sickle cell anemia berbentuk bulan sabit. Hal ini disebabkan adanya molekul hemoglobin yang bersambung membentuk serabut-
serabut, Sel darah yang demikian menghalangi aliran darah, terutama di dalam kapiler darah. Di samping itu, kemampuan eritosit berbentuk bulan sabit dalam
mengikat oksigen sangat rendah. Oleh karena itu, penyakit ini dapat mematikan. Sifat sicklemia ditentukan oleh gen s. Orang bergenotip ss homozigot resesif
menderita sicklemia, sedangkan yang bergenotip SS normal. Orang yang bergenotip Ss merupakan pembawa berfenotip sehat. Keturunan ss diperoleh
dari hasil perkawinan Ss dengan Ss. Penyakit sicklemia dikenal juga dengan
nama sickle cell diseases.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: POLA HEREDITAS
KELOMPOK KOMPETENSI G
Modul Guru Pembelajar Mata pelajaran Biologi SMA
13
Gambar 1.3. Sel Darah Individu Heterozigot Sicklemia
b Talasemia Talasemia adalah penyakit darah di mana eritrosit penderita bentuknya lonjong,
berukuran kecil, dan jumlahnya lebih banyak dibandingkan darah normal. Eritrosit yang demikian memiliki afinitas rendah terhadap oksigen, sehingga penderita
akan kekurangan oksigen. Penderita talasemia letal memiliki genotip homozigot dominan, yaitu ThTh yang
disebut talasemia mayor, sedangkan yang bergenotip Thth disebut talasemia minor. Orang yang bergenotip thth tidak menderita talasemia normal. Pengaruh
talasemia baru akan tampak pada masa puber. c. Gagal Berpisah Nondisjungsi
Calvin B. Bridges salah seorang dari kelompok peneliti Morgan telah mencoba menyilangkan lalat betina bermata putih dengan lalat jantan bermata merah.
Dalam beberapa percobaan diperoleh seperti yang diharapkan, yaitu lalat betina bermata merah dan lalat jantan bermata putih. Tetapi, dalam beberapa kasus
pernah dihasilkan lalat betina bermata putih dan lalat jantan bermata merah. Peristiwan yang terjadi dalam penelitian kelompok Morgan tersebut,
kenyataannya itu terjadi disebabkan oleh peristiwa gagal berpisah nondisjungsi. Peristiwa ini hanya merupakan kebetulan. Pasangan kromosom pada waktu akan
memisah satu sama lainnya saling melilit dan gagal berpisah. Akibatnya, ada sel anak yang mendapat dua kromosom, tetapi ada yang tidak mendapat kromosom
tersebut. Salah satu contoh adalah penderita Sindrom Down yang memiliki
kelebihan kromosom.